Anda di halaman 1dari 5

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

a. Pengambilan keputusan kelompok

Banyak manajer lebih memilih untuk menentukan keputusan secara kelompok. Hal ini
dikarenakan dapat memberikan pengetahuan dari setiap anggota sehingga dapat
mengefektifkan pekerjaan. Tetapi ada juga beberapa manajer yang hanya menggunakan
system individu dalam mengambil keputusan. Mereka menyadari bahwa hal itu
memperlambat proses yang dilakukan untuk menentukan keputusan yang paling tepat. Selain
itu, para manajer menghindari keputusan yang kurang berbobot. Dalam organisasi,
pengabilan keputusan harus memperhatikan organisasi, perseorangan atau kelompok
perseorangan yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam
kelompok menunjukkan bahwa telah ada kesepakatan dalam menentukan cara apa yang
digunakan untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat beberapa syarat pengambilan keputusan
kelompok yang efektif, antara lain sebagai berikut.

1). Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan sepenuhnya. Sumber daya ini mengacu pada
setiap anggota yang ada. Dalam suatu kelompok, masing-masing anggota harus bisa
mengeluarkan pendapat untuk menentukan keputusan. Dari semua pendapat nanti akan
dipilih atas persetujuan bersama yang mana yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah
yang ada.

2). Penggunaan waktu yang efisien. Menentukan keputusan memang memerlukan waktu
yang cukup lama. Untuk itu, waktu dalam menentukan keputusan juga harus dipikirkan agar
tidak terbuang sia-sia tanpa menghasilkan keputusan yang tepat.

3). Keputusan yang tepat dan berkualitas

4). Keputusan dapat dilaksanakan oleh semua anggota kelompok. Keputusan yang telah
ditetapkan bersama nantinya harus dapat dilaksanakan secara imbang oleh masing-masing
anggota.

5). Adanya peningkatan atau tidak terjadi penurunan anggota kelompok dalam merumuskan
keputusan.

b. kebaikan dan kelemahan keputusan kelompok


setiap menentukan keputusan tentunya akan memperhatikan segala hal dalam meningkatkan
keefektifan pengambilannya. Namun ada beberapa kelebihan dalam mengambil keputusan
secara kelompok, Antara lain sebagai berikut.

1). Kelompok dapat memberikan pengetahuan yang lebih banyak untuk mencapai tujuan
nantinya.

2). Dalam pengembangan alternatif, setiap anggota dapat mencari kemungkinan yang lebih
luas untuk berbagai bidang yang dibutuhkan.

3). Dalam penilaian alternatif, kelompok memiliki pandangan yang lebih luas.

4). Dalam pemilihan alternatif, kelompok lebih dapat menerima resiko daripada keputusan
individu.

5). Para anggota kelompok lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan yang telah
ditetapkan bersama.

6). Lebih memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi karena adanya interaksi antarindividu
dengan pandangan yang berbeda-beda.

Disamping kelebihannya, pengambilan keputusan secara kelompok juga memiliki kelemahan


sebagi berikut.

1). Keputusan yang dihasilkan akan mengurangi tanggung jawab para anggota karena
pengimplementasiannya dilakukan oleh manajer sendiri.

2). Pengambilan keputusan dapat menelan waktu yang relatif lama dikarenakan perlu adanya
penyesuaian dari tingkat masalah yang dihadapi.

3). Kurang efisien.

4). Keputusan kelompok lebih kepada kompromi dan bukan secara murni dari anggota
kelompok.

c. berbagai gaya pembuatan keputusan manajemen

secara umum, terdapat lima gaya dalam pembuatan keputusan, yaitu sebagai berikut.
A. Manajer membuat keputusan sendiri, dengan menggunakan informasi yang tesedia pada
waktu tertentu.
B. Manajer mendapatkan informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian
menentukan keputusan yang sesuai
C. Manajer membicarakan keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan
mengumpulkan gagasan dan saran tersebut dalam suatu pertemuan.
D. Manajer membicarakan keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan
mengumpulkan gagasan dan saran tersebut dalam suatu pertemuan
E. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok
dan kelompok menyusun dan menilai alternatif-alternatifnya.

d. metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan

dalam mengambil keputusan, manajer tidak hanya menggunakan konsep gagasan, tetapi
mereka memerlukan bantuan berupa teknik dan peralatan kuantitatif. Teknik ini dikenal
dengan management science dan operations research. Seiring berkembangnya zaman istilah
tersebut digunakan secara bergantian dan untuk pembahasan selanjutnya digunakan istilah
riset operasi (operations research). Pendekatan riset operasi muncul pertama kali pada
perang dunia ke-II yang mencakup pengumpulan bersama tim-tim para ahli seperti ahli
matematika, fisika, dan statistic untuk membantu kekuatan angkatan perang membuat
berbagai keputusan pengoperasian statistic. Mereka menggabungkan berbagai pengetahuan
untuk mengembangkan model kuantitatif yang menunjukkan perilaku variabel dalam setiap
situasi. Sesudah perang dunia II berakhir, riset operasi dapat dikatakan sukses dan para ahli
kembali lagi ke bidangnya masing-masing untuk menerapkan teknik riset operasi ini.

Riset operasi ini digunakan untuk mempelajari dan meramalkan bagaimana perilaku
manusia dan kegunaan peralatan dalam kegiatan yang kompleks. Tujuan dari penggunaan
riset operasi adalah untuk menyediakan sistem informasi yang akurat untuk membuat
keputusan. Adapun ciri-ciri riset operasi yaitu :

 Terpusat pada pembuatan keputusan. Hasil riset yang didapatkan harus bisa
membantu manajer dalam mengambil keputusan.
 Penggunaan metode ilmiah. Langkah-langkah yang digunakan harus berdasarkan
pendekatan ilmiah dalam tujuannya yaitu untuk memecahkan masalah.
 Penggunaan model matematik. riset operasi memiliki unsur-unsur yang kompleks
sehingga perlu disederhanakan.
 Efektivitas ekonomi. Hal ini menyangkut biaya yang digunakan harus seminimal
mungkin dan menghasilkan keuangan yang lebih besar.
 Bergantung pada komputer. komputer digunakan untuk membuat model dari
pengambilan keputusan
 Pendekatan tim. Karena kompleksnya masalah yang diselesaikan, maka perlu adanya
kerjasama tim untuk mempermudah pengerjaannya.
 Orientasi sistem. Tujuan penggunaan riset operasi yaitu untuk menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan organisasi, bukan untuk bagian atau kelompok tertentu.

Adapun tahap-tahap pendekatan riset operasi, yaitu diagnose masalah, perumusan masalah,
pembuatan model, analisis model dan implementasi pernemuan. Sebagian besar riset-riset
operasi sangat bersadar pada model matematik. ada sejumlah cara pengelompokkan model-
model yang digunakan. Model normatif adalah model yang menggambarkan apa yang
seharusnya dilakukan. Sedangkan Model deskriptif adalah model yang menggambarkan segala
sesuatu sebagaimana adanya. Kedua model ini digunakan untuk pembeda. Adapun jenis model
dan riset operasi yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut.
1). Programasi linier merupakan peralatan yang digunakan untuk memecahkan masalah
optimisasi atau masalah dengan satu jawaban yang paling baik dari semua alternatif.

2). Teori antrian merupakan suatu teori yang menentukan seberapa panjang antrian penggunaan
sstem ekonomi dan bisnis operasi yang dapat diterima.

3). Analisis network merupakan peralatan yang digunakan untuk merencanakan, mengawasi, dan
menjadwalkan masalah yang kompleks.

4). Teori permainan merupakan pendekatan dengan membuat model persaingan antar pihak-
pihak yang berkepentingan.

5). Model rantai Markov merupakan suatu teknik matematik untuk membuat model berbagai
system dan proses bisnis.

6). Programasi dinamik merupakan suatu program yang membuat keputusan menjadi bertingkat-
tingkat.

7). Simulasi merupakan proses percobaan suatu model dengan cara yang telah diatur.

Selain itu,

Anda mungkin juga menyukai