Anda di halaman 1dari 3

Penerapan Ekonomi Pancasila

Pengertian
Ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang berlandaskan ideologi pancasila, berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan kegotongroyongan nasional. Sistem ini memberikan kebebasan kepada setiap warga
negara untuk berusaha atau membangun usaha perekonomian dengan batasan dan syarat-syarat tertentu.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila

Seperti yang terdapat pada UUD 1945 Pasal 33 dan GBHN, Bab 3, B No. 14 seperti berikut ini:

Pasal 33 Setelah Amandemen 2002

1. Perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan disusun sebagai usaha bersama.


2. Sumber daya yang meliputi bumi dan air serta kekayaan alam lainnya yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dengan tujuan digunakan untuk kemakmuran rakyat.
3. Negara menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan dengan prinsip kebersamaan atas dasar demokrasi
ekonomi, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, dan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Kelebihan Sistem Ekonomi Pancasila

1. Hak milik perorangan diakui selama pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.
2. Potensi inisiatif dan kreasi setiap warga negara dapat dikembangkan sepenuhnya selama tidak
merugikan kepentingan umum.

3. Warga negara mempunyai kebebasan dalam memilih pekerjaan yang sesuai atau yang dikehendaki.

Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila

Apapun sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, tentu ada tujuan yang diharapkan dapat tercapai
oleh sistem ekonomi yang dianut tersebut diantaranya seperti:
1. Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
2. Pertumbuhan ekonomi.

3. Kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas.

4. Adanya insentif atau dorongan untuk bekerja dan ikut ambil bagian dalam kegiatan ekonomi di
masyarakat.

5. Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap proses produksi, konsumsi dan investasi
contohnya dalam menanggapi adanya perubahan cara produksi atau pola kebutuhan masyarakat.

6. Adanya pertimbangan yang wajar antara kepentingan sekarang dan kepentingan masa depan
(kongkritnya antara konsumsi tabungan dan investasi).

7. Adanya perimbangan yang wajar antara barang untuk kepentingan perorangan (sektor swasta) dan
kepentingan umum (sektor publik).
8. Adanya pemerataan pendapatan dan persamaan antara berbagai golongan dan lapisan masyarakat.

9. Adanya perimbangan yang wajar antara kekuasaan dan pengaruh antara atas dan bawah.

10. Diindahkannya nilai yang melekat pada manusia seperti Hak Asasi Manusia (HAM), kebebasan ,
keadilan sosial, kesamaan hak milik, solidaritas dan sebagainya.

Implementasi Sistem Ekonomi Pancasila dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, implementasi dari sebuah sistem ekonomi pancasila sangatlah luas dan beragam.

 Implementasi sila ke-1

Pengelolaan sistem keuangan yang baik akan menghindarkan adanya kemungkinan kerugian dan potensi
terjadinya penyalahgunaan keuangan perusahaan yang bertentangan dengan nilai agama atau ketuhanan
yang maha esa.

 Implementasi sila ke-2

Memberikan gaji dan fasilitas karyawan sesuai dengan tingkat kinerja, tanggung jawab dan risiko yang
diberikan pada perusahaan adalah implementasi dari nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

 Implementasi sila ke-3

Menghasilkan produk usaha terbaik, tidak bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat serta
bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia adalah wujud dari sila ke-3. Dengan produk yang baik dan
bermanfaat bagi banyak orang maka kita bisa berharap bahwa produk itu bisa digunakan dan tidak
menimbulkan masalah dalam pemanfaatannya.

 Implementasi sila ke-4

Dengan adanya kebersamaan dan musyawarah dalam perusahaan untuk memutuskan segala masalah
menyangkut usaha adalah wujud dari sila ke-4 yang mengutamakan adanya permusyawaratan.

 Implementasi sila ke-5

Adanya proses distribusi yang baik dan produk yang bisa dimanfaatkan banyak pihak, sehingga timbul
pemerataan pemasaran terhadap produk hasil usaha adalah implementasi dari sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Penegakan Hukum Dalam Perantasan Korupsi

A. pengertian korupsi dan dampak nya


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan tentang pengertian istilah korup (kata sifat) dan
korupsi (kata benda).
Korup adalah buruk, rusak, busuk. Arti lain korup adalah suka memakai barang (uang) yang dipercayakan
kepadanya; dapat disogok (memakai kekuasaannya untuk kepentingan pribadi). jadi kesimpulan nya
korupsi adalah suatu tindakan penyelewengan kekuasaan yang dilakukan untuk memuaskan kepentingan
pribadi atau kelompok tertentu saja yang menyebabkan kerugian pada pihak lain nya.
B. landasan hukum pemberantasan korupsi di indonesia
karena tindakan korupsi ini sangat merugikan masyarakat dan negara oleh karena itu negara harus dapat
bertindak tegas untuk memberantas kegiatan korupsi ini. berikut beberapa landasan hukum
pemberantasan korupsi di indonesia:
- TAP MPR RI No. XI/MPR/1998
- Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
- Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
- Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 1999
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1999
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 1999
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1999
C. kpk dan peran nya dalam pemberantasan korupsi
KPK sejak awal memang dirancang dengan otoritas luar biasa (superbody) agar mampu mengungkap
praktik licik-kotor serta menembus benteng pertahanan koruptor yang paling kuat. Terbukti dengan
otoritas yang kuat seperti penyadapan, penyidikan, tanpa ha

Anda mungkin juga menyukai