(TM61650)
Semester Genap 2019/2020
2 SKS
Metode
Penyelesaian
Metode analitik:
metode sebenarnya yg dapat memberikan solusi sebenarnya
(exact solution) atau solusi sejati, artinya penyelesaian metode
matematika dgn rumus aljabar yg sudah baku dan solusi yg
dihasilkan memiliki galat atau error = 0.
Kelemahan: hanya unggul pd sejumlah persoalan matematika yg
terbatas. Persoalan di dunia nyata sering kali mellibatkan bentuk
dan proses yg rumit. Akibatnya, metode analitik terbatas.
Definisi Analisa Numerik
Metode numerik:
Teknik yg digunakan utk memformulasikan persoalan matematik
sehingga dapat dipecahkan dgn perhitungan/aritmetika biasa
(tambah, kurang, kali, dan bagi).
Metode = cara, numerik = angka.
Secara harfiah, metode numerik = cara berhitung dgn
menggunakan angka-angka.
Perbedaan Analisa Numerik
dengan Analitk
Solusi dgn menggunakan numerik selalu berbentuk
angka. Dgn metode analitik umumnya menghasilkan
solusi dlm bentuk fungsi matematika yg selanjutnya dpt
dievaluasi utk menghasilkan nilai dlm bentuk angka.
Dgn metode numerik, solusi yg diperoleh adalah
hampiran atau mendekati solusi sejati.
Solusi numerik = solusi pendekatan (approximation)
Tidak sama dgn solusi sejati, namun dpt dibuat seteliti
yg kita inginkan.
Ada selisih antara solusi hampiran dengan solusi sejati.
Selisih ini yg disebut galat (error).
Mengapa Analisa Numerik?
Kita tidak dapat memakai semua suku dlm deret, karena deretnya
tak berhingga.
Misalkan kita dapat berhenti pd suku tertentu misalnya x^9, suku
yg dihilangkan menghasilkan suatu galat.
Dalam perhitungan numerik, galat ini sangat penting.
Galat (Kesalahan) atau Error
Galat pembulatan
Terjadi akibat pembulatan angka
Pada komputer biasanya disediakan jumlah digit atau angka
tertentu, misalnya 5 digit.
Penjumlahan 9,2654 + 7,1625 = 16,4279
Ini terdiri dari 6 digit, sehingga tidak dapat disimpan dalam
komputer dan akan dibulatkan menjadi 16,428.
Bilangan Eksak vs Bilangan Non-Eksak
Ada dua klasifikasi bilangan real yang dikenal dalam matematika
yaitu: bilangan eksak dan non-eksak.
Bilangan eksak terdiri dari bilangan asli, bulat, rasional dan irasional
(yang ditulis dalam bentuk 2, π, dan e, misalnya).
Bilangan non-eksak dikenal juga dengan sebutan bilangan aproksimasi
yakni bilangan hasil pembulatan/pendekatan/hampiran dari suatu
bilangan eksak (biasanya bilangan irasional yang ditulis dalam bentuk
bilangan desimal “terbatas”).
Bilangan-bilangan aproksimasi dinyatakan dengan bilangan yang
mempunyai derajat ketelitian. Misalnya, bilangan π diaproksimasi
menjadi 3,1416 (teliti hingga empat tempat desimal), atau 3,14159265
(teliti hingga delapan tempat desimal).
Sementara itu nilai eksak dari π adalah bilangan desimal tak terbatas
sehingga tidak mungkin dapat ditulis.
Angka Signifikan dan Pembulatan
Angka-angka yang menyatakan suatu bilangan disebut angka-
angka signifikan.
Jadi bilangan-bilangan 3,1416; 0,66667 dan 4,0687 masing-masing
memuat lima angka signifikan.
Bilangan 0,0023 hanya mempunyai dua angka signifikan yaitu 2 dun 3,
karena nol hanya menentukan tempat dari titik decimal.
Seringkali diinginkan untuk memotong/menyingkat penulisan
bilangan-bilangan yang tersusun panjang yang terdapat dibelakang
tanda koma “,” (versi indonesia) atau tanda titik “.” (versi
western),
misalnya 12,345678912344 (versi indonesia) atau 12.345678912344
(versi western) yang memiliki 12 angka dibelakang tanda koma versi
indonesia.
Proses pemotongan bilangan seperti itu disebut Pembulatan.
Angka Signifikan dan Pembulatan
Secara umum, bilangan-bilangan yang dibulatkan mengikuti
aturan berikut:
Untuk membulatkan suatu bilangan sampai ke n angka signifikan,
hilangkan semua bilangan yang ada setelah angka ke n+1.
Apabila bilangan tepat ke n+1 yang dihilangkan tersebut
berkondisi:
Kurang dari 5 (setengah satuan), maka angka ke n tidak berubah (tetap ).
Lebih besar dari 5 (setengah satuan), maka angka ke n bertambah satu (satu
satuan).
Tepat 5 (setengah satuan), maka angka ke n bertambah satu (satu satuan) bila angka
ke n ganjil, selain itu tetap.