PENCEMARAN SUNGAI
DOSEN PEMBIMBING:
HENRI WIBOWO,ST,ME
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATANGHARI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur patut kita persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena-Nya
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik serta tepat pada waktunya. Tak lupa juga saya
ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah membantu mengarahkan
dan membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini merupakan makalah pencemaran sungai dengan judul “Tercemarnya Sungai
Diakibatkan Limbah Sampah Domestik”. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan pengetahuan kepada pembaca. Adapun makalah ini masih memiliki kekurangan.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Akibat buangan dari aktiitas rumah tangga bahkan limbah yang dating dari daerah
industry menyebabkan terganggunya ekosistem sungai. Ikan banyak yang mati, air berubah
warna, menimbulakn bau, pemandangn terganggu dan menimbulakan problem kesehatan
manusia lainya. Masalah tersebut timul dikarenakan juga ketidak mampuan daya dukung sungai
terhadpa limbah untuk menadakan netralisasi.
Buangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola dengan
baik dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk mengurangi dampak negative
tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Untuk
membuat instalasi pengolahan air limbah pada kota besar dapat dilakukan dengan pengolahan
komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin
merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah cair yang
ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga.
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran air.
Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya yang tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan nantinya berpotensi
terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lain.
b. Limbah Anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak dapat membusuk/terurai secara alami
oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan
terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air.4 Berdasarkan pengertian secara kimiawi,
limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau
perkakas dan lauminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca dan pupuk
anorganik (misalnya yang mengandung unsur nitrogen dan posfor). Limbah-limbah ini tidak
memiliki unsur karbon sehingga tidak dapat diurai oleh mikro organism. Seperti halnya limbah
organik, pengertian limbah organik yang sering diterapkan dilapangan umumnya limbah
anorganik dalam bentuk padat (sampah) agak sedikit berbeda dengan pengertian diatas secara
teknis limbah anorganik didefinisikan sebagai limbah yang tidak dapat atau sulit terurai atau
busuk secara alami oleh mikro organism pengurai. Dalam hal ini bahan organik seperti plastik,
karet, kerts, juga dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit terurai
oleh mikroorganisme
Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik
berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan penurunan kualitas
air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.Bahan yang dapat mencemari air
sangat beragam. Berbeda bahan yang mencemari tentu berbeda pula akibat pencemarannya.
Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.
A. Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab,
antara lain karena:
Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan danpersebaran
mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat
sebagai berikut:
I. Water diseases
Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus,
dan disentri.
II. Water washed diseases
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti
scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra.
III. Water based diseases
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus
kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.
IV. Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya
perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan filariasis.
Berikut contoh penyakit yang menular yang dapat tersebar melalui air tercemar:
Giardia lamblia Giardiasis Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut,
bersendawa, kelelahan
Metazoa
(cacing parasit) Ascariasis Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi,
Ascaris lumbricoides muntah-muntah, kelelahan
(cacing gelang)
4.4 Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga
Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti mengurangi
produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan pecemaran air, tidak
membuang sampah langsung kesungai. Tetapi ketika pencemaran air sudah terjadi maka yang
dapat kita lakukan adalah dengan penanggulangan pencemaran air limbah rumah tangga tersebut
secara efektif dengan tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih
dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara:
4.5 Alternatif teknologi untuk mengurani pencemaran air akibat limbah rumah tangga
Dalam menanggulangi atau mengurangi pencemaran air ini dapat dilakukan dengan
teknologicanggih, teknologi yang kian pesat berkembang untuk kemajuan peradaban pada
seluruh sektor kehidupan manusia, tetapi semua itu tidak membuat kehidupan
manusia akan nyaman selalu. Dibalik perkembangan atau kemajuan tersebut ada saja
kelemahannya. Salah satunya ialah penggunaan teknologi saat ini, selain mengurangi pecemaran
air tersebut ternyata dapat juga memberik dampak negatif yaitu emisinya yang berperan sebagai
pencemar. Teknologi dalam mengurangi tingkat pencemaran air dapat juga memberikan dampak
negatif lain Pencemaran berlaku apabila komposisi udara atau air berubah hasil akibat aktivitas-
aktivitas manusia dan proses alam sehingga menyebabkan kualitas air dan udara
berkurang serta tidak dapat lagi berfungsi dengan baik.
Untuk itu perlu upaya dalam mengurangi tingkat pencemaran air dengan teknologi
alternatif yang tepat guna dan ramah lingkungan sesuai dengan harapan.
Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat guna dan
sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, ada berbagai cara yaitu :
a) Saringan Kain Katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan
menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari
kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung
pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
b) Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan
kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam
air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang
digunakan.
c) Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam
air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida
serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat
dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti
besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan
yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
d) Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru
kemudian melewati lapisan kerikil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kesimpulan yang dapat di tarik pada
makalah ini adalah:
5.2 Saran
Pencemaran air merupakan kegiatan yang merusak lingkungan terutama air. Apabila
terus dibiarkan maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi keberlanjutan
ekosistem yang ada di air dan juga makhluk yang mengkonsumsi air. Penyakit yang sering
timbul akibat mengkonsumsi air yang telah tercemar salah satunya adalah penyakit diare. Maka
dari itu, disarankan bagi pembaca untuk lebih memperhatikan makanan atau minuman yang
dikonsumsinya. Mengurangi kebiasaan membuang limbah rumah tangga keperairan, serta bisa
memberi pencegahan pencemaran dengan cara menanamkan perilaku disiplin, mendaur ulang
barang-barang bekas seperti kertas bekas, koran bekas. Bagi limbah organik bisa dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos untuk keperluan tanaman, serta jangan membuang limbah rumah tangga
seperti limbah cucian kesungai agar tidak mencemari air.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196409101991011-
SUKADI/02-Penelitian/04-Pencemaran_Sungai.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/170000969/pencemaran-air--pengertian-
penyebab-dampak-pencegahan?page=all
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/macam-macam-pencemaran-air