Disusun oleh:
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga penyusun
berhasil menyelesaikan makalah tentang manajemen nutrisi dengan gangguaan
defisiensi asam folat tepat pada waktunya. Penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat berupa sumber informasi kepada semua pihak.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang kami peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan manajemen nutrisi pada ibu hamil, .
Penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen Keperawatan Maternitas atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, dan kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Nutrisi Masa Kehamilan ............................................................ 3
B. Anemia Defisiensi Asam Folat................................................................. 21
C. Peran asam folat dalam kehamilan…………………………………......
22
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.Pengkajiaan ................................................................................................ 25
B. Riwayat Keperawatan............................................................................... 25
C. Pengkajiaan Fisik....................................................................................... 27
D. Diagnosa...................................................................................................... 36
E. Intervensi Keperawatan............................................................................ 37
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 45
B. Saran........................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 46
iii
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya, dengan adanya kehamilan
maka seluruh sistem genitalia wanita mengalami perubahan yang
mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim selama proses kehamilan berlangsung (Serri,2009).
Kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh ibu
yang mana perubahan-perubahan tersebut dalam rangka penyesuaian
tubuh ibu pada keadaan kehamilannya. Perasaan kurangenak badan
menyebabkan ibu lebih banyak istirahat sehingga keperluan tubuh
akan makanan menjadi berkurang. Pada bulan-bulan pertama
kehamilan nafsu makan berkurang, mual,muntah, kembung, dsb.
Gejala- gejala ini bisa terjadi pada waktu pagi atau sore hari. Salah
satu teori yang menjelaskan pengaruh status nutrisi seorang ibu hamil
pada janin yang dikandungnya adalah teori yang dikenal dengan nama
“Fetal Programming”. Menurut teori tersebut, seorang ibu hamil yang
mengalami kekurangan gizi/malnutrisi akan menyebabkan fetus yang
dikandungnya mendapat asupan makanan yang kurang dalam
pertumbuhannya. Hal itu mungkin akan memicu timbulnya penyakit
kronis pada janin di masa depan (Indriyani, 2013)
Gangguan nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan berat
badan bayi baru lahir rendah dan penurunan kesempatan
hidup.Status nutrisi ibu pada waktu konsepsi sangatlah penting
dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan makan. Wanita
hamil memerlukan zat besi 30 mg/hari, yang sulit diperoleh dari
sumber-sumber diet sehingga perlu diberikan suplemen. Zat besi
diperlukan untuk mengoreksi keberadaan awal defisisensi dan
menyediakan untuk peningkatan volume darah maternal untuk
persediaan darah janin, dan untuk kehilangan darah selama kehamilan.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan ?
2. Masalah keperawatan apa yang dapat muncul pada ibu hamil?
C. Tujuaan
a. Tujuaan umum
1. Menggambarkan konsep kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
Pengertian
Jenis-jenis nutrisi dan fungsinya
Kebutuhan nutrisi selama kehamilan
Gangguan nutrisi selama kehamilan
Masalah atau gangguan nutrisi selama kehamilan
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan
2. Mengambarkan diagnosa keperawatan pada ibu hami
b. Tujuaan khusus
1. Menguraikan konsep nutrisi kehamilan pada ibu hamil
2. Menjelaskan konsep nutrisi meliputi pengertian,jenis-jenis
nutrisi , kebutuhan energi kehamilan, kebutuhan nutrisi, masalah
kehamilan serta kenaikan berat badan ibu menurut IOM
3. Menjelaskan diagnosa keperawatan pada gangguan nutrisi ibu
hamil
4. Menguraikan intervensi keperawatan yang dapat di rencanakan
pada ibu dengan gangguan nutrisi pada saat hamil
5
BAB II
TINJAUAAN TEORI
6
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh,
karbohidrat juga memberikan rasa manis pada makanan terutama
monosakarida dan disakarida. Karbohidrat juga berperan dalam
menghemat penggunaan protein, mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna, membantu mengeluarkan feses
dengan mengatur peristaltic usus dan memberikan bentuk pada
feses. Bentuk karbohidrat yaitu monosakarida, disakarida dan
polisakarida
b. Protein
Protein (Asam Amino): kebutuhan protein adalah
0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan
kalori. Namun selama sakit kritis kebutuhan protein meningkat
menjadi 1,2-1,5 gr/kgbb/hari. Pada beberapa penyakit tertentu,
asupan protein harus dikontrol, misalnya kegagalan hati akut dan
pasien uremia, asupan protein dibatasi sebesar 0,5
gr/kgbb/hari(Wiryana,2007).
Protein juga dapat mengandung unsur fosfor, besi, iodium,
dan kobalt. Protein juga memiliki fungsi membangun dan
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh, membentuk ikatan-ikatan
esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas
tubuh yang bertibdak sebagai buffer, pembentukan antibody,
mengangkut zat-zat gizi, dan sebagai sumber energy
c. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energy, sumber asam
lemak esensial, alat pengangkut vitamin yang larut dalam lemak,
menghemat penggunaan protein, dapat memberikan rasa kenyang
dan kelezatan, sebagai pelumas, menjaga suhu tubuh, dan
melindungi organ tubuh. Kebutuhan lemak yang dianjurkan WHO
(1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanya 15-30% kebutuhan
energi total yang dianggap baik untuk kesehatan. Di antara lemak
yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari
kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7%
dari lemak tidak jenuh ganda.
7
Lemak juga membantu penyerapan dan penyimpanan
vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K. Asam lemak
esensial, seperti asam lemak omega 3 dan omega 6 merupakan zat
nutrisi penting yang dibutuhkan dalam pertumbuhan otak. Namun,
asam lemak ini diperoleh dari luar, tidak disintesis sendiri oleh
tubuh (Boyle & Roth, 2010).
d. Vitamin
8
kehamilan yang normal kira-kira 80.000 kkal di atas konsumsi
biasanya selama seluruh masa kehamilan yaitu 280 hari. Kebutuhan
energi ini memperhitungkan kebutuhan energi untuk pertumbuhan
janin dan plasenta serta memenuhi kebutuhan- kebutuhan lain karena
perubahan tubuh ibu selama kehamilan. Hal ini berarti penambahan
sebanyak 300 kkal setiap hari selama masa hamil. (Budianto,2009)
World Health Organization (WHO) menganjurkan penambahan
sebanyak 150 kkal per hari di atas konsumsi harian selama trimester
pertama dan 350 kkal per hari di atas konsumsi harian sesudah masa
itu. Angka-angka ini dihitung hanya berdasarkan kehamilan, dan tidak
memperhitungkan faktor lain seperti variasi aktivitas fisik, perubahan
temperatur sekeliling atau kebutuhan untuk pertumbuhan kedewasaan
yang tak ada kaitannya dengan kehamilan. Pengeluaran energi
menurun selama trimester ketiga karena berkurangnya kegiatan.
(Budianto, 2009)
4. Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan
a. Zat Besi
Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800 mg – 1040
mg. Kebutuhan ini diperlukan untuk :
± 300 mg diperlukan untuk pertumbuhan janin.
± 50-75 mg untuk pembentukan plasenta
± 500 mg digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin
maternal/sel darah merah.
± 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit.
± 200 mg lenyap ketika melahirkan
Untuk itu pemberian suplemen Fe disesuaikan dengan usia
kehamilan atau kebutuhan zat besi tiap semester, yaitu sebagai
berikut:
1. Trimester I : kebutuhan zat besi ±1 mg/hari, (kehilangan basal
0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel
darah merah.
9
2. Trimester II : kebutuhan zat besi ±5 mg/hari,
(kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah
merah 300 mg dan conceptus 115 mg.
3. Trimester III : kebutuhan zat besi 5 mg/hari,) ditambah
kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus 223 mg
Angka Kecukupan Besi
Umur (tahun) AKG Besi (mg)
10-12 20
13-49 26
50-65 12
Hamil (+ an)
Trimester 1 +0
Trimester 2 +9
Trimester 3 + 13
10
ketiga. Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang
dianjurkan bagi ibu hamil trimester ketiga adalah 39 mg/hari
Menurut Aritonang (2010), makanan-makanan yang dapat
meningkatkan absorpsi besi selama hamil diantaranya sebagai
berikut:
1. Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan absorpsi
besi, yaitu daging, sayur, dan buah yang kaya vitamin C.
2. Menghindari penghambat (inhibitor) absorpsi besi seperti teh
dan kopi.
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan
yang menginjak usia trimester ketiga tidak akan mungkin
tercukupi hanya melalui diet. Oleh karena itu, suplementasi
zat besi sangat penting sekali bahkan kepada ibu hamil status
gizinya harus baik.
b. Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai
vitamin dan mineral seperti vitamin C, asam folat, zat besi,
kalsium, dan zink. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan oleh
Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 untuk tambahan gizi ibu
hamil pada trimester ketiga adalah vitamin A +300 RE, vitamin C
+10 mg, tiamin +0,3 mg, riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam
folat +200 µg, vitamin B12 +0,2 µg, kalsium+150 mg,
magnesium +40 mg, zat besi +13 mg, zink +10,2 mg,serta iodium
+50 µg.
c. Vitamin larut lemak
Vitamin A berperan penting dalam pengaturan eskpresi gen
serta mendukung proliferasi dan diferensiasi sel secara khusus
untuk perkembangan tulang belakang, medula spinalis, anggota
gerak, jantung, mata dan telinga (Shils et al, 2006). Jumlah asupan
vitamin A yang disarankan untuk ibu hamil dengan usia kurang
dari 18 tahun adalah sebesar 750 µg retinol atau 2800 IU,
sedangkan untuk ibu hamil dengan usia lebih dari 18 tahun sebesar
11
770 µg atau 3000 IU. Kelebihan asupan retinol dapat
menyebabkan efek teratogenik yakni kelainan neural crest
(Mahan, Stump, 2004)
12
Vitamin B2 atau riboflavin berperan sebagai koenzim
dalam banyak reaksi oksidasi-reduksi di dalam tubuh.
Kebutuhan tambahan untuk riboflavin selama masa kehamilan
didasarkan pada penambahan kebutuhan energi dan pertumbuhan
(Shils et al, 2006).
Vitamin B3 atau niacin dibutuhkan untuk pembentukan
nicotinamide-adenine dinucleotide yang berperan dalam proses
oksidasi dan biosintesis asam lemak serta steroid (Shils et al,
2006).
Vitamin C atau asam askorbat yang dianjurkan selama masa
kehamilan adalah 80-85 mg/hari atau 20% lebih banyak dibanding
yang wanita yang tidak hamil (Cunningham,Leveno,2005).
e. Mineral Makro
Kalsium berperan penting dalam kekuatan tulang dan gigi.
Selain itu juga berperan dalam kontraksi vaskular, kontraksi otot,
dan transmisi saraf (Shils et al, 2006). Faktor hormonal
mempengaruhi metabolism kalsium pada wanita yang sedang
hamil. Hormon Human chorionic somatomammotropin dari
plasenta meningkatkan kecepatan perombakan tulang ibu. Sekitar
30 gram kalsium terakumulasi selama kehamilan, dan kebanyakan
terakumulasi di tulang janin. Asupan kalsium yang disarankan
selama kehamilan adalah 1300 mg/hari untuk wanita kurang dari
18 tahun dan 1000 mg/hari untuk wanita lebih dari 19 tahun
(Mahan,Stump,2004).
Fosfor merupakan komponen penting dari seluruh jaringan
tubuh memiliki fungsi struktural dan fungsi regulasi.
Perubahan dalam kehamilan selain dapat meningkatkan absorpsi
kalsium juga dapat meningkatkan absorpsi fosfor (Shils et al,
2006). Asupan fosfor yang dianjurkan bagi wanita yang sedang
hamil sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250 mg/hari
untuk wanita usia kurang dari 19 tahun dan 700 mg/hari untuk
wanita usia lebih dari 19 tahun (Mahan,Stump,2004).
13
Magnesium merupakan kofaktor untuk lebih dari 300 enzim
yang bekerja di dalam tubuh. Asupan magnesium yang disarankan
untuk wanita dalam masa kehamilan adalah 360-400 mg. Dalam
hal ini terdapat peningkatan asupan senilai 40-90 mg dibanding
wanita yang tidak hamil (Mahan,Stump,2004).
f. Asam Folat
g. Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan
energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan
janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan
14
yang baru (Almatsier, 2009). Selain itu, tambahan kalori
dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta untuk proses
metabolisme jaringan baru (Mitayani, 2010). Ibu hamil
memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan
penambahan sebesar 300 kkal/hari untuk ibu hamil trimester
ketiga. Dengan demikian dalam satu hari asupan energi ibu hamil
trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari.
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan
jaringan baru (Aritonang, 2010). Jumlah protein yang harus
tersedia sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang
tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Widyakarya
Pangan dan Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan sebanyak
17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3
g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein
dapat mencapai 67-100 gr. Menurut Aritonang (2010), perkiraan
faktorial protein terhadap komponen-komponen pertambahan
pada kehamilan normal cukup bulan dapat dilihat dalam
Menurut Aritonang (2010), perkiraan faktorial protein
terhadap komponen-komponen pertambahan pada kehamilan
normal cukup bulan dapat dilihat dalam
15
5. Masalah Atau Gangguan Nutrisi Selama Kehamilan
a) Defisiensi Asam Folat
Biasanya ibu hamil yang kekurangan asam folat juga rentan
mengalami masalah anemia. Berbagai gejala bisa timbul, antara
lain:
1. Kulit pucat
2. Sakit kepala
3. Dengung ditelinga
4. Jantung berdebar kencang
5. Kekurangan energi
6. Kelemahan ekstrem
7. Penurunan berat badan
8. Diare
b) Mual Muntah
Mual adalah kondisi perut yang tidak dapat dikontrol sehingga
menyebabkan perut mengeluarkan isinya secara paksa melalui
mulut. Sedangkan mual adalah perasaan ingin muntah, tetapi tidak
mengeluarkan isi perut
Mual merupakan perasaan yang sangat tidak menyenangkan dan
memicu seseorang untuk ingin muntah. Muntah merupakan
pengeluaran isi lambung yang dibantu dengan kontraksi otot yang
kuat.
Gangguan kehamilan mual muntah ini memiliki gejala: muntah
terus, lebih dari 3-4 kali sehari. Rasa mual dan muntah
menyebabkann ibu hamil tidak nafsu makan sama sekali. Berat
badan ibu pun turun 2-3 kilogram dalam 2 minggu
c) Rendah Serat
16
usus halus dan siklus peredaran darah. Serat yang dianjurkan 25 gr
per 1.000 kkal.
17
f) Hipertensi
Hipertensi dalam kehamilan dibagi menjadi beberapa
kategori yakni Hipertensi kronik, preeklampsia, hipertensi kronik
dengan superimposed preeklampsia, serta hipertensi gestasional.
Preeklampsia merupakan keadaan hipertensi yang disertai dengan
proteinuria ( >300 mg/24 jam) setelah 20 minggu kehamilan.
Hipertensi gestasional merupakan keadaan hipertensi (tekanan
darah sistol > 140 mmHg dan tekanan darah diastol 90 mmHg)
tanpa diikuti oleh proteinuria setelah 20 minggu kehamilan (Shils
et al, 2006).
g) Neural Tube Defect
NTD merupakan penyakit malformasi kongenital yang
banyak menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan
banyaknya gangguan dalam proses embriogenesis sistem saraf
pusat. Selain disebabkan oleh faktor herediter, kurangnya
konsumsi asam folat telah diteliti dapat menyebabkan terjadinya
penyakit ini. Untuk mencegah penyakit ini, maka wanita sebelum
konsepsi diharapkan mengonsumsi asam folat sekitar 400
µg/hari(Mahan, Stump, 2004).
6. Kenaikan berat badan ibu
Cara Menghitung Kenaikan Berat Badan Ideal untuk Ibu Hamil
Berat badan (dalam kg) : Kuadrat tinggi badan (dalam ukuran
meter). BMI = (BB) / [(TB) x (TB)]
18
1 < 18,5 1,5-2,0 4,5-6,5 6,5-9,5 12,5-18,0
2 18,5-25 1,5-2,0 4,0-6,0 6,0-8,0 11,5-16,0
3 >25-29 1,0-1,5 2,5-4,0 3,5-6,0 7,0-11,5
4 >29 0,5-1,0 2,0-4,0 3,5-5,0 6,0-10,0
19
3. Rekomendasi kenaikan BB
b. Umur
Usia mempengaruhi rekomendasi kenaikan BB saat hamil.
Kehamilan di bawah umur dalam hal ini remaja memiliki perbedaan
20
rekomendasi kenaikan BB pada ibu hamil dengan usia yang lebih tua.
Usia remaja khususnya
Rekomendasi yang ditujukan untuk kelompok ini adalah mecapai
batas atas dari rentang rekomendasi berdasarkan IMT. Ibu dengan usia
di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun memiliki risiko kehamilan dan
persalinan (Manuaba, 1993).
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan dari
ibu yang masih remaja cenderung memiliki berat lahir yang lebih
rendah dibandingkan dengan ibu hamil dengan usia yang lebih
tua. Maka dari itu, risiko kelahiran BBLR akan lebih besar pada usia
yang lebih muda khususnya pada kelompok usia remaja (IOM, 2009).
Usia yang lebih muda dimana gynecological age kurang dari dua
setelah menarche juga memiliki risiko kenaikan BB saat hamil yang
kurang. Pada masa ini organ reproduksi belum siap untuk masa
kehamilan (Brown, 2004). Selain usia muda usia tua juga
mempengaruhi kehamilan. Semakin bertambahnya usia maka risiko
kelahiran seperti keguguran, kelahiran prematur dan BBLR akan
semakin meningkat. Selain itu risiko komplikasi kehamilan seperti
hipertensi, diabetes dan placenta previa juga meningkat. (William dan
Worthington-Roberts, 1993). Pada beberapa penilitan yang terangkum
dalam Guidelines of Gestational
Weight Gain (IOM, 2009) menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia
lebih dari 35 tahun cenderung kelebihan BB saat sebelum hamil dan
memiliki kenaikan BB yang tidak adekuat dibandingkan dengan ibu
hamil dengan usia lebih muda.
B. Anemia gizi akibat defisiensi asam folat
1. Defisiensi asam folat
Defisiensi asam folat terjadi jika kadar asam folat di bawah
normal, yaitu folat serum < 3 ng/ml dan folat eritrosit < 130 ng/mL
(Mayes,2007).
Defisiensi folat ini dapat terjadi karena akibat langsung dari
kurangnya konsumsi harian, absorbsi yang buruk dari folat yang
21
dimakan serta peningkatan penggunaan, dapat pula disebabkan oleh
kondisi liver patologis dan gangguan metabolisme folat oleh karena
defek genetik atau interaksi obat (Scaglione, 2014).
Kurangnya konsumsi harian dapat terjadi pada bayi dan anak-anak
serta orang tua. Malabsorbsi dari asam folat dapat terjadi pada
tropical sprue, blind loop syndrome, stetorrhea, malabsorbsi folat
kongenital, reseksi jejunum, dan penyakit Crohn. Peningkatan
kebutuhan asam folat dapat terjadi pada kehamilan, laktasi
prematuritas, anemia hemolitik, keganasan, inflamasi kronik,
hipertiroidisme. Defisiensi enzim bawaan yang merupakan defek
genetik dapat berupa defisiensi enzim dihidrofolat reduktase, dan
5-metil THF transferase (Tangkilisan, 2002).
2. Peran asam folat dalam kehamilan
Asam folat dibutuhkan selama masa kehamilan. Asam folat
sangat dianjurkan untuk semua wanita, terutama yang sedang
mengikuti program hamil. Pada pasien yang ingin hamil, perlu
dilakukan edukasi prekonsepsi mengenai konsumsi asam folat
selama kehamilan. Suplementasi asam folat perikonsepsi dapat
menurunkan angka terjadinya neural tube defects (Goetzl, 2017).
Hubungan antara defisiensi folat dan kejadian NTD telah
dihipotesiskan sejak tahun 1965. Sebuah penelitian acak terkontrol
dilakukan oleh British Medical Research Council dan menemukan
bahwa perempuan dengan riwayat kehamilan NTD dan
mengkonsumsi 4000 mikrogram asam folat perharinya mengalami
penurunan rekurensi hingga 70%. Setahun kemudian penelitian di
Hungaria menemukan penurunan risiko rekurensi NTD hingga 100%
pada wanita yang mengkonsumsi suplemen vitamin yang mengandung
8000 mikrogram asam folat setiap harinya (Crider, 2011).
Metabolisme folat mempengaruhi fungsi ovarium implantasi,
embriogenesis, dan seluruh proses kehamilan. Selain efeknya yang
dapat dibuktikan pada insidensi NTD, hubungan lain ditemukan antara
penurunan kadar asam folat dan peningkatan konsentrasi homosistein,
22
aborsi spontan rekuren, dan komplikasi kehamilan lainnya (Thaler,
2014; Criders, 2011).
Secara umum kebutuhan asam folat pada wanita hamil meningkat
dari normal. Kebutuhan asam folat pada wanita usia subur dan ibu
hamil sekitar 400-600 mikrogram per hari (0,4-0,6 mcg/hari). Asam
folat sangat berperan penting pada fase awal pembentukan janin, yaitu
pada fase pembentukan sistem saraf pusat. Pada pasien yang ingin
hamil, perlu dilakukan edukasi prekonsepsi mengenai konsumsi asam
folat selama kehamilan. Suplementasi asam folat perikonsepsi
dapatmenurunkan angka kejadian anemia dalam kehamilan,
menurukan resiko untuk terjadinya preeklamsia bagi ibu dan
menurunkan angka terjadinya neural tube defects (Goetzl, 2017)
3. Penyebab defisiensi asam folat
a. Diet yang indekuat: bayi dan anak-anak, orang tua, pemanasan,
kemiskinan
b. Malabsorpsi: tropical spue, blind loop, syndrome, steatorrhea,
malabsorpsi folat hemolitik, keganasan, inflamasi kronik,
hipertiroidisme.
c. Obat-obatan: feniton, primidon, fenobarbital, kontrasepsi oral,
methotrexate
d. Defisiensi enzyme bawaan: dihidrofolat reduktase 5 menit THF
transferase
e. Lain-lain: alkoholisme, penyakit hati
4. Tanda dan Gejala asam folat
Tanda anemia megaloblastik berupa glositis (lidah pucat, licin),
stomatitis angularis, diare/konstipasi, aneksia, icterus ringan,
sterilisasi, neuropati perifer, bilateral, pigmentasi melalui pada kulit.
Kegagalan penutupan neural tube dapat terjadi di daerah kranial dan
spinalis mengakibatkan anensefalus, meningokel, ensefalokel, spina
bifida, dan hidrosefalus.
23
5. Komplikasi/ Dampak asam folat pada ibu dan janin
a. Ibu
1) berisiko mengalami persalinan prematur, plasenta lepas
sebelum waktunya (solusio plasentae) dan keguguran
2) ibu berisiko mengalami Infeksi sekunder, pendarahan,
serta kematian ibu ketika melahirkan
b. Janin
1) Gangguan perkembangan sistem saraf yaitu otak dan tulang
belakang janin.
2) Kematiaan janin dalam rahim
3) Gangguan perkembangan pusat kecerdasan (gangguan belajar).
4) Anensefali (Tidak sempurnanya pertumbuhan tengkorak kepala
dan otak)
5) Jika janin lahir berisiko Spina Bifida cacat tulang belakang /
ruas tulang gagal bertaut
6) Kerusakan jaringan syaraf (NTDs / kerusakan tabung syaraf)
BAB III
24
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
2. Kronologi keluhan
a) Factor pencetus :
Penyebab terjadinya defisiensi asam folat adalah
karna ibu hamil mengalami mual dan muntah, tidak
mengkonsumsi makanan yang kaya asam folat, dan
ibu hamil juga tidak ada nafsu makan, namun
intake asam folat pada ibu hamil yang tidak ada
peningkatan dari sebelum hamil
b) Timbulnya keluhan :
Mulai dari trimester 1, pada saat ibu mengalami mual
muntah atau (hyperemesis) sampai trimester 2 tidak
nafsu makan, dan tidak mengkonsumsi zat besi
(tablet fe)
c) Upaya mengatasi :
25
1. Nutrisi
Kaya asam folat
Nutrisi vitamin C
Konsumsi tablet fe sesuai dosis
b. Riwayat kesehatan masa lalu
1. Riwayat melahirkan
Apakah Ibu mengalami perdarahan selama persalinan.
2. Riwayat dirawat di Rumah sakit
Apakah ibu mengalami penurunan pada HB
Riwayat pemakaian obat
3. Riwayat pemakaian obat atau suplemen perlu ditanyakan
untuk mengetahui apakah ibu pernah mengkomsumsinya
sesuai resep dokter atau tidak serta mengetahui efek samping
dari penggunaanya
c. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat ini ditanyakan untuk mengetahui apakah ada keluarga
yang mengalami gangguan nutrisi saat hamil serta mengkaji pola
kebiasaan keluarga dalam mengkomsumsi makanan.
d. Riwayat kehamilan sekarang
- ANC
Apakah klien melakukan kunjungan Antenatal ke bidan atau
dokter atau tenaga kesehatan lainnya
- Frekuensi kunjungan
Frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama kehamilan atau
idealnya 8 kali selama kehamilan
- Pertambahan berat badan selama kehamilan
Apakah klien mengkonsumsi tablet fe, apakah nutrisi klien
sesuai dengan yang dianjurkan dokter, bidan atau tenaga medis
lainnya
e. Riwayat persalinan
26
Persalinan yang perlu dikaji pada ibu hamil sebelumnya
seperti perdarahan ketika bersalin, persalinan prematur, berat
badan bayi rendah (BBLR) serta indikasi kelahiran bayi akibat
kekurangan nutrisi lainnya
C. Pengkajiaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik umum
b. Kesadaran : Composmentis
27
ibu hamil harus mengalami kenaikan berat badan dari
sebelum kehamilan sampai bulan kelahiran. Karena kesehatan dan
pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kenaikan berat badan ibu.
28
100/ 80 57/158 28 1/3 diatas simfisis
mmHg pubis dibawah <90 12 Fatique
umbilikalis dpm minggu
Status Obstretik: G2 P1 A0
Keadaan umum : Normal Kesadaran: Compos mentis BB/TB: 57 kg /158
cm
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 100/80 mmHg; Nadi : 87x/menit Suhu:
37,40c
Pernafasan : 20.x/menit
Kepala - Leher
Kepala : Tidak terdapat massa,, normo cepalis dan tidak ada
perubahan kontur
wajah : Tampak pucat, tambah letih, tampak lesu
Mata : Ekstra okuler dan konjungtiva anemis
Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung dan tanda
hipoksia
Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada peradangan pharing
Gusi : Epulis
Lidah : lidah tampak pucat, licin
Telinga : Membran timpani utuh dan terdapat serumen
Leher : Tidak terdapat pembengkakan KGB dan thyroid
Masalah Khusus : Tidak ada
Dada
Jantung : Ictus cordis teraba halus
Paru : Ekspansi paru simetris
Payudara : Tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat striae
29
Puting Susu : Putting susu menonjol
Penyaluran ASI :-
Masalah Khusus : Tidak ada
Abdomen : Warna kulit sama dengan yang lainnya
Uterus
Tinggi fundus uterus: 28 cm Kontraksi : ya/tidak
Leopold I :
Pemeriksa berdiri di samping kanan ibu, kedua tangan meraba dan
mengumpulkan bagian fundus. Apakah teraba bulat/lenting/keras. jika
teraba bulat dan tidak melenting itu adalah bokong
Leopold II :
kedua tangan berada di sebelah kanan dan kiri perut ibu. Ketika meriksa
sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah kiri dan rasakan
bagian apa yang ada disebelah tangan kanan
Leopold III :
Tangan fundus menahan fundus uteri, tangan kanan meraba bagian yang
bulat, melenting, keras itu adalah bagian kepala
Leopold VI:
Pemeriksa menghadap kaki ibu, kedua tangan meraba bagian janin yang
ada dibawah. Jika Kedua tangan konvergen berarti bagian terendah belum
masuk ke dalam pintu atas panggul. Jika kedua tangan divergen berarti
bagian terendah sudah masuk pintu atas panggul .
Pigmentasi:
Linea nigra : Tidak ada
Striae : Tidak
Fungsi pencernaan : Malabsorpsi penyerapan
Masalah Khusus : -
Perineum dan genital
Vagina : Varises: ya/tidak
Kebersihan : Bersih
Keputihaan : Terdapat keputihan berwarna bening
Jenis/warna : Kehitaman
30
Konsistensi :-
Bau : Khas
Hemorrhoid : Tidak ada Derajat : - Lokasi
Berapa lama nyeri : ya/tidak
Ekstremitas
Ekstremitas Atas:
Kuku : terlihat pucat/tidak
Edema: ya/tidak, lokasi
Kesemutan/baal
Eksremitas Bawah:
Edema: ya/tidak, lokasi
Varises, ya/tidak, lokasi ...............................................
Reflek patela: +/- Jika ada: + 1/+2/+3
Masalah Khusus: Tidak ada
Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK 3-4 kali/hari
BAB : Kebiasaan BAB 1 kali/hari
Masalah khusus : Tidak ada
Istirahat dan Kenyamanan
Pola Tidur : Kebiasaan tidur, lama 7-8 jam, frekwensi…….
Pola tidur saat ini : Seperti saat sebelum hamil
Keluhan ketidaknyamanan: ya/tidak, lokasi : Abdomen
Sifat ................... Intensitas,....................
Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi : Tidak terganggu
Latihan/senam : Tidak ada
Masalah Khusus : Tidak ada
31
Asupan nutrisi : Asam folat .....nafsu makan:
baik/kurang/tidak ada
Asupan Cairan : < 300-450 ml Cukup/kurang
Masalah Khusus : Defisiensi asam folat
Keadaan Mental :
Adaptasi psikologi : Normal
Penerimaan terhadap kehamilan : Menerima
Masalah khusus : Tidak ada
Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan : kurangnya
pengetahuaan tentang nutrisi makanan yang dibutuhkan saat kehamilan
32
dan terlihat lemah
33
Rambut Mengkilat, lembut, Bervolume tipis,
kuat, tidak mudah tidak bersinar,
patah dan kulit mudah patah,kering,
kepala sehat jarang , beruban dan
mudah bercabang
34
nyeri di ujung pucat, terdapat titik
kelopak mata, bitot,sudut kelopak
membran lembab, mata merah dan
tidak ada pembuluh berfisura, kornea
darah yang terlihat keruh dan sclera
atau gumpalan biru
jaringan (titik bitot )
pada sclera dan
tidak ada lingkaran
hitam di bawah
mata
D. Diagnosa Keperawatan
1. Kesiapan peningkatan nutrisi
2. Kesiapan peningktatan pengetahuan
3. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
4. Risiko defisit nutrisi
5. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan ketidakadekuatan
sumber daya pengetahuaan
35
36
INTERVENSI KEPERAWATAN
38
menelan 1/2/3/4/5 nutrisi sangat
diperlukan
7. Ajarkan pasien dan 7. Monitoring status
keluarga memantau nutrisi pada ibu hamil
kondisi kekurangan sehingga dapat
nutrisi menghindari stillbirth,
BBLR, Neural tube
Defect dan gangguan
lainnya
Kesiapan peningktatan
pengetahuan
SLKI : Edukasi kesehatan
39
Gejalah dan tanda mayor keperawatan selama…x24 dan kemampuan 1. Kesiapan pasien dan
diharapkan: menerima informasi keantusiasan dalam
Subjektif
menerima informasi
SLKI: tingkat pengetahuan
1. Mengungkapkan minat dapat membantu dalam
dalam belajar Ditingkatkan ke level… pengurangan risiko yang
2. Menjelaskan akan terjadi
Dipertahankan pada level…
pengetahuan tentang
suatu topik 1. Menurun
2. Identifikasi faktor-
3. Menggambarkan 2. Cukup menurun
faktor yang dapat 2. Peningkatan motivasi
pengalaman sebelumnya 3. Sedang
meningkatkan dan dapat mengurangi
yang sesuai dengan 4. Cukup meningkat
menurunkan motivasi terjadinya kesalahan
topik 5. Meningkat
perilaku hidup bersih atau penurunan
Objektif Dengan kriteria hasil:
dan sehat motivasi dalam
1. Perilaku sesuai dengan 1. Perilaku sesuai meminum obat
pengetahuan anjuran 1/2/3/4/5
2. Verbalisasi minat
3. Berikan kesempatan
dalam belajar 3. Menambah
untuk bertanya
1/2/3/4/5 pengetahuaan serta
3. Kemampuan dalam wawasan terhadap hal-
menjelaskan
hal yang akan dilakukan
40
pengetahuan tentang
suatu topic 1/2/3/4/5 4. Kebiasaan melakukan
4. Ajarkan perilaku hidup
4. Kemampuan hidup sehat dan bersih
menggambarkan bersih dan sehat
dapat menghindari dari
pengalaman penyakit,infeksi , virus
sebelumnya yang
ataupun bakteri jenis
sesuai dengan topik
lainnya
1/2/3/4/5
5. Perilaku sesuai 5. Pemaparan informasi
dengan pengetahuan 5. Jelaskan faktor resiko yang tepat dan sesuai
1/2/3/4/5 yang dapat sangat mempengaruhi
mempengaruhi faktor kesehatan
kesehatan
6. Pelayanan pendidikan
6. Jadwalkan pendidikan
kesehatan yang
kesehatan sesuai
terjadwal dapat
kesepakatan
membuat waktu lebih
efektif dan terstruktur
41
7. Materi dan media dapat
7. Sediakan materi dan
menjadi faktor
media pendidikan
pendukung dalam
kesehatan
melakukan pendidikan
Manajemen Kesehatan
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama…x24 SIKI : Promosi dukungan
diharapkan: Keluarga
Gejalah dan tanda mayor
SLKI : Manajemen 1. Identifikasi sumber 1. Monitoring
Subjektif
Kesehatan daya fisik, emosional kemampuaan finansial
1. Mengekspresikan tidak pendidikan keluarga dan budaya tentang
Ditingkatkan ke level…
adanya hambatan yang nutrisi pada keluarga
bearti dalam Dipertahankan pada level… 2. Sediakan lingkungan 2. Lingkungan yang
mengitegrasikan yang nyaman nyaman dapat
1. Menurun
program yang di mengurangi stressor
2. Cukup menurun
tepatkan untuk 3. Diskusikan anggota 3. Edukasi kebutuhan
3. Sedang
mengatasi masalah keluarga yang akan
4. Cukup meningkat asupan nurisi dan
kesehatan
42
2. Menggambarkan 5. Meningkat dilibatkan dalam pemantauaan asupan
berkurangnya faktor Dengan kriteria hasil: perawatan nutrisi serta perawatan
resiko terjadinya maslah pasien melalui anggota
1. Melakukan tindakan
kesehatan keluarga terdekatnya
untuk mengurangi
Objektif 4. Manajemen perawatan
faktor resiko 4. Diskusikan jenis
1. Tidak di temunya 2. Menerapkan sesuai indikasi dan
perawatan di rumah
adanya gejalah masalah program perawatan kontraindikasi yang di
kesehatan atau penyakit 3. Aktifitas hidup alami ibu hamil
yang tidak terduga sehari-hari efektip 5. Monitoring pemahaman
5. Jelaskan kepada
memenuhi tujuan keluarga dan libatkan
keluarga tentang
kesehatan dalam proses perawatan
perawatan dan
dan pengobatan
pengobatan yang di
6. Komunikasi asertif
jalani pasien
diperlukan untuk
6. Anjurkan keluarga
memanajemen
bersikap asertif
membina hubungan
saling percaya antara
ibu hamil dan keluarga
7. Pemahaman dalam
43
7. Anjurkan memanajem stressor
meningkatkan aspek dari situasi yang dialami
positif dari situasi
yang dialami pasien
44
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam membuat tindakan asuhan keperawatan yang
menangani defisiensi asam folat perawat dapat menjadikan maklah
ini sebagai bahan tambahan referensi pengetahuaan, ini
dimohonkan untuk dosen dan para pembaca saran terhadap materi
perkuliahan manajemen nutrisi defisiensi asam folat
45
DAFTAR PUSTAKA
46
47