PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
informasi, ide, keterampilan, dan potensi dalam dirinya serta cara dalam belajar.
didik. Interaksi dalam kelas dapat terselenggara dengan baik jika peserta didik
belajar. Namun, inti dari pembelajaran fisika itu sendiri meliputi bagaiamana
fisika semester satu tahun pelajaran 2019/2020 yakni . Hasil ini dianggap kurang
mata pelajaran fisika dengan mata pelajaran lainnya yaitu 75. Berdasarkan
informasi yang didapat kebanyakan dari peserta didik tidak terlalu menyukai
uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ada kendala dalam meningkatkan hasil
dianggap kurang efektif dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga
perlu adanya metode lain yang diterapkan sehingga peserta didik tertarik untuk
belajar fisika agar hasil belajarnya dapat meningkat. Salah satu alternative agar
yang kemudian berlangsung interaktif dengan siswa karena adanya prediksi dari
2005).
B. Rumusan Masalah
Negeri 4 Wajo ?
C. Tujuan Penelitian
Negeri 4 Wajo
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi atau bahan
masukan bagi guru bidang studi Fisika demi penyempurnaan dan perbaikan
dalam mengefektifkan metode pembelajaran yang berkaitan dengan
pelajaran Fisika
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar
Gagne & Briggs (Jamil Suprihatiningrum, 2013: 37) mengatakan hasil belajar
perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan peserta didik. Sedangkan
Agus Suprijono (2012: 5), mengatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola
Menurut Winkel (Purwanto, 2012: 45) hasil belajar adalah perubahan yang
menurut Purwanto (2012: 45), hasil belajar merupakan perolehan dari proses
dapat juga dfisikakai sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran nilai dari
tersebut akan dianalisis atau dikaji sehingga akan dibentuk bagian-bagian yang
dikombinasikan sehingga akan menghasilkan sesuatu yang baru, hal ini termasuk
dalam jenjang sintesis. Jenjang dalam ranah kognitif yang terakhir adalah evaluasi
berpikir versi Anderson, Lorin W. dan Krathwohl, David R. (2010: 99-133), yang
mengingat kembali dalam kondisi yang sama persis dengan kondisi ketika peserta
didik belajar. Tingkatan berpikir yang kedua adalah memahami yaitu dengan
Tingkatan berpikir kelima adalah mengevaluasi atau menilai suatu keputusan atau
Hasil belajar dalam ranah kognitif juga diikuti oleh ranah lain yaitu afektif
dan psikomotor (Oemar Hamalik, 2010: 79-80). Dalam ranah afektif atau sikap
yang dihasilkan seseorang setelah belajar mencakup 5 aspek. Hasil belajar dalam
ranah afektif seperti receiving atau sikap menerima, mampu memberikan respon
atau responding, hasil belajar lain yaitu orang tersebut jadi mampu menilai
sesuatu atau valuing, serta seseorang yang mau belajar akan mampu berorganisasi
Seseorang yang mau belajar selain akan memperoleh pengetahuan dan sikap
yang lebih baik juga akan mempunyai suatu ketrampilan yang dapat ditonjolkan.
dikaitkan dengan gerak peserta didik, sehingga diharapkan seseorang yang belajar
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku peserta didik secara keseluruhan menjadi lebih baik setelah memperoleh
proses belajar. Perubahan perilaku yang diharapkan tidak hanya di satu aspek saja,
melainkan ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian ini membahas
hasil belajar yang dibatasi pada aspek kognitif saja. Hasil yang telah dicapai
peserta didik dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil belajar pada
aspek kognitif digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai
materi atau bahan ajar yang telah diajarkan. Penyusunan soal dalam penelitian ini
dalam penelitian ini penyusunan soal dibatasi sampai soal C4 atau menganalisis.
B. Kerangka Pikir
masih disampaikan pendidik dengan teori seperti di buku tanpa memberi sesuatu
yang konkret. Dengan hal tersebut peserta didik hanya mendengarkan penjelasan
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran fisika yang diperoleh peserta didik.
Untuk itu peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik
kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Wajo. Salah satu cara yang digunakan untuk
menekankan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran fiiska adalah dengan
interaktif yang dapat membantu peserta didik secara aktif, yaitu peserta didik
dapat menyaksikan langsung sebuah proses fisika atau konsep fiska. Keterlibatan
yang kemudian berlangsung interaktif dengan siswa karena adanya prediksi dari
akhirnya hasil belajar fisika peserta didik juga dapat meningkat. Berdasarkan
kerangka penelitian tersebut, maka dapat digambarkan pada bagan di bawah ini:
Kondisi Awal
Proses
pembelajaran
fisika yang
banyak
Tindakan
membutuhkan Kondisi Akhir
Pembelajaran
demonstrsi, akan
fisika dengan
tetap pendidik
menggunakan Hasil belajar
hanya
metode fisika meningkat
menyampaikan
demonstrasi
informasi tanpa
interaktif
melakukan
demonstrasi
Hasil belajar
fisika rendah
penelitian ini, yaitu jika melalui penerapan metode demonstrasi interaktif maka
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 4
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
fisika kelas X MIA 1 di SMA Negeri 4 Wajo yaitu rendahnya hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran fisika. Menanggapi hal tersebut, peneliti bermaksud
interaktif dalam pembelajaran fisika pada kelas X MIA 1 di SMA Negeri 4 Wajo
C. Desain Penelitian
maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan dari
Kemmis dan Taggart yang berbentuk spiral, model penelitian ini saling terkait
permasalahan. Pola dasar model Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis &
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa setiap siklus terdiri dari perencanaan,
penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 4 SMA Negeri 4 Wajo Tahun
Pelajaran 2019/2020. Peserta didik kelas X ini berjumlah …. peserta didik, yang
terdiri dari …. peserta didik laki-laki dan …. peserta didik perempuan. Selain itu
sumber informasi lain adalah pendidik mata pelajaran fisika sebagai informan
sekunder.
1. Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes hasil belajar, angket,
lembar observasi kegiatan pendidik dan peserta didik. Dimana tes hasil belajar
berisi butir soal pilihan ganda yang dibuat berdasarkan materi yang nantinya akan
diajarkan pada saat penelitian. Soal yang dibuat telah divalidasi dan
validitas Gregory yang merupakan pengujian valid atau tidaknya suatu instrumen
yang dilakukan oleh dua atau lebih pakar ahli dalam membuat instrumen.
Penelitian juga dibantu dengan data pada saat observasi awal. Data-data yang
yang diperoleh dalam setiap siklusnya. Untuk selanjutnya akan dibahas hasil
penelitian ini dari aspek proses pelaksanaan keaktifan peserta didik maupun dari
(LKPD), dan bahan ajar untuk peserta didik untuk memudahkan dalam
F. Prosedur Penelitian
Secara terperinci ada empat tahap dalam kegiatan penelitian ini. Diantaranya
dalam setiap siklus, untuk siklus I akan dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan
a. Perencanaan
tersebut.
tersebut
pelajaran fisika
1) Kegiatan awal
truk besar yang sedang diam atau sepda motor yang bergerak
2) Kegiatan inti
menggunakan powerpoint
d) Pendidik mengelompokkan peserta didik untuk menjawab
persiapan praktikum
kecepatan tertentu?”
3) Kegiatan akhir
berikutnya
pada putara pertama belum selesai dengan tujuan yang ingin dicapai,
berikutnya.
setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi
tentang hal- hal yang diamati atau diteliti (Wina Sanjaya, 2012: 86). Obervasi
2. Wawancara
kegiatan belajar yang dilakukan dan juga tentang kondisi awal peserta didik.
3. Studi Dokumenter
tertulis, gambar maupun elektronik (Nana Syaodih, 2011: 221). Dalam penelitian
ini data yang diperoleh melalui dokumentasi berupa foto ketika proses
data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya
hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian (Wina
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis dengan
diteliti (peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Wajo) melalui data sampel
ditampilkan dalam bentuk skor rata-rata, varians dan standar deviasi, skor
a. Mean/Rerata
Skor rata-rata data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi dapat
x́=
∑ f ix i
∑fi
(Sudjana, 2005:7).
Keterangan:
x́ = skor rata-rata
x i= tanda kelas interval
f i= frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x i
berikut.
√
2
n ∑ f i xi − ( ∑ f i x i )
S=
n ( n−1 )
(Sudjana, 2005:95).
Keterangan:
S = nilai standar deviasi
xi = tanda kelas interval
fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x i
apakah metode demonstrasi interaktif memberikan efek merata pada hasil belajar
S
KV = x 100 %
x
Keterangan:
KV = Koefisien Varians
S = Standar Deviasi
X = rata-rata skor
Hasil perhitungan disesuaikan dengan kriteria dibawah ini. Hasil belajar
fisika pada kelas eksperimen dan kontrol diadaptasi dari buku (Ali dan
Khaeruddin, 2012) dapat dilihat pada tabel berikut:
S N −n
X́ −t p
√
√ n n−1
< μ< X́ +t p
S
√n √ N−n
n−1
Keterangan:
X́ = Rata – rata skor responden
S = Standar deviasi
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
tp = nilai t diperoleh dari daftar distribusi peserta didik, dengan:
1
p= ( 1+ γ ) dan dk=n−1
2
2. Analisis Inferensial
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu uji prasyarat yaitu uji
sebagai berikut.
k 2
2 ( Oi −Ei )
X hitung =∑
i−1 Ei
( Sudjana , 2005:273 ) .
Keterangan:
X 2hitung= Nilai Chi-Kuadrat hitung
Oi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuensi harapan
k = Banyaknya kelas
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Data yang berasal dari populasi
berdistribusi normal bila X 2hitung lebih kecil dari X 2tabel dimana X 2tabel diperoleh dari
I. Indikator Keberhasilan
1. Ketuntasan nilai peserta didik dikatakan tuntas apabila nilai evaluasi peserta
didik yang diperoleh minimal sama dengan KKM yang ditentukan sekolah
Ketuntasan=
∑ Peserta didik yang tuntas KKM X 100 %
∑ Seluruh Siswa
Apabila kedua kriteria tersebut tercapai maka siklus berhenti dan dapat dilakukan