PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dari dataran yang tinggi menuju dataran rendah ke laut dan ada yang
tertampung secara permanen dan atau sementara dalam suatu area. Proses
ini menggerus dan membawa berbagai macam bahan yang berasal dari
mempengaruhi kualitas air dan hewan yang hidup didalamnya seperti ikan
(Palar, 2004).
dampak dari aktivitas manusia. Hal ini dapat terjadi oleh pengkristalan
timbal di udara dengan bantuan air hujan. Timbal juga dapat masuk ke
dengan , air buangan pertambangan biji timah hitam dan sisa industri batu
2012).
Senyawa timbal bersifat racun dan berbahaya bagi kesehatan tubuh,
timbal dapat terjadi karena terhirupnya secara terus menerus debu, asab
pipa, industri cat, industri aki, industri mobil, peralatan radio, patri dan
timbal sebesar 0,2 – 0,5 mg/L Pb sudah jarang ditemukan organisme yang
mampu hidup kecuali Chironomus dan larva capung (Cullen dkk, 2003).
Ikan nila merupakan ikan air tawar yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan
nila merupakan ikan dengan laju pertumbuhan yang cepat dan budidaya
yang tidak sulit. Ikan nila juga memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap
stres dari lingkungan (Nirmala dkk, 2012). Menurut Metelev dkk, (1983)
3. Kehilangan keseimbangan
4. Kerusakan pada saluran pernafasan
pembekuan
penghasilan dengan cara budidaya ikan. Ikan yang banyak dibudidaya dan
lebih peka dan membutuhkan sampel yang sedikit dan cocok untuk analisa
logam.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
1. Apakah terdapat paparan timbal (Pb) dalam daging ikan nila merah
2. Berapa kadar timbal (Pb) yang terdapat dalam daging ikan nila merah
C. TUJUAN PENELITIAN
Jombor
2. Untuk mengetahui berapa kadar timbal (Pb) dalam daging ikan nila
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti :
Sebagai awal atau dasar penelitian lebih lanjut tentang paparan timbal
2. Bagi masyarakat :
E. KEASLIAN PENELITIAN
daging ikan nila yang ada di Sungai Kali Tengah Sidoarjo. Peneliti
tempat ikan nila yang hidup di Sungai Kali Tengah, Sidoarjo memiliki
kadar Pb yang jauh melebihi batas yaitu sebesar 0,008 ppm ( menurut
melampaui batas.
tahun 2015 yang berjudul “Kadar Logam Barat Timbal (Pb) pada Air
teknik purposing sampling dari beberapa tempat Ikan nila yang hidup
pada ikan dan air telah melebihi batas dan semakin tinggi kadar Pb
ikan sapu-sapu yang hidup di sungai tersebut. Hasil dari penelitian ini
adalah kadar Mercuri (Hg), Cadnium (Cd), dan Timbal (Pb) pada
Perbedaan yang akan dilakukan oleh peneliti lain adalah sampel dan
lokasi penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TIMBAL (Plumbum/Pb)
Timbal atau lebih dikenal dengan nama timah hitam. Termasuk logam
dengan golongan IV-A pada Tabel Periodik Unsur Kimia. Memiliki nomor
yaitu hanya 0,0002% dari jumlah seluruh kerak bumi (Palar, 2012).
digunakan dalam industri pipa, lempeng logam, cat, aki, industri mobil,
(Ruslijanto, 1984). Selain itu timbal juga ditemukan pada bahan bakar
yaitu :
karena kemapuan biota dalam mengakumulasi logam berat yang ada dalam
air. Timbal dapat bersifat toksik pada ikan baik secara kronis maupun akut.
Efek secara kronis dimulai dengan menurunya berat badan yang disertai
serta gangguan pada sistem saraf tepi (Anonim, 2003). Timbal terikat pada
berbagai macam jaringan seperti hati, limfa, otak dan sumsum tulang
(Riyadina, 1997).
Menurut Metelev dkk, (1983) ciri-ciri ikan terkena racun timbal adalah :
3. Kehilangan keseimbangan
pembekuan
tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, tanah serta debu
minuman, udara, air, tanah serta debu yang tercemar. Meskipun tubuh
yang terkena, hal ini dikarenakan sifat toksik logam Pb. Keracunan akibat
antara lain :
adalah enzim jenis sitoplasma. Enzim ini akan beraksi secara aktif
pada tahap awal sintesa dan selama sirkulasi sel darah merah
muda).
(Palar, 2012).
b. Sistem saraf
pasa otak besar, dan delirium, yaitu sejenis penyakit gula (Palar,
2012).
c. Sistem urinaria
(Palar, 2012).
d. Sistem reproduksi
terjadi antara tikus jantan yang diberi perlakuan dengan tikus betina
e. Sistem endokrin
Organ lain yang dapat diserang oleh racun yang dibawa oleh
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Familli : Cichildae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis sp
Ikan nila merah (Oreochromis sp) merupakan ikan hasil persilangan
Amerika Serikat pada tahun 1970. Ikan nila merah asal Florida (red
sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah. Sirip
hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir sirip
Ikan nila memiliki lima buah sirip, yakni sirip punggung (Dorsal
fin), sirip dada (Pectoral fin), sirip perut (Venteral fin), sirip anus
(Anal fin) dan sirip ekor (Caudal fin). Sirip punggungnya memanjang,
dari bagian atas tutup insang hingga bagian atas sirip ekor. Ada
sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil. Sirip anus
hanya satu buah dan berbentuk agak panjang. Sementara itu, sirip
Ciri-ciri ikan nila jantan adalah warna badan lebih gelap dari ikan
telur, sedang yang di belakang untuk mengeluarkan air seni dan bila
2005).
payau ataupun di dataran tinggi berair tawar. Habitat hidup ikan nila
hidup ikan nila adalah suhu, pH, oksigen terlarut (DO) dan salinitas
(Suyatno, 2005).
Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah.
Serapan Atom adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis
meliputi absorpsi sinar oleh atom-atom netral unsur logam yang masih
Atom (SSA) pada dasarnya sama seperti absorpsi sinar oleh molekul
(Khopkar, 1990).
kadar yang cukup dalam sampel, tetapi hanya tersedia sedikit dalam
memberikan garis emisi yang tajam dari suatu unsur yang spesifik
silindris dan terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang
b. Tempat sampel
1. Nyala (Flame)
Rohman, 2012).
UP : Udara-Gas Propana
comsumption burner)
cara langsung.
relatif rendah
pirolisis
c. Pengatoman (atomizing)
3. Monokromator
2012).
Macam-macam monokromator yaitu prisma, kaca
rock salt (kristal garam) untuk daerah infra red dan kisi
4. Detektor
(Underwood, 2002).
5. Amplifier (penguat)
6. Recorder
7. Readout
dalam bentuk larutan dan sampel harus sangat encer, ada beberapa
sesuai.
d. Selain encer, larutan sampel juga harus jernih, stabil, dan tidak
dan pemekatan.
As
Cs = x Cb
Ab
Yang mana :
Ab : Absorbansi baku
As : Absorbansi sampel
Cb : Konsentrasi baku
Cs : Konsentrasi sampel
a. Ganguan kimia
Rohman, 2012).
b. Gangguang Matrik
c. Gangguan Ionisasi
larutan unsur yang mudah diionkan atau atom yang lebih elektro
positif dari atom yang dianalisis, misalnya Cs, Rb, K dan Na
Polusi logam
Zn Fe Pb Cd Ca
Ikan Nila
Spektrofotometri
serapan atom
Kadar Pb
Spektrofotometri serapan
Ikan Nila Kadar timbal
atom
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
B. VARIABEL PENELITIAN
C. DEFINISI OPERASIONAL
uji kadar timbal pada daging ikan nila dengan panjang gelombang 217
nm.
1. Popuasi
2013).
2. Sampel
rawa jombor.
Populasi
1. Instrumen:
b. Microwave Digestion
f. Kertas saring
g. Erlenmeyer
komputer
2. Analisis data
H. JALANNYA PENELITIAN
1. Tahapan persiapan
Sampel diambil dari tiga tempat yang berbeda yaitu daerah selatan,
daerah utara, dan daerah timur. Dari masing – masing daerah diambil
suhu 50º-60ºC.
larutan baku 100 ppm dipipet sebanyak 0 ml, 1 ml, 5 ml, 10 ml, 15
C .V .(fp)
K =
B
Keterangan :
A. Hasil Penelitian
2. Preparasi Sampel
Dari tabel rata – rata dan standar deviasi didapatkan hasil cluster I
sampel 1 dengan kadar timbal sebesar 1,8336 mg/kg dan cluster I sampel
2 dengan kadar timbal sebesar 1,0719 mg/kg didapatkan rata – rata 1,4527
kadar timbal 0,3450 mg/kg dan cluster II sampel 2 memiliki kadar timbal
0,2836 mg/kg dengan rata – rata untuk kadar timbal cluster II 0,3143
mg/kg dan standar deviasi 0,0436. Cluster III sampel 1 memiliki kadar
timbal 0,3003 mg/kg dan cluster III sampel 2 memiliki kadar timbal
0,3255 mg/kg dengan rata – rata kadar timbal cluster III 0,3129 mg/kg dan
B. Pembahasan
yang terkandung dalam ikan nila merah yang dibudidaya di rawa jombor
dengan metode SSA. Timbal adalah logam berat yang terkandung dalam
hidup.
berbahaya terhadap organ yang terkena, hal ini dikarenakan karena sifat
toksik logam Pb dan sulit untuk dieksresi oleh tubuh. Keracunan akibat
timbal yang sanggat canggih hal ini dikarenakan kecepatan analisanya dan
(Khopkar, 1990)
Sampel dalam penelitian ini adalah ikan nila merah (Oreochromis sp)
Bayat Kabupaten Klaten. Ikan nila yang diambil adalah ikan nila merah
yang telah siap konsumsi dan telah dibudidaya selama 3 bulan. Ikan nila
diambil di tiga cluster, setiap cluster diambil dua sampel ikan nila merah
dengan ukuran yang sama. Ikan nila merupakan ikan air tawar yang
bernilai ekonomis tinggi. Ikan nila merupakan ikan nila dengan laju
pertumbuhan yang cepat dan proses budidaya yang tidak sulit dan
memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap lingkungan sekitar (Nirmala
dkk, 2012).
bervariasi dari masing – masing sampel yang dapat dilihat pada tabel 4.2.
cluster yang lain. Hal ini karena daerah keramba sangat dekat dengan
paparan timbal yang lebih dibanding dengan daerah lain. Faktor lain yang
menyebabkan ikan memiliki kadar timbal yang tinggi adalah berat sampel
yang lebih berat dari sampel yang lain dan banyaknya kendaraan perahu
daerah warung apung. Daerah ini memiliki kadar timbal yang juga
ketengah Rawa dan dekat dengan aliran masuk anak sungai dari desa
sekitar. Rendahnya kandungan kadar timbal juga dapat dikarenakan usia
Cluster III dengan rata – rata kadar timbal 0,3129 mg/kg berada di
atau intensitas kendaraan yang melintas sedikit dan jaring budidaya ikan
berada dekat dengan aliran air menuju keluar Rawa, sehingga diasumsikan
kadar timbal di daerah ini yang paling rendah diantara ketiga cluster.
Rendahnya kandungan timbal dalam daging ikan nila merah juga dapat
pada daging ikan dan olahannya adalah 0,3 mg/kg sedangkan dari hasil
penelitian setiap cluster memiliki kadar timbal yang bervariasi yaitu rata –
0,3143 mg/kg dan cluster III 0,3129 mg/kg. Sehingga pada daerah cluster
batas yang ditetapkan SNI 7387 – 2009. Hal ini kemungkinan besar
melintas, banyaknya sampah yang terdapat di rawa jombor, aliran air yang
lebih lama. Logam berat termasuk timbal masuk kedalam tubuh ikan
melalui air, sedimen dan makanan yang dikonsumsi ikan. Logam berat
karena timbal memiliki densitas yang lebih besar dari air laut. Logam Pb
akan terakumulasi pada sedimen dan detritus, sehingga peluang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
timbal ketiga cluster melebihi batas yang ditetapkan oleh SNI SNI
B. SARAN
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan sampel jenis ikan yang
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Material Safety Data Sheet : Lead Nitrate. PO BOX 111.
Thuringowa Central, Qld. Australia, Townsville
Anonim. 2009. SNI 6989.8:2009 Air dan Limbah Bagian 8: Cara Uji Timbal (Pb)
Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Badan Standarisasi Nasional.
Jakarta
Cullen, G., Dines, A., Kolev, S. 2003. Monograph For UKPID : lead. National
Poisons Information Service. London.
Gandjar, I.G dan Rohman, Abdul. 2012 . Kimia Farmasi Analisis. Pustaka
Pelajar. Jakarta. Hal :289,306,309,310,312,313-316
Imron dan Munif, 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Sapto Agung.
Jakarta. Hal 107
Khairuman dan Amri, Khairul, 2007. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Nirmala, K., Hastuti, Puji., Yunita. Yanuar, Vika. 2012. Toksisitas Merkuri (Hg)
dan Tingkat Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan, Gambaran Darah, dan
Kerusakan Organ Pada Ikan Nila (Oreochromis nilaticus). Journal
Akuakultur Indonesia 11 (1). Jakarta. Hal 38-48
Metelev, V.V., Kanaev, A.I., & Dzasokhova, N.G 1983. Water Toxicologi.
Amerid Publishing Co.PVT.Ltd. New Delhi, India. Hal 827-834
Palar, Heryanto. 2008. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta.
Jakarta. Hal : 10, 74-92
Palar, Heryanto. 2004. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta.
Jakarta.
Palar, Heryanto. 2012. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta.
Jakarta.
Priatna, E.D. Purnomo, Tarzan. Kuswanti, Nur. 2015. Kadar Logam Barat Timbal
(Pb) pada air dan Ikan Bander ( Barbonymus gonionotus) di Sungai
Brantas Wilayah Mojokerto. Skripsi. Universitas Negeri Surabaya.
Surabaya.
Ratmini. A, N. 2006. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb), Mercuri (Hg) dan
Cadnium (Cd) pada Sungai Ciliwung Stasiun Srengseng, Condet dan
Manggarai . Skripsi. Universitas Nasional. Jakarta.
Simbolon D, Surya SM, Winsa SY. 2010. Kandungan Mercuri dan Sianida Pada
Ikan yang Tertangkap Pada Teluk Kao, Halmahera Utara. Ilmu
Kelautan,
Sudarmaji, J. Mukono, Dan Corie I.P. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan
Dampaknya terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
Surabaya. Vol. 2, No. 2
Sugiyono, 2013. Statistik untuk Penelitian. alfabeta. Bandung. Hal 61 dan 62.
Underwood, 2002. Analisis Kimia Kualitatif ad VI, Erlangga. Jakarta. Hal 421-
428.