Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana sendiri terdapat 2 (dua) pilihan yaitu
reksadana syariah dan reksadana konvesional. Pada reksadana syariah pengelolaan dan
kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam. Instrumen yang dipilih pun dalam
portofolionya haruslah yang dikategorikan halal. Reksadana syariah merupakan salah satu
alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang
tidak mempunyai banyak keahlian dan waktu untuk menghitung atas investasi mereka.
Pembagian keuntungan di reksadana syariah mengacu kepada prinsip operasional yang
digunakan, oleh karena prinsip mudharabah yang digunakan, maka pihak-pihak yang
terlibat dalam reksa dana syariah sama-sama memperoleh keuntungan atau sama-sama
menanggung risiko (profit and loss sharing).
Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi 4 (empat) yaitu sebagai berikut :
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis
instrumen investasi pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat beripa time deposit (deposito berjangka),
certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat
Berharga Pasar Uang (SPBU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang
lainnya. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya
relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-
kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Tujuannya
untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar
daripda reksadana pasar uang.
3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana investasinya dalam
portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk saham dan
dikombinasikan dengan obligasi. Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan.
Risiko reksadana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian
yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksdana pendapatan tetap.
4. Reksadana Saham (Equity Fund)
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya
80 peren dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Tujuannya untuk
pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif tinggi dari
reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun memiliki potensi tingkat
pengembalian yang paling tinggi.
1. Reksadana Terbuka
Reksadana yang dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang
menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di bursa efek. Harga jualnya
biasanya sama dengan nilai aktiva bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat
ini adalah merupakan reksadana terbuka.
2. Reksadana Tertutup
Reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi
yang menerbitkannya, unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali
kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di bursa efek. Harga jualnya bisa
diatas atau dibawah nilai aktiva bersihnya.
Pada usaha reksa dana, dana yang diperoleh merupakan dana milik investor. Dana
tersebut kemudian akan dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi adalah pihak
yang dipercayakan untuk mengelola dana yaitu pihak yang yang kegiatan usahanya
memilih saham (stock selection ability) dan market timing adalah hal yang harus dimiliki
oleh manajer investasi. Kemampuan memilih saham patut dimiliki manajer dalam
pengelolaan portofolio serta membentuk portofolio yang efisien dan optimal dalam
memberikan return yang diharapkan (Agung & Wirasedana, 2014). Dalam mengelola
pemegang unit penyertaan, manajer investasi dan kustodian (trustee), yang terikat oleh
sebuah kontrak atau trust deed secara legal. Kontrak ini terdaftar di Bapepam.
Manajer investasi harus menghitung nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio setiap
hari kerja, dan menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) melalui bank kustodian,
kemudian mengumumkannya. Bank kustodian, sebagai tempat penyimpanan harta
investasi, dan merupakan salah satu fungsi yang ada di bank umum.
Bagi investor, dia berhak untuk memperoleh informasi yang jelas (transfaran)
mengenai NAB untuk setiap reksadana, baik untuk kategori reksadana saham,
reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, atau reksadana pasar uang. Informasi
tersebut penting bagi investor untuk melakukan analisis sebelum memutuskan investasi
sebagai investor yang bersifat risk taker, atau risk moderat, atau risk aveter. Investor juga
berhak untuk memperoleh informasi yang transparan mengenai fee dan biaya transaksi.
Informasi mengenai fee dan biaya transaksi penting untuk diketahui oleh investor. Di
Indonesia, menurut Mohamad Samsul (2006) biaya manajer investasi sekitar 0,2% s/d
2% dari NAB ditambah biaya bank kustodian sekitar 0,25% per tahun yg dihitung harian.
investasi akan menghitung jumlah yang harus dibayar investor. Secara sederhana
jumlah yang dibayar berbasis kepada NAB ditambah biaya pembelian (untuk reksadana
load fund), atau hanya sebesar NAB saja (untuk reksadana no-load fund). Dengan
demikian, NAB merupakan komponen biaya perolehan investasi yang paling utama, dan
jumlah yang dibayar oleh investor merupakan Unit Penyertaan (UP) pada investasi
reksadana.
umum, UP ditawarkan sebesar harga nominal, namun pada hari-hari berikutnya harga
per UP berubah sesuai dengan perhitungan NAB pada hari ybs. NAB harus diterbitkan
setiap hari. Hal tersebut dapat dipahami karena setiap hari total nilai wajar aktiva selalu
berubah yang disebabkan oleh perubahan nilai pasar setiap jenis aset investasi,
pendapatan bunga bank harian, penghitungan pendapatan kupon obligasi harian, dan
Nilai wajar merupakan nilai pasar dan instrumen investasi keuangan berupa
saham, obligasi, surat berharga pasar uang, serta deposito ditambah deviden saham dan
Menurut Surat Edaran tersebut, penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana dari bunga
obligasi bukan merupakan objek pajak. Adapun aspek pemajakan atas Reksa Dana
menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE- 18/PJ.42/1996 adalah sebagai
berikut :
tentang Pasar Modal dijelaskan bahwa Reksa Dana berbentuk Perseroan adalah emiten
yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya
dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang
Penghasilan atas reksa dana jenis ini,disamakan dengan perlakuan atas perseroan yang
modalnya terbagi atas saham-saham. Dengan demikian, atas bagian laba yang diterima
(redemption) unit penyertaannya kepada Reksa Dana termasuk sebagai Objek Pajak
Penghasilan. Adapun perlakuan Pajak Penghasilan atas Reksa Dana ini,dapat dilihat
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) merupakan kontrak antara manajer investasi dengan
Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan (investor) dimana Manajer
diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan di
pasar uang. Dengan kata lain, perusahaan Reksa Dana yang berbentuk KIK
merupakan suatu ikatan dari pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang sama.
Dengan demikian, KIK memenuhi kriteria dalam pengertian subjek pajak badan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b UU tahun 1983 sebagaimana
telah diubah terakhir dengan UU Nomor 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan.
Pelaksanaan perlakuan Pajak Penghasilan atas Reksa Dana jenis ini, disamakan
dengan perlakuan atas perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-
Contoh kasus
Contoh PT ABCD adalah perusahaan reksadana pada bidang jual beli saham pada bursa,
pada 15 Januari 2015, Pak Ronald berinvestasi sebesar Rp1.000.000. Pada tanggal
tersebut harga NAB/UP reksa dana ABCD adalah Rp991,47. Maka Pak Ronald
mendapatkan unit penyertaan sebanyak: Rp1.000.000 / Rp991,47 = 1.008.60 unit . Ketika
15 Januari 2016 NAB/UP reksa dana ABCD adalah Rp 1.100,48 kemudian pak ronald
ingin menjual nya
JAWAB:
Hasil dari penjualan reksadana pak ronald adalah 1,008,60 x 1.100,48 adalah Rp.
1.109.944 . Dan keuntungan pak ronald adalah Rp 109.944. Keuntungan penjualan Pak
Ronald ini dikecualikan dari pajak tetapi pihak PT. ABCD telah dipotong atas pajak
penjualan saham pada bursa yaitu sebesar 0,1%
Kewajiban Pak Ronald:
1. melaporkan hasil penjualannya di SPT tahunan agar tidak terkena pajak lagi. Jika tidak
dilaporkan maka termasuk penambah penghasilan PPh 21
PPN dikenakan atas biaya reksa dana yang dikenakan dari industri reksadana kepada pihak
investor sebagai contoh Penjualan Reksa dana A = Rp 100 juta x 1 persen = Rp 1 juta PPN
dikenakan pada biayanya jadi dikenakan sebesar 1,1 persen atau pada kasus ini berarti Rp
1,1 Juta.
D. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang dijelaskan dalam bab sebelumnya reksadana adalah dana
bersama yang dikelola oleh suatu perusahaan investasi yang termasuk lemabaga keuangan
non perbankan yang mengumpulkan uang dari masyarakat pemodal dan
menginvestasikannya ke dalam efek-efek baik pasar modal ataupun pasar uang. Di
Indonesia reksadana dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu reksadana syariah dan reksadana
konvensional layaknya usaha perbankan. Pada usaha reksa dana, dana yang diperoleh
merupakan dana milik investor. Dana tersebut kemudian akan dikelola oleh manajer
investasi. Kemampuan memilih saham patut dimiliki manajer dalam pengelolaan
portofolio serta membentuk portofolio yang efisien dan optimal dalam memberikan
return yang diharapkan
Untuk aspek perpajakan pada usaha reksadana telah diatu dalam Undang-undang
Nomor 17 tahun 2000 pasal 4 ayat (3) huruf j; Undang - Undang nomor 36 tahun 2008
pasal 4 ayat 3; dan SE-18/PJ.42/1996.
Agung, D.M.S. & Wirasedana, I.W.P. (2014). Analisis Kinerja Reksa Dana Saham di
Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, cet. Ke-4, (Yogyakarta: Ekonisia,
2007), j.201.
Rustendi, Teti. A. (2017). Analisis Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham,
dan Reksa Dana Cmapuran (Studi di Bursa Efek Indonesia –BEI). Jurnal Ekonomi
https://engine.ddtc.co.id/peraturan-pajak/read/surat-edaran-dirjen-pajak-se-18pj-421996
Diakses tanggal 7 April 2019.
https://www.bareksa.com/id/text/2017/02/10/hasil-investasi-reksa-dana-tidak-dikenakan-
pajak-kok-bisa/14838/news Diakses tanggal 7 April 2019.