Anda di halaman 1dari 3

1.

pembuatan besi kasar diawali dengan biji besi dicampur dengan batu gamping dan kokas
dan di lebur dengan menggunakan tanur. Jenis bijih yang digunakan ialah hematif, magnetit,
siderite,dan himosit. Kemudian besi kasar yang dihasilkan memerlukan pengolahan lebih
lanjut.

2. Macam – macam Proses tanur :


1. Proses Tanur Tinggi

Proses tanur tinggi adalah reduksi bijih besi dengan karbon monoksida yang
dihasilkan dari kokas dan udara yang dihembuskan dari dasar tanur. Tanur bekerja
terus menerus. Campuran pereaksi dimasukkan dari puncak tanur dalam selang
waktu yang teratur, bergerak ke bawah sampai lapisan terbawah yang panas
keputih-putihan.
Diameter tanur tinggi sekitar 8 meter dan tingginya mencapai 60 meter. Kapasitas
dari tanur ini berkisar 700-1600 besi kasar.
2. tanur oksigen basa
Proses tanur oksigen basa ( Basix Oxygen Furnace, BOF) menggunakan besi kasar (65
– 85 %) yang dihasilkan oleh tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur
dengan besi bekas dan batu kapur. Panas ditimbulkan oleh reaksi dengan oksigen.
Besi bekas sebanyak ± 30% dimasukkan kedalam bejana yang dilapisi batu tahan api
basa. Logam panas dituangkan kedalam bejana tersebut. Suatu pipa aliran oksigen
yang didinginkan dengan air dimasukkan kedalam bejana 1 sampai 3 m diatas
permukaan logam cair. Unsur-unsur karbon, mangan dan silicon akan teroksidasi.
Batu kapur dan kalsium fluor ditambahkan untuk mengikat kotoran-kotoran seperti
fosfor dan belerang dan membentuk terak. Jenis Baja yang dihasilkan oleh proses ini
adalah Baja karbon & Baja paduan 0,1 % < c < 2,0 %.

3. Tanur Listrik

Tanur Busur Listrik atau Electric Arc furnance (EAF) adalah peralatan / alat yang digunakan
untuk proses pembuatan logam / peleburan logam, dimana besi bekas dipanaskan dan
dicairkan dengan busur listrik yang berasal dari elektroda ke besi bekas di dalam tanur. Ada
dua macam arus listrik yang bisa digunakan dalam proses peleburan dengan EAF, yaitu arus
searah (direct current) dan arus bolak – balik (alternating current). Dan yang biasa digunakan
dalam proses peleburan adalah arus bolak-balik dengan 3 fase menggunakan electroda
graphite.
3. 2 jenis pengerjaan mekanik dimana logam mengalami deformasi plastik dan perubahan
bentuk adalah pengerjaan panas dan pengerjaan dingin, dan keduanya sulit dibedakan
secara metalurgis. Beberapa hal dari deformasi plastik :

 Pengerjaan panas, gaya deformasi yang diperlukan adalah lebih rendah dan
perubahan sifat mekanik tidak seberapa.
 Pengerjaan dingin, diperlukan gaya yang lebih besar, akan tetapi kekuatan
logam tersebut meningkat dengan cukup berarti.
 Suhu rekristalisasi logam menentukan batas antara pengerjaan panas dan
dingin.
 Pengerjaan panas logam dilakukan di atas suhu rekristalisasi dan kadang-
kadang berlangsung pada suhu ruang.
 Suhu rekristalisasi baja berkisar 5000C dan 7000C. Pengerjaan panas baja
biasanya dilakukan di atas suhu tersebut.
 Jenis logam timah hitam dan timah putih mempunyai daerah rekristalisasi
yang rendah dan pengerjaan pada suhu ruang tergolong panas.

4. Akibat proses pengerjaan dingin dari logam.


Logam akan mengalami deformasi tetap apabila tegangan melebihi bataas elastik karena
tidak mungkin terjadi rekristalisasi selama pengerjaan dingin, tidak terjadi pemulihan dari
butir yang mengalami distorsi atau perpecahan.

Anda mungkin juga menyukai