Anda di halaman 1dari 5

Nama : Claudia Canigia Sahira

Kelas : 1A Kebidanan

SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem sirkulasi terdiri dari atas sistem kardiovaskuler dan limfe. Sistem karidovakuler terdiri
dari struktur-struktur sebagai berikut:

1. Jantung, yang berfungsi untuk memompa darah.


Lapisan dinding jantung: endocardium, myocardium, epicardium, & pericardium.
Endocardium: endotel, jaringan ikat subendotel, lap.otot tipis.
Myocardium: lapisan otot plng tebal.
Katup jantung: 1. Katup Atrioventrikular kanan (katup trikuspidalis): antara atrium dan
ventrikel kanan. 2. Katup atrioventrikular kiri (katup bikuspidalis): antara atrium dan
ventrikel kiri. 3. Katup semilunaris pulmonalis 4. Katup semilunaris aorta
Siklus Jantung :

Atrium: menerima darah dari vena


Ventrikel: memompa darah ke arteri
Aliran darah melalui jantung: diatur oleh katup yg membuka ke satu sisi aliran darah
hanya mengalir satu arah.
Darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung (atrium kanan) melalui vena kava menuju
ventrikel kanan melalui katup tricuspidalis. Dari ventrikel kanan darah dipompa menuju
paru-paru melalui katup semilunaris pulmonalis.
Darah teroksigenasi dari paru-paru ke atrium kiri, kmd ke ventrikel kiri melalui katup
bicuspidalis. Dari ventrikel kiri darah dialirkan melalui katup semilunaris aorta ke aorta
seluruh tubuh.

2. Pembuluh darah berfungsi untuk mengalirkan darah menuju ke jaringan dan sebaliknya.

Darah terdiri dari banyak komponen (konstituen). termasuk:

 55% plasma
 45% Komponen, yaitu ‘Sel Darah’.

Dari jumlah tersebut, 99% adalah eritrosit (sel darah merah) dan 1% adalah leukosit (sel
darah putih) dan trombosit (platelet darah). Komponen utama darah (yaitu jenis sel darah)
terangkum dalam deskripsi dibawah ini:
Struktur Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan berwarna pucat yang berisi sel-sel darah yang disebutkan
dalam tiga sub-bagian di bawah ini. Itu adalah sekitar. 90% air, seluruhnya berwujud massa
karena zat terlarut. Zat-zat terlarut ini termasuk makanan bagi sel-sel tubuh, sampah dan karbon
dioksida (CO2) dihapus dari tubuh, antibodi untuk melawan infeksi, hormon dan enzim yang
mengontrol proses tubuh.

Struktur Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah (lebih formal disebut “eritrosit”) memiliki bentuk fisik sel berbentuk
cakram yang tidak memiliki inti ketika dewasa. Mereka mengandung senyawa besi yang disebut
hemoglobin yang memberikan darah warna merah gelap.

Struktur Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih (lebih formal disebut “leukosit”) adalah sel darah yang berwarna buram,
yang berarti bahwa mereka tampak padat daripada transparan, sehingga orang tidak dapat
melihat melalui mereka. Ada berbagai jenis sel darah putih, yang masing-masing memiliki
struktur fisik dan fungsi yang berbeda dalam sistem kekebalan tubuh.

Struktur Trombosit Darah (Trombosit)

Trombosit darah (lebih formal disebut “trombosit”) adalah badan berbentuk cakram
sangat kecil yang tidak memiliki inti. Mereka memiliki peran penting dalam pembekuan darah
sehingga mereka berkumpul di lokasi cedera.

Kapiler: tempat pertukaran nutrisi, udara, hormon, & metabolit.


Arteri: mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Vena: pembuluh darah balik mengalirkan darah kembali ke jantung.
Dinding pembuluh darah: tunika intima, tunika media, tunika adventitia.

Arteriola, kapiler, & venula


Arteriola: mengatur volume aliran darh
Kapiler: diameter kecil, dinding tipis, tempat pertukaran udara/nutrisi, ada 2 tipe:
continuous (ex: CNS,PNS, otot) & discontinuous (ex: glomerulus ginjal, sebag.besar jar.)
Venula post kapiler: tempat lewatnya sel darah, sensitif thd serotonin & histamin
meningkatkan permeabilitas cairan & sel drh selama reaksi alergi & inflamasi, tidak ada
tunika media sejati, hanya ada 1-2 lapis otot.

3. Cairan darah yang berfungsi mengangkut O2 dan CO2, zat-zat makanan dsb ke jaringan
dan sebaliknya.

Siklus Janin

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak.
Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan
oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan
menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu. Darah mengalir dari plasenta ke janin
melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali
pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit. Melalui vena umbilikalis dan
duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cava inferior, bercampur darah yang kembali dari
bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cava inferior lewat
melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah
dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan
melalui vena cava superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel
kanan menuju aorta melewati ductus arteriosus. Darah ini kembali ke plasentamelaui aorta, arteri
iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen
ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian
besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui paru-paru.

Siklus Orang Dewasa

Pada orang dewasa, jumlah volume darah yang mengalir dalam system sirkulasi
mencapai 5-6 liter (4,7-5,7 liter). Darah terus berputar mengalir didalam system sirkulasi
sistemik dan paru-paru tanpa henti.

a. Sistem Sirkulasi Sistemik


Sirkulasi sistemik dimulai ketika darah bersih dipompa keluar oleh jantung melalui bilik
(ventrikel) kiri ke pembuluh darah aorta lalu keseluruh bagian tubuh melalui arteri-arteri
hingga mencapai pembuluh darah yang paling kecil yang dinamakan kapilaria. Kapilaria
melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian yang disebut dengan
vasomotion sehingga darah di dalamnya mengalir secara terputus-putus. Darah mengalir
sangat lambat dengan kecepatan 0,7 mm/detik. Dengan aliran ini memungkinkan
terjadinya pertukaran zat melalui dinding kapilaria. Ujung kapilaria membawa darah
bersih (arteriole) dan yang membawa darah kotor (venule). Darah dari arteriole mengalir
kedalan venule kemudian melalui pembuluh darah balik kembali ke jantung kanan. Darah
dari atrium kanan memasuki ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.

b. Sistem Sirkulasi Paru (Pulmoner)


Sirkulasi ini dimulai ketika darah kotor mengalir meninggalkan jantung kanan melalui
arteri pulmonalis menuju paru-paru. Kecepatan aliran darah ini mencapai 18 cm/detik,
kecepatan ini lebih lambat dari aliran darah di aorta. Di kapilaria paru-paru terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2 sehingga menghasilkan darah bersih. Darah bersih
selanjutnya keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis memasuki jantung kiri.
Kecepatan aliran darah ini sangat lambat setelah mencapai vena pulmonalisn aliran darah
bertambah kembali.

Anda mungkin juga menyukai