Makalah TBB
Makalah TBB
Oleh :
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami proses produksi pabrik baja slab.
2. Dapat mengetahui bahan baku proses produksi.
3. Dapat mengetahui peralatan utama yang digunakan pabrik slab baja.
BAB II
ISI
Pabrik baja slab ini dibagi menjadi dua pabrik, yaitu SSP 1 dan SSP
2. Perbedaan pada SSP 1 dan SSP 2 hanya terdapat pada tahun
pengoperasiannya. SSP 1 mulai beroperasi pada tahun 1983 dengan
memiliki 4 buah dapur listrik (Electric Arc Furnace) yaitu EAF V, VI, VII
dan VIII dengan masing-masing dapur busur listrik di supply daya oleh
trafo peleburan berkapasitas 60/66 MVA. Slab Steel Plant 1 (SSP-1)
didirikan oleh SMS Demag (Jerman) pada tahun 1982 dan kemudian
commissioning tahun 1983. SSP-1 awalnya memiliki kapasitas produksi
sebesar 1.000.000 Ton Slab Baja/Tahun, dan sejak diadakannya refamping
mesin – mesin tahun 2002 – 2003 kapasitasnya bertambah menjadi
1.200.000 Ton Slab Baja/Tahun.
Pabrik SSP 2 beroperasi pada tahun 1993 dibangun oleh VAI
Austria. Pabrik ini memiliki 2 buah dapur listrik yaitu EAF IX dan EAF X
dengan masing-masing dapur busur listrik di supply daya dari trafo
peleburan berkapasitas 93,5 / 103 MVA, dimana pengaturan dapur
peleburan menggunakan system otomatisasi komputer level 1 dan level 2.
kapasitas produksinya 850.000 ton per tahun, dengan ukuran slab yang
dihasilkan adalah dengan tebal 200 mm, lebar 800-900 mm dan panjang
6000-12000 mm. Beberapa proses produksi dalam SSP ini, yaitu Electric
Arc Furnace, Secondary Metalurgy Process, dan Casting Process.
Pada tahun 2001, terjadi pengurangan jumlah produksi tahunan
SSP-1 dan SSP-2 (Ton Slab Total) terjadi pengurangan jumlah produksi
dikarenakan krisis ekonomi, namun pada tahun 2004 mulai nampak
peningkatan jumlah produksi walaupun jumlah tersebut tidak mencapai
angka yang sama seperti tahun 2000 ke atas.
Mesin-mesin yang digunakan pada proses produksi dalam SSP 1
dan SSP 2 ini hampir semua sudah pernah dilakukan revitalization atau
upgrade. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pekerja di SSP,
terdapat satu mesin yang belum pernah dilakukan revitalization atau
upgrade yaitu mesin Continuous Casting Machine 3 (CCM 3) yang berada
pada casting process di SSP 2.
Gambar 1.1 Produksi Baja di PT. Krakatau Steel
Sumber : Brosur, produksi PT.Krakatau Steel
-Energy T=1564-15680C
-Electrode
-Tundish=24 T
-Scrap -T=1536-15510C
-Sponge
Mould
EAF 130 T T=16100C
-Slag 130 TLS Cutting Torch
Ferroalloys
Energy
Electrode
Ferroalloys
T=15650C Slab Inspection
-Argon=300 l/min
Ladle Furnace
b. LF (ladle furnace) :
Kapasitas ladle : 130 ton baja cair
Berat kosong : 62,5 ton
ukuran ladle : Diameter atas : 3.700 mm
Diameter bawah : 3.500 mm
Tinggi : 3.700 mm
Voltase ladle furnace : 6 MVA
Ladle dilengkapi oleh Ladle shroud, yaitu tempat untuk mengalirnya baja
cair ke tundish.
Slide gate, yaitu alat untuk membuka dan menutup ladle shroud.
d. Fasilitas Penunjang :
Bridge Crane kapasitas 220 ton max.
Water Treatment Plant (WTP).
c. Continous Feeding
Alat ini unuk mengisi bahan baku seperti besi spons dan
batu kapur. Continous feeding dilakukan setelah dapur dengan
bahan baku 40% dari total bahan yang harus dilebur. Sehingga
dengan demikian continous feeding dilakukan pada saat kondisi
furnace bekerja pada potensi maksimum.
d. Mould
Alat yang berada ada unit continous casting machine ini
berguna untuk pencetakan slab baja. Disamping itu dilakukan
pengaturan ketebalan dan lebar sesuai dengan ukuran permintaan
konsumen.
e. Electric System (Sistem Elektrik)
Transformer merupakan sistem elektrik yang memegang
peranan penting dalam proses peleburan baja. Transformer yang
digunakan untuk mensuplai daya ke dapur listrik (EAF). Pada
sekundernya dilengkapi dengan tap-tap pengatur tegangan, dengan
tujuan untuk menghasilkan panas pada elektrode sesuai dengan
yang diinginkan. Dengan demikian kestabilan panas pada baja cair
dapat dijaga sehingga mempercepat proses peleburan dan menjaga
dinding dapur agar tidak cepat gugur akibat radiasi panas yang
berlebihan.
f. Sistem Hidrolik (hidroulic system)
Sistem ini yang sangat dominan digunakan untuk
menggerakkan peralatan mekanik seperti : Roof (tutup dapur),
mengatur posisi tungku (furnace) dan menggerakkan peralatan-
peralatan dengan piston silinder. Ada 3 fungsi dari silinder hidrolik
pada ladle furnace. Yang pertama digunakan untuk mengangkat
dan menurunkan roof dari ladle furnace ketika proses akan
dilaksanakan ataupun proses telah selesai, terdapat tiga buah
cylinder hidraulic. Yang kedua untuk digunakan untuk menaikkan
dan menurunkan tiga buah elektroda, masing – masing digerakkan
oleh satu buah cylinder hydaulic. Yang ketiga digunakan untuk
menjepit elektroda tersebut.
g. Elektroda
Elektroda Karbon terbuat dari grafit dan dapat
menghasilkan arus listrik yang dapat dikonversikan menjadi energi
panas yang tinggi. Ukuran dari elektroda tergantung dari kapasitas
dapur. Elektroda dapat disambung satu dengan yang lain melalui
nipple pada ujung-ujungnya. Penyangga elektroda terdiri dari
tiang-tiang penyangga (electrode coulumn) dan lengan penyangga
(electrode arm). Diujung lengannya terdapat penjepit untuk
menjepit elektroda. Tiang dan lengan penyangga tersebut dapat
bergerak naik dan turun serta kesamping secara mekanik. Untuk
menghasilkan arus dengan rugi yang sangat kecil, maka dalam
peleburan baja dapur busur listrik menggunakan elektroda dengan
nilai tahanan yang sangat kecil, selain itu elektroda dapat
melakukan peleburan baja hingga 400-600 heat.
h. Sistem pendinginan.
Sistem ini dengan menggunakan sirkulasi air yang
o
didinginkan, sehingga temperaturnya tidak boleh melebihi 50 C.
dengan menggunakan air pendingin maka dapur busur listrik akan
aman dari temperatur yang berlebihan. Pendinginan di Furnace
khususnya untuk mendinginkan Roof dan Furnace Shell.
EAF LF RH CCM
1. Kontrol 1. Slag treatment 1. Vacuum 1. Tundish practice
tapping 2. Soft gas bubling degassing 2. Transfer practice
- Slag fre tapping 3. Desulfurisasi 3. Mould reaction
- Slag modifier 4. Kontrol alloy process
2. Deoksidasi 5. Modifikasi
inklusi
0 A 18 08
1 / 10 % Mn
1/100 % C
Menggunakan Al
Derajat desulfurisasi (semakin tinggi maka semakin rendah sulfur, nilainya 0-4)