Disusun oleh:
Kelompok 2
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta dalam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3.Tujuan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
Landasan Teoritis.....................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1.Kesimpulan....................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sikap hidup toleransi di sekolah yang terbangun tersebut akan memperlancar
proses.
Selain itu, tantangan bagi pendidikan Islam yang paling mendesak adalah
globalisasi multikultural yang sangat rawan perpecahan dan permusuhan
(dehumanisasi), maka penerapan pendidikan yang menggunakan pendekatan
multikultural (multicultural approach) pun menjadi penting adanya.
2
maupun hadits yang menunjukan bahwa pendidikan Islam adalah suatu yang
penting.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
3
BAB II
LANDASAN TEORITIS
4
pihak yang terlibat. Dengan dialog, diharapkan terjadi sumbang pemikiran yang
pada gilirannya
Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada perubahan sosial yang sangat
kompleks akibat globalisasi dan modernisasi tahap lanjut. Budaya hidup instan
mewarnai sebagian masyar
5
menghargai perbedaan, menghormati secara tulus, komunikatif, terbuka, dan tidak
saling curiga, selain untuk meningkatkan iman dan taqwa.
6
2.1.2.Konsep Kristen dan Katholik Tentang Pendidikan Multikultural
Kalau dalam inkarnasi Allah menjadi manusia dalam Yesus Kristus, maka
dalam Pentakosta adalah pernyataan bahwa barang siapa beriman kepada Yesus
Putera Allah, mereka (komunio) diangkat kedalam kodrat ilahi dengan
7
pencurahan Roh. Dalam Yesus Krisrus, Allah berbicara melalui sosok manusia.
Dan manusia ini hidup dalam kultur dan agama Yahudi. Maka Yesus
menggunakan bahasa Aram, mengikuti pola kehidupan setempat dalam
mewartakan karya keselamatan. Atas dasar inilah, konflik Petrus dan Paulus
terpecahkan. Yesus Krisrus adalah Inti iman. Yesus tidak pernah meninstruksikan
kebudayaan Yahudi sebagai hakekat Iman. Intinya adalah iman, harap,dan kasih.
Rupanya dogma Tritunggal mahakudus secara sadar atau tidak sadar, langsung
atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, membentuk karakter religiusitas
dalam psikis orang Kristen , khususnya Katolik, untuk bias memahami dan hidup
bersama dengan tenang dengan paham Allah dari Belahan Timur.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Apa di yakini oleh umat yang menganut ajaran suci agama, segala
dominasi yang bersifat negative, bukanlah merupakan sesuatu yang bersifat
hakiki, dan bertentangan dengan hati nurani manusia yang murni. Oleh karena itu
8
ia hanya bersifat sementara. Pada saatnya hati nurani umat manusia memperoleh
kekuatan spritualnya yang murni, maka kecenderungan positif yang penuh makna
akan menyinari dan mencerahkan perkembangan global secara signifikan.