Peranan Dan Kerjasama Personil Sekolah D
Peranan Dan Kerjasama Personil Sekolah D
tentang
Oleh :
Kelompok 6 :
PERANAN DAN KERJASAMA PERSONIL SEKOLAH
Dari uraian di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa tugas kepala sekolah
dalam pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah ádalah sebagai
berikut:
a. Staff selection. Memilih staf yang mempunyai kepribadian dan pendidikan yang
cocok untuk melaksanakan tugasnya. Termasuk disini mengadakan analisa untuk
mengetahui apakah diantara staf yang ada terdapat orang yang sanggup melakukan
tugas yang lebih spesialis.
b. Description of staff roles. Menentukan tugas dan peranan dari anggota staf, dan
membagi tanggung jawab. Untuk menentukan tugas-tugas ini kepala sekolah dapat
meminta bantuan kepada anggota staf yang lain.
c. Time and facilities. Mengusahakan dan mengalokasikan dana, waktu dan fasilitas
untuk kepentingan program bimbingan dan konseling di sekolahnya.
c. Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa, bagi wakil
kepala sekolah yang berlatar belakang pendidikan bimbingan dan konseling.
Guru pembimbing sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru
pembimbing bertugas :
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna
kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai
konselor bagi siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran
yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi
pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa
guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus
manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli,
memahami dan menghargai tanpa syarat.
d. Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan
program pengayaan.
Apabila dirinci ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh seorang
guru ketika ia diminta mengambil bagian dalam penyelenggaraan program
bimbingan dan konseling di sekolah.
Dalam peranan ini guru dapat berperan sebagai pemberi motivasi siswa dalam
memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah skaligus memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan konseling, misalnya pada
saat siswa seharusnya mengikutu pelajaran di kelas. Tanpa kerelaan guru dlam
memberi kesempatan kepada siswa menerima layanan, layanan konseling
perorangan akan sulit terlaksanan mengingat terbatasnya jam khusus bimbingan
pada sekolah – sekolah kita.
Sebagai mitra seprofesi yakni sama sama sebagai tenaga pendidik di sekolah ,
guru dapat berperanan sebagai kolabolator konselor di sekolah, misalnya dalam
penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi, layanan
pembelajaran atau dalam pelaksanaan kegiatan pendukung seperti konferensi
kasus, himpunan data dan kegiatan lainya yang relevan.
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
Implementasi peranan guru mata pelajaran antara lain adalah sebagai
berikut:
Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan
konseling mempuyai peranan :
c. Membantu memberikan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang
menjadi tangung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani kegiatan bimbingan dan
konseling.
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling seperti
konferensi kasus.
e. Mengali tangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing.
Sesuai dengan tugas guru pembimbing yaitu merencanakan program layanan BK,
melaksanakan pelayanan, mengevaluasi pelayanan, manganalisis hasil evaluasi
pelayanan dan tindak lanjut maka setiap langkah kegiatan ini merupakan materi
pokok dari pengawasan itu sendiri.
g. Laporan program layanan dan kegiatan pendukung yang dikaitkan kepada
keempat bidang bimbingan.
i. Laporan tentang peranan personil sekolah lainnya dalam kegiatan BK.
j. laporan usul dan saran-saran untuk peningkatan kegiatan BK di sekolah.
7. Kerjasama Guru Mata Pelajaran Wali Kelas dan Guru Pembimbing
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya kerjasama antara guru
dan guru pembimbing demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan
tugas pokok guru dalam proses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan bimbingan, sebaliknya kegiatan bimbingan di sekolah perlu dukungan
atau bantuan dari guru.
Dukungan atau bantuan tersebut terutama dari guru mata pelajaran dan wali kelas.
Selain itu perlunya kerjasama antara guru dengan guru pembimbing dikarenakan
setiap komponen tersebut saling memiliki ketebatasan dalam membimbing dan
memberikan pelayanan BK. Keterbatasan-keterbatasan tersebut menurut
Pratowisastro (1982) ada dua, yaitu:
a. Guru tidak mungkin lagi menangani masalah-masalah siswa yang bermacam-
macam, karena guru tidak terlatih untuk melaksanakan semua tugas itu.
b. Guru sendiri sudah berat mengajarnya, sehingga tidak mungkin lagi ditambah
tugas yang lebih banyak untuk memecahkan berbagai macam masalah.
http://belajaritusinau.blogspot.com/2012/04/peran-guru-dalam-pelayanan-bimbingan.html.
diakses pada tanggal 19 Februari 2014