Anda di halaman 1dari 24

Penerapam K3 Sebagai Upaya Mengurangi Resiko di

Bengkel Teknik Mesin Poloiteknik Negeri Jakarta

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Di Jurusan Teknik Mesin

Oleh :
Akhmad Ramadhan NIM: 1802311092
Jihad Hartono NIM: 1802311036
Rahmadani Saputra NIM: 1802311028
Raihan ALfakhri NIM: 1802311121
Reza Febri Ardita NIM: 1802311010

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Penerapan K3sebagai upaya
mengurangi resiko di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk
melengkapi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Dalam penyusunan KaryaTtulis
Ilmiah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih yang tulus kepada:
1. Ibu Minto Rahayu, SS. MSi., selaku Dosen yang telah membimbing dan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah ini.
2. Bapak Widyatmoko, MT, selaku Dosen yang telah memberikan banyak informasi
terkait konsep telajakan sekolah yang penulis angkat dalam lomba karya tulis
ilmiah ini.
3. Mahasiwa/i Politeknik Negeri Jakarta yang telah mengisi EDOM serta
mendukung penyusunan karya tulis ilmiah ini sehingga dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan
perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga gagasan pada karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
dunia kesehatan dan pendidikan pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Depok,5 Januari 2019

Penulis

I
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Kami yang bertanda tangan dibawah ini


Akhmad Ramadhan NIM : 1802311092
Jihad Hartono NIM : 1802311036
Raihan Alfakhri NIM : 1802311121
Ramadhani Saputra NIM : 1802311028
Reza Febri NIM : 1802311010
Menyatakan bahwa judul dan isi Karya Ilmiah ini bebas dari Plagiasi. Demikian
pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.

Depok, 5 Januari 2019

Akhmad Ramadhan Jihad Hartono Raihan Alfakhri


NIM : 1802311092 NIM : 1802311036 NIM : 1802311121

Ramadhani Saputra Reza Febri Ardita


NIM : 1802311028 NIM : 1802311010

II
HALAMAN PENGESAHAN

Penerapan K3sebagai upaya mengurangi resiko


di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta

Oleh :
1. Akhmad Ramadhan NIM : 1802311092
2. Jihad Hartono NIM : 1802311036
3. Raihan Alfakhri NIM : 1802311121
4. Ramadhani Saputra NIM : 1802311028
5. Reza Febri Ardita NIM : 1802311010

Tugas ini paling lambat dikumpulkan tanggal 7 januari 2019 dan tugas ini telah sesuai
ketentuan yang ada

Ketua Jurusan Teknik Mesin

Muslimin, S.T., M.T.


NIP : 0014077709

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2019

III
HALAMAN PENGESAHAN

Penerapan K3 Sebagai Upaya Mengurangi Resiko


di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta

Oleh :
Akhmad Ramadhan NIM : 1802311092
Jihad Hartono NIM : 1802311036
Raihan Alfakhri NIM : 1802311121
Ramadhani Saputra NIM : 1802311028
Reza Febri Ardita NIM : 1802311010

Tugas ini paling lambat dikumpulkan tanggal 7 januari 2019 dan tugas ini telah sesuai ketentuan.

Pembimbing

Minto Rahayu, S.S. M.Si.


NIP : 0019075804

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2019
IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………I
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI…………………………………………………………..II
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………….III
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..V
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………….2
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………….3
BAB III LANDASAN TEORI……………………………………………………………4
2.1 Bengkel Teknik Mesin PNJ……………………………………………………….4
2.2 Dasar-dasar K3…………………………………………………………………….4
2.3 Alat Pelindung Diri………………………………………………………………..5
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………..7
3.1 Bagan Metode Penelitian………………………………………………………….7
3.2 Pelaksanaan Penelitian…………………………………………………………….8
3.3 Teknik Pembuatan Angket………………………………………………………...8
3.4 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………...8
BAB IV ANALISIS DATA………………………………………………………………10
4.1 Analisis Data……………………………………………………………………..10
4.2 Pembahasan Lain………………………………………………………………...16
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………….17
5.1 Kesimpulan……………………………………..………………………………..17
5.2 Saran……………………………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...18

V
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan dan keselamatan kerja (selanjutnya dibaca K3) adalah hal yang tidak bisa
dipisahkan dari semua bidang di kehidupan sehari-hari, terlebih lagi para mahasiswa yang bergelut
di bidang teknik. K3 lahir dari sifat dan naluri manusia yang ingin selalu merasa aman dalam
kesehariannya. Oleh karena itu, K3 serta penerapannya sangat penting di dalam kehidupan sehari-
hari.
K3 adalah bidang yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
manusia yang bekerja atau yang belajar di sebuah institusi. Penerapan K3 pada mahasiswa teknik
bertujuan untuk melindungi serta memelihara keselamatan dan kesehatan para mahasiswa yang
sedang belajar dan melalukan praktik di sebuah bengkel. Penerapan K3 pada mahasiswa juga
bertujuan untuk melindungi oranglain yang berada di dalam pengaruh lingkungan bengkel.
Penerapan K3 juga cukup penting bagi moral, legalitas, finansial, serta akreditasi dari sebuah
institusi pendidikan yang bersangkutan.
Oleh karena itu penerapan K3 harus dipahami oleh para mahasiswa yang bergelut di bidang
teknik. Di dalam lingkungan bengkel, penerapam K3 oleh mahasiswa sangat penting dan
berpengaruh dalam hasil praktik, karena jika mahasiswa tidak dapat menerapkan K3 secara
optimal di bengkel, maka akan terjadi gangguan, seperti kesehatan mahasiswa yang bersangkutan,
hasil kerja mahasiswa, orang lain yang berada di lingkungan bengkel, serta sarana dan prasarana
yang ada di lingkungan bengkel.

1
1.1 Latar Belakang.

K3 (kesehatan keselamatan kerja) itu sendiri merupakan upaya perlindungan yang


ditujukan agar para mahasiswa teknik mesin PNJ (selanjutnya dibaca Politeknik Negeri Jakarta)
dan orang lain yang berada di tempat kerja atau bengkel selalu dalam keadaan selamat dan sehat,
agar setiap alat dapat digunakan secara aman dan efisien, dan dapat menghasilkan benda kerja
yang presisi sesuai kebutuhan.
Sebagai jurusan yang mempunyai visi meningkatkan daya saing bangsa di ranah
internasional, kepala jurusan teknik mesin PNJ dan para mahasiswa harus berkolaborasi dalam
meningkatkan mutu, baik secara kuantitas serta kualitas. Salah satu hal yang harus ditekankan
adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengoperasikan sebuah mesin di bengkel
secara optimal. Hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa dan nilai
yang didapatkan oleh para mahasiswa. Untuk mendapatkan kedua hal tesebut, perlu dilakukan
penerapan K3 secara efisien dan optimal.
Namun, tidak sedikit para mahasiswa teknik mesin PNJ yang melalaikan penerapan K3
saat berada dalam lingkungan bengkel mesin. Banyak sekali faktor yang mempengaruhinya,
dimulai dari faktor internal seperti malas dalam menerapkan K3 dan menganggap penerapan K3
sebagai hal yang sepele dan membebani para mahasiswa, dan dari faktor eksternal, seperti
kurangnya pengetahuan tentang K3 dan para pengawas yang tidak memberikan pengawasan
kepada para mahasiswa secara optimal.

2
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
1. Bagaimana implementasi K3 di bengkel ?
2. Bagaimana meningkatkan kesadaran pekerja mengenai pentingnya
K3?
3. Bagaimana pengaruh K3 di jurusan teknik mesin?
1.2.2 Ruang Lingkup
1. Politeknik Negeri Jakarta
2. Bengkel Teknik Mesin
Sumber penelitian adalah observasi, Studi Literatur dan pendapat mahasiswa
1.3 Tujuan dan Kegunaan
1.3.1 Tujuan
Berdasarkan latarbelakang dan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan :
1. Mengetahui tingkat implementasi K3 di bengkel
2. Menjadikan mahasiswa sadar akan pentingya K3
3. Mengetahui pengaruh K3 di jurasan K3

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bengkel Teknik Mesin PNJ
Workshop teknik mesin merupakan sarana khusus mahasiswa PNJ teknik mesin untuk
mengembangkan potensinya dalam mengoperasikan dan merawat berbagai macam alat-alat
yang ada di workshop mesin yang dimana didalamnya terdapat banyak sekali potensi bahaya
serta faktor bahaya di setiap mengoperasikan mesin-mesin. Mahasiswa PNJ dituntut agar
berperan aktif dalam meningkatkan keahlian dan keterampilan yang berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi terapan dalam bidang rekayasa teknik mesin. Adapun alat-alat
yang ada dibengkel teknik mesin adalah mesin frais, mesin bubut, las titik, las listrik, dan
sebagainya. Workshop teknik mesin sudah lama menerapkan SMK3 (sistem manajemen K3)
yang dipersiapkan untuk pencegahan terjadinya kecelakaan. Di workshop teknik mesin jarang
sekali terjadi kecelakaan karna mahasiswanya sudah banyak yang sadar akan pentingnya K3
itu sendiri.

2.2 Dasar-dasar K3
Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu cara untuk melindungi
para karyawan dari bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja selama bekerja.
Terkadang pelaksanaan keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) tidak diperhatikan dalam
kinerja karyawan sehingga akan mengganggu produktivitas kerja karyawan, jika Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) diterapkan dan dilaksanakan maka akan tumbuh hasil kinerja yang
memuaskan karena karyawan merasa di perhatikan keselamatan dan kesehatannya. Hal ini
membahas mengenai hak serta kewajiban yang di tanggungkan pada suatu tempat kerja, bisa
juga meliputi jamsostek, cuti hamil, pemberian ganti rugi bagi pekerja yang mengalami cacat
fisik. Hal tersebut penting untuk di berikan kepada setiap anggota dari tenaga kerja sehingga
kesejahteraan tenaga kerja bisa tercapai. Keterjaminan kesejahteraan tenaga kerja juga akan
memberi dampak secara langsung maupun tidak langsung pada hasil yang dihasilkan karena
hal tersebut berkaitan dengan kondisi psikis seseorang.

4
Menurut (Depnakes: 2005),Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala daya upaya
pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah, menanggulangi dan mengurangi terjadinya
kecelakan dan dampak melalui langkah-langkah identifikasi, analisis dan pengendalian bahaya
dengan menerapkan pengendalian bahaya secara tepat dan melaksanakan perundang- undangan
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sedangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut
Prawirosentono Suyadi (2002:91) adalah” menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang
menjaminkesehatan dan keselamatan karyawan agar tugas pekerjaan di wilayah kerja perusahaan
dapat berjalan lancar”.

2.3 Alat Pelindung Diri


K3 di bengkel mesin ini juga telah menyediakan alat-alat keselamatan kerja berupa alat
pelindung diri, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), APAR, P3K dan sebagainya. Untuk
memperkecil kemungkinan kecelakaan yang terjadi dan menjaga kesehatan mahasiswa PNJ telah
menyediakan sarana keselamatan kerja seperti penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) berupa
helm safety, wearpack, kacamata pelindung, shoes, masker, respirator, sarung tangan, dan
pengendalian bahan berbahaya dan penyediaan peralatan pemadam kebakaran untuk
menanggulangi kebakaran yang terjadi akibat pemakaian bahan-bahan yang berpotensi
menimbulkan bahaya, pemasangan tanda keselamatan (safety sign) selain itu upaya sanitasi,
pengaturan jam kerja, sikap kerja, letak mesin dan mensertifikasi semua peralatan dan mesin yang
dipergunakan untuk mempermudah dalam melakukan proses pembelajaran.
Penggunaan APD di bengkel mesin, mahasiswa wajib menaati peraturan penggunaan
APD dan menggunakannya saat melakukan praktek dan ketika berada di workshop serta wajib
untuk memenuhi persyaratan penggunaan APD, salah satunya mahasiswa teknik mesin PNJ harus
menggunakan wearpack ketika sedang dibengkel. Adapun wearpack yang memenuhi persyaratan
:
1. Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidak-nyamanannya harus yang paling
minim.
2. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang terlalu lepas atau
ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.
3. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain
sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai.

5
4. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait di celana,
masuk di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
5. Harus memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya yang dihadapi tenaga
kerja/sesuai dengan sumber bahaya yang ada.
6. Tidak mudah rusak.
7. Tidak mengganggu aktifitas pemakai.
8. Mudah diperoleh dipemasaran.
9. Nyaman dipakai

6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bagan Metode Penelitian

Studi literatur

Studi lapangan

Identifikasi

Masalah

Disain

Mencari bahan

1. Pembuatan
Angket
2. Penyebaran
Pelaksanaan
Angket
3. Observasi

Gagal Uji coba

Berhasil

Penyusunan
Analisis Laporan

7
3.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei dalam bentuk penyebaran angket.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini ialah data lapangan tentang penerapan K3 di
bengkel teknik mesin PNJ.

3.3 Teknik Pembuatan Angket


Angket terdiri atas 7 pertanyaan, terbuka dan tertutup. Materi pertanyaan tertutup
mengacu pada teori, yaitu bentuk/sarana/hambatan komunikasi yang secara khusus
terdapat pada atasan, bawahan, dan setingkat. Pertanyaan terbuka menghimpun data
tentang jabatan baik jabatan responden maupun jabatan yang bertanggung jawab terhadap
proses produksi. Pertanyaan pada angket adalah
1. Dari skala 1-10, seberapa penting penerapan K3 di bengkel ?
2. Seberapa sering Anda melalaikan penerapan K3 di bengkel ?
3. Apakah pengawas bengkel memberikan pengetahuan tentang K3 sebelum
memulai praktek ?
4. Seberapa sering pengawas melakukan pengawasan kepada mahasiswa
terhadap penerapan K3 selama praktek ?
5. Dari skala 1-10, seberapa optimal pengawas melakukan pengawasan terhadap
mahasiswa ?
6. Berapa jumlah terjadinya insiden selama Anda praktek di bengkel ?
7. Selama Anda menerapkan K3, adakah pengaruhnya terhadap hasil kerja
Anda?

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan urutan:
1) Menentukan sampel sesuai dengan kriteria dalam permasalahan
2) Observasi ke lokasi bengkel guna mendapatkan gambaran tentang sistem
komunikasi yang digunakan di industri

8
3) Mengadakan wawancara dengan pihak manajemen dan pelaku industri bidang
produksi
4) Melaksanakan studi angket pada pelaku industri dengan menggunakan google
form
5) Mengolah data hasil observasi dan dibandingkan dengan teori
komunikasi yang disajikan secara deskripsi
6) Mengolah data angket dengan statistik pada analisis kuantitatif

9
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Data angket yang diperoleh dari responden diolah dengan urutan sebagai berikut;
pertama, membuat tabulasi data dalam bentuk tabel dan grafik; kedua, mendeskripsikan
data; ketiga, memberi komentar atau analisis terhadap data dominan atau kecenderungan
data, dan keempat, membuat solusi terhadap setiap kecenderungan data. Jumlah responden
pada penelitian ini ialah 21, dari masyarakat umum karena angket disajikan atau
dipublikasikan di google form.

4.1 Analisis Data


4.1.1 Skala Pentingnya Penerapan K3 di Bengkel Teknik Mesin PNJ
Berdasarkan tabel 1 dapat dinyatakan bahwa skala pentingnya penerapan K3 di
bengkel teknik mesin PNJ adalah Skala 1 berjumlah 11,1%, skala 2,3,4,5, dan 6 berjumlah
0%, skala 7 berjumlah 3,7%, skala 8 berjumlah 11,1%, skala 9 berjumlah 7,4%, skala 10
berjumlah 66,7%
Tabel 1: Skala Pentingnya Penerapan K3

Kecenderungan data tentang pentingnya penerapan K3 di bengkel teknik mesin PNJ terdapat
pada skala 10 berjumlah 66,7%. Berdasarkan data di atas, para mahasiswa PNJ jurusan teknik
mesin sebagian besar sudah sadar akan pentingnya penerapan K3 di bengkel teknik mesin. Banyak

10
faktor yang ikut andil dalam hal ini, terutama penyuluhan tentang K3 dan pengawasan dari dosen,
meskipun jumlah Alat Pelindung Diri (selanjutnya dibaca APD) masih belum memadai.
Di era sekarang, industri menerapkan zero accident, sehingga di bengkel teknik mesin juga
harus menerapkan hal itu dengan cara lebih mensosialisasikan dan menerapkan pentingnya K3,
juga menambah peralatan K3. Harapannya, agar tidak terjadi kecelakaan.

4.1.2 Data Kelalaian Penggunaan APD


Berdasarkan Diagram.2 dapat dinyatakan bahwa data kelalaian penggunaan APD adalah
“sering” 11,1%, “Jarang” 51,9%, dan “Tidak Pernah” 37%
Diagram.2 : Data Kelalaian Penggunaan APD

Kecenderungan data kelalaian dalam pengunaan APD adalah “Jarang” dengan jumlah 51,9%
. Berdasarkan data di atas , para mahasiswa PNJ jurusan teknik mesin jarang melalaikan
penggunaan APD di bengkel teknik mesin. Banyak faktor yang ikut andil dalam hal ini, terutama
penyuluhan tentang K3 dan pengawasan dari dosen, meskipun jumlah APD belum memadai.
Di era sekarang, semua alat-alat telah dimodifikasi sehingga potensi bahaya pun juga
berubah. di bengkel teknik mesin juga harus diganti sesuai dengan perubahan potensi bahaya.
Harapannya, agar tidak terjadi kecelakaan.

4.1.3 Pemberian Dasar-dasar Pengetahuan K3 dari Pengawas Bengkel


Berdasarkan Diagram.3 dapat dinyatakan bahwa presentase pengawas bengkel yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan K3 adalah 85,7% dan 14,3% belum memberikan
pengetahuan dasar tentang K3.

11
Diagram.3 Data Tentang Pemberian Dasar-dasar K3 dari Pengawas Bengkel

Kecenderungan pada data di atas adalah “Ya” 85,7% yang berarti sebagian besar para
pengawas bengkel memberikan pengetahuan dasar tentang K3 sebelum praktik. Hal ini disebabkan
karena tingkat kesadaran para mahasiswa dan pengawas bengkel yang tinggi tentang K3 di bengkel
teknik mesin. Meskipun ada beberapa pengawas dan mahasiswa yang mempunyai kesadaran
tentang K3 yang rendah.
Pengetahuan dasar tentang K3 sudah seharusnya dibetiahu kepada para mahasiswa di
bengkel teknik mesin PNJ agar tingkat kesadaran mereka tentang keselamatan terus meningkat
dan diharapkan agar bengkel teknik mesin PNJ bisa menjadi bengkel yang terbebas dari
kecelakaan (Zero Accident).

4.1.4 Data Seberapa Sering Pengawas Bengkel Mengingatkan Mahasiswa Tentang K3


Berdasarkan Diagram.4 dapat dinyatakan bahwa presentase pengawas bengkel yang tidak
pernah mengingatkan mahasiswa tentang K3 adalah 14,3%, jarang 32,1%, dan sering 53,6%.
Diagram.4 Data Seberapa Sering Pengawas Mengingatkan Mahasiswa Tentang K3

12
Kecenderungan pada data di atas adalah “Sering” 53,6% yang berarti sebgaian besar para
pengawas mengingatkan para mahasiswa tentang K3 selama praktik karena memang kesadaran
tentang pentingnya K3 yang tinggi. Meskipun ada beberapa pengawas yang masing jarang atau
tidak pernah mengingatkan para mahasiswa tentang K3 selama praktik.
Selain memberikan pengtahuan dasar tentang K3 sebelum praktik, para pengawas bengkel
juga harus selalu mengingatkan para mahasiswa tentang K3 selama praktik agar para mahasiswa
selalu teringat tentang K3 dimanapun mereka berada dan diharapkan para mahasiswa juga dapat
mengedukasi orang lain di luar lingkungan bengkel teknik mesin PNJ.

4.1.5 Skala Seberapa Optimal Pengawasan dari Pengawas Bengkel


Berdasarkan Tabel.5 dapat dinyatakan bahwa keoptimalan pengawas dalam mengawasi
para mahasiswa tentang penerapan K3 pada skala 1 adalah 3,6%, skala 2 adalah 3,6%, skala 3
adalah 7,1%, skala 4 adalah 3,6%, skala 5 adalah 10,7%, skala 6 adalah 0%, skala 7 adalah 21,4%,
skala 7 adalah 25%, skala 9 adalah 10,7%, dan skala 10 adalah 14,3%.

Tabel.5 Skala Seberapa Optimal Pengawasan dari Pengawas Bengkel

Kecenderungan skala pada data diatas terdapat pada skala 8 yang berarti sebagian besar
pengawas bengkel sudah cukup optimal dalam mengawasi para mahasiswa tenang penerapan K3
meskipun hanya seperempat dari seluruh data yang ada. Hal ini tentunya dapat dinilai dari

13
beberapa aspek, salah satunya adalah pengawas itu sendiri tidak memakai APD seperti apa yang
telah diajarkan sebelumnya.
Untuk meningkatkan kesadaran tentang K3, tentunya para pengawas juga senantiasa
mengoptimalkan pengawasan mereka terhadap mahasiswa dengan harapan dapat meningkatnya
kesehatan dan keselamatan para mahasiswa dan orang-orang yang berada di lingkungan bengkel
teknik mesin PNJ.

4.1.6 Jumlah Insiden yang Terjadi Dalam Praktik di Bengkel Mesin PNJ
Berdasarkan diagram.6 dapat dinyatakan bahwa rata-rata terjadi 3 kecelakaan yang terjadi
pada 35,7% peserta pengisi form dan tidak ada kecelakaan terjadi pada 14,3% peserta pengisi form.

Diagram.6 Jumlah Insiden di Bengkel Tenik Mesin PNJ

Kecenderungan pada data diatas adalah terjadi 3 kecelakaan pada 35,7% peserta pengisi
form di bengkel teknik mesin. Hal ini dapat disebabkan oleh benyak faktor, terutama faktor yang
disengaja, seperti menyepelekan penerapan K3 di bengkel teknik mesin PNJ. Dan dapat

14
disebabkan oleh faktor ketidaksengajaan seperti lupa menggunakan APD atau memang sifat dari
potensi bahaya yang tidak bisa dihilangkan dengan sempurna.
Meskipun hanya terjadi 3 kecelakaan, namun hal ini pelu diperhatikan karena jika hal ini
disepelekan, maka jumlah kecelakaan tiap anak akan bertambah dari waktu ke waktu. Pimpinan
bengkel perlu mengusulkan kepada ketua jurusan untuk memberikan pendidikan K3 tidak hanya
dibengkel dan secara tekstual, namun perlu dipelajari di luar lingkungan bengkel dan lebih
menekankan pada praktik agar kecelakaan pada tiap anak bisa menurun.

4.1.7 Pengaruh Penerapan K3 terhadap Hasil Kerja.


Berdasarkan Diagram.7 dapat dinyatakan bahwa presentase tentang adanya pengaruh
penerapan K3 terhadap hasil kerja adalah 78,6% dan tidak adanya pengaruh adalah 21,4%.
Diagram.7 Pengaruh Penera pan K3 terhadap Hasil Kerja

Kecenderungan data
diatas adalah 78,6% peserta pengisi form setuju bahwa adanya pengaruh penerapan K3 terhadap
hasil kerja, namun pengaruh tersebut sangat beragam. Sekitar 75% dari peserta yang setuju bahwa
ada pengaruh penerapan K3 terhadap hasil kerja berpendapat bahwa mereka mendapatkan dampak
positif dan 25% berpendapat bahwa mereka mendapat dampak negative.
Dampak positif yang mereka terima adalah mereka merasa aman dan nyaman dalam
melaksakan tugas sehingga hasil yang mereka kerjan menjadi lebih presisi. Dampak negative yang
mereka terima adalah keadaan yang tidak nyaman aarena APD yang rudak dan berukiran terlalu
kecil. Oleh karena itu, diharapkan pimpinan bengkel dapat mengganti APD yang sudah tidak layak
dengan yang layak sehingga hasil kerja para mahasiswa menjadi lebih baik dan nantinya akan
mempengaruhi mutu jurusan teknik mesin PNJ.

4.2 Pembahasan

15
Dari analisis data, diperoleh data dominan sebagai berikut:
1. Mahasiswa jurusan teknik mesin PNJ mempunyai kesadaran yang cukup tinggi akan
pentingnya penerapan K3 di bengkel teknik mesin.
2. Mahasiswa teknik mesin PNJ jarang melalaikan penggunaan APD selama berada di
lingkungan bengkel teknik mesin .
3. Dosen-dosen pengawas sbagian besar memberikan pengetahuan dasar tentang K3 sebelum
memulai praktik.
4. Sebagian dari seluruh dosen-dosen pengawas telah memberikan pengawasan K3 terhadap
mahasiswa selama praktik.
5. Dosen-dosen pengawas mempunyai nilai keoptimalan yang lumayan bagus dalam
pengawasan mereka terhadap para mahasiswa.
6. Terdapat 3 kecelakaan yang terjadi pada mahasiswa teknik mesin PNJ di lingkungan
bengkel baik berat maupun ringan.
7. Sebagian besar mahasiswa setuju bahwa penerapan K3 dalam praktik mempengaruhi hasil
kerja mereka dan berdasarkan alasan yang mereka berikan, sebagian besar setuju bahwa
penerapan K3 mempunyai pengaruh positif terhadap hasil kerja.

BAB V

16
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Mahasiswa teknik mesin PNJ mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya K3
sehigga jarang mahasiswa teknik mesin PNJ melalaikan pemakaian APD pada saat praktik
di lingkungan bengkel dan hal ini sangat berpengaruh baik terhadap hasil kerja.
2. Sebagian besar dosen-dosen pengawas memberikan pengetahuan dasar K3 dan
memberikan pengawasan yang intensif serta optimal terhadap para mahasiswa.
3. Rata-rata terjadi 3 kecelakaan yang dialami oleh mahasiswa teknik mesin PNJ.

5.2 Saran
1. Membentuk kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya K3 bagi seluruh mahasiswa.
2. Pihak pengelola harus memberikan fasilitas berupa alat pelindung diri yang lengkap agar
tidak terjadi kecelakaan terhadap para mahasiswa dan orang yang ada di longkungan
bengkel teknik mesin.
3. Para dosen pengawas harus memberikan pengetahuan dasar K3 dan pengawasan intensif
kepada seluruh mahasiswa yang sedang praktik di bengkel mesin.

DAFTAR PUSTAKA
17
1) Diakses pada tanggal 28 Desember 2018 :
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-k3.html
2) Diakses pada tanggal 28 Desember 2018 :
https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindung_diri
3) Diakses pada tanggal 30 Desember 2018 :
https://richardokiki.wordpress.com/2015/04/14/undang-undang-dan-peraturan-yang-
mengatur-pelaksanaan-k3/

18

Anda mungkin juga menyukai