Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH AGAMA

“HUKUM AGAMA DAN FUNGSI PROFETIK AGAMA”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 7

1. MARLISNAWATI (PO7224219 1891)


2. RAJA PUTRI MARISA (PO7224219 1900)
3. TANIA OKTAVIAN (PO7224219 1908)

DOSEN PENGAMPU :

ARIS BINTANIA, MA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG PINANG

PRODI D III KEBIDANAN 2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang “HUKUM AGAMA DAN FUNGSI
PROFETIK AGAMA” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Tanjung Pinang, 10 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian Hukum Agama...............................................................................................2
B. Fungsi Profetik Agama Dalam Hukum..............................................................................3
BAB III.........................................................................................................................5
PENUTUP....................................................................................................................5
A. Kesimpulan......................................................................................................................5
B. Saran................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Jika kita berbicara tentang hokum yang terlintas dalam fikiran kita dalah
peraturan-peraturan atau seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia
dalam suatu masyarakat, yang dibuat dan di tegakkan oleh penguasa atau manusia itu
sendiri seperti hukum adat,hukum pidana dan lain sebagainya.

Berbeda dengan sistem hukum hukum yang lain, hukum islam tidak hanya
merupakan hasil pemeikiran yang dipengaruhi oleh kebudayaan manusia disuatu
tempat pada suatu massa tetapi dasarnya ditetapkan oleh ALLAH melalui wahyunya
yang terdapat dalam Al-qur’an dan dijelaskan oleh nabi Muhammad sebagai rasulnya
melalui sunnah beliau yang terhimpun dalam mkitab hadits. Dasar inilah yang
membedakan hukum islam secara fundamental dengan hukum yang lainnnya

B. Rumusan masalah
1. Apakah penegrtian hukum agama islam ?
2. Apaakah fungsi profetik agama ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang hukum agama dan fungsi profetik agama
2. Agar mahasiswa memahami apa itu hukum dan profetik agama

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Agama


Sesungguhnya arti hukum yang dalam bahasa Inggris disebut law, akan
berbeda arti hukum yang dibahas dalan ajaran Islam. Walaupun dalam satu hal ada
persamaan keduanya, yaitu halnya sama-sama mengandung peraturan-peraturan
tentang perbuatan dan tingkah laku manusia didalam lalu lintas hidup.

Di dalam dunia ilmu hukum, kita mengenaal suatu lelucon ; Sarjana-sarjana


hukum itu mengetahui segala-galanya, kecuali vaknya sendiri. Sampai hari ini
mereka belum sepakat dalam merumuskan suatu defenisi yang tepat dimana dapat
diterima
   Berbeda halnya "Hukum" dalam Islam. Menurut harfiah, hukum itu artinya : "
Menetapkan sesuatu atas sesuatu". Sedangkan ejaan dalam bahasa Arab ialah al-
hukm. Secara ringkas ia berarti : "ketetapan". Sebab itu berdasarkan ilmu bahasa,
hukum Islam yang mana bersumber dari tuhan disebut "hukumullah" berarti
ketetapan Allah. Telah menjadi keyakinan  yang pasti dalam Islam bahwa yang
menetapkan hukum itu ialah Allah SWT., "Tak ada hakim selain dari Allah".
   Menurut sarjana Ushul Fiqhi, defenisi hukum (al-Hukum) dirumuskan sebagai
berikut : " Titah Allah (sunah Rasul) tentang laku perbuatan manusia  mukallaf
(dewasa), baik yang diperintahkan, yang dilarang, maupun yang dibolehkan.
Demikian pula dengan keadaan-keadaan tertentu menjadi sebab, atau syarat, atau
menjadi penghalang bagi berlakunya
   Berdasar defenisi tersebut, "hukum" ialah nama bagi segala "Titah Tuhan"
atau "Sabda Nabi", baik itu mengandung 'perintah', 'larangan' atau pun ia bersifat
"pilihan".
  

2
Dalam ajaran agama Islam, hukum terbagi atas dua yaitu :

1. Hukum yang bersifat perintah, larrangan atau pilihan. Golongan ini bernama
hukum takliefy. Hukum takliefy terbagi atas lima, yang dikenal dengan
hukum lima yaitu : wajib, sunat, haram. makruh dan mubah
2. Hukum yang bersifat menunjukkan keadaan-keadaan tertentu yang
dikwalifikasi sebagai sebab atau syarat, atau halangan (ma'ani) bagi
berlakunya hukum. Golongan ini bernama ( hukum wadh'i )

B. Fungsi Profetik Agama Dalam Hukum


1. Pengertian Profetik Agama
Profetik berasal daari bahasa inggris prophetical yang
mempunyai makna kenaiban atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi.
Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manussia yang ideal secaraa
spirituall-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan membimbing
masyarakat kea rah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti
melawan penindasan.
Didalam sejarah nabi Ibrahim mwlawan raja Namrud, nabi Isa
melawan Fir’aun, nabi Muhammad yang membimbing kaum miskin dan
budak belia melawan setiap penindasan dan ketidak adilan dan mempunyi
tujuan untuk menjuju arah kearah pembebsan.

2. Fungsi Profetik Agama Dalam Hukum


Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai saranaa
mnuju kebahagiaan dan juga memuat peraturan-peraturan yang
mengkondisikaan terbentuknya batin manusia yang baik, yang
berkualitas, yaitu manusi yang bermoral ( agama sebagai sumber
moral )
3
Fungsi khusus profetik agama
1. Dalam mengatasi krisis kebudayaan dan kemanusiaan
- Menjelaskan dan mengubah fenomena- fenomena sossial
masyarakat yang salah satu kurang baik seperti :
- Dalam Deideologisasi yang tidaak sehat dan merugikan
tatanan masyarakat (politik atau oaham yang tidk sehat)
- Dalam Reduksionisme (penurunan kualitas ilmu
pengetahuan) ijazah illegal dan aspal

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap manusia diciptakan oleh Allah harus tunduk kepada hukum yang telah
ditentukan oleh pencipta manusia yang disebut dengan kaidah hukum ibadah dan juga
hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri yang disebut kaidah hukum muamalah
serta hukum yang mengatur antara manusia dengan lingkungan hidupnya disebut
dengan kaidah hukum sunnatullah yang bisa disebut dengan natural law.Untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat Islam mentaati hukum yang dibuat oleh
pencipta manusia memang harus bersumber dari Al-qur'an itulah yang
menghantarkan masyarakat untuk menikmati kesejahteraan, ketenteraman kedamaian
dan sejumlah istilah lainnya yang semuanya berintikan keadilan. Dan upaya yang
harus dilakukan untuk menegakkan hukum Islam dalam praktek masyarakat dan
bernegara harus melalui proses yaitu proses dakwah dan proses kultural.

Apabila Islam memasyarakat, maka sebagai konsekuensinya hukum harus


ditegakkan. Sementara itu fungsi profetik agama adalah menghilangkan klasifikasi
sosial tertentu yang mengakibatkan kebal terhadap hukum, membebaskan manusia
dari berbagai sistem dan struktur yang melestarikan ketidak adilan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas. 

5
DAFTAR PUSTAKA

Rosyad iKhoiron “pendidikan profetik”, Pustaka pelajar, cet. I, 2010, yogyakartaa

Banawi Imam “segi-segi pendidikan islam” Al-ikhlAS,1987, Surabaya

Shofan Mohammad “pendidikan berparadigma profetik (upaya konstruktif


membongkar dikotomi sistem pendidikan islam)”, Ircisod bekerjasama dengan UMG
Pres, Cet. I, 2011, Bandung

Kuntowijoyo “pengertian hokum” pustaka plajar,2009, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai