H041191072
H041191072
ALPIAN
NIM : H311 16 023
BAB I
PENDAHULUAN
rumus molekulnya secara umum dapat dituliskan sebagai R-OH, dengan R adalah
gugus alkil, dan gugus hidroksil, sedangkan OH sebagai gugus fungsi. Kata
alkohol segera mengingatkan pada etanol, yang sangat banyak kita jumpai dalam
dalam anggur dan bir. Namun, etanol hanyalah salah satu dari keluarga senyawa
organik yang disebut alkohol yang terdapat di alam. Alkohol alami meliputi 2-
mawar, kolesterol yaitu alkohol yang bercita rasa enak yang menimbulkan rasa
Adapun fenol yang mempunyai struktur yang serupa dengan alkohol, tetapi
gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik, atau gugus alkohol yang
aromatik yang memiliki gugus aril, yaitu benzena yang kehilangan 1 atom H,
yaitu C6H5. Dengan Ar (sebagai aril) maka rumus fenol dapat dituliskan menjadi
Ar-OH (Hart, 2003). Fenol merupakan limbah cair yang biasanya berasal dari
industri tekstil, perekat, obat, dan sebagainya. Fenol dikenal juga sebagai
monohidroksi benzena, merupakan kristal putih yang larut dalam air pada
temperatur kamar. Fenol merupakan senyawa organik yang berbau khas dan
Baik alkohol maupun fenol telah dipakai secara luas dalam kawasan
industri, dan umumnya terdapat di alam. Etanol, dikenal dalam kehidupan sehari-
hari sebagai minuman keras, atau minuman beralkohol. Isopropil alkohol, dipakai
pendingin kulit. Metanol (metil alkohol atau alkohol kayu) merupakan komponen
Masalah pencemaran air dewasa ini dan tingginya kebutuhan akan air
bersih, perlu penanganan yang serius dalam pengolahannya. Salah satu limbah
berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungannya adalah senyawa organik seperti
gangguan fisiologis senyawa ini juga memberi efek yang berbahaya bagi manusia
alkohol dan fenol untuk mengidentifikasi beberapa sifat fisika dan sifat kimia dari
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu mempelajari beberapa sifat fisika
dan kimia dari alkohol dan fenol dan membedakan antara alkohol primer,
c. mengetahui reaksi alkohol dan fenol dengan larutan Na2CO3, NaHCO3, dan
FeCl3.
dengan air dan n-Heksana, mereaksikan alkohol primer, sekunder, dan tersier,
serta fenol dengan pereaksi Lucas. Mereaksikan alkohol dan fenol dengan Na 2CO3
fisika dan kimia dari alkohol dan fenol serta membedakan antara alkohol primer,
PEMBAHASAN
dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi
alkohol adalah gugus hidroksil, -OH. Alkohol digolongkan ke dalam primer (1°),
sekunder (2°), tersier (3°), bergantung pada satu, dua atau tiga gugus organik yang
berhubungan dengan atom karbon yang membawa gugus hidroksil. Nama umum
untuk alkohol diturunkan dari gugus alkol yang melekat pada –OH dan kemudian
sehingga titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter
hidrogen ini maka kelarutan alkohol dibandingkan alkil halida yang sebanding
juga lebih besar. Alkohol berbobot molekul rendah larut di air (Wardiyah, 2016).
Fenol adalah asam yang lebih kuat daripada alkohol terutama karena ion
terkonsentrasi pada atom oksigen, tetapi muatan negatif pada ion fenoksida dapat
didelokalisasi pada posisi cincin orto dan para melalui resonansi. Oleh karena itu
fenoksida terstabilkan dengan cara ini, maka kesetimbangan untuk
merupakan asam yang lebih kuat daripada alcohol (Hart dkk., 2003).
Jika diberi reagen Lucas, alkohol primer--> tidak terjadi pemisahan fase,
alkohol sekunder -> terjadi pemisahan fase jika dipanaskan, alkohol tersier ->
Jika diuji asam kromat, alkohol primer -> asam karboksilat, alkohol sekuner ->
keton dan alkohol tersier -> tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat
Kelarutan fenol dalam air akan berkurang jika gugus nonpolar terikat pada
cincin aromatik
2.3.1 Alat dan Bahan yang digunakan dalam membedakan Alkohol dan
Fenol
Pereaksi Lukas
Kromat anhidrat
n-Heksana
HCl 0,1N
Indikator pp
Fenol
NaHCO3
H2SO4
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air (1) dan n-heksana (2)
3. Tabung (1) ditambahkan alkohol primer, tabung (2) dengan alcohol sekunder,
pembanding).
catat
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Alkohol dan fenol memiliki kemiripan dalam sifat kimia maupun sifat fisika,
hal ini didasarkan pada kelarutannya dalam air yang bersifat polar, dan
sekunder.
3.2 Saran
Makalah ini disusun sebagai tugas pengganti Praktikum Alkohol Fenol. Saran
saya, sebaiknya makalah ini dijadikan referensi bagi penulisan selanjutnya, serta
bagi semua pihak agar tetap menjaga kesehatan ditengah pandemi COVID-19 ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hart, H. Craine, L.E. dan Hart, D.J., 2003, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.
Sumarlin, L., dkk., 2011, Penghambatan Enzim Pemecah Protein (Papain) Oleh
Ekstrak Rokok, Minuman Beralkohol Dan Kopi Secara In Vitro, Valensi,
2(3), 449-458.