Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DI WISMA TERATAI
PSTW BUDI SEJAHTERA

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik


Program Profesi Ners

Disusun Oleh

Ahmad Fauzan, H : 11194561920036


Dinah : 11194561920037
Indana Fitriani Rahmah : 11194561920038
Muhammad Helmy : 11194561920046
Nanda Joko Susilo W. : 11194561920049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Cerdas dan Tanggap Surah Al-Qur’an


KELOMPOK : 2 (dua)
NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. Ahmad Fauzan, H
2. Dinah
3. Indana Fitriani Rahmah
4. Muhammad Helmy
5. Nanda Joko Susilo Wirawan

Banjarmasin,……………….2019

Menyetujui,

PSTW Tresna Werdha Budi Sejahtera Program Studi Profesi Ners


Landasan Ulin Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia Banjarmasin
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

…………………………………. ………………………………….
NIK. ..................... NIK. ......................

Mengetahui,
Ketua Jurusan Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia Banjarmasin

..........................................
NIK. ..............................
LEMBAR PERSETUJUAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DI WISMA TERATAI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA

Tanggal ..................................

Disusun oleh :

Ahmad Fauzan, H
Dinah
Indana Fitriani Rahmah
Muhammad Helmy
Nanda Joko Susilo W.

Banjarmasin, …………………….
Mengetahui,

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(……………………………..) (……………………………..)
NIK. NIK.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr, wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan
kesempatan kepada kami, sehingga Laporan Terapi Aktivitas Kelompok ini dapat
terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam bentuk yang sangat
sederhana, dimana Laporan ini membahas tentang “Cerdas dan Tanggap Surah
Al-Qur’an” dan kiranya Laporan ini dapat meningkatkan pengetahuan.
Dengan adanya laporan ini, mudah-mudahan dapat membantu
kesejahteraan belajar teman-teman. Selain itu kami juga berharap semua dapat
mengetahui dan memahami tentang pengajuan ini, karena akan meningkatkan
mutu lansia.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih sangat
minim, sehingga saran dari pembimbing serta kritikan dari semua pihak masih
kami harapkan demi perbaikan laporan ini. Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Banjarmasin, Oktober 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ..........................................................................................................1


Lembar Persetujuan ......................................................................................................... 2
Kata Pengantar ................................................................................................................ 3
Daftar Isi .......................................................................................................................... 4
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................................................ 5
B. Tujuan ........................................................................................................................ 7
Bab II Target Luaran
A. Target......................................................................................................................... 8
B. Luaran.........................................................................................................................8
Bab III Metode Pelaksaan .......................................................................................... 9
Bab IV Biaya
Anggaran Biaya............................................................................................................. 11
Bab V Penutup
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang


yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok
umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan
tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai
dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan
pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain sebagainya.
Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi
perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan
fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan
sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of
daily living (Fatmah, 2010).
Spiritualitas adalah hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan
Maha pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan,
pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas
juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal
(hubungan antara diri sendiri), interpersonal (hubungan antara orang lain
dengan lingkungan) dan transpersonal (hubungan yang tidak dapat dilihat
yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan
tertinggi).
Memori atau ingatan adalah kemampuan untuk menyimpan,
mempertahankan,dan untuk mengingat kembali kejadian, pengalaman, serta
aktifitas yang pernah dilakukan. Dalam hal ini memori ada beberapa macam,
semua itu sesuai dengan alur pemikiran dua tokohnya, yaitu Richard
Atkinson dan Richard Shiffrin. Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin
(dalam Matlin, 2008), memori disimpan di dalam tiga sistem penyimpanan,
yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term
memory), dan memori jangka panjang (long term memory).
Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan
informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Memori Sensoris
adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus
diambil. Jadi, di dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik,
yaitu sensori-motorik visual (penglihatan), sensori-motorik audio
(pendengaran), dan sebaganya.  Memori sensorik cukup pendek, dan
biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan berakhir.
Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory
atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara,
artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi
tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita
menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam
memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka
pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda
menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan
jangka pendek.
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses
memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang
disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas
yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka
panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan
jangka  panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu
semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.
Konsep Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Pengertian TAK adalah terapi
yang bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan
orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir
dan afektif serta mengurangi perilaku maladaftif. Penggunaan kelompok
dalam praktek kesehatan memberikan dampak positif dalam upaya
pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihann kesehatan seseorang.
Keuntungan yang dapat diperoleh klien melalui terapi aktivitas kelompok
meliputi dukungan, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
meningkatkan hubungan interpersonal dan juga menggunakan uji realitas
pada klien dengan gangguan orientasi realitas (Keliat & Akemat, 2005).
Manfaat TAK Terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat: Yaitu
Meningkatkan kemampuan, menguji kenyataan (reality testing) melalui
komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain, membentuk
sosialisasi, meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran
tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku
defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi, membangkitkan motivasi
bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif.
Penatalaksanatan klien dengan Dimensia dapat dilakukan salah
satunya dengan pemberian stimulus atau rangsangan yang memicu
timbulnya ingatan lansia terhadap dirinya sendiri. atau istilah lain Terapi
aktivitas kelompok untuk meningkatkan ingatan serta kehidupan lansia maka
akan dilaksanakannya TAK

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jangka waktu ingatan pada lansia
2. Untuk dapat memperbaiki ingatan pada lansia
3. Untuk merangsang ingatan lansia
4. Untuk membuat lansia agar lebih meningkatkan spiritualnya.

BAB II
TARGET DAN LUARAN
A. TARGET
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan penyuluhan ini
1. Lansia mampu menyebutkan tujuan TAK murotal Al-Quran
2. Lansia mampu menyebutkan nama surah Al-Quran
3. Lansia mampu melafalkan surah Al-Quran
B. LUARAN
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan penyuluhan ini
1. Lansia dapat menerapkan TAK murotal Al-Quran
2. Lansia dapat mengetahui tujuan TAK

BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Kegiatan : “Cepat Tanggap menebak Surah”
2. Sasaran : Lansia PSTW Wisma Teratai
3. Hari/Tanggal Kegiatan : Jumat, 18 Oktober 2019
4. Waktu : 9.00-9.30 WITA
5. Tempat : “Aula PSTW Budi Sejahtera”

SETTING

Keterangan :
: Klien
: Terapis
: Co Terapis
: Fasilitator
: Observer

6. STRUKTUR PELAKSANAAN

1. TERAPIS
Dinah
2. CO TERAPIS
Indana Fitriani Rahma
3. FASILITATOR
Nanda Joko S. W
4. OBSERVER
a. Muhammad Helmy
b. Ahmad Fauzan. H
7. ALAT
a. Surah-surah Al-Qur’an
b. Speaker
c. Handphone
8. METODE
Demonstrasi
12. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. FASE PERSIAPAN
a. Persiapan
1) Meyiapkan alat
2) Mempersiapkan parsipan
2. FASE ORIENTASE
a. Pendahuan
1) Perkenalan
2) Penjelasan TAK
3. FASE KERJA
1) Melakukan pembukaan
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan kegiatan
4) Menjelaskan tujuan dan manfaat
5) Membacakan surah dan memberi pertanyaan kepada lansia untuk
menjawab surah apa yang dibacakan
6) Melakukan Evaluasi
4. FASE TERMINASI
a. Penutup
1) Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
2) Bertanya kepada peserta bagaimana perasaannya setelah
mengikuti kegiatan
3) Menyimpulkan acara kegiatan
4) Menutup pertemuan dan memberi salam
5) Membagikan hadiah
BAB IV
RINCIAN BIAYA

No Jenis Barang Ukuran/Satuan Jumlah


.
1. Konsumsi Lansia 8 @Rp 9.000 Rp. 72.000
2. Konsumsi Pembimbing 3 @Rp 10.000 Rp. 30.000
3. Doorprize 8 @ Rp 5.000 Rp. 40.000
Jumlah Total Rp. 142.000

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dimensia ialah kemunduran proses kognitif yang mana dapat ditandai
dengan lupanya memori jangka panjang dan pendek, emosi yang tidak labil
dan lainnya. Adapun untuk memberikan intervensi melalui TAK. Terapi
aktifitas kelompok adalah terapi untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan lansia. TAK yang dapat dilakukan yaitu melakukan murotal Al-
Qur’an. Semua lansia mengikuti TAK dan semua mampu menyebutkan
nama-nama surah dan melafalkan surah. Pada TAK ini lansia dapat
memperbaiki memori jangka panjang dan pendek.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu saat akan melakukan TAK
hendak melihat kemampuan lansia mengenai hafal, lafan tentang Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Fatmah. 2010. Masalah Gizi Usia Lanjut: Upaya Penelitian & Pengembangan.
dalam Memanusiakan Lanjut Usia Penuaan Penduduk & Pembangunan
di Indonesia . Yogyakarta: SurveyMeter.
Keliat, BA. dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok.
Cetakan I. Jakarta. EGC.
Matlin, M. W. (2008). Cognitive Psychology, 7th Ed.New Jersey: John Willow &
Sons.
Atkinson, Rita L.; Atkinson, Richard C.; Hilgard, Ernest R., 1996. Pengantar
Psikologi, 6th ed. Jakarta : Erlangga
World Health Organization. (2004). The World Health Organization Quality of Life
(WHOQOL) –BREF. Diakses pada tanggal 12 Februari 2016 dari
http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_who
qo l.pdf Edition.USA : John Wiley & Sons
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai