Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


(LEUKIMIA)

Disusun oleh :
Sarah Sakendatu 18011104021
Stefando Sembel 18011104022
Vika Djamdin 18011104023
Anugerah Malonda 18011104024
Deisy Sumendap 18011104025
Valentino Putra 18011104026
Vika Tjomo 18011104027

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
Manado
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA,
kita masih di berikan kesehatan dan kekuatan, serta kesempatan sehingga makalah
“Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan (LEUKIMIA)” ini dapat
tersusun hingga selesai.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Manado,

3 september 2019

Penulis

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. DEFINISI.....................................................................................................2
B. ETIOLOGI..................................................................................................3
C. TANDA DAN GEJALA..............................................................................4
D. PATOFISIOLOGI......................................................................................7
E. Manifestasi Klinis........................................................................................8
F. Pemeriksaan Penunjang.............................................................................8
G. PENATALAKSANAAN.............................................................................9
BAB III..................................................................................................................11
ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................................11
A. Pengkajian.................................................................................................11
B. Diagnosa Keperawatan.............................................................................12
C. Rencana Keperawatan..............................................................................12
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
A. KESIMPULAN..........................................................................................14
B. SARAN.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Leukemia merupakan suatu penyakit keganasan yang berasal darisel induk
sistem hematopoetik yang mengakibatkan poliferasi sel-sel darahputih tidak
terkontrol dan pada sel-sel darah merah namun sangat jarang.Ini adalah suatu
penyakit darah dan organ-organ dimana sel-sel darahtersebut dibentuk dan
ditandai dengan proliferasi sel-sel imatur abnormalyang mempengaruhi
produksi dari sel-sel darah normal lainnya.Penyakit ini disebabkan terjadinya
kerusakan pada pabrik pembuatsel darah yaitu pada sum-sum tulang bekerja
aktif membuat sel-sel darahtetapi yang dihasilkan adalah sel darah yang tidak
normal dan sel inimendesak pertumbuhan sel darah normal.Walaupun
penyebab dasar leukemia tidak diketahui, pengaruhgenetik maupun faktor-
faktor lingkungan kelihatannya memainkanperanan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum dapat menerapkan asuhan keperawatan pada anak dengan
masalah kesehatan terutama leukemia
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien dan
keluargadengan masalah leukemia.
b. Mahasiswa mampu menganalisa data dengan masalah leukemia.
c. Mahasiswa mampu menyusun rencana dan interfensi
keperawatanterhadap klien dengan leukemia.
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi sesuai denganinterfensi
keperawatan yang telah disusun.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap
implementasikeperawatan yang telah dilaksanakan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Penyakit ini merupakan poliferasi patologis dari sel pembuat darah yang
bersifat sistemik yang biasa nya berakhir fatal. Leukemia dikatakan penyakit
darah yang disebabkan terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah,
yaitu pada sum sum tulang. Penyakit ini sering disebut kanker darah. Keadaan
yang sebenarnya sumsum tulang bekerja aktif membuat sel darah tetapi yang
dihasilkan adalah sel darah yang tidak normal dan sel ini mendesak
pertumbuhan sel darah yang normal. Berdasarkan morfologiksel terdapat 5
golongan besar leukemia sesuai dengan 5 macam system hemopoietik dalam
sumsum tulang. (Ngastiyah, 2005).
Lima golongan besar leukemia:
- Leukemia system eritropoietik: mielosis eritremika atau penyakit di
guglielmo.
- Leukemia system granulopoietik: leukemia granulositik atau mielositik.
- Leukemia system trobopoietik: leukemia megakariositik.
- Leukemia system limfopoietik: leukimia limfositik.
- Leukemia RES: Retikuloendoteliosis yang dapat berupa leukemia
monositik, leukemia plasmositik (penyakit Kahler), histiositosis, dan
sebagainya.
Pada umumnya gejala klisnis dari berbagai leukemia hamper sama hanya
berbeda apakah akut atau kronik. Juga gejala hematologis lain yang
bergantung pada morfologis selnya.

2
Perbedaan darah normal dengan darah leukemia

B. ETIOLOGI
Etiologi pasti dari leukemia ini belum diketahui. Leukemia, sama halnya
dengan kanker lainnya, terjadi karena mutasi somatic pada DNA yang
mengaktifkan onkogenesis atau menonaktifkan gen suppressor tumor,
dan menganggu regulasi dari kematian sel, diferensiasi atau divisi.Tapi
penelitian telah dapat mengemukakan factor resiko dari Leukemia ini, antara
lain:
1. Tingkat radiasi yang tinggi orang – orang yang terpapar radiasi tingkat
tinggi lebih mudah terkena leukemia dibandingkan dengan mereka yang
tidak terpapar radiasi. Radiasi tingkat tinggi bisa terjadi karena ledakan
bom atom seperti yang terjadi di Jepang. Pengobatan yang menggunakan
radiasi bisa menjadi sumber dari paparan radiasi tinggi.
2. Orang-orang yang bekerja dengan bahan – bahan kimia tertentu terpapar
oleh benzene dengan kadar benzene yang tinggi di tempat kerja
dapatmenyebabkan leukemia. Benzene digunakan secara luas di industri
kimia. Formaldehid juga digunakan luas pada industri kimia, pekerja yang
terpapar formaldehid memiliki resiko lebih besar terkena leukemia.
3. Kemoterapi pasien kanker yang di terapi dengan obat anti kanker kadang –
kadang berkembang menjadi leukemia. Contohnya, obat yang dikenal
sebagai agen alkilating dihubungkan dengan berkembangnya leukemia
akhir – akhir ini.

3
4. Down Syndrome dan beberapa penyakit genetic lainnya beberapa
penyakit disebabkan oleh kromosom yang abnormal mungkin
meningkatkan resiko leukemia.
5. Human T-cell Leukemia virus-I (HTVL-I)Virus ini menyebabkan tipe
yang jarang dari leukemia limfositik kronik yangdikenal sebagi T-cell
leukemia.
6. Myelodysplastic syndrome orang – orang dengan penyakit darah ini
memiliki resiko terhadap berkembangnya leukemia myeloid akut.
7. Fanconi Anemia Menyebabkan akut myeloid leukemia

C. TANDA DAN GEJALA


1. Leukemia Mieloblastik Akut
a. Rasa lemah, pucat, nafsu makan hilang
b. Anemia
c. Perdarahan, petekie
d. Nyeri tulang
e. Infeksi
f. Pembesaran kelenjar getah bening, limpa, hati dan kelenjar mediatinum
g. Kadang – kadang ditemukan hipertrofi gusi khususnya pada M4 dan
M5
h. Sakit kepala

2. Leukemia Mieloblastik Kronik


a. Rasa lelah
b. Penurunan berat badan
c. Rasa penuh di perut
d. Kadang – kadang rasa sakit di perut
e. Mudah mengalami perdarahan
f. Diaforesis meningkat
g. Tidak tahan panas

4
3. Leukemia Limfositik Akut
a. Malaise, demam, letargi, kejang
b. Keringat pada malam hari
c. Hepatosplenomegali
d. Nyeri tulang dan sendi
e. Anemia
f. Macam – macam infeksi
g. Penurunan berat badan
h. Muntah
i. Gangguan penglihatan
j. Nyeri kepala

4. Leukemia Limfositik Kronis


a. Mudah terserang infeksi
b. Anemia
c. Lemah
d. Pegal – pegal
e. Trombositopenia
f. Respons antibodi tertekan
g. Sintesis immonuglobin tidak cukup

5
6
D. PATOFISIOLOGI

Poliferasi Sel Kanker

Sel Kanker bersaing dengan sel normal


untuk mendapatkan nutrisi

Sel normal digantikan dengan sel kanker

Infiltrasi Infiltrasi SSP Depresi sum-sum tulang Metabolisme


ekstra
medular

Meningitis Eritrosit Sel


Pembesaran, Leukimia menurun kekurangan
limfe, liver, makanann
nodus limfe,
tulang Leukosit
Anemi Peningkatan tekanan
Menuru
jaringan

Nyeri Tulang Faktor


tulang dan mengecil dan Infeksi
peembekuan
persendian lemah menurun

Demam
Fraktur
Pendarahan
patologis

Trombositopenia

7
E. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia adalah


sebagai berikut:

1. Pilek tidak sembuh-sembuh& sakit kepala.


2. Pucat, lesu, mudah terstimulasi, Merasa lemah atau letih.
3. Demam, keringat malam dan anorexia
4. Berat badan menurun
5. Ptechiae, memar  tanpa sebab, Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah,
bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit)
6. Nyeri pada tulang dan persendian
7. Nyeri abdomen, Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat
pembesaran limpa).
F.   Pemeriksaan Penunjang

1. Hitung darah lengkap : menunjukkan normositik, anemia normositik


2. Hemoglobulin : dapat kurang dari 10 gr/100ml
3. Retikulosit : jumlah biasaya rendah
4. Trombosit : sangat rendah (< 50000/mm)
5. SDP : mungkin lebih dari 50000/cm dengan peningkatan SDP immatur
6. PTT : memanjang
7. LDH : mungkin meningkat
8. Asam urat serum : mungkin meningkat
9. Muramidase serum : pengikatan pada leukemia monositik akut dan
mielomonositik
10. Copper serum : meningkat
11. Zink serum : menurun
12. Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat
keterlibatan.

G. PENATALAKSANAAN
1. Transfusi darah, biasa nya diberikan jika kadar Hb kurang dari 6 g%. Pada
trombositopenia yang berat dan perdarahan massif, dapat diberikan
tranfusi trombosit dan bila terdapat tanda-tanda DIC dapat diberikan
heparin.
2. Kortikosteroid (prednisone, kortison, deksametason dan sebagainya).
Setelah dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya

8
dihentikan.
3. Sitostatika. Umumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi berasama-
sama dengan predison. Pada pemberian obat ini sering ditemukan efek
samping berupa alopesia (botak), stomatitis, leucopenia, infeksi sekunder
atau kandidiasis.
4. Infeksi sekunder dihindarkan (lebih baik pasien dirawat di kamar yang suci
hama).
5. Imunoterapi, merupakan cara pengobatan yang terbaru. Setelah tercapai
remisi dan jumlah sel leukemia cukup rendah (105 – 106).
Cara pengobatan berbeda-beda ini pada setiap klinik bergantung
pengalaman, tetapi prinsipnya sama, yaitu dengan pola sadar :
a. Induksi. Dimaksudkan untuk mencapai remisi dengan berbagai obat
tersebut sampai sel blas dalam sum-sum tulang kurang dari 5%.
b. Konsolidasi. Bertujuan agar sel yangersisa tidak cepat memperbanyak diri
lagi.
c. Rumat. Untuk mempertahankan masa remisi agar lebih lama. Biasanya
dengan memberikan sitostatika setengah dosis biasa.
d. Reinduksi. Dimaksudkan untuk mencegah relaks biasanya dilakukan setiap
3-4 bulan dengan pemberian obat-obat seperti pada induksi selama 10-14
hari.
e. Mencegah terjadinya leukemia pada susunan saraf pusat diberikan MTX
secara intratekal dan radiasi cranial.
f. Pengubatan immunologic.

9
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang
akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola
pertahanan klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta
merumuskan diagnosa keperawatan. (Budi Anna Keliat, 1994).

Pengkajian pada leukemia meliputi :

a. Riwayat penyakit
b. Kaji adanya tanda-tanda anemia :

 Pucat
 Kelemahan
 Sesak
 Nafas cepat

c. Kaji adanya tanda-tanda leucopenia

 Demam
 Infeksi

d. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :

 Ptechiae
 Purpura
 Perdarahan membran mukosa

e. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola :

 Limfadenopati
 Hepatomegali
 Splenomegali
f. Kaji adanya pembesaran testis
g. Kaji adanya :

 Hematuri
 Hipertensi
 Gagal ginjal
  Inflamasi disekitar rectal

10
 Nyeri
 

B. Diagnosa Keperawatan

a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh.


b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia.
c. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan
jumlah trombosit.
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan
muntah.
e. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia.
f. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens
kemoterapi, radioterapi, imobilitas.
g. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat
pada penampilan

C.    Rencana Keperawatan

DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

1. Resiko infeksi  Gunakan teknik  Rasional : untuk


berhubungan dengan aseptik yang cermat mencegah kontaminasi
menurunnya sistem untuk semua silang/menurunkan
pertahanan tubuh prosedur invasive resiko infeksi
 Berikan antibiotik  Rasional : diberikan
sesuai ketentuan sebagai profilaktik
atau mengobati infeksi
khusus.

2. Intoleransi aktivitas  Berikan lingkungan  Rasional : menghemat


berhubungan dengan tenang dan perlu energi untuk aktifitas
kelemahan akibat istirahat tanpa dan regenerasi seluler
anemia gangguan atau penyambungan
 Kaji kemampuan jaringan.
untuk berpartisipasi  Rasional :
pada aktifitas yang mengidentifikasi
diinginkan atau kebutuhan individual
dibutuhkan. dan membantu
Berikan bantuan pemilihan intervensi.
dalam aktifitas  Rasional :
sehari-hari dan memaksimalkan
ambulasi sediaan energi untuk
 tugas perawatan diri

11
3. Nyeri yang  Mengkaji tingkat Rasional : untuk
berhubungan dengan nyeri dengan skala 0 mencegah kambuhnya
efek fisiologis dari sampai 5 nyeri
leukemia  Berikan obat-obat
anti nyeri secara
teratur
4. Kerusakan integritas  Berikan perawatan  Rasional :
kulit berhubungan kulit yang cemat, mempertahankan
dengan pemberian terutama di dalam kebersihan tanpa
agens kemoterapi, mulut dan daerah mengiritasi kulit
radioterapi, imobilitas perianal  Rasional : efek
 Ubah posisi dengan kemerahan atau kulit
sering kering dan pruritus,
 Kaji kulit yang ulserasi dapat terjadi
kering terhadap efek dalam area radiasi
samping terapi pada beberapa agen
kanker kemoterapi
 Anjurkan pasien  Rasional : membantu
untuk tidak mencegah friksi atau
menggaruk dan trauma kulit.
menepuk kulit yang
kering.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Leukemia adalah suatu jenis kanker darah. Gangguan ini disebabkan
olehsel darah putih yang diproduksi melebihi jumlah yang seharusnya ada.
Leukemiaakut pada anak adalah suatu kelainan atau mutasi pembentukan sel
darah putiholeh sumsum tulang anak maupun gangguan pematangan sel-
sel tersebutselanjutnya. Gangguan ini sekitar 25-30% jumlahnya dari
seluruh keadaankeganasan yang didapat pada anak. Leukemia terdiri dari dua
tipe besar, yakni acute lymphoblastic leukemia Dan acute myeloid leukemia.
Jumlah penderita acute lymphoblastic leukemia umumnya lebih banyak
dibandingkan jenis acute myeloid leukemia. Penyebab utama penyakit
kelainan darah ini sampai sekarang belumdiketahui secara pasti, dan masih
terus diteliti. Namun, faktor genetik berperancukup penting pada beberapa
penelitian yang dilakukan. Dengan kata lain, adahubungannya dengan faktor
keturunan, selain tentunya banyak faktor penyebablain yang bervariasi sesuai
kasus per kasus dan jenis subtipe yang didapat.
Terapi yang diberikan pada penderita leukemia akut bertujuan untuk
menghancurkan sel-sel leukemia dan mengembalikan sel-sel darah yang
normal.Terapi yang dipakai biasanya adalah kemoterapi (pemberian obat
melalui infus),obat-obatan, ataupun terapi radiasi. Untuk kasus-kasus
tertentu, dapat jugadilakukan transplantasi sumsum tulang
belakang.Mengenai kemungkinan keberhasilan terapi, sangat tergantung
waktupenemuan pertama penyakit si penderita. Apakah dalam stadium awal
atau sudahlanjut, subtipe penyakit, teratur tidaknya jadwal terapi yang
dilakukan, timbul Relapse (kambuh) atau tidak selama terapi maupun
kemungkinan penyebab yangbisa diperkirakan.

13
B. SARAN
Bagi keluarga sebaiknya memahami bagaimana tatalaksana terapeutik
untuk pasien leukemia agar penyakitnya tidak memasuki stadium lanjut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, R. (1998). Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta : Percetakan Informedika.


Hasan, R. (1997). Ilmu Kesehatan Anak 2. Jakarta : Percetakan Informedika.
Ngastiyah. (2005). Perawatan anak sakit. (ed 2). Jakarta : EGC.
Saripudin. Yuliani, R. (2010). Asuhan keperawatan pada anak (Ed. 2nd). Jakarta :
CV. Sagung Seto.
Hidayat, alimul azis. (2006). Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: Salemba
Medika

15

Anda mungkin juga menyukai