Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGKAJIAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

SYSTEMIC LUPUS ERYTEMATOSUS

Dibuat oleh Kelompok 5 :

1. Natalia Harahap 18011104019


2. Tesalonika Sion 18011104028
3. Justisia Gunena 18011104031
4. Meyta Budiman 18011104034
5. Fira Saroinsong 18011104045
6. Novelya Datangmanis 18011104047
7. Michella Muntuuntu 18011104048

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2020
Lupus adalah penyakit yang terjadi karena kelainan dalam sistem pertahanan
tubuh (sistem imun). Pada penderita SLE organ dan sel mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh tissue- binding autoantibody dan kompleks imun, yang
menimbulkan peradangan dan bisa menyerang berbagai sistem organ namun
sebabnya belum di ketahui secara pasti, dengan perjalanan penyakit yang
mungkin akut dan fulminan atau kronik, terdapat remisi dan eksaserbasi disertai
oleh terdapat nya berbagai macam auto antibody dalam tubuh.

Pengkajian yang dilakukan pada pasien SLE yaitu :

1. Anamnesis

Riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik difokuskan pada gejala


sekarang dan gejala yang pernah dialami seperti keluhan mudah lelah, lemah, nyeri,
kaku, demam/panas, anoreksia dan efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta
citra diri pasien.

2. Kulit

Ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.

3. Kardiovaskuler

Friction rub perikardium yang menyertai miokarditisdan efusi pleura. Lesi


eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan gangguan
vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan
bawah atau sisi lateral tanga.

4. Sistem Muskuloskeletal

Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku
pada pagi hari .

5. Sistem integumen

Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang
pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat mengenai mukosapipi atau palatum
durum.
6. Sistem pernafasan

Pleuritis atau efusi pleura.

7. Sistem vaskuler

Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler, eritematous


dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan
bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.

8. Sistem Renal

Edema dan hematuria.

9. Sistem saraf

Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang, korea ataupun
manifestasi SSP lainnya.

a. Anamnesa
 Alasan dirawat / Keluhan utama
 Riwayat kesehatan dan penyakit yang lalu
 Masalah kesehatan yang sedang dialami
 Masalah pola fungsi sehari-hari
 Masalah yang dirasakan beresiko atau diketahui beresiko tinggi pada
klien emosi, konsep diri, Gambaran diri,pola pemecahan masalah
 Masalah kebudayaan / kepercayaan, Nilai, Keyakinan
 Hubungan social/keluarga.dll
 Pemeriksaan 4 Gejala cardinal: Suhu umumnya terjadi peningkatan
suhu tu buh, Tekanan Darah akan meningkat terutama bila
terdapatmasalah pada ginjal.
b. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi

Pengamatan secara seksama setatus kesehatan Klien dari kepala sampai


kaki. Pada Klien dengan SLE mungkin akan ditemukan antara lain :
1. Ruam wajah dalam pola malar (seperti kupu-kupu) pada daerah pipi dan
hidung.
2. Lesi dan kebiruan di ujung jari akibat b uruknya sirkulasi dan hipoksia kro
nik
3. Lesi berskuama di kepala, leher dan pungg ung, pada beberapa pen
derita ditemukan eritema atau sikatrik.
4. Luka-luka di selaput lender mulut atau pharing.
5. Dapat terlihat tanda peradangan satu atau lebih persendian yaitu
pembengkakan, warna kemerahan dan rentang gerak yang terbatas.
6. Perdarahan sering terjadi terutama dari mulut atau bercampur urina (urine
kemerahan).
7. Gerakan dinding thorak mungkin tidak simetris atau tampak tanda –
tanda sesak (Napas cuping hidung,Retraksi supra sterna, bahkan
intercostals,apabila terdapat ganguan organ paru)
 Palpasi

Pemeriksaan dengan meraba klien

1. Sklerosis, yaitu terjadi pengencangan dan pengerasan kulit jari-jari tangan


2. Nyeri tekan pada daerah sendi yang meradang
3. Oedem mata dan kaki, mungkin menandakan keterlibatan ginjal dan
hipertensi
 Perkusi

Pemeriksaan fisik dengan mengetuk bagian tubuh tertentu; untuk mengetahui


Reflek, atau untuk mengetahui kesehatan suatu organ tubuh misalnya : Perkusi
organ dada untuk mengetahui keadaan Paru dan jantung.

 Auskultasi

Pemeriksaan pisik dengan cara mendengar, biasanya menggunakan alat


Stetoskup, antara lain untuk mendengar denyut jantung dan Paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai