Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan Kriteria bagi Pengembangan


Sarjana atau Profesional

Belajar Pendidikan Kewargaanegaraan bagi seorang sarjana atau profesional akan


mampu menjadi warga negara yang baik dan terdidik (smart and good citizen) dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu maka seorang sarjana
atau profesional perlu dipahamkan tentang hal-hal sebagai berikut:

1. Sujarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia berjuang di dalam merebut kemerdekaannya dilakukan dengan


mengorbankan apapun yang mereka miliki baik berupa harta benda, waktu, tenaga dan
bahkan nyawa. Hal ini terbukti dengan perjuangan bangsa Indonesia yang hanya
menggunakan senjata yang sangat sederhana “bambu runcing” mampu mengusir atau
mengalahkan penjajah yang saat itu sudah menggunakan senjata modern. Perjuangan
yang dilandasi jiwa, tekad, semaangat, dan kerelaan berkorban kemudian dikenal
dengan nilai-nilai 1945 yang oleh para pendiri negara (the founding fathers) perlu
diteruskan atau diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Pearisan nilai-nilai
1945 dapat dilakukan melalui berbagai macam cara. Salah satunya melalui pendidikan
khususnya melalui PKn.

2. Era Globalisasi

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni (IPTEKS) yang


ditandai dengan pesatnya arus transformasi, arus komunikasi dan arus informasi
mengakibatkan dunia inni bagaikan sudah menyatu menjadi sebuah kampung yang kecil
yaitu kampung dunia (world village). Batas-batas antar negara sudah tidak ada, kecuali
batas fisik. Semua itu dapat mengakibatkan perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak manusia. (a) Manusia cenderung ingin serba cepat dan instan; (b)) Manusia
menjadi bersikap materialistis; (c) Manusia cenderung menjadi egois. Jika hal ini
dibiarkan berlanjut terus maka akan mengancam kehidupan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Melalui mata kuliah PKn ingin dipahamkan dan disadarkan baha: (a) Manusia dapat
hidup selayaknya manusia tidak lepas dari hukum alam. Contoh: manusia hidup pasti
melewati tahapan dari bayi sampai tua dan akhirnya meninggal. Maka demikian dalam
hidup bermasyarakat tidak ada yang bersifat instan; (b) Masing-masing manusia
mempunyai kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan rohani. Jika ingin hidup layaknya
manusia, semua kebutuhan tersebut hendaknya dipenuhi secara seimbang; (c) Sebagai
makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lain oleh karenanya manusia
tidak bisa bersikap egois, mau menang sendiri.

3. Sistem Pendidikan Nasional Indonesia

Pendidikan menjadi faktor terpenting/terdepan dalam upaya melanjutkan,


mengamankan, dan mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan ekksistensi bangsa
dan negara selama mungkin dalam wadah NKRI. Proses transformasipengetahuan,
penumbuhkembangan sikap dan melatih keterampilan bertingkah laku bagi mahasiswa
dirancang dan dituangkan di dalam kurikulum yang meliputi: mata kuliah yang
memberikan penekanan pada penumbuh kembangan pada aspek sikap/kepribadian
(MKPK), dan beberapa mata kuliah yang lain melatih keterampilan (aspek psikomotor).

Anda mungkin juga menyukai