Anda di halaman 1dari 14

Rangkuman Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 1

“Neraca dan Laporan Arus Kas”

OLEH :
Kadek Meinawati (1807531013)
I Wayan Darmawan (1807531033)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2018/2019
1. NERACA
a. Pengertian Neraca
Neraca atau yang biasa disebut laporan pengisi keuangan merupakan laporan yang
menyediakan informasi berupa sifat dan jumlah investasi dalam perusahaan, kewajiban
bersih kepada kreditur, dan ekuitas pemilik dalam jumlah yang bersih pula. Dengan adanya
neraca, pihak perusahaan dapat memperhitungkan seberapa besar kas yang akan
dipergunakan di masa depan.
b. Kegunaan Neraca

Dalam memperhitungkan tingkat pengembalian struktur modal perusahaan dalam bentuk


aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham, ada beberapa manfaat dari neraca, antara
lain sebagai berikut.

1). Likuiditas sebagai bentuk penjelasan berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menguraikan aktiva agar terealisasi atau menjadi kas atau kewajiban yang dapat dibayar.
Selain itu, likuiditas juga membantu para pemegang saham untuk menghitung dividen di
masa depan atas pembelian kembali saham.

2). Solvensi menjelaskan bahwa bagaimana perusahaan dapat melunasi seluruh


kewajiban dalam tempo tertentu. Jika hutang sebuah perusahaan semakin tinggi, ia akan
lebih beresiko terhadap aktiva dalam melinasi hutang-hutangnya.

3). Fleksibilitas keuangan mengukur seberapa efektif perusahaan untuk mengubah jumlah
dan waktu arus kas sehingga dapat memenuhi kebutuhan ynag tak terduga.hal ini akan
mempengaruhi bagaimana perusahaan menghadapi masa-masa buruk perusahaan terkait
penggunaan aktiva untuk melunasi hutang pada waktu tertentu.

c. Keterbatasan-Keterbatasan Neraca.

Ada beberapa hal yang menjadikan neraca memiliki keterbatasan tertentu, antara lain
sebagai berikut.

1). Informasi yang dilaporkan memiliki sifat reliabilitas yang tinggi karena melaporakan
aktiva dan kewajiban dalam biaya historis, namun tidak melaporkan informasi yang
relevan saat ini.
2). Dalam melaporkan pos di neraca, beberapa hal harus dipertimbangkan dan diestimasi
terlebih dahulu, seperti piutang yang dapat tertagih, masa manfaat aktiva dan juga
informasi lainnya.

3). Mengabaikan pos-pos yang memiliki nilai keuangan bagi perusahaan namun tidak bisa
dicatat secara objektif. Misalkan karyawan dalam perusahaan.

d. Klasifikasi Neraca

Dalam neraca, terdapat pos-pos laporan keuangan yang harus dilaporakan dengan
pengelompokan sesuai kategori masing-masing. Adapun klasifikasinya dapat dijabarkan
sebagai berikut.

1. Aktiva Lancar
Aktiva lancar (current assets) merupakan kas atau aktiva lainnya yang dapat
dikonversikan menjadi kas, baik itu dijual atau dipergunakan dalam satu tahun atau satu
periode operasi, yaitu waktu untuk mengakuisisi aktiva melalui penjualan. Adapun lima
pos penting yang disajikan aktiva lancar dengan dasar penilaian yaitu kas dan ekuivalen kas
menggunakan nilai wajar, investasi jangka pendek menggunakan nilai wajar pada
umumnya, piutang menggunakan estimasi jumlah yang tertagih, persediaan menggunakan
harga pasar yang lebih rendah, dan beban dibayar dimuka menggunakan harga perolehan.
Secara umum ada aturan yang digunakan untuk menentukan pos-pos aktiva lancar. Jika
suatu aktiva akan diubah menjadi kas atau untuk pembayaran kewajiban lancar dalam
satu tahun, yang mana yang lebih panjang, maka itu yang digunakan sebagai aktiva
lancar. Namun, hal ini tidak berlaku untuk investasi dalam saham biasa yang jika dipegang
dalam jangka waktu yang lama, maka investasi tersebut tidak termasuk aktiva lancar.

a). Kas

Kas merupakan sejumlah uang yang tersedia untuk memenuhi permintaan dalam
suatu institusi. Sedangkan ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang jatuh
tempo selama 3 bulan atau kurang. Sebuah perusahaan diharuskan untuk
menyampaikan seberapa besar kas yang ada dengan klasifikasinya masing-masing.
Selain itu, penggunaan kas juga harus dicantumkan jika untuk pelunasan piutang lancar.
Adapun contoh laporan kas sebagai berikut.
Kas dan penggunaan untuk aktiva lancar

b). Investasi Jangka Pendek

Investasi untuk sekuritas uang dapat dikelompokkan menjadi 3 fortofolio,


antara lain sebagai berikut.

 Sekuritas utang yang dipegang hingga jatuh tempo ( held to maturity securities )
merupakan sekuritas utang perusahaan yang memiliki nilai positif dan dipegang
hingga jatuh tempo.
 Sekuritas perdagangan ( trading securities ) merupakan sekuritas utang dan ekuitas
yang ada, dibeli dan dijual kembali untuk memperoleh keuntungan.
 Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available for sale securitis ) merupakan
sekuritas yang bukan termasuk sekuritas utang yang dipegang hingga ajatuh tempo
dan sekurtas perdagangan.

Penyajian investasi dalam sekuritas di neraca

c). Piutang

Dalam neraca penyajian piutang harus diklasifikasikan secara jelas. Seperti


misalnya kerugian akibat piutang tak tertagih, jumlah dari setiap piutang nondagang
dan serta piutang sebagai jaminan. Untuk piutang yang berasal dari transaksi tidak
biasa, perusahaan h arus memisahkannya sebagai piutang jangka panjang seperti
penjualan property dan pinjaman kepada afiliasi.

Penyajian piutang dalam neraca


d). Persediaan

Untuk pencatatan persediaan, dasar penilaian dan metode penetapan harga harus
dijelaskan.

Penyajian persediaan dalam neraca

e). Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka termasuk aktiva lancar dikarenakan adanya kas yang
keluar untuk suatu manfaat yang akan kita terima dalam satu periode akuntansi.

Penyajian beban dibayar dimuka dalam neraca

2. Aktiva Tidak Lancar

Aktiva tidak lancar merupakan pos-pos yang bukan termasuk aktiva. Ada beberapa
bagian yang temasuk aktiva tidak lancar, antara lain sebagai berikut.

a). Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang biasanya hanya dilaporkan sebagai investasi yang
penulisannya dibawah aktiva lancar. Dalam investasi terdapat sekuritas, namun
pengkonversiannya dilakukan dalam satu tahun operasi. Sekuritas yang tersedia harus
dilaporkan dalam nilai wajar. Sementara untuk yang dipegang hingga jatuh tempo
dilaporkan pada biaya yang diamortisasi. Ada empat jenis investasi jangka panjang
antara lain :
 Investasi dalam sekuritas seperti obligasi, saham biasa atau wesel jangka panjang.
 Investasi dalam aktiva tetap berwujud seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi.
 Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun
dan dana pabrik.
 Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolidasi.

Penyajian investasi dalam neraca

b). Property, Pabrik dan Peralatan

Property, pabrik dan peralatan merupakan aset perusahaan yang menunjang


operasi perusahaan. Aktiva ini berupa tanah, bangunan, mesin, dan alat-alat lainnya serta
sumber daya yang tersedia di alam. Sebagian besar seperti tanah dan bangunan dapat
disusutkan sedangkan untuk sumber daya alam seperti hutan dan minyak dapat
dideplesikan.

Penyajian property, pabrik dan peralatan.

c). Aktiva Tak Berwujud

Aktiva tak berwujud tidak berbentuk fisik dan bukan termasuk instrumen
keuangan. Aktiva tak berwujud meliputi hak paten, hak merk, nama dagang, hak cipta
dan nama pelanggan. Penilaian terhadap aktiva tak berwujud didasarkan atas penurunan
nilai yang terjadi. Aktiva tak berwujud dapat menjadi sumber ekonomi yg signifikan,
namun proses analis yang sulit dilakukan membuat nilai keuangannya diabaikan.

Penyajian aktiva tak berwujud

d). aktiva lainnya

Jenis dari pos ini sangat bervariasi. Adapun contohnya yaitu beban dibayar
dimuka jangka panjang, biaya pensiunan dibayar dimuka, piutang tidak lancar, aktiva
dalam dana khusus, pajak penghasilan yang ditangguhkan, properti yang dipegang untuk
dijual dan kas atau sekuritas yang dibatasi.

3. Kewajiban
Selain aktiva, kewajiban juga memiliki penggolongan sebagai berikut.
a). Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang perhitungan likuidasinya melalui
penggunaan aktiva lancar atau penciptaan kewajiban lancar lainnya. Adapun konsep
yang digunakan antara lain :
 Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa adalah utang usaha, utang pajak,
utang gaji dan utang lain-lain.
 Penagihan yang dilakukan diawal sebelum dikirimkannya barang atau diberikannya
jasa seperti pendapatan sewa diterima dimuka dan juga pendapatan langganan.
 Penglikuidasian kewajiban akan dilakukan dalam periode operasi seperti obligasi
jangka panjang dan kewajiban jangka pendek dari pembelian peralatan.

Adapun pos-pos yang termasuk kedalam utang lancar antara lain wesel dagang dan
nondagang, utang usaha, uang muka dari pelanggaan, dan bagian lancar utang jangka
panjang yang jatuh tempo. Kelebihan antara total aktiva lancar yang lebih besar dengan
kewajiban lancar disebut modal kerja yang kadang-kadang disebut modal kerja bersih.
Modal lancar sendiri jarang diungkapkan dalam neraca. Modal inilah yang dijadikan
indicator penentu kinerja suatu perusahaan.

Penyajian kewajiban lancar

b). Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang perhitungan likuidasinya


tidak dalam periode operasi yang tepat, melainkan diluar siklus yang telah ditetapkan.
Jika memerlukan aktiva lancar, maka kewajiban jangka panjang akan digolongkan
kedalam kewajiban lancar jika jatuh temppo pada siklus operasi yang pas. Ada tiga
jenis yang termasuk kewajiban jangka panjang, yaitu sebagai berikut.

 Kewajiban yang berasal dari aktivitas pembiayaan khusus seperti penerbitan


obligasi, kewajiban lease jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.
 Kewajiban yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan seperti kewajiban
pensiun dan kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan.
 Kewajiban yang terjadi berdasarkan suatu kejadian di kemudian hari untuk dibayar,
pihak yang dibayar, atau jatuh tempo pembayaran.

Penyajian kewajiban jangka panjang

4. Ekuitas Pemilik
Ekuitas pemilik atau serimg disebut dengan ekuitas pemegang saham merupaka salah
satu bagian neraca yang memerlukan perhatian khusus. Hal ini dikarenakan memiliki
keterkaitan dengan ekuitas undang-undang pemilik harus ada perjanjian modal saham yang
berdasarkan kesepatan. Adapun bagian-bagian dari ekuitas pemegang saham antara lain :
 Modal saham merupakan nilai pari yang ditetapkan atas berapa besar saham yang
diterbitkan.
 Modal disetor tambahan merupakan lebihnya jumlah pembayaran terhadap nilai pari
yang diberikan.
 Laba ditahan merupakan laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang
saham.

Penyajian ekuitas pemilik

untuk nilai pari saham yang diotorisasi didasarkan atas seberapa modal saham yang
disetorkan. Modal yang disetorkan biasanya disajikan dalam jumlah, namun bersifat lebih
informatif. Laba ditahan sendiri dibedakan antara diapropriasi dan setiap jumlah yang
dibatasi.

5. Format Neraca
Neraca sebagai laporan keuangan memiliki beberapa jenis format untuk penyajian
informasi yang akurat, yaitu dengan format akun dan format laporan. Format akun ( account
form ) memiliki bentuk penyajian dengan bagian aktiva terletak disebelah kiri lembar dan
bagian kewajiban dan ekuitas terletak di sebelah kanan lembar. Namun format ini memiliki
kelemahan berupa diperlukannya kertas yang lebih lebar untuk menampilkan semua
informasi. Untuk format laporan ( report form ) menyajikan informasi dengan bagian aktiva
dibagian atas lembar dan bagian kewajiban dan ekuitas terletak dibagian bawah kertas.
Bentuk ini lebih maksimal dalam menampilkan informasi laporan keuangan.

Penyajian neraca bentuk akun


Penyajian neraca netuk laporan

2. LAPORAN ARUS KAS


a. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan jenis laporan keuangan yang menyajikan informasi
bagaimana kas masuk dan keluar atau sumber dan penggunaan kas dalam sattu periode
akuntansi. Dari sekian jenis laporan keuangan, laporan arus kas memiliki informasi yang
jelas bagaimana pengalokasian kas untuk kegiatan transaksi yang dilakukan.

b. Tujuan Laporan Kas

Tujuan utama penyajian laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang
relevan mengenai bagaimana penggunaan dan penerimaan kas disegala jenis kegiatan dalam
suatu institusi. Dalam laporan arus kas harus menyajikan informasi yang terkait dengan
aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan dan kenaikan atau penurunan kas
yang terjadi dalam satu periode. Semua informasi ini sangatlah penting untuk perusahaan
kedepannya. Para investor dan kreditur dapat mengetahui bagaimana pengelolaans sumber
daya perusahaan yang paling likuid. Selain itu, dengan menggunakan dasar kas, para individu
dapat menghitung berapa besar pajak untuk dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak.

c. Isi dan Format Laporan Arus Kas


Dalam pengelolaan kas perusahaan, penerimaan dan pengeluaran kas digolongkan
menjadi tiga jenis, antara lain sebagai berikut.
 Aktivitas operasi, transaksi kas yang menentukan laba bersih.
 Aktivitas investasi, berkaitan dengan pembelian dan penjualan asset-aset untuk
investasi, misalnya properti, gedung, pabrik, tanah dan asset-aset lainnya.
 Aktivitas pendanaan, meliputi perolehan sumberdaya dari pemilik, peminjaman uang
dari kreditur dan pengembaliannya.
Laporan arus kas

Arus kas masuk dan keluar

d. Pembuatan Laporan Arus Kas


Dalam pembuatan laporan arus kas, beberapa informasi diperlukan untuk menyusun
data-data yang relevan, antara lain neraca komparatif, laporan laba rugi periode berjalan
dan informasi tambahan yang berisi transaksi yang belum tercantum. Ada beberapa
langkah dalam pembuatan laporan arus kas, yaitu sebagai berikut.
 Menentukan kas yang digunakan dalam aktivitas operasi
 Menentukan kas yang digunakan dalam aktivitas investasi dan pendanaan
 Menentukan besarnya perubahan kas yang terjadi, baik itu kenaikan atau penurunan
dalam satu periode
 Merekonsilisasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir

Neraca komparatif pendek

Laporan laba rugi pendek


Dasar perhitungan laporan arus kas terutama aktivitas operasi berasal dari laporan laba
rugi dengan laba bersih yang diubah menjadi kas bersih atas dasar akrual. Hal ini dilakukan
dengan menambah atau mengurangkan pos-pos dalam laba rugi dengan memperhatikan
kenaikan atau penurunan asset dan juga kewajiban. Untuk itu selain laba rugi, neraca
komparatif juga dibutuhkan untuk menganslisis informasi yang ada.

Namun dari semua informasi, ada beberapa yang termasuk ke dalam transaksi non-kas,
seperti penerbitan saham biasa untuk membeli aktiva, mengkonversi obligasi menjadi
saham biasa, penerbitan surat utang untuk membeli aktiva dan pertukaran aktiva jangka
panjang. Pelaporannya pun ditempatkan dibagian yang terpisah, yaitu bagian paling bawah
setelah saldo kas akhir periode.

e. Kegunaan Laporan Arus Kas


Kas dikatakan sebagai kehidupan sebuah perusahaan. Laporan arus kas akan
menunjukan seberapa besar kenaikan atau penurunan kas yang terjadi. Hal ini akan
berpengaruh terhadap perusahaan dalam melunasi kewajibannya kepada Kreditur. Jika kas
bersih dari aktivitas operasi tinggi, maka hal ini akan menyebabkan perusaaan dapat
memenuhi kebutuhannya secara internal tanpa harus menambah kewajiban lagi. Namun,
jika perusahaan memiliki kas bersih dari aktivitas operasi yang negatif, maka perusahaan
tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya secara internal dan harus menambah kewajiban
atau menerbitkan sekuritas ekuitas agar menambahkan kas tambahan.
f. Likuiditas Keuangan
Dalam likuiditas keuangan, terdapat rasio yang memberikan nilai seberapa mampu
perusahaan dalam melunasi semua kewajiban lancarnya dalam periode akuntansi. Semakin
tinggi rasio ini, maka semaik baik karena menunjukan masalah likuiditas yang kecil.

Rasio cakupan utang tunai lancar =

Kas bersih yang disediakan aktivitas operasi/kewajiban lancar rata-rata


g. Fleksibilitas Keuangan
Rasio cakupan uang tunai menyediakan informasi mengenai fleksibilitas keuangan.
Rasio ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban dengan
kas bersih tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi. Semakin tinggi
rasionya, maka perusahaan akan semakin mampu dalam memenuhi kewajibannya dalam
satu periode.

Rasio cakupan utang lancar tunai =

Kas bersih dari aktivitas operasi/kewajiban lancar rata-rata

h. Arus Kas Bebas


Arus kas bebas merupakan sejumlah kas yang dapat digunakan perusahaan untuk
membeli investasi tambahan, melunasi piutang, atau hanya untuk menambah likuiditas
perusahaan. Semakin besar arus kas bebas, maka semakin besar pula tingkat fleksibilitas
keuangan perusahaan.

Laporan analisi arus kas bebas


DAFTAR PUSTAKA

Kieso E. Donald, Jerry J. Weygant, Terry D. Warfield, Akuntansi Intermediete Jilid 1. 2007,
Erlangga - Jakarta

Anda mungkin juga menyukai