Anda di halaman 1dari 5

VII.

Hasil Pengamatan

Tabel 1. Jejak Satwa yang Ditemui di Kawasan Taman Hutan Raya Lembah
Seulawah Aceh Besar

Jejak Hewan Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia
Jenis Hewan
Ordo : Artiodactyla

Familia : Suidae

Genus : Sus

Spesies : Sus scrofa.

Deskripsi

Gambar tersebut menunjukkan bahwa adanya hewan yang tinggal atau

melewati kawasan tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan adanya jejak

yang ditinggalkan yang berupa cetakan kaki. Cetakan kaki tersebut

diduga cetakan kaki babi berdasarkan bentuknya jejak hampir mengotak

dengan ujung terbelah, pijakan dalam pada bagian tengah, bagian

belakang ada kuku yang keluar.


VIII. Pembahasan

Jejak merupakan cetakan kaki atau kuku dari hewan pada substrat tertentu

sesuai dengan kebiasaan hidup atau perilaku dari hewan tersebut, misalnya aktivitas

kehidupan, sifat kelompok, waktu aktif, wilayah pergerakan, cara mencari makan,

cara membuat sarang, hubungan sosial, tingkah laku dan lain-lain.

Jejak adalah kumpulan dari cetakkan kaki satwa liar yang ditinggalkan

diatas permukaan tanah. Identifikasi umumnya dilakukan untuk jejak kaki satwa liar

dari golongan mamalia besar. Jejak kaki berbagai jenis satwa liar dapat diidentifikasi

dilapangan berdasarkan hasil cetakkan jejak pada keadaan dan pengukuran yang

normal. Dalam penelitian jejak kaki yang perlu dikenal adalah posisi kaki depan dan

kaki belakang.

Diantara beberapa jenis satwa liar ada yang mempunyai kebiasaan untuk

meninggalkan atau melepaskan bagian-bagian seperti tanduk, tulang, bulu-bulu

rambut, kulit dan duri. Dari bagian ini dapat diketahui wilayah penyebarannya. Cara

lain adalah dengan suara dan bunyi-bunyianya, yang dimaksud dengan suara adalah

sesuatu yang kita dengar sebagai akibat dari tingkah laku.

Melacak jejak binatang adalah keahlian menafsirkan berbagai petunjuk,

seperti jejak tapak kaki, jalur alam, dan bekas gigitan pada tumbuhan, untuk

menemukan binatang apa yang baru saja mencari makanan, memburu mangsa, atau

bersembunyi di area tertentu. Melacak jejak binatang adalah keterampilan yang

berguna untuk dikuasai jika kita ingin berburu atau memotret binatang, atau jika

memiliki ketertarikan untuk mempelajari makhluk-makhluk hidup yang hidup di


sekitara. Jika ingin menguasai cara melacak jejak beruang, burung, kelinci, rusa,

tikus, rubah dan binatang-binatang lainnya.

Semua hewan hidup dengan berbagai pertanda yang mereka perlihatkan

baik berupa jejak seperti bekas telapak kaki dipermukaan tanah, feses yang

ditinggalkan dan bagian-bagian yang ditinggalkan seperti sarang dan bau-bauan yang

juga perlu dipelajari secara seksama.

Banyak tanda yang dapat diperlihatkan oleh semua hewan hidup, salah

satunya adalah jejak. Jejak mamalia merupakan bekas cetakan kaki atau kuku dari

hewan mamalia pada suatu substrat tertentu sesuai dengan kebiasaan hewan tersebut.

Contoh lain yang dapat ditinggalkan oleh hewan hidup sebagai tanda adalah

feses,  serpihan kulit, bagian tubuh, tulang, gigi, sisa makanan, sarang dan

sebagainya. Penemuan jejak banyak ditemukan dihutan yang terlidung maupun yang

tidak dilindungi, seperti banyak yang ditemukan adalah jejak dari harimau, babi,

beruang dan sebagainya.

Jejak-jejak ataupun tanda lainnya yang ada dilapangan dapat dipergunakan

sebagai indikator ada atau tidaknya satwa liar yang bersangkutan, antara lain tapak

kaki. Bekas tapak kaki dipermukaan tanah penting untuk diketahui bentuk, ukuran

dan umurnya. Tempat-tempat untuk menemukan jejak antara lain ditepi sungai,

tempat berkubang, pantai, tempat-tempat istirahat dan lorong-lorong diantara

tumbuhan bambo dan semak belukar.

Bentuk jejak yang ditinggalkan oleh suatu hewan sangat beragam, tegantung

pada jenis hewannya. Ada yang ukurannya besar dan ada juga yang ukurannya kecil,

ada yang dalam dan ada juga yang dangkal.


Pada praktikum dikenal beberapa jejak satwa yaitu jejak kotoran, jejak

telapak kaki, jejak pembuatan sarang, dan jejak menggosokkan badan. Jejak kotoran

adalah jejak yang ditinggalkan oleh hewan berupa feses yang bentuknya berbeda-

beda. Kemudian jejak telapak kaki adalah suatu jejak yang ditinggalkan oleh hewan

yang terdapat pada tanah tempat ia berjalan atau berpijak. Selanjutnya terdapat jejak

pembuatan sarang yang dilakukan oleh suatu hewan yang berbentuk gua dan terdapat

jejak satwa yang berupa jejak menggosokkan badan yang dijumpai pada sebagain

batang pohon yang warnanya terlihat berbeda. Pada praktikum ini hanya ditemukan

satu jenis jejak yaitu jejak kaki babi hutan.

Babi Hutan atau dikenal juga dengan nama Celeng, memiliki nama latin Sus

scrofa. Merupakan babi dari genus Sus, bagian dari keluarga Suidae. Ukuran tubuh

Babi Hutan bermacam-macam dari yang kecil hingga yang besar. Bahkan ada yang

ukurannya bisa menyaingin Babi Hutan Raksasa (Giant forest hog). Tinggi Babi

Hutan dewasa diukur dari pundaknya sekitar 55-110 cm. Babi Hutan dewasa dapat

memiliki panjang 90 hingga 200 cm. Itu belum ditambah dengan panjang ekornya

yang bisa mencapai 15-40 cm. Berat babi hutan rata-rata sekitar 50-90 kg, tergantung

dari daerah tempat tinggalnya.


IX. Kesimpulan

1. Jejak merupakan cetakan kaki atau kuku dari hewan pada substrat

tertentu sesuai dengan kebiasaan hidup atau perilaku dari hewan tersebut.

2. Pada praktikum dikenal beberapa jejak satwa yaitu jejak kotoran, jejak

telapak kaki, jejak pembuatan sarang, dan jejak menggosokkan badan.

3. Pada praktikum ini hanya ditemukan satu jenis jejak yaitu jejak kaki babi

hutan.

4. Jejak kaki berbagai jenis satwa liar dapat diidentifikasi dilapangan

berdasarkan hasil cetakkan jejak pada keadaan dan pengukuran yang

normal.

5. Dalam penelitian jejak kaki yang perlu dikenal adalah posisi kaki depan

dan kaki belakang.

6. Babi Hutan atau dikenal juga dengan nama Celeng, memiliki nama

latin Sus scrofa.

Anda mungkin juga menyukai