PP No. 12 Tahun 2014
PP No. 12 Tahun 2014
PRESIDEN
REPUELIK. IND,JNIESIA
Mengingat:
PRtsSIDET{
REPLIBLIK. INDONESII\
-2
MEMUTUSi(AN:
MenetapKaN : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS
JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU
PADA KEMENTERIAN KEHUTANAN.
Pasal I
(1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Kehutanan meliputi penerimaan dari:
f. Iuran
PRESI D E N
REPULTLIK. INDONESII\
-3-
x. Kegiatan
PR[iSIDEN
REPLIBL'K. INDONESIA
-4-
Pasal 2
(1) Pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal I huruf p dibagi dalam Rayon I,
Rayon II, dan Rayon IIL
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembagian rayonisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri Kehutanan.
Pasal 3
Menteri Kehutanan menetapkan harga patokan sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan Pemerintah ini
berdasarkan harga jual rata-rata:
a. Hasil hutan kayu dari hutan alam di Tempat
Pengumpulan;
b. Hasil hutan kayu dari hutan tanaman berdasarkan nilai
rata-rata tegakan di hutan;
c. Hasil hutan bukan kayu di Tempat Pengumpulan;
d. T\rmbuhan
PRESIDEN
REPLILILIK INDONESIA
-5-
Pasal 4
Ketentuan mengenai tata cara pengenaan, pemungutan, dan
penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian I{ehutanan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Menteri Kehutanan setelah mendapat pertimbangan dari
Menteri Keuangan.
Pasal 5
(1) Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
kegiatan tertentu dapat dikenakan tarif RpO,00 (nol
rupiah).
(2) Kegiatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. Kegiatan penelitian yang berada di kawasar)-
pelestarian alam dan taman buru, serta kawasan
suaka alam bagi mahasiswa/pelajar Indonesia;
b. Kegiatan sosial dan religi yang dilaksanakan di
kawasan pelestarian alam dan kawasan suaka alam;
dan
c. Kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan
alam yang diperuntukan bagi bantuan terhadap
bencana alam.
(3) Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan kegiatan
tertentu untuk dapat dikenakan tarif RpO,00 (nol rupiah)
sebagaimana dimaksud pada ayat (21 diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Menteri Kehutanan setelah mendapat
persetujuan Menteri Keuangan.
Pasal 6
FRESIDEN
REPLIBLIK. INDONESIA
-6-
Pasal 6
seluruh Penerimaan Negara Bukan pajak yang berlaku pada
kementerian kehutanan, wajib disetor langsung secepatnya ke
Kas Negara.
Pasal 7
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua
peraturan pelaksanaan di bidang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Kehutanan, dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini.
Pasal 8
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan
Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998 tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Departemen Kehutanan dan Perkebunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 94, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3767), sebagaimana terakhir diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 7999 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun
1998 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pqjak
yang Berlaku pada Departemen Kehutanan dan Perkebunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 201,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 39141, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 9
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal diundangkan.
Agar
REF!UBI-IK INDONESIA\
-7 -
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 14 Februari2Ol4
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 14 Februafi 2OL4
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
Silvanna Djaman
PRESIDEN
REPLIBLIK INIJONESIA
PENJELASAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2014
TENTANG
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMMN NEGARA BUKAN PAJAK YANG
BERLAKU PADA KEMENTERIAN KEHUTANAN
I. UMUM
Sehubungan dengan adanya perubahan struktur organisasi pada
Kementerian Kehutanan dan untuk melakukan perubahan jenis dan tarif
atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Kehutanan, perlu mengganti Peraturan Pemerintah Nomor 59
Tahun 1998 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
berlaku pada Departemen Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana
terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 1999
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun
1998 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
berlaku pada Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Hal tersebut sejalan dengan upaya mengoptimalkan Penerimaan
Negara Bukan Pajak, guna menunjang pembangunan nasional, sebagai
salah satu sumber penerimaan Negara perlu dikelola dan dimanfaatkan
untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka memenuhi
ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun t997 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 36871, perlu menetapkan
jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Kementerian Kehutanan.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
PRESIDE N
REPURLIK. INDONESIA
-2-
Pasal 3
Huruf a
Yang dimaksud dengan "Tempat Pengumpulan" adalah tempat
untuk pengumpulan hasil penebangan disekitar petak kerja
tebangan yang bersangkutan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "Tempat Pengumpulan" adalah tempat
untuk pengumpulan hasil pemanenan disekitar tempat
pemanenan yang bersangkutan.
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Yang dimaksud dengan "Tempat Sumber Benih" adalah tempat
asal sumber benih baik dari dalam negeri atau luar negeri.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jela.s.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
LAMPIRAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2014
TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN
NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA
KEMENTERIAN KEHUTANAN
a) Diameter
PRES IDE N
REPUBLIK. INOONESIA
-2-
Ka)tu
PRE SIDE N
REPUBLIK. INDONESII\
-3-
A. Kayu:
b) Diameter
PRESI D E N
REPUBLIK. INDONESIA
-4-
5) Kayu
PRESID EN
REPUBLIK. II!IJONESIA
-5-
2\ Kayu
,*{!r(?
-Etfb+
PRESIDEN
REPLIBLIK. INDONESIA
-6-
4. Kayu Bulat Diameter Sedang (Jenis sesuai per m3 6%o xharga patokan
dengan Kayu Bulat).
1. Rotan.
a. Kelompok Rotan Pulut.
1) Rotan Pulut Merah; 6%o xharga patokan
2l Rotan Pulut Putih; 60/o xharga patoka-n
3) Rotan Lilin; 6%oxharga patokan
4) Rotan Lacaki 6Vox}:arga patokan
5) Rotan Datuk. 6oh xharga patokan
b. Kelompok Rotan Sega.
1) Rotan Sega (Taman); 60/oxhatga patokan
2l Rotan Sega Air (Ronti); 6%o x}rarga patokan
2l Rotan.
PRESIDE N
REPUHL'K. INDONESIA
-7 -
3. Damar,
FRE SID EN
R EPUEILIK. INIJ CJNES IA
-8-
Biji-bijian.
a. Biji Tengkawang; per ton 6%o xharga patokan
b, Biji Kemiri; per ton 60/o xhatga patokan
c. Kenari; per kg 60/o xharga patokan
d. Biga; per ton 60/o xhatga patokan
e. Asam; per ton 60/o xhatga patokan
f. Biji-bijian Jenis lainnya yang tidak per ton 6Vo xharga patokan
tercantum di atas,
6, Biji Kopi yang berasal dari kawasan hutan. 60/o xhatga patokan
7. 'Kulit
PRESID EN
REPUBLIK INDONESIA
-9 -
Kulit Kayu.
a. Acasia; per ton 6%o xharga patokan
b, Bakau; per ton 60/o xharga patokan
c, Kalapari; per ton 60/o xharga patokan
d. Gelam; per ton 60/o xhatga patokan
e. Kayu Salaro; per ton 6%o xharga patokan
f. Kayu Laut; per ton 6Vo x}:^arga patokan
g. Kayu Lawang; per ton 6Vo xharga patokan
h. Kayu Kusarang; per ton 6%o xharga patokan
t. Kulit kayu hutan jenis lainnya yang per ton 6%o xharga patokan
tidak tercantum di atas.
Bambu Hutan.
a. Bambu Apus; per batang 60/oxharga patokan
b. Bambu Petung; per batang 6%o xharga patokan
Tikar.
a. Agel; per lembar 6Vo xhatga Patokan
b. Kolosoa; per lembar 6%o xharga patokan
10. Atap
rjrlr<
PR ESI DE N
REPUBLIK. INDONESIA
- 10-
10. Atap.
a. Atap Nipah/Kajang; per lembar 6%o xharga patokan
12, La-ln-latn.
A. Wilayah Sumatera, Sulawesi dan Papua. per ijin per hektar 3.750,00
per tahun
B. Wilayah Kalimantan dan Kepulauan Maluku. per ijin per hektar 5.000,00
per tahun
v. Iuran Izln Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu per ijin per hektar 25o,oo
pada Hutan Tanaman dengan Slstem per tahun
Permudaan Buatan (THPB).
V. Iuran
PRESIDE N
REPUBLIK INDONESIA
- 11-
B. Wilayah Kalimantan dan Kepulauan Maluku. per ijin per hektar 2.500,00
per tahun
per ijin per hektar 1.500,00
C. Wilayah Nusa Tenggara.
per tahun
VIII. Iuran lzln Usaha Pemanfaatan Jasa per ijin per hektar 1.000,00
Llngkungan pada Hutan Produksl (IUPJL). per tahun
IX. Iuran lzln Usaha Pemanfaatan Hasll Hutan per hektar per ijin 2,600,00
Kayu pada Hutan Tanaman Rakyat (IIUPHHK'
HTR), Iuran lzlrn Usaha Pemanfaatan Hagll
Hutan Kayu pada Hutan Kemasyarakatan
IIIUPHHK-HKnI, Iuran lzTn Usaha
Pemanfaatan Hasll Hutan Kayu pada Hutan
Desa (IIUPHHK-HDI.
XIII. Hasil . .
PRESIDEN
REPUBLIK. INIJONESII\
-12-
2, Tidak. ,
PRES I DE N
REFUBLIK. INDONESIA
-13-
Pemegang IUPHHBK:
Pemegang IPHHK:
Pemegang IPHHBK:
x\fl. Pemanfaatan. .
PRESIDE N
REPUBLIK. INDONESII\
-14-
1. Taman Nasional.
4. Taman Buru.
a. Perorangan
PRESI D E N
REPLIBLIK. INDONESIA
-15-
1. Perorangan.
a. Taman Nasional.
1) Rayon I.
2l Rayon II.
c) Jasa. .
PRESI DE N
REPUELIK. INDONESIA
-t6-
3) Rayon IIL
1) Rayon L
2l Rayon II.
b) .Jasa
-*t
e
PRESIDE N
REPLIBLIK. INDONESIA
-t7
3) Rayon III.
1) Rayon I.
2) .Rayon. . .
PRESID H N
REPUBLIK. INDONESII\
- 18 -
Rayon II.
Rayon III.
a. Taman Nasional.
1) RaYon I.
e) Jasa. .
PRESI D E N
REPUBLIK. INDONIESIA
-19-
fl Jasa cinderamata.
2) Rayon II.
3) Rayon III.
1) Rayon I.
d) Jasa
PR ESID EN
R EPUBLIK. INDONESIA
20-
2l Rayon IL
3) Rayon III.
1) Rayon I.
d) Jasa
PRESIDE N
REPLIBLIK. INDONESIA
-21 -
2) Rayon II.
3) Rayon III.
Taman Buru,
1) Rayon L
d) Jasa. . ,
PRESID EN
REPLIBLIK, INDONESIA
a1
2l Rayon II.
3) Rayon IIl.
d) Jasa
PRESIDE N
REPUgLIK. INIJONIESIA
-23 -
Pemanfaatan Jasa
a. Pungutan hasil usaha penyediaan Produk yang dijual IO%o x net profit yang
sarana pariwisata alam di Kawasan didasarkan pada
Pelestarian Alam (Taman Nasional, laporan keuangan
Taman Wisata Alam, Tahura); perusahaan yang
telah diaudit Akuntan
Publik
Pungutan hasil usaha penyediaan Produk yang dijual 57o x produk yang
sarana pariwisata alam di Taman Buru; dijual
1) Taman Nasional.
i. Rayon L
(b) Wisatawan.
PRESIDEN
REPLIBLIK. INDONIESIA
-24
i. Rayon I.
ii. Rayon IL
i. Kapal motor 40 s/d 100 PK; per unit per hari 100.000,00
ii. Kapal motor 100 s/d 500 per unit per hari 150.000,00
PK;
per unit per hari 200.000,00
iii, Kapal motor diatas 500 PK;
iv. Kapal
Hlrb<<
PRESIDEN
REPUBLIK. INDONESIA
-25
(c) 100 s.d < 2OO per unit per hari 8.0o0.000,00
penumpang;
(d) 2OO s.d < 1.000 per unit per hari 15.000.000,00
penumpang;
(e) 1.000 s.d < s,000 per unit per hari Rp. 30.000.000,00
penumpang;
(1) Rayon L
b) Karcis
PRESIDEN
REPLIBLIK. INDONESIA
-26
(1) Rayon L
(1) Kapal motor 40 s/d 100 PK; per unit per hari 100.000,00
(2) Kapaf motor 100 s/d 500 per unit per hari 150.000,00
PK;
(3) Kapal motor diatas 500 PK; per unit per hari 200.000,00
(4) Kapal pesiar f cruiser
27
E:
3
F
(c) 100 s.d < 2OQ per unit per hari Rp 8.000.000,00
penumpang;
(d) 2OO s.d < 1.000 per unit per hari Rp 15.O0O.O0O,0O
penumpang;
(e) 1.000 ,s.d < 3,000 per unit per hari Rp. 30.000.000,00
penumpang;
3) Taman Buru.
(1) Rayon I .
PRES IDE N
REPUBLIK. INE,ONESII\
-28 -
(1) Rayon I.
(3) Roda 6 (enam) atau lebih; per unit per hari 50.000,00
(1) Kapal motor ,[0 s/d 100 PK; per unit per hari 100.000,00
(2) Kapal motor 100 s/d 500 per unit per hari 150.000,00
PK;
(3) Kapal motor diatas 500 PK; per unit per hari 200.000,00
(b) 50 s.d
PRESIDEN
REPUBLIK. INDONESIA
-29 -
(c) 100 s,d < 200 per unit per hari 8.000.o00,00
penumpang;
(d) 200 s.d < 1.000 per unit per hari 15.000.000,00
penumpang;
(e) 1.000 s.d < 3.000 per unit per hari 30,000.000,00
penumpang;
Suaka Margasatwa.
(3) Roda 6 (enam) atau lebih; per unit per hari 50.000,00
(1) Kapal motor 40 s/d 100 PK; per unit per hari 100.000,00
(2) Kapal motor 100 s/d 500 per unit per hari 150.000,00
PK;
(3) Kapal motor diatas 500 PK; per unit per hari 200.000,00
(4) Kapal pesiar f cruiser ship
dengan kapasitas angkut:
(b) s0 s.d < 100 per unit per hari Rp. 4.000.000,00
penumpang;
-30-
(c) 100 s.d < 2OO per unit per hari Rp. 8.000.000,00
penumpang;
(d) 200 s.d < 1.000 per unit per hari Rp. 15.000.000,00
penumpang;
(e) 1.000 s.d < 3.000 per unit per hari Rp. 30.000.000,00
penumpang;
d. Karcis masuk di Kawasal Suaka Alam per orang per hari 150% dari harga pada
(KSA), Kawasan Pelestarian Alam (KPA) hari kerja
dan Taman Buru (TB) pada hari libur.
(11)Canopy
FRESIDE N
R EPLIBLIK. INI-] ONIESIA
- 3l -
b. penggunaan.
PRESIDEN
REPURLIK. INDONESIA
-32-
XVII. Pemanfaatan.
PR F:SID EN
REPUBLIK. INDONESIA
aa
.JJ-
a. Burung; 50.000,00
b. Satwa kecil; 100.000,00
10. Iuran .
PRESID EN
REPUBLIK INDIf,NIESIA
-34-
1. Pungutan penangkapan/pengambilan
tumbuhan dan satwa liar yang tidak
dilindungi oleh Undang-undang dari
Habitat Alam untuk tujuan perdagangan,
lembaga konservasi dan hasil perburuan
satwa buru.
a. Perdagangan tumbuhan atau satwa liar per ekor atau per 870 x harga patokan
hasil dari alam ke luar negeri. batang atau per Pcs
atau per kg
3) Hasil
PRESIDEN
REPLIBLIK. IN|:'ONESIA
?5
Hasil kompensasi pelepasliaran (restockingl per ekor atau per 2OOo/ox harga
hasil penangkaran. batalg per pcs patokan
b) Warga.
PRESIDEN
REPUELIK. INDONESIA
36
c. Pengambilan
PRESIDEN
REPLIELIK. INDONESIA
-37 -
c. Pengambilan dan pengangkutan sampel per batang atau per SQoh x harga patokan
spesimen tumbuhan dan satwa liar pcs atau per cc
tidak dilindungi untuk tujuan
penelitian.
a. Dokumen Surat Angkut Tumbuhan dan per batang atau per 5.000% x harga
Satwa Liar - Dalam Negeri (SATS - DN); kg atau per lembar patokan
atau per ekor atau
per biji atau per
anbicatau per
centimeter atau per
satuan lainnya atau
per jenis
b. Dokumen Surat Angkut T\-rmbuhan dan per batang atau per 5.000% x harga
Satwa Liar - Luar Negeri (SATS - LN). kg atau per lembar patokan
atau per ekor atau
per biji atau per
cubic atau per
centimeter atau per
satuan lainnya, atau
per jenis
b, Dokumen
PRESIDE N
REPUBLIK, INDONIESIA
-38-
4. Tidak membuat buku induk (stud bookl per unit usaha per 5.000% x harga
dan atau buku catatan harian (log bookl tahun patokan
dan atau tidak melakukan penandaan dan
atau sertifikasi;
5. Pemanenan
PRESIDE N
REPLIBLIK. INDONESIA
-39 -
Hasll Lelang Kayu Temuan Dan: Hasll Lelang per batang atau per IOOo/o x hasil lelang
Tumbuhan Dan Satwa Llar Yang Ttdak kg atau per lembar bersih
Dtlindungl Undang-Undang. atau per ekor atau
per biji atau per
meter atau per
kubik atau per
satuan lainnya,
1. Sumber Air.
2. Sarana Prasarana.
1, Sumber Air.
a. Mikrohidro;
b. Minihidro
PRESIDEN
R EPLIBLIK. IND ONESIA
-40-
b. Minihidro,
2, Sarana Prasarana.
4, Perpanjangan
PRESIDE N
REPUBLIK INDONESIA
-41 -
2) Surat
PRESIDE N
REPUqLIK. INIJONESIA
-42-
d. Kebun Benih Semai (KBS), Kebun Benih per kg 6%o xharga patokan
Klon (KBK).
c. Tegakkan. . .
PRESID EN
REPUBLIK. INDONESIA
-43-
b. Areal
PRESIDEI.I
REPLIBLIK. INDONESIA.
-44-
10. Secang. . ,
PRESI DEN
REPUBLIK. INDONIESIA
-45
e. Kebun
PRESIDE N
REPUBLIK. INDONIESIA
-'46 -
c. Tegakkan
PRESIDEN
REPUBLIK. INI]'ONESIA
-47 -
a. Tegakan. ,
PRESIDE N
REPUBLIK INDONESIA
-48-
e. Kebun. . .
PRf':SIDE N
REPURLIK. INDONESIA
-49-
b. Areal.
PRESIDEN
REPUBLIK. INDONESIA
-50-
32. Bungur
PRESIDEN
REPUBLIK. INDONESII\
-51 -
d. Kebun
PRESIDEN
REPUBLIK. INDONESIA
52-
b. Areal
PRESltr
REPUBLIK. il'J, ;EStA
-53-
43. Kayu. . .
PRESI D E N
REPUELIK. INDONEl,,'
54-
6ohxh;arga Patokan
Tegakkan Benih Provenan (TBP).
6%o xlnarga Patokan
Kebun Benih (KBS, KBK).
e. Kebun
PRESID EN
REPUBLIK. INDONESIA
-55-
c. Tegakkan '
PRtrSIDEN
REPUBLIK. INDONESIA
-56-
a. Tegakan
PRESIDE N
REPUELIK. INDONESIT\
-57 -
58. Jati
PRESI D E N
REPUBLIK. INt:'ONIESIA
-58-
e. Kebun
PRESIDE N
REPUSLIK. INDONESIA
-59-
8. Ekstraktif .
"^{Iik?
PRE$IDE N
REPUELIK. INDONESIA
-60-
1D. Kadar Zat terbang (volatile metter). per sampel Rp. 60.000,00
16. Kadar karbon terikat (Fixed carbon). per sampel Rp. 35.000,00
18. Daya serap terhadap Benzena (CoHo). per sampel Rp. 90.000,00
2t. Daya serap terhadap Tetra Khlorokarbon per sampel Rp. 80.000,00
(CCl+).
30. Pembuatan .
PRtsS ID EN
R EPURLIK. IND ONESIA
-61 -
31. Pembuatan Arang Aktif (Skala Lab). per sampel Rp. 150.000,00
B. LABORATORIUM MIKROBIOLOGI.
Analisis DNA.
per contoh Rp, 1O0,000,00
1. Random Amplified Polgmorpishm DNA
(RAPD),
5. Sengon.
ITRESIDEN
R EFIULtLIKII.,I!J ONIESIA
-62
5. Sengon. 750.000,00
500,000,00
6. Mahoni.
d. Rusa
PR ESIDEN
REPUBLIK. INDONESIA
-63-
Rusa.
1. Produk.
2. Jasa.
Lebah.
Sutra.
2. Buku
PRESI D E N
REPUBLIK. INDONESIA
-64-
2. BDK Bogor, BDK Pematang Siantar, BDK per kamar per hari 125.000,00
Makassar, BDK Samarinda, BDK KuPang,
dan BLK Manokwari.
-#lfb+
PR ESID EN
REPUBLIK. INDONESIA
-65-
2. BDK Bogor, BDK Kadipaten di Kabupaten per kelas per 8 jam 200.000,00
Majalengka, BDK Pematang Siantar, BDK kelebihan per jam 20.000,00
Pekanbaru, BDK Makassar, BDK
Samarinda, BDK KuPang dan BLK
Manokwari.
BDK.
PRES IDE N
REPLIBLIK. INDONESIA
-66-
b. Pemotretan; 125.ooo,oo
175.000,00
d. Penggunaan untuk Camping Ground.
2. Lain-lain.
75.000,00
a. Identifikasi Herbarium;
100.000,00
b. Penggambaran SPecimen Pohon;
c. Penggambaran .
PRESI DE N
REPUBLIK. INDONESIA
-57 -
2l Laboratorium, 70.000,00
1) Tetrazolium; 250.000,00
30.000,00
d. Uji kadar air;
1) Benih halus;
2l Benih kecil;
3) Benih
*t*?
FRESIDE N
REiFUBLIK INDONESI/\
-68-
Silvanna Djaman