DISUSUN OLEH :
Dhea Ika Putri
1805124571
Kelas : A
Menurut
Polya, ada empat langkah yang digunakan sebagai strategi untuk
memecahkan masalah, yaitu: memahami masalah, merencanakan pemecahan,
memecahkan masalah sesuai rencana, dan melakukan pengecekan kembali terhadap
semua hasil yang telah diperoleh. Dalam pemecahan masalah peserta didik mampu
memahami masalah, memilih strategi penyelesaian, dan memecahkan masalah.
Dari beberapa strategi pemecahan masalah yang disampaikan oleh para ahli
dapat disimpulkan bahwa untuk memecahkan masalah, peserta didik harus
memiliki kemampuan memahami konsep-konsep yang ada dalam matematika
terlebih dahulu dan kemampuan bernalar peserta didik yang baik akan membantu
peserta didik dalam memecahkan masalah.
2. Jenis Jenis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Poyla (1973, Hudojo, 2003)) mengelompokkan masalah matematika ada dua:
1. Masalah untuk menemukan sesuatu yang teoritas atau praktis, abstrak atau
kongrit, termasuk teka-teki. Bagian utama dari suatu masalah adalah apa yang
dicari, bagaimana data yang diketahui, dan bagaimana syaratnya. Ketiga
bagian utama tersebut merupakan landasan untuk dapat menyelesaikan
masalah jenis ini
2. Masalah untuk membuktikan atau menunjukan bahwa suatu pernyataan itu
benar atau salah atau tidak keduanya. Bagian utama dari masalah ini adalah
hipotesis dan koklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya.
Kedua bagian utama tersebut sebagai landasan utama untuk dapat
menyelesaikan masalah jenis ini.
Berbeda dengan klasifikasi masalah matematis di atas, Yee (2005)
membedakan masalah matematis dalam 2 jenis
Hendriana, Heris dkk. 2017. Hard Skills dan Soft Skills. Bandung : Refika Aditama
Hudoyo, Herman. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
https://zulfikarmansyur.wordpress.com/2014/01/07/13/
Ratnasari, Desi. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa. Skripsi Sarjana. UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta.Tidak dipublikasikan.
Siwono, Tatag Y. E. 2008.Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan
Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.
Unesa university
Soedjadi, R. (2007). Masalah Kontekstual sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah.
Pusat Sains dan Matematika Sekolah, UNESA, Surabaya.
Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Konteporer. Rev.ed.
Bandung: UPI
Sumarmo, U. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika untuk
Meningkatkan Kemampuan Intelektual Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Dasar.
Laporan Hibah Bersaing. Bandung: FPMIPA IKIP Bandung.
Upu, Hamzah. 2003. Problem Posing dan Problem Solving Dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: Pustaka Ramadhan.