Anda di halaman 1dari 49

ALAT PELINDUNG DIRI

(APD)
Pengertian Alat Pelindung Diri
• Industrial Accident Prevention Association (IAPA), 2007
“Any device worn by a worker to PROTECT against HAZARDS”
• Occupational Safety and Health Administration (OSHA),
2003
“Equipment worn to MINIMIZE EXPOSURE to a variety of
HAZARDS”
• Permenakertrans No. PER 08/MEN/VII/2010
“Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk MELINDUNGI
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari POTENSI BAHAYA di tempat kerja”

Page 3
APD
Adalah seperangkat alat pelindung yg diguna
kan oleh TK utk melindungi seluruh / sebagian
tubuh nya dalam mengurangi cidera tubuh nya
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya
yg bisa berkembang menjadi Kecelakaan kerja.

Tanpa APD Dgn APD


Cidera Berat Cidera Ringan
Atau Fatal Atau Selamat
APD
Dasar Hukum
UU No.1/1970 Ttg. Keselamatan Kerja.
Di Sahkan 12 Januari 1970 oleh
Presiden RI.
BAB III Pasal 3 ayat (1) butir f: Syarat syarat Keselamatan Kerja
Memberikan Alat APD pada para pekerja.

BAB V Pasal 9 ayat (1) butir c: Pembinaan


Pengurus diwajibkan menunjukkan & menjelaskan pada
tiap TK baru tentang Alat APD bagi TK yg bersangkutan .

BAB VIII PASAL 12 ayat b dan c : Kewajiban Tenaga Kerja


Tenaga kerja berkewajiban utk memakai Alat APD yg
diwajibkan & memenuhi serta mentaati syarat-syarat K3
yg diwajibkan.
Dasar Hukum
UU No.1/1970 Ttg. Keselamatan Kerja. Di
Sahkan 12 Januari 1970 oleh
Presiden RI.
BAB IX PASAL 13 : Kewajiban Orang yg Memasuki Tempat Kerja.
Siapapun yg memasuki tempat kerja diwajibkan mentaati semua
petunjuk Keselamatan Kerja & memakai Alat APD yg
diwajibkan.

BAB X PASAL 14 ayat C : Kewajiban Pengurus


Pengur us dikewajiban Menyediakan secara cuma-cuma, semua
APD yg diwajibkan padaTK yg berada dibawah pimpinannya &
menyediakan bagi setiap orang lain yg memasuki tempat kerja
tsb, disertai dgn petunjuk-petunjuk yg diperlukan menur ut
petunjuk pegawai pengawas / ahli-ahli keselamatan kerja
 HANYA MENGURANGI AKIBAT
 TIDAK MENGHILANGKAN BAHAYA
 TIDAK MENCEGAH KECELAKAAN
 TIDAK MENJAMIN PEMAKAINYA BEBAS
KECELAKAAN:
o KARENA REFLEKS
o KARENA KEMAMPUANNYA TERBATAS
o KARENA KECELAKAAN ADA PENYEBABNYA
Alat Pelindung Diri (APD)

• Merupakan cara terakhir perlindungan TK


yang bersifat mengurangi cidera akibat
kecelakaan yang menimpa TK.
• Bisa merupakan satu - satunya pilihan
perlindungan TK, saat menghadapi potensi
bahaya (misalnya pada tempat kerja
konstruksi dimana dibutuhkan safety helmet
, safety shoes, dll.)
Pertimbangan/Syarat Pemilihan
APD
1. Faktor BAHAYA YANG DIHADAPI
2. Faktor ESTETIKA KENYAMANAN
3. Faktor DIPAKAI KEMAMPUAN
4. Faktor PERLINDUNGAN EFEK
5. Faktor SAMPING
6. Faktor M U T U
7. Faktor UKURAN
8. Faktor KETEPATAN PENYED IAAN
9. Faktor KEMUDAHAN PEMELIHARAAN
10. Faktor H A R G A
Page 9
PENGALAMAN DITEMPAT KERJA SENDIRI
PENGALAMAN DITEMPAT KERJA LAIN
HASIL AUDIT ATAU INSPEKSI K3
KELUHAN KARYAWAN
PERATURAN DAN KETENTUAN
DATA KESELAMATAN BAHAN BERBAHAYA
HASIL RAPAT KESELAMATAN
HASIL CATATAN MEDIS
PROSES PEMILIHAN APD

Proses pemilihan APD secara umum mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah I:
Melakukan penilaian resiko untuk:
Mengidentifikasi adanya bahaya
Menentukan bagian tubuh atau sistem tubuh yang terkena
Menilai resiko untuk masing-masing bahaya.

Langkah II:
Gunakan informasi dari hasil penilaian resiko untuk:
Menentukan bahaya yang mana yang harus dicegah.
Memutuskan jenis APD yang harus digunakan.
Memutuskan daya guna APD yang relevan.

Langkah III:
Untuk tipe APD yang telah ditentukan:
Memilih desain spesifik.
Memilih keistimewaan APD yang diperlukan.
Menentukan minimum standar daya guna APD.
Langkah IV:
Menyiapkan spesifikasi APD:
Pilih standar yang menjadi acuan.
Modifikasi atau menambahkan standar yang ada
Tentukan minimum desain dan spesifikasi yang dibutuhkan.

Langkah V:
Evaluasi APD terpilih terhadap minimum kriteria penerimaan:
Informasi produk dari pabrik atau distributor yang mensuplai.
Cek tes laboratorium atau sertifkasi yang dipunyai.
Melakukan uji-coba lapangan (trial).

Langkah VI: Membuat Program APD


Tentukan peran dan tanggung jawab dalam organisasi dalam pelaksanaan
Program APD.
Melakukan pelatihan di dalam menggunakan, memelihara APD.
Menyediakan sistem pemeliharaan dan perawatan APD.

Langkah VII: Melakukan evaluasi berkala menyangkut resiko dan kecukupan


perlindungan sewaktu digunakan karyawan.
JENIS-JENIS APD
1. Perlindungan terhadap kepala
2. Perlindungan terhadap muka & mata
3. Perlindungan terhadap telinga
4. Perlindungan terhadap tangan & lengan
5. Perlindungan tungkai kaki & badan
6. Perlindungan kaki bagian bawah
7. Perlindungan dari potensi jatuh
8. Perlindungan dari potensi Tenggelam
9. Perlindungan terhadap pernapasan
1.PERLINDUNG Thd KEPALA

Melindungi kepala dari dampak benda jatuh,


terantuk, percikan bahan kimia, & bahaya listrik.
Pelindung kepala harus memenuhi persyaratan ANSI Z89.1-2003
Pelindung kepala harus melindungi pengguna dari
1. tertimpa objek jatuh
2. pas digunakan.
3. Topi helm tidak boleh dicat.

Page 14
Page 15
Pelindung batok kepala (helmets - hard hat).
Type II Hard Hats
Memenuhi
persyaratan ANSI
thd tumbukan dari
atas maupun dari
samping.
Type I Hard Hats
Dilengkapi busa
Memenuhi persyaratan
Expanded
ANSI thd tumbukan dari
ANSI Z89.1-2003 Polystyrene (EPS)
atas dan daya tembus
 Di disain utk melindungi batok kepala dr benda-benda jatuh &
partikel-partikel yg bterbangan, sengatan arus listrik & terbakar.
 American Nasional Standard Institute (ANSI) sejak 1986 telah
tetapkan standar helmet (ANSI. 289.1- 1986) & klasifikasikan
dalam tiga kelas, A,B & C.
 Standardisasi dilakukan tiap thn & 5 thn pemakaian diuji ulang.
 Tahan impact sebesar 50 joule
( Ep= mgh m=5 kg, g= 10m/dt2, h = 1m )
Page 16
Perlindungan terhadap kepala
Referensi ANSI Resistensi Resistensi Resistensi Dapat terbakar Menyerap Air
Insulasi Dampak Penetrasi
7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
Kelas A 2.200 Volt AC, Tidak dapat 3” (76,2mm) 5,0% air
(60Hz untuk 1 ditembus lebih untuk tingkat
menit dengan dari 3/8”(9,5mm) bakar per menit
arus kebocoran
tidak lebih dari 3
mA

Kelas B 20.000 Volt AC, Dapat menahan Tidak dapat 3” (76,2mm) Max. 5,0% air
(60Hz untuk 3 daya 850lbs ditembus lebih untuk tingkat
menit dengan dari 3/8” bakar per menit
arus kebocoran (9,5mm)
tidak lebih dari
9mA)

Kelas C Tidak ada Tidak dapat 3” (76,2mm) 5,0% air


perlindungan ditembus lebih untuk tingkat
voltase dari 7/16” bakar per menit
(11,1mm)

Page 17
2.PERLINDUNG thd MUKA & MATA

Persyaratan OSHA
• Melindungi bahaya thd muka & mata dari
partikel, logam cair, bahan kimia cair, asam,
gas kimia, asap, radiasi cahaya.
• Perlindungan samping ketika ada bahaya dari
benda-benda terbang.
• Menggunakan lensa gelap yg mempunyai
tingkat kegelapan sesuai pekerjaan untuk
melindungi dari radiasi cahaya.

Page 18
Pelindung Mata hrs digunakan jika ada kemungkinan
bahaya yg dapat menyebabkan cedera pada mata

Menyangkut bahaya sebagai berikut: • Bahan lensa terbuat dari


1. objek melayang/terbang Polycarbonate Memiliki kekuatan
2. Cairan untuk tidak pecah
3. gas iritan • UV Ray filter sampai 99,9%
4. Radiasi menyaring radiasi sinar matahari
Pelindung mata harus: • Anti Kabut
1. enak atau nyaman digunakan • Anti Gores
2. tidak longgar • Memiliki Side Shield Melindungi
3. Tahan pecah mata dari serpihan material dan
4. bisa dibersihkan debu dari sisi kiri /
kanan

Karyawan yg menggunakan kaca kir dokter, dipasang dibelakang lensa goggle.


Pelindung mata untuk pekerjaan pengelasan

Pemeliharaan pelindung mata al:


• Ganti lensa jika mulai timbul bintik / tergores &
sudah tidak memenuhi uji dampak & penetrasi.
• Gunakan Cairan khusus & kain yg lembut utk
bersihkan lensa.
Page 20
Perlindungan thd muka dan mata

Face shield Safety glasses


Safety spectacles

Page 21
ALAT PELINDUNG MUKA DAN MATA
1. GOGGLE, pengikat fleksibel, ventilasi reguler.
2. GOGGLE, pengikat fleksibel, ventilasi bertudung.
3. GOGGLE, pengikat bisa diatur, body kaku.
4. KACAMATA, kerangka logam, dengan pelindung samping
5. KACAMATA, kerangka plastik, dengan pelindung samping
6. KACAMATA, kerangka camp plastik-logam dgn pelindung smp
7. GOGGLE LAS, lensa gelap
7a. CHIPPING GOGGLE, lensa bening
8. GOGGLE LAS, tipe Coverspec, lensa gelap
8a. CHIPPING GOGGLE, Tipe Coverspec, lensabening
9. GOGGLE LAS, Tipe Coverspec, lensa gelap
10. PELINDUNG MUKA (Tersedia dgn Pelastik & Jendela Kisi)
11. FACE SHIELD untuk mengelas
PEDOMAN PEMILIHAN ALAT
PELINDUNG WAJAH DAN MATA
PEMAKAIAN
OPERASI / BAHAYA/ PROTEKTOR YANG
PEKERJAAN RISIKO DIANJURKAN
Acetylene - Burning Percikan Api, Sinar Berbahaya 7, 8, 9
Acetylene - Cutting Logam Meleleh Partikel
Acetylene - Welding terbang
Penanganan Percikan, Asam 2, 10 (Untuk eksposur parah,
Bahan Kimia Pembakaran, Asap penggunaan 10 DAN 2)
Chipping Partikel Terbang 1, 3, 4, 5, 6, 7a, 8a
Las Listrik Percikan Api, Sinar Terang, 9, 11 (11 dapat dikombinasikan
(Arc) Lelehan Logam dengan 4, 5, 6)
Pekerjaan Sorotan Menyolok, Panas, 7, 8, 9 (Untuk eksposur parah dapat
Pembakaran Lelahan Logam ditambahkan dengan 10)
Grinding – Partikel Terbang 1, 3, 4, 5, 6, 10
Ringan
PEDOMAN PEMILIHAN ALAT
PELINDUNG WAJAH DAN MATA
PEMAKAIAN
OPERASI / BAHAYA/ PROTEKTOR YANG
PEKERJAAN RISIKO DIANJURKAN
Grinding – Partikel Terbang 1, 3, 7A, 8A (Utk eksposur parah dpt
Berat ditambahkan dgn 10)
Laboratorium Cipratan Kimia, 2 (10 dapat dikombinasikan
Pecahan Kaca dengan 4, 5, 6)
Permesinan Partikel Terbang 1, 3, 4, 5, 6, 10
Lelahan Panas, Cahaya terang, 7, 8 (10 dapat dikombinasikan
Logam Percikan Api, Cipratan dengan 4, 5, 6 dengan lensa gelap)
Spot Welding Percikan Api , 1, 3, 4, 5, 6, 10
Partikel Terbang
Catatan: Standar berdasarkan ANSI Z.87.1-1979.
3.PERLINDUNGAN thd TELINGA

• Pelemahan : tiap alat mempunyai kemampuan berbeda


dalam mengurangi tingkat kebisingan (NRR = Noise
Reduction Rate)
• Tipe alat
– Ear muff
– Ear plug
• Noise TLV = 85 dB selama 8 jam kerja dalam 1 hari
• Diperlukan pengujian audiometric thd pekerja yg
terpajan oleh kebisingan berlebihan

Page 25
Perlindungan telinga

Ear plug

Gunakan ear plug dengan tangan yang


Ear muff bersih !!!
Page 26
4.PERLINDUNGAN thd Tangan & Lengan

Kriteria performa sarung tangan


• Degradasi
– Sarung tangan terdegradasi akibat paparan bahan
kimia
– Ciri-ciri : cracking, flacking, swelling, dan
delaminasi
• Permeasi
– Bahan kimia menembus lapisan permukaan
sarung tangan

Page 27
PELINDUNG TANGAN
 Untuk pekerjaan apapun setiap pekerja selalu
menggunakan tangannya.
 Tidak ada satu pekerjaanpun yang tidak menggunakan
tangan.
 Tangan perlu dilindungi dari kemungkinan cedera.
 Alat yang dapat melindungi tangan adalah sarung tangan
(gloves).
 Material yang digunakan tergantung pada bahan yang akan
ditangani.
 Untuk pekerjaan yang ringan sarung tangan cukup dari
katun atau canvas.
 Untuk pekerjaan kasar merusak kulit dipakai sarung
tangan kulit, dilapisi metal tipis, dilapisi neoprene
(plastik), latex, dan nitril.
 Pengetesan penetrasi bahan kimia
dilakukan untuk menghindarkan rembesan bahan kimia pada
sarung tangan.
FUNGSI Pelindung Tangan Utk Melindungi Dari :
 KOTORAN SEPERTI GREASE, ARANG, OLI DLL
 ROBEK KARENA PERMUKAAN TAJAM & / KASAR
 TERTUSUK BENDA LANCIP
 TERSAYAT
 PANAS
 TERKENA BAHAN KIMIA
 PERCIKAN BENDA PANAS
 LICIN
 SENGATAN LISTRIK, DLL
Page 30
Perlindungan terhadap tangan dan lengan

Page 31
5.PELINDUNG TUNGKAI KAKI & BADAN

PAKAIAN KESELAMATAN
• Pakaian kerja
• Pakaian anti bahan kimia
• Pakaian anti panas
• Pakaian anti api : - Pakaian mendekati api
- Pakaian masuk api
APRON
• Apron las
• Apron anti bahan kimia
• Rompi pemantul cahaya
Page 32
Coverall
Safety vest

Pakaian Kerja Khusus

Page 33
Page 34
6.PERLINDUNG thd KAKI Bagian Bawah

Bahaya terhadap kaki :


• Tertusuk
• Kejatuhan benda keras
• Terpeleset
• Terpukul
• Tersengat listrik
• Terkena percikan benda panas, dll
Page 35
Hasil dari survey di Amerika ditemukan bahwa:
Benda yg jatuh menyebabkan 60 % cedera bagian kaki,
Menginjak benda yg tajam menyebabkan 16 % cedera ,
Terjepit oleh benda yg berputar/menggelinding menuju kaki
menyebabkan 13 % cedera.
Pada umumnya, cedera kaki disebabkan oleh objek yang jatuh
kurang dari 1,5 meter dan memiliki berat rata-rata sebesar 30 Kg.
Tiga dari Lima kecelakaan/cedera pada kaki terjadi pada bagian
jari-jari kaki.
Pada hampir semua kasus (77 %) cedera pada bagian kaki terjadi
pada jari-jari kaki.

36
Pelindung Kaki
Pelindung kaki harus memenuhi persyaratan ANSI Z41.1
memiliki pelindung dari
1. metal di bagian depan (steel-toe).
2. anti slip,
3. anti minyak jika digunakan di daerah yg basah / berminyak.
Kekuhan pekerja berkaitan dgn Alat Pelindung Kaki
 Sakit
 Berat
 Panas
 Tidak nyaman
 Tidak menarik
Macam Pelindung kaki bagian
bawah
1. Sepatu keselamatan 7. Boot pemadam
2. Boot kebakaran
3. keselamatan 8. Pelindung
4. Boot 9. jari
5. karet/PVC kaki
Sepatu 10 Pelindung
Pelindung lutut
. Pelindung
6. kerja tulang
11. punggung
kering kaki
listrik
Sepatu/boot
Pageanti
38

listrik statis
7.PERLINDUNGAN POTENSI JATUH
1. Jala keselamatan
2.Sistem tali keselamatan
3.Tali perorangan
4.Safety harness
5.Lanyard
Pemeliharaan
Periksa sebelum digunakan proteksi tali &
kabel dari benda tajam, zat pencemar, &
material abrasif
Page 41
Page 42
8.PERLINDUNGAN Potensi TENGGELAM
Jenis-jenis life jacket :
• Type I
– Offshore life jacket, cocok untuk semua kondisi perairan.
• Type II
Utk perairan tenang & terbuka, rescue harus dilakukan secepatnya,
tidak direkomendasikan utk perairan berombak besar dlm wkt lama.
• Type III
Water sport vest dgn impact rating 100MPH, tidak direkomendasikan
utk perairan berombak besar.
• Type IV
– Throwable device (dapat dilemparkan)
• Type V
Utk penggunaan khusus, contoh : utk pekerjaan di perairan dgn suhu
ekstrim

Page 43
Alat pelindung tenggelam

Page 44
9.PERLINDUNGAN PERNAPASAN
BAHAYA PERNAPASAN
1. Kekurangan Oksigen.
2. Gas & Zat Pencemar :
A. Bahaya langsung kehidupan & kesehatan (IDLH).
B. Bahaya tedak langsung kehidupan & kesehatan (N- IDLH).
3. Zat pencermar partikulat (Aerosol, Debu, Asap, Uap, Kabut):
A. Bahaya langsung kehidupan& kesehatan.
B. Bahaya tidak langsung kehidupan& kesehatan.
4. Gabungan Gas, Uap air & Zat pencemar partikulat :
A. Bahaya langsung kehidupan& kesehatan.
B. Bahaya tidak langsung kehidupan& kesehatan.
(Immediately Dangerous to Life or Health)
PEMILIHAN ALAT PELINDUNG PERNAPASAN
SIFAT OPERASI
JENIS BAHAYA PERNAPASAN
- SIFAT FISIK, - SIFAT KIMIAWI, - SIFAT PERINGATAN,
- PENGARUH PSIKOLOGIS TERHADAP TUBUH,
-KONSENTRASI RACUN ATAU TINGKAT RADIOAKTIVITAS
- BATAS WAKTU PAPARAN,- KONSENTRASI BAHAN BERACUN

Alat pelindung pernapasan :


• Kelas 1 : Masker penyaring udara
• Kelas 2 : Alat bantu pernapasan dgn suplai udara (SABA)
• Kelas 3 : Alat bantu pernapasan dgn tabung udara
(SCBA)
Page 46
Perlindungan terhadap pernapasan

Page 47
Perlindungan thd pernapasan

Page 48
Tabe.l S. I Perbandingan Aia1 Baniu Pemapasan anlara SCM & SABA.

!1 • Mudah bergerak
Ir • Mudah dib awa • S upla i udara te�batas
SCBA
• Beser dan berat
� • Sesuai u nlu k
prosedur

;1
• penyelamatan
• Keterbatasan gera�

!1 • Suplai uda re terus- dibatasi panjang selang

Ir�SABA rnenarus •

Selang udora bisa kusut
• Rin g en den lebih kecil Horus keluar sesuai
• Sesuai untuk penggunaan temapt masuk untuk
yang lebih lama menghindari selang
kusut
(confinous working)
Perlindungan terhadap pernapasan
Self Contained
Breathing
Emergency Life Apparatus
Support (SCBA)
Apparatus
(ELSA)

Page 50
Perlindungan thd pernapasan
Alat bantu pernapasan dgn suplai
udara (SABA) dgn pompa injak,
Cylinder & Compressor.

Page 51
Kesimpulan
• Lakukan identifikasi potensi bahaya
• Gunakan APD yang tepat
• Lakukan pengecekan setiap sebelum digunakan
• Jangan gunakan peralatan yg telah gores, retak,
rusak
• Selalu merujuk pada SWP, MSDS & SOP yang berlaku
• Konsultasikan dgn fungsi HSE setempat utk APD yg
tepat

Page 53

Anda mungkin juga menyukai