Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGARUH KADAR PUPUK

PADA PERTUMBUHAN CABAI MERAH


A. Latar belakang
Di bidang pertanian pupuk merupakan salah satu komponen penting bagi tanaman.
Karena dalam pupuk terdapat unsur hara yang berperan penting tehadap pertumbuhan
dan produksi tanaman.
Pupuk yang beredar dalam masyarakat ada dua macam, yaitu pupuk organik dan
pupuk anorganik.
Pupuk anorganik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan kimia. Menurut
Sudaryanto Djambari seorang peneliti pada pusat pengkajian dan penerapan
Teknologi Budidaya Pertanian deputi TAB, BPPT dalam situs www.iptek.net.id,
pupuk organik seharusnya hanya bersifat suplementasi terhadap hara alamiah yang
telah ada dalam tanah. Dampak dari pemakaian pupuk anorganoik secara terus
menerus tidak tampak dalam waktu yang singkat, namun akan tampak dalam kurun
waktu yang relatif lama. Pengaruh pupuk anorganik bagi lingkungan khususnya pada
tanah dapat memberikan dampak negatif bila dilakukan terus menerus. Karena
menyebabkan mikroorganisme di dalam tanah banyak yang mati, sehingga penguraian
bahan organik di dalam tanah akibat sisa-sisa pupuk yang tidak terserap tanaman akan
terganggu dan membuat kondisi tanah menjadi mengeras, bergumpal dan PH
menurun. Selain menimbulkan dampak negatif pada kondisi tanah, pupuk anorganik
juga berdampak negatif pada kesehatan manusia yaitu menimbulkan penyakit yang
berbahaya dan bagi tanaman adalah menimbulkan tanaman menjadi rawan terhadap
hama.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau sisa-sisa tumbuhan
yang telah membusuk. Kotoran hewan yang dijadikan pupuk organik contohnya
adalah kotoran ayam, kotoran kambing dan kotoran sapi. Sedangkan sisa-sisa
tumbuhan yang telah membusuk contohnya kompos jerami padi dan kompos daun
lamtoro.
Menurut Nasir, SP., MBA dalam situs www.deptan.go.id, perhatian masyarakat
terhadap pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir menjadi meningkat.
Keadaan ini disebabkan karena semakin terasanya dampak negatif yang besar bagi
lingkungan. Jika dibandingkan dengan dampak positifnya bagi peningkatan
produktvitas tanaman pertanian, pengaruh bahan kimia tersebut tidak sebanding.
Bahan kimia yang selalu menjadi alasan produktivitas dan ekonomi ternyata saat ini
lebih banyak menimbulkan dampak negatif, baik bagi kehidupan manusia maupun
lingkungan sekitar.
Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus dapat merusak biota tanah,
keresistenan hama dan penyakit serta dapat merubah kandungan vitamin dan mineral
beberapa sayuran dan buah. Hal ini membuat banyak masyarakat saat ini lebih
memilih mengkonsumsi sayuran dan buah, terutama komoditi segar yang bebas bahan
kimia. Melihat kecenderungan masyarakat tersebut salah satu upaya yang dapat
dilakukan dalam bidang pertanian adalah mengembangkan sistem pertanian organik
(dengan menggunakan pupuk organik). Namun, seberapa besar efektivitas
penggunaan pupuk organik dengan kadar tertentu pada tanaman belum begitu jelas.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan dan
hasil yang diperoleh dari penggunaan pupuk organik dengan kadar tertentu pada
tanaman.
B. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh kadar pupuk terhadap pertumbuhan cabai merah.
C. Landasan teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat
Irreversibel(tidak kembali pada keadaan semula),terjadi karena adanya
pertambahan sel akibat adanya pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran
sel karena adanya penambahan substansi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormone,
sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya,
kelembapan.
2. Tanaman Cabai Merah
Cabai adalah salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak disukai karena
mempunyai berbagai manfaat. Setiap jenis cabai mempunyai keistimewaan
tersendiri. Cabai merah (Capsicum annum var. longum)merupakan suatu
komoditas sayuran yang tidak dapat ditinggalkan masyarakatdalam kehidupan
sehari. Selain untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga sehari-hari, cabai
banyak digunakan sebagai bahan baku industrypangan dan farmasi. Karena
alasan tersebut, orang pun tidak akan berhentimenanam cabai, betapapun
sulitnya.
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman cabai diklasifikasikan
sebagaiberikut
a) Divisi : Spermatophyta
b) Subdivisi : Angiospermae
c) Kelas : Dicotyledoneae
d) Subkelas : Metachlamidae
e) Ordo : Tubiflorae
f) Famili : Solanaceae
g) Genus : Capsicum
h) Spesies : Capsicum annuum , L.
Cabai dapat hidup pada daerah yang memiliki ketinggian antara 01-200m dpl,
berati tanaman ini toleran terhadap dataran tinggi maupun dataran rendah.
Tanaman cabai berbentuk perdu atau semak yang tumbuh padapermukaan
tanah dengan tinggi kurang dari 1,5 meter. Untuk pertumbuhan dan produksi
terbaik, sebaiknya ditanam pada tanah berstruktur remah ataugembur dan kaya
bahan organik ,sedang pH tanah antara 6,0-7,0.
3. Pupuk Kandang
Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen, yaitu litter
(kotoran/sampah), ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari binatang, dan
ekscreta cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari komponen-
komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang adalah sangat berbeda,
tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian makanannya dan
pemeliharaan binatang-binatang tersebut.
Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada pupuk kandang biasanya
tinggi kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah kandungan
nitrogen maupun mineral.Nitrogen dan mineral terkandung tinggi pada urin,
dan kandungan karbohidratnya sangat kecil.Sedangkan ekscreta padat
memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga memberika suatu media
yang lebih seimbang bagi perkembangan mikro organisme.
D. Alat dan bahan
1. Biji cabai
2. Pupuk 25%, 50%, dan 75%
3. Pot 4 buah
4. Tanah
5. Air
6. Sekop
E. Langkah
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Masukkan tanah ke dalam polybag dengan sekop, lalu tanam biji cabai.
3. Beri pupuk kompos pada ketiga pot masing-masing dengan kadar 25%, 50%,
dan 75%.
4. Beri air 150 ml setiap tiga hari sekali.
5. Amati perubahan pada keempat cabai merah tersebut selama 4-5 minggu dan
beri pupuk secara berkala (ukur pertumbuhan cabai merah setiap hari).

F. Data Pengamatan

Minggu ke- 0% 25% 50% 75%


1 4 cm 3 cm - -
2 7 cm 5 cm - -
3 9 cm 6 cm - -
4 11 cm 9 cm 3 cm 1 cm
5 14,5 cm 13 cm 8 cm 6,5 cm
6 17 cm 16 cm 9,5 cm 8 cm

G. Foto
Awal Tanam
Minggu ke-3

Minggu ke-4
Minggu ke-5
Minggu ke-6

H. Analisa Data
Dalam percobaan yang telah kami lakukan, tanaman cabai dengan kadar pupuk 0%
dan 25% tumbuh dalam jangka waktu singkat, berbeda dengan tanaman cabai yang
memiliki kadar pupuk 50% dan 75%. Tanaman cabai dengan kadar pupuk 50% dan
75% dapat tumbuh tiga minggu setelah awal penanaman. Berdasarkan hal tersebut,
dapat dilihat bahwa kadar pupuk memengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman cabai
merah. Tanaman dengan kadar pupuk tertinggi membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk tumbuh dibandingkan dengan tanaman yang kadar pupuknya lebih rendah.
Namun, tanaman cabai dengan kadar pupuk tertinggi memiliki pertumbuhan yang
cukup bagus. Hal itu dapat dilihat kekokohan tanaman cabai tersebut. Saat kami
menyentuh keempat tanaman cabai tersebut, tanaman dengan kadar pupuk terendah
terjatuh bahkan dapat patah. Berbeda dengan tanaman yang kadar pupuknya tertinggi,
saat disentuh hanya bergerak sedikit dari tempatnya. Dengan ini, dapat dikatakan
bahwa tanaman cabai dengan kadar pupuk tertinggi mengalami pertumbuhan yang
bagus, walaupun pertumbuhannya sangat lambat.
I. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data di atas, kami dapat menyimpulkan, hipotesis yang kami
sampaikan sebelumnya bahwa “Semakin tinggi kadar pupuk yang diberikan, maka
semakin bagus pertumbuhannya”, terbukti kebenarannya. Selain itu, tanaman dengan
kadar pupuk tertinggi membutuhkan waktu lebih lama daripada tanaman yang kadar
pupuknya lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai