Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

PENCEMARAN SUNGAI

TERCEMARNYA SUNGAI DIAKIBATKAN


LIMBAH SAMPAH DOMETIK

DOSEN PEMBIMBING:

HENRI WIBOWO,ST,ME

DISUSUN OLEH:

REZA BAGUS MAULANA (1800825201022)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BATANGHARI

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur patut kita persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena-Nya
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik serta tepat pada waktunya. Tak lupa juga saya
ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah membantu mengarahkan
dan membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Adapun makalah ini merupakan makalah pencemaran sungai dengan judul “Tercemarnya Sungai
Diakibatkan Limbah Sampah Domestik”. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan pengetahuan kepada pembaca. Adapun makalah ini masih memiliki kekurangan.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Jambi, 7 April 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Bealakang

Sungai merupakan sumber air permukaan yang memberikan manfaat kepada


kehidupan manusia. Dari mata air sebagai awal mengalirnya air,melintasi bagian-bagian alur
sungai hingga bagin hilir yang terjadi secara dinamis. Kedinamisan tersebut tergantung dari
musim,karakteristik alur sungai, dn pola hidup manusia disekitarnya. Kondisi ini menyebabkan
baik kuantitas maupun kualitasnya akan mengalami perubahan-perubahan susai dengan
perkembangan lingkungan sungai dan kehidupan manusia.

Pada bagian hulu sungai relative sedikit adanya gangguan,dikarenakan ekosistem


disekitarnya belum mengalami kerusakan hal ini dapat dikatakan ekosistemn disekitarny belum
mengalami kerusakan hal ini dapat dikatakan masi dalam kondisi baik. Bagian tengah dari alur
sungai akan semakin meningkat sesuai dengan perkembangan pemukiman,m maka kerusakan
dan pencemaran mulai terlihat. Sedangkan pada bagian hilir, merupakan kondiis yang cukup
parah menglami kerusakan dan pencemaran.

Beberapa pencemaran di sungai tentuknya diakibatkan oleh kehidupan disekitarnya


baik pada sungai itu sendiri maupun prilaku manusia sebagai pengguna. Pengaruh dominan
terjadinya pencemaran yang sangat terlihat adalah kerusakan yang diakibatkan oleh manusia
dalam kuantitas tergantung dari pola kehidupannya. Setiap pinggiran sungai yang padat dengan
pemukiman , dipastikan akan terliht saluran-saluran buangan yang menuju ke baddan sungai.
Sehingga apabila dikumulatifkan darai beberapa cerobong buangan maka akan menjadikan
buangan yang cukup tinggi.

Akibat buangan dari aktiitas rumah tangga bahkan limbah yang dating dari daerah
industry menyebabkan terganggunya ekosistem sungai. Ikan banyak yang mati, air berubah
warna, menimbulakn bau, pemandangn terganggu dan menimbulakan problem kesehatan
manusia lainya. Masalah tersebut timul dikarenakan juga ketidak mampuan daya dukung sungai
terhadpa limbah untuk menadakan netralisasi.
Buangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola dengan
baik dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk mengurangi dampak negative
tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Untuk
membuat instalasi pengolahan air limbah pada kota besar dapat dilakukan dengan pengolahan
komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin
merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah cair yang
ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga.
 
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran air.
Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya yang tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan nantinya berpotensi
terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa penyebab pencemaran air sungai akibat limbah rumah tangga/domestik?
2. Bagaimana Pengaruh pencemaran air sungai terhadap lingkungan fisik dan kesehatan
manusia?
3. Bagaimana alternative teknologi untuk mengurangi pencemaran air sungai terhadap
limbah domestic/rumah tangga?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui Penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga.
2. Untuk mengetahui pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga terhadap
lingkungan fisik dan kesehatan.
3. Untuk mengetahui alternatif teknologi mengurangi pencemaran air akibat limbah rumah
tangga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Limbah Domestik


Menurut Tchobanoglous dalam Suhartono, Limbah Domestik adalah limbah yang
dibuang dari pemukiman penduduk, pasar, dan pertokoan, serta perkantoran yang merupakan
sumber utama pencemaran di perairan pantai. Menurut Kodoatie dan Sjarief, air limbah domestik
merupakan air bekas yang tidak dapat lagi dipergunakan untuk tujuan semula, baik yang
mengandung kotoran manusia atau dari aktivitas dapur, kamar mandi, dan cuci dimana
kuantitasnya 50-70% dari total rata-rata konsumsi air bersih yaitu sekitar 120-140
liter/orang/hari.jumlah pencemar domestik di negara-negara maju merupakan 15% dari seluruh
pencemar yang memasuki badan air. Limbah domestik memiliki sebaran areal yang snagat luas
dan menyebar sehingga lebih sulit dikendalikan daripada limbah industri. Berdasarkan Pasal 1
angka 20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.1 Sedangkan limbah rumah
tangga adalah limbah yang dihasilkan dari satu atau beberapa rumah. Sedangkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah nomor 81 Tahun 2012 bahwa sampah rumah tangga adalah sampah yang
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinjak dan sampah
spesifik.

2.2 Sumber –Sumber Limbah Domestik


a. Limbah organik
Berdasarkan pengertian secara kimiawi limbah organik merupakan segala limbah yang
mengandung unsur Karbon (C), sehingga meliputi limbah dari makhluk hidup (misalnya kotoran
hewan dan manusia seperti tinja (feaces) berfungsi mengandung mikroba potogen, air seni
(urine) umumnya mengandung Nitrogen dan Posfor sisa makanan, sayuran, wortel, kol, bayam,
salada dan lain-lain. Kertas, kardus, karton, air cucian, minyak goreng bekas dan lain-lain.
Limbah tersebut mempunyai racun yang tingi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki.
Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air
cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibitbibit penyakit atau pencemaran biologis
seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya. Namun secara teknis sebagian orang mendefinisikan
limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya
mudah busuk. Artinya bahan-bahan organik alami namun sulit membusuk/atau terurai, seperti
kertas, dan bahan organik sintetik (buatan) yang sulit membusuk atau terurai.

b. Limbah Anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak dapat membusuk/terurai secara alami
oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan
terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air.4 Berdasarkan pengertian secara kimiawi,
limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau
perkakas dan lauminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca dan pupuk
anorganik (misalnya yang mengandung unsur nitrogen dan posfor). Limbah-limbah ini tidak
memiliki unsur karbon sehingga tidak dapat diurai oleh mikro organism. Seperti halnya limbah
organik, pengertian limbah organik yang sering diterapkan dilapangan umumnya limbah
anorganik dalam bentuk padat (sampah) agak sedikit berbeda dengan pengertian diatas secara
teknis limbah anorganik didefinisikan sebagai limbah yang tidak dapat atau sulit terurai atau
busuk secara alami oleh mikro organism pengurai. Dalam hal ini bahan organik seperti plastik,
karet, kerts, juga dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit terurai
oleh mikroorganisme

2.3 Klasifikasi Limbah


Berbagai zat kimia spesifik dengan penggunaan yang luas adalah berbahaya karena
reaktivitas kimianya, bahaya kebakaran, bahaya keracunan, dan kandungan-kandungan lainnya.
Ada berbagai macam zat berbahaya yang biasanya mengandung campuran kimia spesifik. Hal
tersebut meliputi :
1) Bahan peledak, misalnya dinamit, atau amunisi
2) Gas-gas tekanan tinggi misalkan hidrogen dan sulpur dioksida
3) Cairan yang mudah terbakar misalkan gas oil/minyak tanah almunium alkali
4) Bahan-bahan keras yang mudah terbakar, metal magnesium, sodium hidrit, dan kalsium
carbide yang siap terbakar adalah reaktip dengan air, atau terbakar secara spontan
5) Bahan-bahan korosif, tremasuk oleum, sulfur oksida, dan soda caustik, yang akan melukai
kulit terbuka atau menyebabkan porak-porandanya kontainer logam
6) Bahan-bahan beracun misalnya seperti asam hidrosianida atau anline
7) Bahan-bahan etiologik termasuk agen penyebab antraks, botulisme, atau tetanus
8) Bahan-bahan radioaktif, termasuk plutonium, cobalt-60 dan uranium hexafluorida.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Gambar 3.1.1 Sungai yang tercemar banyak sampah berserakan

Gambar 3.1.2 Lokasi di sekitar sungai yang tercemar


3.2 Waktu Penelitan dan Pelaksanaan Penelitian
Waktu yang dilakukan pada penelitian tersebut dalam beberapa hari ini pada:
Hari:Sabtu, 04 April 2020
Pukul : 17.49 Wib
Penelitian Tersebut dilakukan di daerah Kuali Pecah, Desa Bajubang, Kec. Bajubang, Kab.
Batanghari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Pencemaran Air

Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik
berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air  yang menyebabkan penurunan kualitas
air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.Bahan yang dapat mencemari air
sangat beragam. Berbeda bahan yang mencemari tentu berbeda pula akibat pencemarannya.
Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :

1. Berdasarkan Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi

a. Bahan pencemar fisik


Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.
b. Bahan pencemar kimia
Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen,
sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam
berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.
c. Bahan pencemar biologis
Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan
mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi.
Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok
mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan
cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah
fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

2. Berdasarkan Mudah tidaknya Terurai


Berdasarkan mudah tidaknya terurai secara biologis oleh bakteri yang ada di air, bahan
pencemar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan pencemar yang mudah terurai
( biodegradable) dan bahan kimia yang sukar busuk (nonbiodegradable) Bahan pencemar yang
mudah busuk misalnya karbohidraPencemaran Air, Penyebab dan Akibat Pencemaran Airt,
lemak, dan protein. Bahan pencemar yang sukar busuk misalnya plastik, karet, kaca, kain, kayu,
detergen ABS, dan lain-lain.Lama pembusukan dapat bertahun-tahun.
Pencemaran air dapat bersumber dari limbah rumah tangga (limbah domestik), limbah
pertanian, dan limbah industri. Pencemaran air dapat berwujud padat dan cair dan ada yang
bersifat organik atau anorganik.

4.2 Pencemaran air limbah rumah tangga


Limbah rumah tangga atau sering juga disebut limbah domestik. Limbah rumah tangga
ini berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya.
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair merupakan
sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik
(misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit,
kemudian ikut aliran sungai. Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud padat
berupa bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus
air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain
dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan
jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan.
Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati.

4.3 Dampak Pencemaran air limbah rumah tangga


Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah
anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan
oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah
anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.
Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang
dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar
digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke
sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air
dan alga, yang menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau
danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial
mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah
deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.
Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-
besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang
pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak
terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi
masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan
persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.
Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik air akan terjadi perubahan warna,
rasa, menjadi keruh, berbau karena pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan
rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan
bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di
sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap, dan air tersebut tidak layak untuk
digunakan.
Air yang telah tercemar tersebut jika digunakan untuk keperluan akan menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam
penyakit.

Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.
A. Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab,
antara lain karena:
 Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan danpersebaran
mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
 Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat
sebagai berikut:

I. Water diseases
Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus,
dan disentri.
II. Water washed diseases
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti
scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra.
III. Water based diseases
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus
kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.
IV. Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya
perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan filariasis.

Berikut contoh penyakit yang menular yang dapat tersebar melalui air tercemar:

Jenis Mikroba Penyakit Gejala


Virus
Virus Hepatitis A Hepatitis A Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan
selera makan, pembengkakan hati sehingga
tubuh menjadi kuning

Virus Polio Poliomyelitis Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada


tungkai dan punggung, kelumpuhan dan
kemunduran fungsi otot
Bakteri
Vibrio Cholerae Kolera Diare yang sangat parah, muntah-muntah,
kehilangan cairan sangat banyak sehingga
menyebabkan kejang dan lemas
Escherichia coli Diare Buang air besar berkali-kali dalam sehari,
(strain patogen) kotoran encer (mengandung banyak air),
terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut

Salmonella typhi Tifus Sakit kepala, demam, diare, muntah-muntah,


peradangan dan pendarahan usus.

Shigella dysentriae Disentri Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung


lendir dan darah, sakit perut
Protozoa
Entamoeba histolytica Disentri amuba (sama seperti disentri oleh bakteri)

Balantidium coli Balantidiasis Peradangan usus, diare berdarah

Giardia lamblia Giardiasis Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut,
bersendawa, kelelahan
Metazoa
(cacing parasit) Ascariasis Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi,
Ascaris lumbricoides muntah-muntah, kelelahan
(cacing gelang)

Taenia saginata Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan


(cacing pita) Taeniasis berat badan, rasa gatal di anus

Gangguan pada hati dan kantung kemih


Schistosoma sp. sehingga terdapat darah dalam urin, diare,
(cacing pipih) schistosomiasis tubuh lemas, sakit perut yang terjadi berulang-
ulang.

B. Penyakit tidak menular


Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh
senyawa  anorganik, seperti logam berat.  Ada juga senyawa organik yang dapat
menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsur salah satunya klorin (Cl), ini
dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya beracun bagi tubuh jika dikonsumsi.

4.4 Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga
Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti mengurangi
produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan pecemaran air, tidak
membuang sampah langsung kesungai. Tetapi ketika pencemaran air sudah terjadi maka yang
dapat kita lakukan adalah dengan penanggulangan pencemaran air limbah rumah tangga tersebut
secara efektif dengan tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih
dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara:

a. Dengan cara di daur ulang


Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-
rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa 
sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di
jual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang
dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas,
radio tua, TV tua dan sepeda yang using.
b. Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak
membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar limbah-
limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan
apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha
keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai
sumber energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
c. Dengan cara pengomposan (khusus sampah organik)
Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah,       
menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.
d. Pemisahan
Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi   sehingga
mempunyai nilai ekonomis.
e. Dengan cara pembusukan
Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi
organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara,
tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena aktivitas dari
mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran secara
kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan
senyawa beracun.

Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug dengan tanah


yang bisa disebut land fillsystem. Metode ini merupakan cara yang paling diunggulkan sampai
saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas
mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan. 

4.5 Alternatif teknologi untuk mengurani pencemaran air akibat limbah rumah tangga
Dalam menanggulangi atau mengurangi pencemaran air ini dapat dilakukan dengan
teknologicanggih, teknologi yang kian pesat berkembang untuk kemajuan peradaban pada
seluruh sektor kehidupan manusia, tetapi semua itu tidak membuat kehidupan
manusia akan nyaman selalu. Dibalik perkembangan atau kemajuan tersebut ada saja
kelemahannya. Salah satunya ialah penggunaan teknologi saat ini, selain mengurangi pecemaran
air tersebut ternyata dapat juga memberik dampak negatif yaitu emisinya yang berperan sebagai
pencemar. Teknologi dalam mengurangi tingkat pencemaran air dapat juga memberikan dampak
negatif lain Pencemaran berlaku apabila komposisi udara atau air berubah hasil akibat aktivitas-
aktivitas manusia dan proses alam sehingga menyebabkan kualitas air dan udara
berkurang serta tidak dapat lagi berfungsi dengan baik.
Untuk itu perlu upaya dalam mengurangi tingkat pencemaran air dengan teknologi
alternatif yang tepat guna dan ramah lingkungan sesuai dengan harapan.
Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat guna dan
sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, ada berbagai cara yaitu :
a) Saringan Kain Katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan
menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari
kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung
pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
b) Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan
kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam
air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang
digunakan.
c) Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam
air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida
serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat
dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti
besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan
yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
d) Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru
kemudian melewati lapisan kerikil.

e) Saringan Pasir Cepat (SPC)


Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik
bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up
flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan
kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
f) Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan
satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau
dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu
atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
g) Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang
dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir,
kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari
sabut kelapa
.
 Tanaman penyaring pada penjernih air secara alami
1 Biji Kelor
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-
isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur
serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran
melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di
negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan
ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan
hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan
kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kesimpulan yang dapat di tarik pada
makalah ini adalah:

 Pencemaran air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik


berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air  yang menyebabkan penurunan
kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Umumnya, air
yang tercemar memiliki beberapa ciri yaitu seperti perubahan warna, rasa, bau, dan
menjadi keruh.
 Pencemaran air akibat limbah rumah tangga menghasilkan bahan buangan organik adalah
limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Bahan buangan
anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air akibat limbah organik
dan anorganik adalah seperti air menjadi tidak layak digunakan lagi dan air menjadi
penyebab timbulnya penyakit.

Cara mencegah atau mengatasi pencamaran air akibat limbah rumah tangga bisa


seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan
pencemaran, tidak membuang limbah rumah tangga langsung kesungai seperti limbah
cucian, mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas, dan koran bekas. Serta dengan cara
pengomposan sampah organik untuk keperluan tanaman.
Adapun teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat
pencemaran air yang tepat guna, sederhana, dengan biaya yang murah serta ramah lingkungan
yaitu seperti menggunakan saringan kapas, aerasi, saringan arang atau saringan tradisional.
Melalui teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas
hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan
sehat.

5.2 Saran
Pencemaran air merupakan kegiatan yang merusak lingkungan terutama air. Apabila
terus dibiarkan maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi keberlanjutan
ekosistem yang ada di air dan juga makhluk yang mengkonsumsi air. Penyakit yang sering
timbul akibat mengkonsumsi air yang telah tercemar salah satunya adalah penyakit diare. Maka
dari itu, disarankan bagi pembaca untuk lebih memperhatikan makanan atau minuman yang
dikonsumsinya. Mengurangi kebiasaan membuang limbah rumah tangga keperairan, serta bisa
memberi pencegahan pencemaran dengan cara menanamkan perilaku disiplin, mendaur ulang
barang-barang bekas seperti kertas bekas, koran bekas. Bagi limbah organik bisa dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos untuk keperluan tanaman, serta jangan membuang limbah rumah tangga
seperti limbah cucian kesungai agar tidak mencemari air.

DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196409101991011-
SUKADI/02-Penelitian/04-Pencemaran_Sungai.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/170000969/pencemaran-air--pengertian-
penyebab-dampak-pencegahan?page=all

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/macam-macam-pencemaran-air

Anda mungkin juga menyukai