Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN

ANALISA PELUANG USAHA BIBIT SAYURAN

Disusun Oleh:

Nama : Rekianto Setiawan Bahar (F1B01836)

Noza Alika Puteri (F1B018038)

Monica Santaana Sihite (F1B018040)

Eka Nuryati Safitri (F1B018042)

Annisa Melanda (F1B018044)

Shift : Selasa, 08.00-10.00 WIB

Dosen Pembimbing : Dr. Hendri Bustamam

PROGRAM STUDI KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori

Mnurut para komsultan membuka usaha harus dimulai dari tersedianya peluang usaha,bukan
dari hebatnya strategi pemasaran,canggihnya suatu,tersedianya dana ataupun
lengkapnyaperalatan dan fasilitas usaha.Sehebat apapun juga strategi pemasaran ,tidak aka nada
gunanya ,jika tidak ada peluang usaha atas produk yang dijual.strategi pemasaran bukan tidak
penting ,tapi kita harus memposisikannya.Posisi strategi pemasaran terletak setelah tersedianya
peluang usaha.
Menurut Meredith et.al (1996) dan Wijandi (1998) usaha yang layak dicirikan oleh tiga hal
yaitu secara teknis dapat dikerjakan, secara finansial atau ekonomi menguntungkan dan segi
sosial, politik, keamanan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis usaha adalah menggambarkan
nilai ekonomi suatu produk yang dihitung berdasarkan penyusutan modal investasi biaya tetap,
biaya tidak tetap, biaya total, penghasilan dari penjualan produk dan keuntungan. Analisis usaha
dihitung berdasarkan jumlah unit produk.
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya
mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara
minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur mayur.
Sayur merupakan kebutuhan pokok setelah nasi. Maka, keberadaannya akan terus di cari
setiap hari. Bagi kita seorang wirausahawan tentunya ini kan menjadi prospek yang baik untuk
kita memulai bisnis sayur mayur ini. Sayur sangat mudah untuk dipasarkan sehingga tidak perlu
waktu lama untuk perputaran barang. Dengan begitu kita bisa mendapatkan keuntungan setiap
hari. Lain halnya jika kita berbisnis misalnya pakaian. Biasanya perputaran barangnya kan sangat
lama karena pakaian bukan kebutuhan pokok yang orang setiap hari membelinya. Sedangkan
sayur, sudah pasti orang akan selalu mencarinya. Peluang usaha sayuran segar ini memang
sangat besar.
Dewasa ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan sebuah
bisnis, banyak orang berbondong-bondong untuk mulai menjalankannya. Salah satu bisnis yang
bisa menjadi pilihan di masa kini di bidang pertanian, yaitu bisnis pembibitan sayuran.
Mengapa bisnis ini layak dipilih? Salah satu sebabnya adalah karena dalam bidang
pertanian, pembibitan sayuran ini termasuk praktis dijalankan karena tidak begitu memerlukan
area lahan yang luas, bahkan adakalanya dijalankan secara rumahan bagi mereka yang memiliki
halaman agak luas. Selain itu, bisnis pembibitan juga tidak di batasi oleh masa kadaluarsa
bahkan semakin besar bibit umumnya harga jual pun menjadi lebih tinggi. Penyedia bibit
tanaman juga berpotensi bisa menghsilkan keuntungan yang maksimal, hal ini dikarenkan
banyaknya orang yang menjalankan budidaya tanaman baik itu buah maupun sayuran ataupun
yang lainnya, namun masih minim jumlah penyedia bibit yang ada. Sedangkan dalam setiap
produksi budidaya tentunya bibit adalah factor utamanya. Pelaku budidaya tidak akan pernah
bisa mulai menanam tanpa adanya bibit.. karena itu ketersediaan bibit sangatlah diperlukan.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Meningkatkan kemampuan produksi tanaman sayuran
2. Mahasiswa dapat menghitung analisa usaha setiap kegiatan produksi pada praktikum
3. Mahasiswa dapat menentukan kelayakan usaha setiap produksi pada praktikum
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Bahan dan Alat


1. Media tanam (plastic air mineral bekas)
2. Polybag
3. Benih sayuran
4. Pupuk kompos
5. Tanah
6. Ayakan tanah
7. Sekop atau cangkul
8. Air

2.2 Prosedur Kerja


1. Siapkan bahan dan alat yang telah di sediakan
2. Ambil tanah yang akan digunakan dengan menggunakan sekop atau cangkul dan
pisahkan antara tanah dan kerikil dengan menggunakan ayakan
3. Campurkan antara tanah dengan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1 hingga
tercampur semua
4. Masukkan campuran tanah dan pupuk kompos kedalam gelas plastic air mineral bekas
5. Lubangi campuran tanah tersebut sedalam 2cm
6. Kemudian masukkan benih sayuran sebanyak dua butir kedalam masing-masing gelas
plastic air mineral bekas
7. Siram benih sayuran dengan air secukupnya setiap hari selama satu minggu
8. Setelah benih tanaman tumbuh dan menjadi bibit, kemudian bibit tanaman dipindahkan
kedalam polybag bersamaan dengan tanah media tanamnya. Masing-masing polybag
berisi satu benih sayuran
9. Kemudian lipat bagian atas polybag hingga berjarak 5cm dari tanah didalamnya
10. Siram bibit dengan air secukupnya
11. Bibit sayuran siap untuk dipasarkan
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

3.1.1 Hasil dan Perhitungan

No. Uraian Harga Jumlah Total


1. Polibag Rp. 22.000,-/ 50 buah 18 Rp. 7.200,-
2. Media tanam Rp. 200,- 18 Rp. 3.600,-
(aqua gelas)
3. Benih Rp. 10,- / buah 18 Rp.180,-
4. Pupuk kompos Rp. 10.000,- 4 Rp. 40.000,-
5. Jasa Rp. 37.500,- 1 hari Rp. 20.000,-
Jumlah= Rp. 88.480,-

 Harga jual 1 pot = Rp. 10.000,-


 Total biaya : jumlah pot = Rp. 88.480,- : 18
= Rp. 5.000,-

Modal yang dibutuhkan apabila 1000 pot yang diproduksi

No. Uraian Harga Jumlah Total


1. Polibag Rp. 22.000,-/ 1000 Rp. 440.000,-
50 buah
2. Media tanam Rp. 200,- 1000 Rp. 20.000,-
(aqua gelas)
3. Benih Rp. 10,- / buah 1000 Rp.10.000,-
4. Pupuk kompos Rp. 10.000,-/ kg 330 Rp. 3.300.000,-
5. Upah ambil tanah Rp.75.000,-/ hari 2 hari Rp. 150.000,-
dan isi polibag
6. Biaya rawat Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
7. Listrik dan air Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
Jumlah= Rp. 4.170.000,-

 Modal 1 polibag = Rp. 4.170.000,-: 1000


= Rp. 4.170,-
 Keuntungan dari penjualan 200%
Maka harga jual 1 pot yaitu = Rp. 12.510,-
 Total jual = Rp. 12.510.000, - Rp. 4.170.000,-
= Rp. 8.340.000,-
 Jumlah polybag yang dijual agar modal kembali yaitu :
= Rp. 4.170.000,- : Rp. 12.510,-
= 333
 Keuntungan = 667 x Rp. 12.510,-
= Rp. 8.344.170,-
3.2 Pembahasan

Pada praktikum kewirausahaan kali ini yaitu tentang peluang usaha pada tanaman
sayuran.Pemilihan tanaman sayuran adalah karena tingginya peluang usaha di bidang pembibitan
apalagi seperti Negara Indonesia yang termasuk Negara agraria yang pasti setiap desa/kotanya
ada masyarakatnya yang menjadi petani. Praktikum ini dijalankan dengan cara membuat
perhitungan analisa usaha untuk pembuatan produksi bibit sayuran. Analisa usaha antara lain
bertujuan untuk mengetahui gambaran kebutuhan biaya, pendapatan dan keuntungan yang
diperoleh, serta telaahan kelayakan usaha per satuan luas lahan.
Pada percobaan ini digunakan 5 jenis bibit tanaman, yang di antaranya yaitu saledri, daun
mint, selada hijau, tomat dan papcoi. Ke lima bibit ini dibeli dengan harga dan jumlah bibit yang
berbeda-beda. Selanjutnya dilakukan pembuatan media tanam, yang merupakan campuran dari
pupuk kompos dan juga tanah. Proses pencampuran dilakukan dengan perbandingan 2:1 (tanah :
pupuk kompos). Jenis tanah yang digunakan tidaklah sembarangan. Tanah yang digunakan
haruslah tanah yang banyak mengandung humus, misalkan menggunakan tanah kebun. Hal ini
dikarenakan di kebun sering banyak tumbuhan maupun dedaunan yang gugur lalu membusuk
dan kemudian bercampur dengan tanah. Sehingga tanah yang ada di kebun sudah banyak
mengandung pupuk organic yang telah terjadi secara alami.

Proses penanaman harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai bibit ditanam terlalu
dalam ataupun samapai tidak tertanam. Dalamnya penanaman bibit berada pada kisaran 1 – 2
cm. Dalam proses perawatan, tanaman harus disiram setiap hari. Ini agar tanaman tidak
kekurangan air, serta penempatan tanaman juga harus diperhatikan. Karena tanaman juga
membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesisnya. Sehingga apabila tanaman mengalami
kekurangan air dan juga cahaya, ini dapat menyebabkan tanaman rusak (adanya kerusakan pada
tanaman) atau bahakan mati
Usaha produksi bibit sayuran direncanakan sebagai produk yang akan memiliki prospek
tinggi dalam bidang pertanian dikarenakan tingginya daya jual dan cepatnya masa produksi,
mudahnya dalam proses produksi, dan keuntungan yang menjanjikan.
Membangun usaha pembibitan sama halnya dengan membangun sebuah kepercayaan,
sekali kita dapat memuaskan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan loyal dan terus menjadi
pelanggan bibit sayur yang kita hasilkan. Berikut beberapa cara dalam menjalankan usaha bibit
sayur, yaitu :
a. Produksi bibit
Membuka usaha pembibitan sayuran tidak dibutuhkan lahan yang luas, yang
dibutuhkan adalah bagaimana kita mau berusaha, bekerja keras, pantang menyerah, dan
memiliki kemampuan menghasilkan sebuah bibit unggul yang berkualitas. Ketika
hendak menyediakan bibit sayuran, upayakan menyediakan bibit beraneka jenis
dengan varietas yang banyak diminati pelaku budidaya disekitar wilayah yang akan
dibangun usaha pembibitan sayuran. Telateni dan produksi bibit tersebut dengan
kualitas yang memadai.
b. Kontuinitas bibit
Kontuinitas atau kelangsungan bibit harus terus senantiasa dijaga dan bibit yang
diminati sebagian besar pelaku budidaya ini harus tersedia terus menerus supaya tidak
mengecewakan pelanggan dan pelanggan tetap setia membeli produk bibit yang kita
hasilkan.
c. Pemasaran
Sebagai pelaku bisnis atau wirausahawan pembibitan sayuran, konsep pemasaran harus
dipegang. Tanpa konsep pemasaran yang baik maka usaha kita akan sulit berkembang.
Upaya yang bisa di lakukan salah satunya dengan merangkul pelanggan atau para
petani yang akan menjadi calon konsumen dari bisnis kita. Misalnya saja dengan
memberikan edukasi atau pembelajaran mengenai bibit tanaman yang kita jual, hingga
membina mereka agar sukses sampai menjual sayurannya kelak.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Analisa usaha sangat penting dilakukan dan diterapkan ketika seseorang ingin
memulai suatu usaha agar dapat meminimalisir kerugian dan memperbesar
keuntungan.
2. Produksi bibit sayuran dapat digunakan dan dijadikan peluang usaha yang besar
karena selain memiliki keuntungan yang besar, usaha ini juga tidak terlalu
membutuhkan modal yang besar, dan prospek usahanya yang cukup tinggi.

3.2 Saran
Sebaiknya untuk menghitung analisa usaha dapat diporoleh dari berbagai macam
sumber daya bukan hanya dari produksi bibit sayuran saja, misalkan dengan
menggunakan buah-buahan atau dengan bibit ikan lele untuk dijadikan peluang
usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Meredith, et. Al. (1996). Kewirausahaan Teori Dan Praktek. Jakarta : PT. Pustaka Binaman
Presindo
Wijandi, Soesarsono. 1998. Pengantar Kewiraswastaan. Bandung : Sinar Baru

Anda mungkin juga menyukai