Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

PROJECT

“Tugas-Tugas Perkembangan Anak”


Dosen Pengampu : Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd

Disusun Oleh :

NAMA : Putri Utari Hutagalung


NIM : 4171111041
KELAS : Matematika Dik A 2017

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, yang memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas
hidup yang kita jalani akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan dialam dunia ini,
terlebih lagi pada kehidupan akhiran kelak. Sehingga saya dapat membuat dan menyelesaikan
PR Psikologi Pendidikan.

Saya menyadari bahwa banyak kekurangan dari PR ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat masih kekurangan pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Harapan saya paling besar dari penyusunan PR Psikologi Pendidikan ini mudah-
mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat baik untuk pribadi, teman-teman maupun
orang banyak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Medan, Mei 2018

Penulis

Putri Utari Hutagalung

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

I. Latar Belakang Masalah.......................................................................................1


II. Rumusan Masalah.................................................................................................1
III. Tujuan Masalah....................................................................................................1

LANDASAN TEORI..............................................................................................................2

HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................................5

PENUTUP...............................................................................................................................8

ii
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah


Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan seseorang bersifat tidak
dapat digambarkan dengan angka dan perubahan bersifat tetap, perkembangan tidak
dibatasi oleh usia. Contoh, ketika seseorang belajar maka ia akan semakin cerdas
karena setiap orang mempunyai kesempatan yang sama dalam belajar ilmu
pengetahuan.
Pada Perkembangan Anak  6-12 tahun adalah masa ini anak memasuki masa
belajar didalam sekolah dan diluar sekolah. Anak belajar di sekolah, tetapi membuat
latihan di rumah yang mendukung hasil belajar di sekolah. Banyak aspek perilaku di
bentuk melalui penguatan verbal, keteladanan, dan identifikasi.

II. Rumusan Masalah


1. Apa faktor yang menyebabkan anak-anak tidak dapat melaksanakan tugas
perkembangannya dengan sempurna?
2. Bagaimana cara membantu anak-anak agar dapat menjalankan tugas
perkembangannya dengan sempurna?

III. Tujuan Masalah


1. Mengetahui apa faktor yang menyebabkan melaksanakan tugas
perkembangannya.
2. Mengetahui cara membantu anak agar dapat menjalankan tugas
perkembangannya.

1
LANDASAN TEORI

Pada Perkembangan Anak  6-12 tahun adalah masa ini anak memasuki masa belajar
didalam sekolah dan diluar sekolah. Anak belajar di sekolah, tetapi membuat latihan di rumah
yang mendukung hasil belajar di sekolah. Banyak aspek perilaku di bentuk melalui penguatan
verbal, keteladanan, dan identifikasi. Anak-anak pada masa ini juga mempunyai tugas-tugas
perkembangan (menurut Robert J. Hagvighurst), yakni:

1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan; bermain sepak bola,
loncat tali, berenang.
2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis
3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
5. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, berhitung
6. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
7. Membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai social
8. Memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
9. Membentuk sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga- lembaga.

Dalam perkembangan ini anak masih perlu mengembangkan pengetahuan melalui belajar.
Belajar secara sistematis disekolah juga belajar mengembangkan sikap, kebiasaan di rumah
ataupun lingkungan sekitarnya. Anak juga perlu di beri pujian atau penghargaan dalam
prestasinya, namun pengawasan dari guru dan orang tua juga perlu untuk memunculkan sikap
dan kebiasaan yang baik.

Perkembangan Fisik, Kognitif, Psikologi Anak Masa Sekolah 6-12 Tahun.

1.   Perkembangan Fisik


Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila
dibandingkan dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat
badan sekitar 2,5-3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm per tahun ( F.A Hadis 1996).
Oleh Karena itu periode ini juga sering disebut periode tenang sebelum menjelang masa
remaja.tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik
yang berarti. Karena selama masa ini terjadi, terutama bertambahnya ukuran system rangka
dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama kekuatan otot-otot secara

2
berangsur-angsur bertambah dan bayi gemuk (babyfat) berkurang. Pertambahan kekuatan
otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan (olah raga). Karena faktor perbedaan
jumlah sel-sel otot, maka pada umumnya untuk anak laki-laki lebih kuat dari pada anak
perempuan. (Santrock, 1995).

A. Perkembangan Motorik Kasar


Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh
perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh
digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan motorik kasar
dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda,
maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.

B. Perkembangan Motorik Halus


Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang
menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu. Perkembangan pada aspek
ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis,
menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.

2.     Perkembangan Kognitif


Seiring dengan masuknya anak kesekolah dasar, kemapuan kognitifnya urut
mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan minat
anak bertambah luas. Dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang
manusia dan objek-objek yang sebelumnya kurang berarti bagi anak.
Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara berangsur-
angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya fikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris
maka pada masa ini daya pikir anak berkembang kearah berpikir kongkrit, rasional dan
objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada dalam suatu
stadium belajar.
Menurut teori piaget, pemikiran anak masa sekolah dasar disebut juga pemikiran
operasional kongkrit (concrete operational thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan
pada objek-objek peristiwa nyata atau kongkritdalam upaya memahami alam sekitarnya
mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari panca indera, karena
anak mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan
kenyataan sesungguhnya (logikanya).

3
3.    Perkembangan Psikologi
Perkembangan seorang anak seperti yang telah banyak tersurat  di atas, tidak hanya
terbatas pada perkembangan fisik saja tetapi juga pada perkembangan psikologisnya : mental,
sosial dan emosional.
Menurut Teori Kolhbergdalam menganalisis perkembangan anak usia 6-12 tahun juga
membaginya menjadi dua tahapan :
- Tahapan pertama: usia 6-10 tahun.
Dalam usia ini, ia menilai anak sudah bisa menilai hukuman atau akibat yang diterimanya
berdasarkan tingkat hukuman dari kesalahan yang dilakukannya. Sehingga ia sudah bisa
mengetahui bahwa berperilaku baik akan mampu membuatnya jauh atau tak mendapatkan
hukuman.

- Tahapan kedua: usia 10-12 tahun.


Dalam usia ini, menurut Kolhberg, ia sudah bisa berpikir bijaksana. Hal ini ditandai dengan
ia berperilaku sesuai dengan aturan moralagar disukai oleh orang dewasa, bukan karena takut
dihukum. Sehingga berbuat kebaikan bagi anak usia seperti ini lebih dinilai dari tujuannya. Ia
pun menjadi anak yang tahu akan aturan.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN

NAMA SISWA : Cut Nadia


TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Tanjung Pura, 13 Mei 2007
JENIS KELAMIN : Perempuan

Tugas-tugas perkembangan anak

No Pertanyaan B CB KB BB
1 Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan √
permainan.
2 Belajar membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya √
sendiri sebagai makhluk biologis (dapat merawat kebersihan
dan kesehatan diri).
3 Belajar bergaul dengan teman sebaya. √
4 Belajar memainkan peranan sesuai degan jenis kelaminnya. √

5 Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan √


berhitung.
6 Belajar mengembangkan konsep (agama,ilmu pengetahuan, √
adat istiadat) dalam sehari-hari.
7 Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman tentang √
benar/salah, baik/buruk).
8 Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi ( bersikap √
mandiri).
9 Belajar mengembangkan sikap positif kehidupan sosial. √

5
NAMA : Cut Nadia

TEMPAT / TANGGAL LAHIR : Tanjung Pura, 13 Mei 2007

JENIS KELAMIN : Perempuan

Cut Nadia memiliki perkembangan anak yang berkembang dengan mendapatkan skor
26 dari 36. Jadi dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa subjek pertama ini
dikategorikan berkembang.

 Subjek sudah mampu bermain dengan baik dan memperoleh keadaan fisik yang baik.
 Subjek kurang berkembang dalam membentuk sikap positif terhadap keadaan
biologis, karena untuk kebersihan subjek ini masih diatur oleh orang tuanya,
walaupun tidak sepenuhnya.
 Subjek sudah mampu menempatkan dirinya dengan teman sebayanya, diluar dari
bergaul dengan keluarga.
 Subjek sudah cukup berkembang dalam menempatkan dirinya dan permainan apa
yang seharusnya layak dimainkan untuk seorang anak laki-laki.
 Subek sudah mampu untuk membaca, menghitung, dan memahami simbol-simbol
sehingga subjek mampu mengikuti pelajaran disekolah.
 Subjek sudah cukup berkembang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, ajaran
agama dan adat istiadat untuk diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
 Subjek kurang berkembang dalam membedakan mana yang baik dan buruk untuk
dirinya sendiri.
 Subjek kurang berkembang dalam bersikap mandiri dengan menentukan sendiri tanpa
bertanya kepada orang lain tentang apa yang harus dilakukannya.

Subjek kurang berkembang dalam hal mengembangkan sikap positif kehidupan sosial, karena
subjek terkadang suka mendahului keinginannya walaupun terkadang subjek menuruti
kemauan orang tuanya.

Hasil wawancara yang saya dengan subjek yang saat ini duduk di kelas V. Cut Nadia
memiliki ciri-ciri sedikit tinggi, berkulit sawo matang dan rambut ikal. Merupakan anak

6
kedua dari satu bersaudara. Ia mempunyai seorang abang, saat ini ia tinggal bersama Ibunya,
Ayahnya telah meninggal dunia.

Saat saya mewancarai Subjek tersebut apakah ia dapat merawat kesehatan dan
kebersihan dirinya sendiri, ia mengatakan ia kurang baik dalam tugas perkembangan tersebut.
Alasannya ia sudah terbiasa kalau mandi selalu di mandikan oleh ayahnya, dan dapat saya
simpulkan bahwa subjek tersebut tidak dapat melaksankan tugas perkembangannya karena
faktor ayahnya yang sudah meninggal dunia.

Subjek juga kurang berkembang dalam mengembangkan kata hati, belum bisa
memilih mana yang baik dan mana yang buruk, kurang berkembang dalam bersikap mandiri,
dan juga kurang berkembang dalam mengembangkan sikap positif kehidupan sosial. Untuk
kebersihan diri ia sendiri saja sulit apalagi untuk menilai baik buruknya sesuatu. Dalam
bersikap kemandirian ia kurang bekembang karena segala sesuatu yang harus ia kerjakan
selalu saja di ingatkan oleh Ibunya.

Cara membantu agar subjek tersebut dapat melaksanakan tugas perkembangannya


melalui pendekatan, yaitu awalnya saya mendekatkan diri dengan subjek ini lalu
menasehatinya secara perlahan. Saya mengatakan bahwa menjaga kebersihan diri dan
menjaga kesehatan tubuh berfungsi untuk diri kita sendiri bukan orang lain, jadi tidak perlu
menunggu orang lain yang akan memandikan kita baru kita mandi, jika kita mampu menjaga
kebersihan diri kita maka hidup kita akan sehat jauh dari penyakit.

Cara membantu dalam mengembangkan sikap kemandiriannya, saya melakukan


pendekatan juga. Kalau bukan kita sendiri yang memulai untuk bersifat mandiri siapalagi,
janganlah mengharapkan peringatan dari orang lain walaupun orangtua kita sendiri melainkan
harus kesadaran diri kita sendiri. Kalau tidak dimulai dari sekarang mau kapan lagi.

7
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui bahwa masa usia sekolah adalah masa
belajar. Pada usia ini anak disebut juga priode intelektual, karena merupakan tahap pertama
anak menggunakan sebagian waktunya untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya.
Anak usia ini sedang belajar di Sekolah Dasar (SD) dan mendapat pelajaran tentang Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Perhatian anak sedang ditujukan kepada
dunia pengetahuan tentang dunia dan alam sekelilingnya. Namun, hal ini tergantung dengan
lingkungan anak dan didikan orang tua maupun yang lain, agar mereka bisa benar-benar
memiliki perkembangan kognitif yang baik.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa ada 9 tugas-tugas
perkembangan anak yang seharusnya dilaksanakan oleh anak pada usia 6-12 tahun. Namun,
dibalik pelaksanaan tersebut tidak semua terlaksana dengan baik oleh anak-anak. Ada
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak berhasilan atau tidak terlaksannya tugas-
tugas perekembangan tersebut adalh tingkat perkembangan yang mundur, tidak adanya
kesempatsn untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan, tidak adanya motivasi misalnya
dari orang tua dan orang disekitarnya, adanya kesehatan yang buruk, catat tubuh dan juga
terdapat tingkat kecerdasan yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai