Anda di halaman 1dari 27

ANALISA NUMERIK

(TM61650)
Semester Genap 2019/2020
2 SKS

Nanang Burhan, M.T.


HP/WA: 0821 10 515 616
Email: nanang.burhan@ft.unsika.ac.id

Program Studi Teknik Mesin


Universitas Singaperbangsa Karawang
Referensces

 Chapra & Canale, Numerical Methods for Engineers, 7th Ed


2015
 Epperson, An Introduction to Numerical Methods and Analysis,
2nd Ed, 2013.
 Atkinson, An Introduction to Numerical Analysis, 2nd Ed, 1989.
 Scheid, Schaum's Outline: Numerical Analysis, 2nd Ed, 1989.
 Gautschi, Numerical Analysis, 2nd Ed, 2012.
 Triatmodjo, Metode Numerik, 8th Ed, 2010.
Definisi Analisa Numerik

 Dalam metode penyelesaian permasalahan di berbagai


disiplin ilmu pengetahuan, pada umumnya
diformulasikan dalam notasi matematika sebelum
dianalisa secara kuantitatif, baik secara analitik (secara
eksakta), ataupun secara numerik, walaupun ada juga
penyelesaian secara empiris (percobaan)

Metode
Penyelesaian

Analitik Numerik Empirik


Definisi Analisa Numerik

 Metode analitik:
 metode sebenarnya yg dapat memberikan solusi sebenarnya
(exact solution) atau solusi sejati, artinya penyelesaian metode
matematika dgn rumus aljabar yg sudah baku dan solusi yg
dihasilkan memiliki galat atau error = 0.
 Kelemahan: hanya unggul pd sejumlah persoalan matematika yg
terbatas. Persoalan di dunia nyata sering kali mellibatkan bentuk
dan proses yg rumit. Akibatnya, metode analitik terbatas.
Definisi Analisa Numerik

 Metode numerik:
 Teknik yg digunakan utk memformulasikan persoalan matematik
sehingga dapat dipecahkan dgn perhitungan/aritmetika biasa
(tambah, kurang, kali, dan bagi).
 Metode = cara, numerik = angka.
 Secara harfiah, metode numerik = cara berhitung dgn
menggunakan angka-angka.
Perbedaan Analisa Numerik
dengan Analitk
 Solusi dgn menggunakan numerik selalu berbentuk
angka. Dgn metode analitik umumnya menghasilkan
solusi dlm bentuk fungsi matematika yg selanjutnya dpt
dievaluasi utk menghasilkan nilai dlm bentuk angka.
 Dgn metode numerik, solusi yg diperoleh adalah
hampiran atau mendekati solusi sejati.
 Solusi numerik = solusi pendekatan (approximation)
 Tidak sama dgn solusi sejati, namun dpt dibuat seteliti
yg kita inginkan.
 Ada selisih antara solusi hampiran dengan solusi sejati.
 Selisih ini yg disebut galat (error).
Mengapa Analisa Numerik?

 Ada 2 alasan umum mengapa pilihan dijatuhkan kepada metode


numerik:
1. Metode numerik memberikan keefisienan dan keefektipan di dalam
menyelesaikan perpersolan-persoalan matematis.
 Ini disebabkan berkembangnya perangkat keras dan lunak komputer
akhir-akhir ini, shg bisa memangkas waktu proses.

2. Metode numerik memungkinkan untuk mengkaji parameter dari


persoalan yg kompleks.
 Karena ketidakmampuan metode analitik untuk menyelesaikan
persolan-persoalan matematis aplikatif yang kompleks.
Alasan menggunakan Metode
Numerik
 Tidak semua permasalahan atau perhitungan dpt diselesaikan dgn
mudah (spt dapat dilihat persoalan matematis di atas).
 Dibutuhkan metode yg menggunakan analilsis-analisis pendekatan
persoalan nonlinier utk menghasilkan nilai yg diharapkan.
 Kesulitan menggunakan metode analitik utk mencari solusi sejati
(exact solution) dgn jumlah data yg besar, memerlukan perhitungan
dgn komputer, dgn demikian metode numerik menjadi penting.
 Pemakaian metode analitik terkadang sulit diterjemahkan ke dalam
algoritma oleh komputer. Metode numerik, yg memang berangkat
dari pemakaian alat bantu hitung, merupakan alternative yg baik
dlm penyelesaian persoalan-persoalan perhitungan yg rumit.
Metode Numerik Menggunakan
Alat Komputasi

 Hal yang hampir tidak mungkin dilakukan jika menggunakan


metode numerik adalah tidak melibatkan alat komputasi
(kalkulator atau komputer).
 Salah satu alasan yang paling krusial adalah metode numerik
selalu melibatkan cara iterasi (proses yang berulang).
 Sejumlah perangkat lunak (software) dapat digunakan untuk
menerapkan suatu metode numerik, baik perangkat lunak untuk
programming secara umum atau perangkat lunak yg dikhususkan
untuk komputasi masalah engineering.
Contoh Permasalahan Matematis
Contoh Permasalahan Matematis
Ilustrations of Problems
Ilustrations of Problems
Ilustrations of Problems
Kriteria Penyelesaian Perhitungan
Matematika
 Bila persoalan merupakan persoalan yg sederhana atau terdapat
teorema analisa matematika yg dpt digunakan utk menyelesaikan
persoalan tersebut, maka penyelesaian matematis dgn metode
analitik adalah penyelesaian exact yg harus digunakan.
 Penyelesaian ini menjadi acuan bagi pemakaian metode pendekatan.

 Bila persoalan sulit atau tidak mungkin diselesaikan dgn


matematis (analitik) karena tidak ada teorema analisa matematik
yg dapat digunakan, makan dpt digunakan metode numerik.
 Bila persoalan merupakan persoalan yg mempunyai kompleksitas
tinggi, shg metode numerik pun tidak dpt menyajikan
penyelesaian dgn baik, maka dpt digunakan metode-metode
simulasi.
Tahan-tahap Memecahkan Persoalan
Secara Numerik
1. Pemodelan
 persoalan dimodelkan ke dalam persamaan matematika.
2. Penyederhanaan model
1. dibuat asumi atau pengandaian sehingga beberapa parameter atau
variable dpt dihilangkan dan model menjadi lbh sederhana dan solusi
lebih mudah didapat.
 Contoh: factor gesekan udara dpt diabaikan, shg koefisien gesekan di
dalam model dpt dibuang.
3. Formulasi numerik
 Menentukan motode numerik yg akan dipakai bersama-sama dgn
analisis galat awal.
 Pemilihan model berdasarkan: akurasi, mudah diprogram, pelaksanaan
cepat, kepekaan thd perubahan data.
 Menyusun algoritma dari metode numerik yg dipilih.
Tahan-tahap Memecahkan Persoalan
Secara Numerik
4. Pemrograman
 menterjemahkan algoritma ke dalam program komputer dgn
menggunakan salah satu Bahasa pemrograman yg dikuasai.
5. Operasional
 program dijalankan dgn data uji coba sebelum data yg
sesungguhnya.
6. Evaluasi
 bila telah menggunakan data sesungguhnya, hasil yg diperoleh dpt
diinterpretasikan, meliputi analisis hasil run dan
membandingkannya dgn prinsip dasar dan hasil-hasil empirik utk
menaksir kualitas solusi numerik.
Galat (Kesalahan) atau Error
 Penyelesaian secara numerik hanya memberikan nilai
perkiraan yg mendekati nilai eksak dari penyelesaian analitik.
 Perbedaan antara nilai eksak dgn nilai pendekatan disebut
galat atau error.
 Ada 3 macam kesalahan dasar:
 Galat bawaan
 Galat pemotongan
 Galat pembulatan
Galat (Kesalahan) atau Error
 Galat bawaan
 Galat dalam nilai data yg terjadi akibat kekeliruan dlm
menyalin data, salah membaca skala, atau kesalahan
karena kurangnya pengertian mengenai hukum-hukum fisik
dari data yg diukur.
 Contoh: kalibrasi alat ukur yg tidak akurat, kesalahan
manusia dalam mengukur, dll.
Galat (Kesalahan) atau Error
 Galat pemotongan
 Berhubungandgn cara pelaksanaan prosedur numerik.
 Contoh: pada deret Taylor tak berhingga dpt dipakai utk
menghitung sinus sembarang sudut x dlm radian:

 Kita tidak dapat memakai semua suku dlm deret, karena deretnya
tak berhingga.
 Misalkan kita dapat berhenti pd suku tertentu misalnya x^9, suku
yg dihilangkan menghasilkan suatu galat.
 Dalam perhitungan numerik, galat ini sangat penting.
Galat (Kesalahan) atau Error
 Galat pembulatan
 Terjadi akibat pembulatan angka
 Pada komputer biasanya disediakan jumlah digit atau angka
tertentu, misalnya 5 digit.
 Penjumlahan 9,2654 + 7,1625 = 16,4279
 Ini terdiri dari 6 digit, sehingga tidak dapat disimpan dalam
komputer dan akan dibulatkan menjadi 16,428.
Bilangan Eksak vs Bilangan Non-Eksak
 Ada dua klasifikasi bilangan real yang dikenal dalam matematika
yaitu: bilangan eksak dan non-eksak.
 Bilangan eksak terdiri dari bilangan asli, bulat, rasional dan irasional
(yang ditulis dalam bentuk 2, π, dan e, misalnya).
 Bilangan non-eksak dikenal juga dengan sebutan bilangan aproksimasi
yakni bilangan hasil pembulatan/pendekatan/hampiran dari suatu
bilangan eksak (biasanya bilangan irasional yang ditulis dalam bentuk
bilangan desimal “terbatas”).
 Bilangan-bilangan aproksimasi dinyatakan dengan bilangan yang
mempunyai derajat ketelitian. Misalnya, bilangan π diaproksimasi
menjadi 3,1416 (teliti hingga empat tempat desimal), atau 3,14159265
(teliti hingga delapan tempat desimal).
 Sementara itu nilai eksak dari π adalah bilangan desimal tak terbatas
sehingga tidak mungkin dapat ditulis.
Angka Signifikan dan Pembulatan
 Angka-angka yang menyatakan suatu bilangan disebut angka-
angka signifikan.
 Jadi bilangan-bilangan 3,1416; 0,66667 dan 4,0687 masing-masing
memuat lima angka signifikan.
 Bilangan 0,0023 hanya mempunyai dua angka signifikan yaitu 2 dun 3,
karena nol hanya menentukan tempat dari titik decimal.
 Seringkali diinginkan untuk memotong/menyingkat penulisan
bilangan-bilangan yang tersusun panjang yang terdapat dibelakang
tanda koma “,” (versi indonesia) atau tanda titik “.” (versi
western),
 misalnya 12,345678912344 (versi indonesia) atau 12.345678912344
(versi western) yang memiliki 12 angka dibelakang tanda koma versi
indonesia.
 Proses pemotongan bilangan seperti itu disebut Pembulatan.
Angka Signifikan dan Pembulatan
 Secara umum, bilangan-bilangan yang dibulatkan mengikuti
aturan berikut:
 Untuk membulatkan suatu bilangan sampai ke n angka signifikan,
hilangkan semua bilangan yang ada setelah angka ke n+1.
 Apabila bilangan tepat ke n+1 yang dihilangkan tersebut
berkondisi:
 Kurang dari 5 (setengah satuan), maka angka ke n tidak berubah (tetap ).

 Lebih besar dari 5 (setengah satuan), maka angka ke n bertambah satu (satu
satuan).

 Tepat 5 (setengah satuan), maka angka ke n bertambah satu (satu satuan) bila angka
ke n ganjil, selain itu tetap.

 Bilangan yang dibulatkan disebut teliti sampai n angka


signifikan.
Angka Signifikan dan Pembulatan
 Contoh 1.3. Bilangan-bilangan berikut dibulatkan sampai
empat angka signifikan:
 1,6583 ke 1,658
 30,0567 ke 30,06
 0,859378 ke 0,8594
 3,14159 ke 3,142
Rangkuman
 Metode numerik adalah teknik yg digunakan utk memformulasikan
persoalan matematik sehingga dpt dipecahkan dgn operasi perhitungan
biasa (tambah, kurang, kali, dan bagi).
 Metode numerik hanya akan memperoleh solusi yg meghampiri atau
mendekati solusi sejati sehingga solusi numerik dinamakan juga solusi
pendekatan (approximation).
 Tahap-tahap dalam memecahkan persoalan secara numerik: pemodelan,
penyederhanaan model, pemrograman, operasional, evaluasi.
 Penyelesaian secara numerik dari suatu persamaan matematis hanya
memberikan nilai perkiraan yg mendekati nilai eksak (yg benar) dari
penyelesaian analitis.
 Perbedaan antara nilai eksak dgn nilai perkiraan disebut galat (error).
 Terdapat 3 macam galat: galat bawaan, galat pemotongan, dan galat
pembulatan.
Tugas (Tidak Dikumpulkan)
 Evaluasi:
1. Apa perbedaan dari metode analitik, metode empirik, dan
metode numerik?
2. Apa yang dimaksud permodelan dan model matematika?
3. Jelaskan tahapan-tahapan penyelesaian secara numerik.
4. Mengapa dalam konsep analisa numerik ada yang
dinamakan galat?
5. Jelaskan definisi dan berbagai jenis galat.
6. Apa yang dimaksud dgn ketidakpastian dalam proses fisis
dan pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai