METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif dipilih karena metode ini mengarahkan kegiatannya secara dekat pada
dalam Metode Penelitian Kualitatif (H.B. Sutopo, 2002), subjek peristiwa yang
diteliti adalah subjek masa kini dan bukan subjek masa lampau seperti
dunia aslinya, bukan sekedar pada laporan yang ada. Batik Fraktal memungkinkan
untuk dikaji dengan metode penelitian kualitatif sebab Batik Fraktal muncul dan
B. Lokasi Penelitian
Pembuatan Motif Batik” ini dilakukan di Piksel Indonesia yang berada di Jalan
sekaligus pengembang teknologi pembuatan desain batik fraktal digital. Selain itu,
penelitian juga dilakukan di Koperasi Batik Fraktal sebagai salah satu tempat
25
26
pengumpulan data pustaka berupa; buku, jurnal, karya tulis ilmiah, artikel di
berupa foto maupun video yang bersangkutan dengan Batik Fraktal; serta uji coba
karya tulis ilmiah, artikel di media cetak maupun digital yang berhubungan
dengan Batik, Fraktal, dan pendekatan desain. Data tersebut diolah dan ditulis
ulang sesuai latar belakang masalah yang telah dirumuskan. Dari data yang
diperoleh tersebut dapat diperoleh data lain yang berkaitan dengan menelusuri
wawancara secara mendalam untuk memperoleh data yang tidak terdapat pada
telah direkam dan dipublikasikan oleh Piksel Indonesia dalam bentuk video di
akun official Youtube mereka. Selain cara-cara diatas, peneliti juga melakukan
observasi langsung serta uji coba pada software jBatik agar lebih memahami
D. Sumber Data
Indonesia yakni Nancy Margried, Muhamad Lukman, dan Yun Hariadi selaku
keterkaitan yang erat dengan muncul dan berkembangnya Batik Fraktal. Mereka
melalui percakapan dalam email. Dari percakapan dan beberapa pertanyaan lewat
email tersebut, peneliti mendapatkan jalur baru untuk memperoleh informasi lebih
lanjut tentang desain dan proses kreatif penciptaan Batik Fraktal dengan Manajer
peneliti mendapat informasi mengenai cara kerja software jBatik, capaian yang
dapat diraih jBatik, serta praktek penggunaan jBatik dalam pembuatan desain
Batik Fraktal.
Indonesia, sedangkan data ilmiah berkenaan dengan penelitian, riset diperoleh dari
Yun Hariadi selaku Manajer Riset Piksel Indonesia yang juga merupakan
pencetus inovasi Batik Fraktal. Dari keempat informan yang telah disebutkan
dan para pengguna software jBatik yang ikut merasakan keberhasilan yang
2. Artefak
Artefak yang dijadikan sumber data pada penelitian ini adalah software
jBatik versi ke-4; desain batik fraktal berupa 3 jenis desain yang diambil
berdasarkan periode 3 tahun terakhir yaitu 2012, 2013, dan 2014; serta produk
Batik Fraktal yang telah dikembangkan dengan visual fraktal berupa produk
fesyen dan aksesories. Software jBatik didapat dengan transaksi pembelian resmi
antara Piksel Indonesia dengan peneliti. Visual desain Batik Fraktal serta produk
fesyen dan aksesoriesnya diperoleh dari gambar dan foto yang kebanyakan
selaku pencetus dan pengembang Batik Fraktal, buku, jurnal, karya ilmiah dan
29
pustaka; gambar dan foto; video; dan sebagainya yang terkait dengan Batik
Fraktal.
4. Data Literatur
batik dan fraktal secara umum. Data literatur mengenai teori fraktal dan
pendekatan desain diperoleh dari jurnal dan pustaka asing seperti Gerald Edgar
Fractals, Julia Sets, Patterns And Natural Forms”, “Textile Design; Principles,
Advances and Applications” oleh A. Briggs Goode & Katherine Townsend dan
lain sebagainya. Sebaliknya, pustaka yang membahas tentang batik seperti “Batik:
Pengaruh Zaman dan Lingkungan” yang ditulis oleh Santosa Doellah, maupun
Asti Musman dan Arini Ambar B. dengan bukunya yang berjudul “Batik: Warisan
Adiluhung Nusantara” dan lain sebagainya diperoleh dari pustaka dalam negeri.
Sementara itu, data literatur yang menyangkut tentang Batik Fraktal dan
penelitian terkait Batik Fraktal diperoleh dari jurnal ilmiah yang ditulis dan
dipublikasikan oleh Yun Hariadi dan Muhamad Lukman didukung buku “Fisika
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara,
yakni:
Indonesia.
desain Batik Fraktal serta proses produksinya. Selain itu, peneliti juga
Bandung.
informan yang ada, data terbanyak didapat dari Muhamad Lukman selaku
objek kajian (dalam hal ini software jBatik) agar peneliti dapat memahami
lebih dalam mengenai proses kreatif yang terjadi dalam pembuatan batik
fraktal. Uji coba yang dilakukan peneliti adalah dengan cara memasukkan
mengatur letak motif pada software jBatik. Dari uji coba yang telah
F. Validitas Data
Guna menjamin validitas data yang diperoleh dari penelitian ini, maka
triangulasi peneliti. Seperti yang ditulis H.B. Sutopo (2002: 78-82), Trianggulasi
data (sumber) yaitu mengumpulkan data yang sejenis menggunakan sumber data
yang berlainan dan tersedia sehingga kebenaran yang satu akan dapat teruji
sumber data yang lain atau saling melengkapi. Data yang sama atau sejenis akan
lebih mantap kebenarannya apabila digali dari beberapa sumber yang berbeda.
32
Informan 1
Informan 3
Dalam hal ini peneliti menggunakan satu jenis data yang sama melalui
informan dengan tingkatan yang berbeda. Seperti yang telah dijelaskan pada
sumber data informan, peneliti memperoleh data dari beberapa informan yang
ada dengan “porsi” tertentu yang sesuai dengan data yang diperlukan guna
mengkaji Batik Fraktal. Dengan demikian, data yang diperoleh dari masing-
masing informan dapat mendukung data yang diperoleh dari informan lainnya
Dari data yang telah didapat dengan triangulasi sumber, peneliti kemudian
Teknik analisis data menggunakan model analisis jalinan yang terdiri dari 3
komponen penelitian kualitatif yaitu reduksi data (data reduction), sajian data
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan
Verivikasi
Pada Kajian Batik Fraktal, reduksi data telah dilakukan sejak pembuatan
penelitian pada proses kreatif penciptaan Batik Fraktal dengan pendekatan desain
dengan subjek penelitian berupa software jBatik disertai desain Batik Fraktal yang
telah ada. Selanjutnya, sajian data dilakukan dengan cara memilah data yang telah
diperoleh kemudian membuat deskripsi dari hasil penelitian yang telah dilakukan
sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Setelah data direduksi dan