Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS INDUSTRI DAN STRATEGI BISNIS

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisa Laporan Keuangan

Dosen Pengampu: Pro. Dr. Ilya Avianti,SE., M.Si., Ak,. CA., CPA.

Disusun Oleh:

Muhammad Abrar Raihan 120110150093

Nur Ilham Habibie 120110170026

Agisna Farih Makhrojan 120110170033

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJAJDARAN

2020
CONTENT

CONTENT...........................................................................................................................................2
COMPANY PROFILE........................................................................................................................3
BUSINESS PROCESS........................................................................................................................3
3 COMPETITORS OF PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK...........................................4
STRATEGY ANALYSIS....................................................................................................................5
1. Analisis Struktur Industri dan Profitabilitas.....................................................................5
2. Analisis Competitive Strategy.............................................................................................6
3. Analisis Corporate Strategy................................................................................................6
CONCLUSION....................................................................................................................................6
REFERENCES....................................................................................................................................7
COMPANY PROFILE
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom
saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15
juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh publik. Telkom juga menjadi pemegang
saham mayoritas di 13 anak perusahaan, seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel),
Telkom Akses, Telkom Metra.

Visi

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,


Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.

Misi

1. Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

BUSINESS PROCESS
Telkom sebagai perusahaan penyelenggara telekomunikasi terbesar di Indonesia, saat ini
mencoba untuk menjadi perusahaan informasi dan komunikasi yang menyediakan jasa dan
jaringan telekomunikasi (full-service and network provider). Aktivitas utama Telkom adalah
menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi. Proses bisnis yang dilakukan oleh Telkom
secara global yaitu meliputi Key Value Creation Process, Functional Support, Product
Owner, Delivery Channel Service, dan Customer.
Key Value Creation Process fokus kepada beberapa hal yaitu: usaha mempertahankan bisnis
existing yang sedang memasuki masa saturasi, pengembangan secara agresif bisnis yang
memiliki potensi pertumbuhan tinggi, dan persiapan platform bisnis masa depan yang
berbasis internet dan mulitimedia. Kegiatan-kegiatan tersebut dijabarkan dalam suatu bisnis
portfolio dan strategi, dimana hasilnya dapat dilihat dari bisnis performance yang merupakan
tolak ukur keberhasilan implementasi bisnis portfolio dan strategi tersebut.
Setelah itu, hasil ini diimplementasikan oleh tiap-tiap fungsi bisnis atau Functional Support
untuk menjabarkan bisnis portfolio dan strategi Telkom ke dalam setiap aktivitas, diwujudkan
dengan tersedianya jasa telekomunikasi yang merupakan produk dari core business Telkom.
Sesuai dengan struktur organisasi Telkom yang berbasis pada customer-centric orientation,
maka dibentuklah Product Owner sebagai penghasil dan pemelihara produk jasa
telekomunikasi dan Delivery Channel sebagai pemasaran produk Telkom kepada Customer.
Product Owner sendiri tidak bertugas dalam penyaluran distribusi. Product Owner hanya
memfokuskan pada masalah teknis produk dan tidak melakukan kegiatan pemasaran. Semua
produk Telkom disampaikan kepada customer melalui Delivery Channel sebagai jalur
distribusi. Delivery Channel juga bertugas untuk mendapatkan informasi mengenai kepuasan
serta kebutuhan customer, dimana customer Telkom terdiri dari tiga segmen yaitu:
1. Segmen Personal/Retail, segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi Regional (DIVRE).
2. Segmen Bisnis, segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi Enterprise Service (DIVES).
3. Segmen Operator (Other Licensed Operator), segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi
Carrier & Interconnection Service (DIVCIS).
Melalui proses bisnis ini, diharapkan TELKOM dapat mengembangkan bisnisnya sesuai
harapan customer.

3 COMPETITORS OF PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

1. PT XL Axiata Tbk
PT XL Axiata Tbk atau lebih dikenal dengan nama XL adalah salah satu operator
telekomunikasi seluler yang ada di Indonesia. XL dulunya didirikan pada tanggal 8
Oktober 1996 dengan nama PT Excelcomindo Pratama Tbk sebelum akhirnya mengganti
namanya pada 23 Desember 2009 lalu. Saat perusahaan ini pertama berdiri,
kepemilikannya masih berada dalam kekuasaan PT Grahametropolitan Lestari yang
merupakan perusahaan dagang dan pelayanan umum. XL adalah perusahaan swasta
pertama di Indonesia yang memberikan layanan telepon seluler.
2. PT Indosat Tbk
Indosat Ooredoo (lengkapnya PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama Indosat) adalah
salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di
Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon
genggam dengan pilihan prabayar maupun pascabayar dengan merek IM3 Ooredoo, jasa
lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed)
termasuk sambungan langsung internasional (IDD = International Direct Dialing). Indosat
Ooredoo juga menyediakan layanan multimedia, internet dan komunikasi data.
3. PT Smartfren Telecom Tbk
PT Smartfren Telecom Tbk merupakan perusahaan telekomunikasi yang berbasis di
Indonesia. Kegiatan utama Perusahaan termasuk penyediaan layanan telekomunikasi;
produk dan layanan multimedia; perdagangan dan distribusi produk dan peralatan
telekomunikasi ketika perusahaan menawarkan ponsel cerdas, tablet, telepon biasa,
modem, router, dan produk terkait lainnya, serta layanan after-sales.

STRATEGY ANALYSIS

1. Analisis Struktur Industri dan Profitabilitas


a. Rivalry Among Existing Firms
 Industry Growth Rate
  Pendapatan
(Dalam miliar rupiah) Growth
(%) 2018 2017
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 2.0% Rp 130,784.00 Rp 128,256.00
PT XL Axiata Tbk 0.4% Rp 23,001.00 Rp 22,901.00
PT Indosat Tbk -22.5% Rp 23,195.50 Rp 29,926.10
PT Smartfren Telecom Tbk 17.6% Rp 5,490.30 Rp 4,668.50

  Laba Bersih
(Dalam miliar rupiah) Growth
(%) 2018 2017
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk -17.5% Rp 26,979.00 Rp 32,701.00
PT XL Axiata Tbk -979.2% -Rp 3,297.00 Rp 375.00
PT Indosat Tbk -260.2% -Rp 2,085.00 Rp 1,301.90
PT Smartfren Telecom Tbk 17.5% -Rp 3,552.80 -Rp 3,022.70

Jika dilihat dari table di atas, pertumbuhan ekonomi PT Telkom Indonesia jauh lebih
baik dibandingkan dengan kompetitornya. Hal itu terjadi karena beban yang
dikeluarkan PT Telkom dalam memperkuat/mempertahankan brandnya tidak terlalu
banyak jika dibandingkan dengan kompetitornya yang harus memperkuat brand
mereka agar dapat bersaing dengan Telkom.
Dalam industry growth ini, dapat disimpulkan bahwa Telkom memiliki growth yang
kuat, XL dan Smartfren moderate, dan Indosat yang pada tahun tersebut lemah.
 Switching Cost
Perkembangan industri telekomunikasi seluler memasuki persaingan yang sangat
ketat dengan bermunculannya provider baru. Upaya mempertahankan pelanggan yang
ada merupakan hal yang sangat penting, karena biaya untuk menarik pelanggan baru
ternyata lebih besar daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada atau
pelanggan loyal. Perilaku perpindahan pada konsumen ini berdampak pada biaya
(swithcing cost) yang besar yang dipikul oleh perusahaan penyedia jasa.
Dalam industry ini, switching cost yang paling signifikan adalah personal relation
switching cost. Semakin bagus personal relation perusahaan dengan pelanggannya,
maka keloyalan pelanggan dapat dipertahankan. Dalam hal ini, keempat perusahaan
yang disebutkan di atas memiliki kemampuan yang relatif sama (moderately) dalam
mempertahankan pelanggannya. Hal itu karena, biasanya pelanggan dari masing-
masing perusahaan kalau sudah memakai produk dari satu perusahaan, dia akan
enggan untuk berpindah/ganti produk.
 Scale/Learning Economies
Skala ekonomi dari industry ini sangatlah besar. Perusahaan harus mengeluarkan
modal yang besar untuk dapat bersaing dengan kompetitornya.

Perusahaan Total Aset (dalam miliar)


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Rp. 206,196
PT XL Axiata Tbk Rp. 57,163
PT Indosat Tbk Rp. 53,139
PT Smartfren Telecom Tbk Rp. 25,213

Dari tabel di atas, dapat dilihat kalau Telkom memiliki total aset yang paling besar
(strong) jika dibandingkan dengan kompetitornya (moderate).

 Differentiation Products
Diferensiasi produk adalah upaya dari suatu perusahaan untuk membedakan produk
yang dimilikinya dari produk-produk pesaing dengan membuat produk tersebut
bersifat special. Dalam industri ini, produk yang ditawarkan relatif sama. Contohnya
seperti paket data internet, hal yang ditawarkan sama, yang berbeda hanyalah harga
dan kualitas dari tiap perusahaan.

 Exit Barriers
Biaya meninggalkan industry ini sangatlah tinggi. Hal itu karena perusahaan telah
membangun infrastruktur telekomunikasi di seluruh Indonesia untuk memperkuat
jaringan. Dalam hal ini, exit barrier yang akan dihadapi oleh keempat perusahaan di
atas relatif sangat tinggi.

b. Threat of New Entrants

c. Threat of Substitution Products

d. Bargaining Power of Buyers

e. Bargaining Power of Suppliers

2. Analisis Competitive Strategy

Dalam Strategi kompetitif, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memilih strategi


cost leadership yang dilakukan dengan mengendalikan penentu biaya dan melakukan
kontrol yang ketat terhadap semua pengeluaran dalam aktivitas value chain dalam
melayani pelanggan broadband internet dengan cara antara lain:
 Mendapatkan perangkat broadband internet yang mempunyai harga kompetitif
dan berkualitas serta didukung dengan ketersediaan suku cadang yang cukup.
Termasuk perangkat yang ada di pelanggan yaitu modem harus juga
terstandarisasi sehingga memudahkan dalam hal istalasi baru dan penanganan
gangguan.
 Membeli perangkat infrastruktur internet dalam jumlah banyak untuk
memenuhi skala ekonomi sehingga mendapatkan harga yang kompetitif dan
selanjutnya dapat menekan harga jual kepada pelanggan.
 Mempunyai mitra lebih dari satu namun kurang dari tiga sehingga terjadi
perbandingan harga dan pelayanan yang lebih baik diantara mitra suplier.
Mitra juga kurang dari 3 agar tidak mengalami kesulitan dalam hal persediaan
suku cadang dan juga personil untuk pengoperasian perangkat.
 Mengunakan link internet global dalam skala ekonomis sehingga akan didapat
harga yang kompetitif yaitu dengan menyewa dari perusahaan dalam satu
group yaitu Telkom International Indonesia (TII).
 Membuat standarisasi pengawakan personil yang akan mengoperasikan
broadband internet sehingga dapat dihitung tingkat efisiensi dan efektifitas
sumber daya manusia.
 Memperluas wilayah pemasaran sehingga akan didapat skala ekonomis yang
akan berdampak kepada harga yang kompetitif dibandingkan dengan pesaing.

Namun demikian penerapan strategi cost leadership juga mengandung resiko sehingga
perlu selalu diantisipasi, resiko tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pesaing melalukan inovasi sehingga aktivitas value chain yang dilakukan menjadi
usang dan kehilangan keunggulan misalnya pesaing mendapatkan supplier yang dapat
menyediakan barang dengan harga dan kualitas yang lebih baik.
2. Karena terlalu berkonsentrasi kepada cost leadership perusahaan kehilangan
fleksibilitas dalam mengantisipasi dinamika pasar.
3. Perusahaan pesaing meniru apa yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara yang
lebih baik sehingga membuat perusahaan kehilangan daya saing.

3. Analisis Corporate Strategy


Strategi korporasi (corporate strategy) adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan arah
perusahaan secara keseluruhan, serta pengelolaan portofolio bisnis dan produk.
a. Strategi Direksional
Dalam strategi ini, Telekomunikasi Indonesia memilih srategi diversifikasi,
yakni diversifikasi konsentrik, dimana perusahaan melakukan pengembangan produk
dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini
baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, atau kesamaan pemanfaatan fasilitas. Hal
ini terlihat ketika perusahaan meluncurkan produk-produk baru seperi adanya layanan
Indihome dan T-Cash. Perusahaan juga membangun ekosistem digital yang kuat baik
di pasar domestik dan internasional dengan meluncurkan inovasi-inovasi seperti
adanya Smart City dan Smart Campus.

Jika dilihat dari segi kompetitor, PT. XL Axiata melakukan strategi konsentrasi, yakni
pertumbuhan horizontal, dimana perusahaan terus memperkuat jaringan data, khususnya
di luar Pulau Jawa yang menjadi fokus XL Axiata dalam tiga tahun belakangan ini.
Dari total dana infrastuktur yang disiapkan XL Axiata dalam satu tahun, sekitar 55
persennya dialokasian untuk luar Pulau Jawa. PT. Smartfren juga melakukan strategi
konsentrasi dengan pertumbuhan horizontal, hal ini terlihat ketika perusahaan berusaha
mengembangkan kualitas dan memperluas cakupan jaringan data 4G long term evolution
(LTE) ke beberapa luar wilayah. Sedangkan PT. Indosat melakukan PT Indosat Tbk
menerapkan strategi bisnis yakni dengan business focus re-engineering dan restrukturisasi
organisasi yang berkelanjutan. Pada business focus re-ngineering, Indosat fokus pada
segmen seluler. Sedangkan pada restrukturisasi organisasi, PT Indosat Tbk melakukan
implementasi integrasi operasi satelindo dan IM3 melalui Indosat’s Cellular Integration
Team
CONCLUSION
REFERENCES

Anda mungkin juga menyukai