Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif dipilih karena metode ini mengarahkan kegiatannya secara dekat pada

masyarakat kekinian. Menurut Van Maanen et al (1984-1985) dan Yin (1987)

dalam Metode Penelitian Kualitatif (H.B. Sutopo, 2002), subjek peristiwa yang

diteliti adalah subjek masa kini dan bukan subjek masa lampau seperti

kebanyakan penelitian historis. Kepentingan pokoknya peristiwa nyata dalam

dunia aslinya, bukan sekedar pada laporan yang ada. Batik Fraktal memungkinkan

untuk dikaji dengan metode penelitian kualitatif sebab Batik Fraktal muncul dan

berkembang saat ini. Dengan demikian penelitian kualitatif bersifat empirik

dengan sasaran penelitiannya yang berupa beragam permasalahan yang terjadi

pada masa kini (hlm. 34-35).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian “Kajian Batik Fraktal: Penerapan Software jBatik dalam

Pembuatan Motif Batik” ini dilakukan di Piksel Indonesia yang berada di Jalan

Jakarta No.22, Kompleks Kota Kembang, Bandung yang merupakan pencetus

sekaligus pengembang teknologi pembuatan desain batik fraktal digital. Selain itu,

penelitian juga dilakukan di Koperasi Batik Fraktal sebagai salah satu tempat

produksi yang beranggotakan beberapa masyarakat di Kampung Wisata Dago

Pojok, Bandung di bawah naungan Piksel Indonesia.

25
26

C. Strategi dan Bentuk Pendekatan

Strategi yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah dengan

pengumpulan data pustaka berupa; buku, jurnal, karya tulis ilmiah, artikel di

media cetak maupun digital; observasi langsung ke lokasi penelitian;

mewawancarai narasumber secara mendalam; mengkaji dokumen dan arsip

berupa foto maupun video yang bersangkutan dengan Batik Fraktal; serta uji coba

objek kajian yang dilakukan dengan mencoba langsung software jBatik.

Mula-mula peneliti mengumpulkan data pustaka berupa buku, jurnal,

karya tulis ilmiah, artikel di media cetak maupun digital yang berhubungan

dengan Batik, Fraktal, dan pendekatan desain. Data tersebut diolah dan ditulis

ulang sesuai latar belakang masalah yang telah dirumuskan. Dari data yang

diperoleh tersebut dapat diperoleh data lain yang berkaitan dengan menelusuri

pustaka yang ada guna melengkapi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan

wawancara secara mendalam untuk memperoleh data yang tidak terdapat pada

tulisan ilmiah. Wawancara ini didukung pula oleh pernyataan-pernyataan yang

telah direkam dan dipublikasikan oleh Piksel Indonesia dalam bentuk video di

akun official Youtube mereka. Selain cara-cara diatas, peneliti juga melakukan

observasi langsung serta uji coba pada software jBatik agar lebih memahami

subjek kajian yang diteliti.


27

D. Sumber Data

Sumber data penelitian diperoleh melalui:

1. Informan dan Narasumber

Informan dan narasumber pada penelitian ini adalah personil Piksel

Indonesia yakni Nancy Margried, Muhamad Lukman, dan Yun Hariadi selaku

pencetus serta pengembang Batik Fraktal serta orang-orang yang berkaitan

langsung dengan proses kreatif dalam penciptaan Batik Fraktal. Informan-

informan tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa mereka mempunyai

keterkaitan yang erat dengan muncul dan berkembangnya Batik Fraktal. Mereka

juga memiliki pengetahuan dan pengalaman penelitian tentang Batik Fraktal.

Informasi seputar pengenalan Batik Fraktal didapat dari Direktur Utama

Piksel Indonesia yaitu Nancy Margried. Wawancara kepada Nancy dilakukan

melalui percakapan dalam email. Dari percakapan dan beberapa pertanyaan lewat

email tersebut, peneliti mendapatkan jalur baru untuk memperoleh informasi lebih

lanjut tentang desain dan proses kreatif penciptaan Batik Fraktal dengan Manajer

Desain Piksel Indonesia, yaitu Muhamad Lukman. Awalnya wawancara dilakukan

melaui email, selanjutnya peneliti melakukan wawancara langsung dengan

Muhamad Lukman di Kampus ITB, Bandung. Dalam proses wawancara tersebut,

peneliti mendapat informasi mengenai cara kerja software jBatik, capaian yang

dapat diraih jBatik, serta praktek penggunaan jBatik dalam pembuatan desain

Batik Fraktal.

Mengenai informasi teknologi desain yang digunakan software jBatik

didapat dari Dimas Y. Danurwendra yang merupakan Manajer Teknologi Piksel


28

Indonesia, sedangkan data ilmiah berkenaan dengan penelitian, riset diperoleh dari

Yun Hariadi selaku Manajer Riset Piksel Indonesia yang juga merupakan

pencetus inovasi Batik Fraktal. Dari keempat informan yang telah disebutkan

diperoleh informasi mendalam mengenai Batik Fraktal dan terbentuknya Piksel

Indonesia beserta rentetan penghargaan yang berhasil diraih.

Selain informan-informan di atas, penulis juga memperoleh informasi

proses produksi dalam upaya pemberdayaan masyarakat dari Ajeng yang

merupakan penanggung jawab Koperasi Batik Fraktal Indonesia di Kampung

Wisata Dago, Bandung. Di samping Ajeng, ada pula anggota-anggota Koperasi

dan para pengguna software jBatik yang ikut merasakan keberhasilan yang

dibawa oleh Batik Fraktal.

2. Artefak

Artefak yang dijadikan sumber data pada penelitian ini adalah software

jBatik versi ke-4; desain batik fraktal berupa 3 jenis desain yang diambil

berdasarkan periode 3 tahun terakhir yaitu 2012, 2013, dan 2014; serta produk

Batik Fraktal yang telah dikembangkan dengan visual fraktal berupa produk

fesyen dan aksesories. Software jBatik didapat dengan transaksi pembelian resmi

antara Piksel Indonesia dengan peneliti. Visual desain Batik Fraktal serta produk

fesyen dan aksesoriesnya diperoleh dari gambar dan foto yang kebanyakan

merupakan dokumentasi Piksel Indonesia.

3. Arsip dan Dokumen

Arsip dan dokumen yang dikumpulkan berasal dari CV Piksel Indonesia

selaku pencetus dan pengembang Batik Fraktal, buku, jurnal, karya ilmiah dan
29

pustaka; gambar dan foto; video; dan sebagainya yang terkait dengan Batik

Fraktal.

4. Data Literatur

Merupakan pustaka-pustaka yang berkaitan dengan Batik Fraktal maupun

batik dan fraktal secara umum. Data literatur mengenai teori fraktal dan

pendekatan desain diperoleh dari jurnal dan pustaka asing seperti Gerald Edgar

dengan bukunya “Measure, Topology,and Fractal Geometry,” Chonat Getz

&Janet Helmstedt dengan bukunya yang berjudul “Graphics with Mathematica

Fractals, Julia Sets, Patterns And Natural Forms”, “Textile Design; Principles,

Advances and Applications” oleh A. Briggs Goode & Katherine Townsend dan

lain sebagainya. Sebaliknya, pustaka yang membahas tentang batik seperti “Batik:

Pengaruh Zaman dan Lingkungan” yang ditulis oleh Santosa Doellah, maupun

Asti Musman dan Arini Ambar B. dengan bukunya yang berjudul “Batik: Warisan

Adiluhung Nusantara” dan lain sebagainya diperoleh dari pustaka dalam negeri.

Sementara itu, data literatur yang menyangkut tentang Batik Fraktal dan

penelitian terkait Batik Fraktal diperoleh dari jurnal ilmiah yang ditulis dan

dipublikasikan oleh Yun Hariadi dan Muhamad Lukman didukung buku “Fisika

Batik” yang ditulis oleh Hokky Situngkir dan Rolan Dahlan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara,

yakni:

1. Studi pustaka, dilakukan dengan mengkaji data tertulis mengenai

hubungan matematis fraktal sebagai sains dengan batik sebagai seni;


30

melengkapinya dengan jurnal dan tulisan ilmiah terkait; memperdalam

dengan dokumen perusahaan berupa profil Batik Fraktal dan Piksel

Indonesia.

2. Observasi, dilakukan dengan cara mendatangi lokasi penelitian yang ada

di Bandung. Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi berperan

pasif. Dalam observasi ini peneliti mendatangi lokasi namun tidak

berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif (H.B. Sutopo,

2002:66). Observasi ini diawali dengan melihat beberapa tahap pembuatan

desain Batik Fraktal serta proses produksinya. Selain itu, peneliti juga

mendatangi tempat penjualan produk Batik Fraktal di Airplane Systm 98,

Bandung.

3. Wawancara, dilakukan secara mendalam untuk memperoleh data yang

tidak dapat diperoleh dari literatur ataupun observasi. Tujuannya adalah

memperoleh data yang lebih akurat tentang bagaimana terbentuknya

software jBatik berdasarkan pengalaman langsung dari informan terkait.

Wawancara dilakukan melalui dua cara, yaitu wawancara langsung dan

tidak langsung. Wawancara langsung dilakukan dengan memberikan

pertanyaan langsung kepada narasumber terkait mengenai data yang

diperlukan. Sementara itu, wawancara tidak langsung dilakukan melalui

email yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan kepada informan dan

mendapat jawaban pertanyaan berupa balasan email tersebut. Dari sekian

informan yang ada, data terbanyak didapat dari Muhamad Lukman selaku

Wakil Direktur dan Manajer Desain Piksel Indonesia. Selain karena

pengetahuan dan pengalamannya mengenai Batik Fraktal, Muhamad


31

Lukman dipilih sebagai narasumber utama atas rujukan dari Nancy

Margried, Direktur Piksel Indonesia.

4. Uji coba, dilakukan untuk mengetahui langsung bagaimana cara kerja

objek kajian (dalam hal ini software jBatik) agar peneliti dapat memahami

lebih dalam mengenai proses kreatif yang terjadi dalam pembuatan batik

fraktal. Uji coba yang dilakukan peneliti adalah dengan cara memasukkan

rumus matematika yang ada untuk membuat suatu bentuk maupun

mengatur letak motif pada software jBatik. Dari uji coba yang telah

dilakukan, peneliti mampu membuat motif Batik Fraktal dengan

memanfaatkan rumus-rumus matematika fraktal pada jBatik serta

mengembangkannya untuk membuat varian motif Batik Fraktal.

F. Validitas Data

Guna menjamin validitas data yang diperoleh dari penelitian ini, maka

usaha peningkatan validitas data dilakukan dengan triangulasi data dan

triangulasi peneliti. Seperti yang ditulis H.B. Sutopo (2002: 78-82), Trianggulasi

data (sumber) yaitu mengumpulkan data yang sejenis menggunakan sumber data

yang berlainan dan tersedia sehingga kebenaran yang satu akan dapat teruji

sumber data yang lain atau saling melengkapi. Data yang sama atau sejenis akan

lebih mantap kebenarannya apabila digali dari beberapa sumber yang berbeda.
32

Skema 3.1. Skema Triangulasi Sumber

Informan 1

Data Wawancara Informan 2

Informan 3

(Sumber: H.B. Sutopo, 2002:80)

Dalam hal ini peneliti menggunakan satu jenis data yang sama melalui

informan dengan tingkatan yang berbeda. Seperti yang telah dijelaskan pada

sumber data informan, peneliti memperoleh data dari beberapa informan yang

ada dengan “porsi” tertentu yang sesuai dengan data yang diperlukan guna

mengkaji Batik Fraktal. Dengan demikian, data yang diperoleh dari masing-

masing informan dapat mendukung data yang diperoleh dari informan lainnya

sehingga dapat saling mendukung dan melengkapi.

Dari data yang telah didapat dengan triangulasi sumber, peneliti kemudian

mendiskusikannya dengan beberapa orang terlibat. Dalam hal ini, peneliti

mendiskusikannya dengan Pembimbing I dan Pembimbing II.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan model analisis jalinan yang terdiri dari 3

komponen penelitian kualitatif yaitu reduksi data (data reduction), sajian data

(data display), dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya. Proses analisis

tersebut saling menjalin dan dilakukan secara terus-menerus selama proses

pengumpulan data. Reduksi data sudah dilakukan sejak penyusunan proposal.


33

Kemudian dilanjutkan dengan sajian data dan pengambilan kesimpulan dan

verifikasinya. Ketiga komponen tersebut masih terus dilakukan pada waktu

pengumpulan data berakhir, dilanjutkan pada waktu penulisan laporan hingga

proses penulisan berakhir (H.B. Sutopo, 2002:94).

Skema 3.2. Skema Model Analisis Jalinan

Pengumpulan Data Penulisan Laporan

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan Kesimpulan
Verivikasi

(Sumber: H.B. Sutopo, 2002:95)

Pada Kajian Batik Fraktal, reduksi data telah dilakukan sejak pembuatan

proposal yaitu dengan membatasi pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu

dijawab dalam proses penelitian. Kajian Batik Fraktal mencoba memfokuskan

penelitian pada proses kreatif penciptaan Batik Fraktal dengan pendekatan desain

dengan subjek penelitian berupa software jBatik disertai desain Batik Fraktal yang

telah ada. Selanjutnya, sajian data dilakukan dengan cara memilah data yang telah

diperoleh kemudian membuat deskripsi dari hasil penelitian yang telah dilakukan

sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Setelah data direduksi dan

disajikan, peneliti melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi sebagai bentuk

pertanggungjawaban penelitian yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai