Anda di halaman 1dari 16

PROSEDUR DAN NORMA TKJI

Tugas ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu


Tugas Mata Kuliah Tes dan Pengukuran Olahraga

Tentang :
FISIOLOGI OLAHRAGA

DI SUSUN OLEH :
EEN NURAENI
NPM. 18.04.1.0012

SEMESTER : 4–A
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS : FKIP

UNIVERSITAS MAJALENGKA Tahun 2019/2020


Jl. K.H.Abdul Halim No. 103 KM 2 Majalengka Telp (0233) 281496
Tes Kebugaran Jasmani untuk SD,SMP dan SMA
Pendidikan Jasmani merupakan salah satu bagian dari olahraga pendidikan,hal ini
sesuai dengan UU No 3 tahun 2005 tentang SKN yang menjelaskan bahwa ruang lingkup
olahraga dibagi dalam tiga bagian yaitu salah satunya adalah Olahraga Pendidikan.
Pengertian serta tujuan olahraga pendidikan tentu berbeda dengan pengertian dan
tujuan olahraga rekreasi ataupun olahraga prestasi. Pengertian olahraga pendidikan menurut
UU No 3 tahun 2005 tentang SKN menyatakan bahwa “olahraga pendidikan adalah
pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang
teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan,
kesehatan, dan kebugaran jasmani”. Sebelumnya olahraga pendidikan menurut Moeslim
(1970: 2) Menjelaskan bahwa “Olahraga pendidikan adalah segala kegiatan/usaha yang
dilakukan dengan sadar dan bertujuan untuk mendorong, membangkitkan dan membina
kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah bagi setiap anak didik”.
Dari kedua pengertian di atas,dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya olahraga
pendidikan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendidik,mengembangkan,dan
meningkatkan kepribadian,keterampilan, kesehatan serta kebugaran jasmani siswa-siswi di
sekolah. Salah satu tujuan terpenting adalah mendidik, mengembangkan dan meningkatkan
kebugaran jasmani siswa,yaitu dengan melakukan olah fisik pada siswa yang tidak terlepas
dari pedoman pendidikan jasmani di sekolah.Untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani
pada siswa, diperlukan pembelajaran yang sesuai dan mengarah pada peningkatan kebugaran
jasmani itu sendiri, baik itu permainan ataupun pendidikan fisik.
Pemantauan pada siswa harus terus dilakukan supaya dapat terlihat perkembangannya
baik dari segi kesehatan ataupun kebugaran jasmaninya.Untuk mengetahui tingkat kebugaran
jasmani pada siswa, diperlukan alat dan norma penilaian berupa tes-tes yang diberikan pada
siswa.
Di Indonesia sendiri, tes-tes kebugaran jasmani untuk tingkat SD sampai SMA itu
pada dasarnya hampir sama hanya saja ada beberapa komponen yang dibedakan. Maka dari
itu, penulis akan mencoba untuk menguraikan jenis-jenis tes kebugaran jasmani yang harus
diberikan pada siswa mulai dari tingakat sekolah dasar, sampai tingkat menengah atas. 
Tes Kebugaran Jasmani Untuk Sekolah Dasar
1.1 Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Dasar kelas 1,2 dan 3
Butir-butir tesnya, yaitu :
a.    Lari cepat 30 meter
b.    Angkat tubuh (pull-up) 30 detik
c.    Baring duduk (sit-up) 30 detik
d.    Loncat tegak (Vertical jump)
e.    Lari 600 meter

1.2 Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Dasar kelas 4,5 dan 6
a.    Lari cepat 40 meter
b.    Angkat tubuh (pull-up) 30 detik
c.    Baring duduk (sit-up) 30 detik
d.    Loncat tegak (vertical jump)
e.    Lari 600 meter

a. Lari/Sprint 30 meter
Sprint atau lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan jarak yang
ditempuh untuk siswa putra dan putri adalah sama, yakni 30 meter.

Tujuan : Untuk mengukur kecepatan Iari seseorang. Alat/fasilitas : (a) lintasan Iurus,


rata dan tidak licin, jarak antara garis start dan finish 30 mete, (b) peluit, (c) stopwatch, dan
(d) bendera start dan tiang pancang.
Pelaksanaan : Subyek berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri, aba-aba "ya"
subyek lari ke depan secepat mungkin menempuh jarak 40 meter. Pada saat subyek
menyentuh / melewati garis finish stopwatch dihentikan.
Catatan: Kesempatan lari diulang bilamana :
ü  Pelari mencuri start.
ü  Pelari terganggu oleh pelari lainnya.
ü  Skor skor hasiI tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40
meter.  Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.
sedangkan penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini :

No PUTRA PUTRI NILAI


1 Sd- 5,5 detik Sd- 5,8 detik 5
2 5,6 – 6,1 detik 5,9 – 6,6 detik 4
3 6,2 – 6,9 detik 6,7 – 7,8 detik 3
4 7,0 – 8,6 detik 7,9 – 9,2 detik 2
5 8,7 detik – dst 9,3 detik - dst 1
b. Gantung siku tekuk/ Pull-Up
Pull-Up bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu, penilaian.
Tujuan : untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu.
Alat/fasilitas : (a) lantai yang rata clan bersih, (b) palang tunggal, tingginya diatur sehingga
subyek dapat bergantung, (c) stopwatch, (d) formuIir pencatat hasil, dan (e) serbuk kapur
(bedak bayi) atau magnesium karbonat.
Petugas Tes : Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.
Pelaksanaan : Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala
peserta.   Sikap permulaan:  Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan
berpegangan pada palang tunggal selebar bahu.Pegangan telapak tangan menghadap
kebelakang.
Gerakan:
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap
bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan
selama mungkin.
Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap
tersebut di atas, dalam satuan waktu detik. Catatan: Peserta yang tidak dapat melakukan sikap
di atas dinyatakan gagal, hasilnya ditulis dengan angka o (nol).
untuk gantung siku tekuk dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

No PUTRA PUTRI NILAI


1 40 detik ke atas 33 detik ke atas 5
2 22 – 39 detik 18 – 32 detik 4
3 9 – 21 detik 9 – 17 detik 3
4 3 – 8 detik 3 – 8 detik 2
5 0 - 2 detik 0 - 2 detik 1

c. Baring duduk/Sit Up 30 detik


Baring duduk atau Sit-up bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot
perut. Kelompok umur 6-9 tahun melakukan selama 30 detik. Tujuan : Tes ini
bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.  Alat dan Fasilitas;  (a)
lantai.lapangan rumput yang rata dan bersih, (b) stopwatch, (c) alat tulis, (d)
alas/tikar /matras.  Petugas Tes:  (a) pengamat waktu, (b) penghitung gerakan
merangkap pencatat hasil.
Pelaksanaan:
Sikap permulaan.
Berbaring telentang dilantai atau dirumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut ± 90 0,
kedua tangan jari-jarinya berselang selip diletakkan dibelakang kepala.  Petugas/peserta
lain membantu memegang atau menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak
terangkat.
   
Gerakan :
1.        Gerakan aba-abak “Ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk, sampai
kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan.
2.        Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat (selama 30
detik).
Catatan :
ü  Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin
lagi
ü  Kedua siku tidak sampai menyentuh paha
ü  Mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.

Pencatatan Hasil
1.        Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang
dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik.
2.        Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis
dengan angka o (nol).
dengan kriteria penilaian, sebagai berikut :

No PUTRA PUTRI NILAI


1 17 ke atas 17 ke atas 5
2 13 – 16 11 – 14 4
3 7 – 12 4 – 10 3
4 2–6 2–3 2
5 0-1 0-1 1

d. Loncat tegak/ Vertical Jump


Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak (eksplosif) otot tungkai,
Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot dan tenaga eksplosif. Alat
dan Fasilitas : (a) Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang
pada dinding atau tiang (lihat Gambar 7). Jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada skala
yaitu 150 cm. (b) Serbuk Kapur (bedak bayi) (c) Alat Penghapus dan, (d) Nomor dada.

Petugas Tes :
Pengamat dan pencatat hasil
Pelaksanaan :
Sikap Permulaan
a.         Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta dioles dengan bedak bayi
b.         Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada di samping kiri
atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus keatas telapak
tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggal bekas raihan jarinya (lihat
gambar 7).
Gerakan :
c.         Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun
kebelakang (lihat gambar 8). Kemudian meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas. (lihat gambar 9).
d.        Ulangi loncatan ini sampai 3 kali berturut-turut.
   
Pencatat Hasil:
ü  Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
ü  Ketiga selisih raihan dicatat.
penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini :

No PUTRA PUTRI NILAI


1 38 ke atas 38 ke atas 5
2 30 – 37 29 – 37 4
3 22 – 29 22 – 28 3
4 13 – 21 13 – 21 2
5 Di bawah 13 Di bawah 13 1

e. Lari 600 meter


Lari jarak sedang dilakukan untuk mengukur daya tahan paru, jantung, dan
pembuluh darah, pada usia 6-9 tahun jarak yang digunakan adalah 600 meter
Tujuan : untuk mengukur daya tahan jantung peredaran darah dan pernafasan. Alat
dan Fasilitas: (a) lintasan lari dengan tanah yang rata, aman sejauh 600
meter, (b) stopwatch, (c) bendera start, (d) peluit, (e) tiang pancang, dan (f) alat tulis.

Petugas Tes:
ü  Petugas keberangkatan
ü  Pengukur waktu
ü  Pencatat hasil
ü  Pembantu umum
Pelaksanaan :
Sikap permulaan : Peserta berdiri dibelakang garis start.
Gerakan :
ü  Pada aba-aba “Siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk berlari (lihat
gambar 10).
ü  Pada aba-aba “Ya” peserta lari menuju garis finisj, menempuh jarak 600 meter.
              
Catatan :
a.         Lari diulang bilamana ada pelari yang mencuri start.
b.         Lari diulang bilamana ada pelari yang tidak melewati garis finish.

Pencatatan Hasil.
ü  Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas
garis finish (lihat gambar 11)
ü  Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600
meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.
ü  Contoh penulisan hasil waktu berlari 3 menit 12 detik ditulis 3’12”.
dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :

No PUTRA PUTRI NILAI


1 sd- 2’39” sd- 2’53” 5
2 2’40” – 3’00” 2’54” – 3’23” 4
3 3’01” – 3’45” detik 3’24” – 4’08” detik 3
4 3’46” – 4’48” detik 4’00” – 5’30” detik 2
5 4’49” – dst 5’04” - dst 1

Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

No Frekuensi Persentase Jumlah Nilai Klasifikasi


1 0 0 22 - 25 Baik Sekali (BS)
2 0 0 18 - 21 Baik (B)
3 21 24 14 - 17 Sedang (S)
4 64 74 10 - 13 Kurang (K)
5 2 2 5-9 Kurang Sekali (KS)
Tes Kebugaran Jasmani untuk Sekolah Menengah Pertama
Butir-butir tesnya adalah :
a.    Lari cepat 50 meter
b.    Angkat tubuh (pull-up) ( 30 detik untuk puteri, 60 detik untuk putra)
c.    Baring duduk (sit-up) 60 detik
d.    Loncat tegak (vertical jump)
e.    Lari 800 meter untuk putrid dan 1000 meter untuk putra

a. Lari/Sprint 50 meter
a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.
b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 50 / 60
meter
2) Bendera Star
3) Peluit
4) Tiang pancung
5) Serbuk kapur
6) Format TKJI
7) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaaan
Peserta berdiri dibelakang garis start.
2) Gerakan
a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap
untuk lari
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish.
3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :
a) mencuri start
b) tidak melewati garis finish
c) terganggu oleh pelari lainnya
d) jatuh / terpelese.t
4) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai
pelari melintasi garis Finish.
5) Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai
pelari melintasi garis Finish.
a) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik
b) waktu dicatat satu angka dibelakang koma
No PUTRA PUTRI NILAI
1 sd- 6.7 detik sd- 7.7 detik 5
2 6.8 – 7.6 detik 7.8 – 8.7 detik 4
3 7.7 – 8.7 detik 8.8 – 9.9 detik 3
4 8.8 – 10.3 detik 10.9 – 11.9 detik 2
5 10.4 – dst 12.0 - dst 1

e. Angkat tubuh (pull-up) ( 30 detik untuk puteri, 60 detik untuk putra)


a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
b) Alat dan fasilitas
1) lantai rata dan bersih
2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan
ketinggian peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3) stopwatch
4) serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) alat tulis.
c) Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil.
d) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
tunggai selebar bahu (gambar 3). Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak
kepala.
2) Gerakan
a. Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu
menyentuhatau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 4) kemudian kembali ké sikap
permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali
b. Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan
satu garis lurus
c. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60
detik.
3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a. pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun
b. pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal
c. pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus.
e) Pencatatan Hasil
1) yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.
2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan
sikap 51 sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.
3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun teiah
berusaha, diberi nilai nol (0).
No PUTRA PUTRI NILAI
1 16 ke atas 41 detik ke atas 5
2 19 – 15 detik 22 – 40 detik 4
3 06 – 10 detik 10 – 21 detik 3
4 02 – 05 detik 03 – 09 detik 2
5 00 - 01 detik 00 - 02 detik 1

d. Baring duduk (sit-up) 60 detik


a. Tujuan
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
b. Alat dan fasilitas
1) lantai / lapangan yang rata dan bersih
2) stopwatch
3) alat tulis
4) alas / tikar / matras dll
c. Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan
kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.
b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak
terangkat
2) Gerakan
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai
kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.
b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik.
e. Pencatatan Hasil
1) Gerakan tes tidak dihitung apabila : - pegangan tangan terlepas sehingga kedua
tangan tidak terjalin lagi - kedua siku tidak sampai menyentuh paha - menggunakan
sikunya untuk membantu menolak tubuh
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan
sempurna selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0).

No PUTRA PUTRI NILAI


1 38 ke atas 28 ke atas 5
2 28 – 37 kali 19 – 27 kali 4
3 19 – 27 kali 09 – 18 kali 3
4 08 – 18 kali 03 – 09 kali 2
5 00 - 07 kali 00 - 02 kali 1

f. Loncat tegak (vertical jump)


a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif.
b. Alat dan Fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding
yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah
150 cm
2) Serbuk kapur
3) Alat penghapus papan tulis
4) Alat tulis.
c. Petugas Tes
Pengamat dan pencatat hasil.
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur / magnesium
karbonat
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi
kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari
2) Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua
lengan diayun belakang. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin
sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga
menimbulkan bekas.
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi
peserta lain.
e. Pencatatan Hasil
1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
2) Ketiga selisih hasil tes dicatat
3) Masukkan hasil selisih yang paling besar.

No PUTRA PUTRI NILAI


1 66 cm ke atas 50 cm ke atas 5
2 53 – 56 cm 39 – 49 cm 4
3 42 – 52 cm 30 – 38 cm 3
4 31 – 41 cm 21 – 29 cm 2
5 Dibawah 31 cm Dibawah 21 cm 1

f. Lari 800 meter untuk putrid dan 1000 meter untuk putra
1) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan
pernafasan.
2) Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lari
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Peluit
5) Tiang pancang
6) Alat tulis
3) Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pengawas dan pembantu umum
4) Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari
b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish.
5) Pencatatan Hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai
peserta tepat Melintasi garis finish
2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh : 3 menit 12 detik maka
ditulis 3’ 12”

No PUTRA PUTRI NILAI


1 sd- 3’04” sd- 3’08” 5
2 3’05” – 3’53” 3’07” – 3’55” 4
3 3’54” – 4’46” detik 3’56” – 4’58” detik 3
4 4’47” – 6’04” detik 4’59” – 6’40” detik 2
5 Dibawah 6’04” Dibawah 6’40” 1
Tes Kebugaran Jasmani untuk tingkat Sekolah Menengah Atas
Butir-butir tesnya, terdiri dari :
a.    Lari cepat 60 meter
b.    Angkat tubuh (pull-up) ( 30 detik untuk puteri, 60 detik untuk putra)
c.    Baring duduk (sit-up) 60 detik
d.    Loncat tegak (vertical jump)
e.    Lari 800 meter untuk putri 1000 meter untuk putra 1200 meter

Petunjuk Umum

a. Peserta Tets

1) Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes.


2) Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes.
3) Memakai sepatu dan pakaian olahraga.
4) Melakukan pemanasan (warming up).
5) Memahami tata cara pelaksanaan tes
6) Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai /
gagal.

b. Petugas

1) Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up).


2) Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas.
3) Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaaan tes dan
mengijinkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.
4) Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya
dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu.
5) Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih.
6) Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes.

Tabel Nilai TKJI


Tabel  Nilai TKJI Untuk Putra Usia 16-19 Tahun

Tabel  Nilai TKJI Untuk Putri Usia 16-19 Tahun


Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

No Frekuensi Persentase Jumlah Nilai Klasifikasi


1 0 0 22 - 25 Baik Sekali (BS)
2 0 0 18 - 21 Baik (B)
3 21 24 14 - 17 Sedang (S)
4 64 74 10 - 13 Kurang (K)
5 2 2 5-9 Kurang Sekali (KS)

Anda mungkin juga menyukai