BUDIDAYA TANAMAN
KEDELAI
Glycine Max (L.) Merrill
PengenaLan dan
Teknik Budidaya
Tanaman Kedelai
Glycine max (L.) Merill
Dosen Pengajar
Dr.Ir.Asmiaty Sahur, MP
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1
KATA PENGANTAR
. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Buku
Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura ini yang alhamdulillah tepat pada
Semoga Buku ini dapat bermanfaat khususnya untuk kami umumnya untuk
pembaca, dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha yang telah
dilakukan. Aamin.
Penulis
2
BAB I
Kedelai merupakan tanaman asli yang berasal dari Daratan Cina dan telah dibudidayakan
oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan
antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedalai juga ikut
tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia,
Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan
pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara,
dan pulau-pulau lainnya. Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu
Glycine soja dan Soja max. Namun pada tahun 1948 telah disepakati bahwa nama botani
yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max (L.) Merill.(Irwan, 2006)
4
Glykis berarti manis. Nama itu disandang karena beberapa anggota genus ini memiliki
akar dan daun yang rasanya manis. Satu kata lainnya, max, memiliki arti paling besar.
Glycine max yang dibudidayakan saat ini merupakan hasil domestika spesies
moyangnya, Glycine soja. Sebelum berganti nama menjadi Glycine max, Linnaeus,
Di Indonesia, nama lokalnya antara lain kacang jepun, kacang bulu(Sunda), lawui
(Bima), dele, dangsul, dekeman (Jawa), retak menjong (Lampung), kacang rimang
(Minangkabau), kadele, kadang jepun (Bali), lebui bawak (Sasak) dan kadele (Ujung
Pandang). Kedelai termasuk tanaman terna dikotil semusim. Wilayah beriklim hangat
cocok untuk tanaman yang kebiasaan tumbuhnya di semak maupun tegak ini.
(Kementan, 2013).
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminosae
Genus : Glycine
subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari sebuah akar tunggang yang
terbentuk dari calon akar, sejumlah akar sekunder, dan cabang akar adventif yang
5
tumbuh dari bagian bawah hipokotil. Tanaman kedelai umumnya tumbuh
Morfologi tanaman kedelai meliputi akar, daun, batang, dan biji yang dapat
Akar
Panjang akar tunggang ditentukan oleh berbagai faktor seperti kekerasan
tanah, populasi tanaman, dan varietas. Akar tunggang pada tanaman kedelai dapat
membentuk bintil akar yang mampu menambat nitrogen. Bintil akar yang telah
matang akan berwarna merah muda yang disebabkan oleh adanya leghemoglobin yang
diduga aktif menambat nitrogen, sebaliknya bintil akar yang sudah tidak aktif akan
Batang
Tanaman kedelai dikenal dengan dua tipe pertumbuhan batang yaitu determinit
dan indeterminit. Jumlah buku pada batang akan bertambah sesuai pertambahan
umur tanaman, tetapi pada kondisi normal jumlah buku berkisar antara 15--20 buku
dengan jarak 2--9 cm. Batang tanaman kedelai ada yang bercabang dan ada pula
2008).
Pertumbuhan batang kedelai dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe determinate
ditunjukkan dengan batang yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman mulai
batang tanaman masih bisa tumbuh daun, walaupun tanaman sudah mulai berbunga.
6
Disamping itu, ada varietas hasil persilangan yang mempunyai tipe batang mirip
indeterminate.
Daun
Tanaman kedelai mempunyai 4 tipe daun, yaitu 1) kotiledon, 2) daun primer
sederhana yaitu daun pertama keluar dari buku sebelah atas kotiledon, 3) daun
bertiga yang terdiri dari tiga helai anak daun dengan bentuk oval atau segitiga
tergantung dari varietas, dan 4) profila yang terletak pada tiap pangkal cabang dan
Bunga
Bunga tanaman kedelai umunya
7
Buah
Buah pada tanaman kedelai adalah buah polong (kacang-kacang). Memiliki warna
hijau saat masih muda dan berubah menjadi cokelat kehitaman jika sudah tua.
Jumlah biji setiap polong 1-5 buah, dengan permukaan bulu yang rapat, dan ada juga
yang berbulu jarang. Bentuk buah kedelai berukuran 1-2 cm dengan memiliki
pembatas pada polong dan biji yang terdapat pada buah kedelai (Ultriasratri, 2016).
Biji
Biji tanaman kedelai memiliki bentuk, ukuran dan warna yang sangat bervariasi
tergantung dengan varietasnya. Bentuk biji kedelai yaitu bulat lonjong, bulat dan
bulat agak pipih. Warna biji yaitu putih, kuning, hijau, cokelat hingga berwarna
kehitaman. Ukuran biji kedelai mulai dari kecil, sedang, dan besar. Namun,
dibeberapa Negara memiliki ukuran sekitar 25 gram/ 100 biji, sehingga dikatakan
dalam akar tanaman yang diberi nama nodul atau bintil akar. Keberadaan Rhizobium
japonicum di dalam tanah memang sudah ada karena tanah tersebut ditanami
kedelai atau memang sengaja ditambahkan ke dalam tanah. Nodul atau bintil akar
tanaman kedelai umumnya dapat mengikat nitrogen dari udara pada umur 10 – 12
hari setelah tanam, tergantung kondisi lingkungan tanah dan suhu. Kelembaban
tanah yang cukup dan suhu tanah sekitar 25°C sangat mendukung pertumbuhan
bintil akar tersebut. Perbedaan warna hijau daun pada awal pertumbuhan (10-15
pembentukan bintil akar sebenarnya sudah terjadi mulai umur 4 – 5 hst, yaitu sejak
8
terbentuknya akar tanaman. Pada saat itu, terjadi infeksi pada akar rambut yang
merupakan titik awal dari proses pembentukan bintil akar. Oleh karena itu, semakin
banyak volume akar yang terbentuk, semakin besar pula kemungkinan jumlah bintil
Pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dipengaruhi oleh banyak faktor baik
dari luar maupun dari tanaman kedelai itu sendiri. Salah satu faktor yang sangat
lingkungan. Tanah dan iklim merupakan dua komponen lingkungan tumbuh yang
optimal bila tumbuh pada lingkungan dengan salah satu komponen lingkungan tumbuh
optimal. Hal ini dikarenakan kedua komponen ini harus saling mendukung satu sama
9
Tanah
mendukung pertumbuhan
al., 2007).
akar. Artinya, semakin dalam olah tanahnya maka akan tersedia ruang
untuk pertumbuhan akar yang lebih bebas sehingga akar tunggang yang
terbentuk semakin kokoh dan dalam. Pada jenis tanah yang bertekstur
remah dengan kedalaman olah lebih dari 50 cm, akar tanaman kedelai
kedalaman sekitar 3 m.
10
Upaya program pengembangan kedelai bisa dilakukan dengan penanaman di lahan
Iklim
Untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal, tanaman kedelai
khususnya tanah dan iklim. Kebutuhan air sangat tergantung pada pola
1. Suhu
Tanaman kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu tanah
yang optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30°C. Bila tumbuh pada suhu tanah
yang rendah (<15°C), proses perkecambahan menjadi sangat lambat, bisa mencapai 2
minggu. Hal ini dikarenakan perkecambahan biji tertekan pada kondisi kelembaban
tanah tinggi. Sementara pada suhu tinggi (>30°C), banyak biji yang mati akibat
suhu lingkungan sekitar 40°C pada masa tanaman berbunga, bunga tersebut
(10°C), seperti pada daerah subtropik, dapat menghambat proses pembungaan dan
11
pembentukan polong kedelai. Suhu lingkungan optimal untuk pembungaan bunga yaitu
24 -25°C.
atau lama penyinaran sinar matahari karena kedelai termasuk tanaman “hari
pendek”. Artinya, tanaman kedelai tidak akan berbunga bila panjang hari melebihi
batas kritis, yaitu 15 jam perhari. Oleh karena itu, bila varietas yang berproduksi
tinggi
dari daerah subtropik dengan panjang hari 14 – 16 jam ditanam di daerah tropik
dengan rata-rata panjang hari 12 jam maka varietas tersebut akan mengalami
penurunan produksi karena masa bunganya menjadi pendek, yaitu dari umur 50 – 60
pun menjadi lebih pendek dengan ukuran buku subur juga lebih pendek.
tanaman kedelai.
3. Curah Hujan
Hal yang terpenting pada aspek distribusi curah hujan yaitu jumlahnya merata
sehingga kebutuhan air pada tanaman kedelai dapat terpenuhi. Jumlah air yang
digunakan oleh tanaman kedelai tergantung pada kondisi iklim, sistem pengelolaan
tanaman, dan lama periode tumbuh. Namun demikian, pada umumnya kebutuhan air
pada tanaman kedelai berkisar 350 – 450 mm selama masa pertumbuhan kedelai.
12
Pada saat perkecambahan, faktor air menjadi sangat penting karena akan
dengan
bertambahnya umur tanaman. Kebutuhan air paling tinggi terjadi pada saat masa
berbunga dan pengisian polong. Kondisikekeringan menjadi sangat kritis pada saat
stadia berbunga dan pembentukan polong, dilakukan dengan waktu tanam yang tepat,
hujan yang terjadi di daerah tersebut. Tanaman kedelai sebenarnya cukup toleran
terhadap cekaman kekeringan karena dapat bertahan dan berproduksi bila kondisi
cekaman kekeringan maksimal 50% dari kapasitas lapang atau kondisi tanah yang
optimal. Selama masa stadia pemasakan biji, tanaman kedelai memerlukan kondisi
lingkungan yang kering agar diperoleh kualitas biji yang baik. Kondisi lingkungan yang
kering akan mendorong proses pemasakan biji lebih cepat dan bentuk biji yang
seragam.
13
BAB 2
Teknik Budidaya
A.Pembibitan
1) Persyaratan Benih
penanaman kedelai, biji atau benih ditanam secara langsung, sehingga apabila
kemampuan tumbuhnya rendah, jumlah populasi per satuan luas akan berkurang. Di
14
samping itu, kedelai tidak dapat
memberikan hasil yang memuaskan, harus dipilih varietas kedelai yang sesuai dengan
kebutuhan, mampu beradaptasi dengan kondisi lapang, dan memenuhi standar mutu
benih yang baik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan varietas yaitu
umur panen, ukuran dan warna biji, serta tingkat adaptasi terhadap lingkungan
a. Umur panen
Varietas yang akan ditanam harus mempunyai umur panen yang cocok dalam pola
tanam pada agroekosistem yang ada. Hal ini menjadi penting untuk menghindari
Ukuran dan warna biji varietas yang ditanam harus sesuai dengan permintaan
pasar di daerah sekitar sehingga setelah panen tidak sulit dalam menjual hasilnya.
Umumnya varietas kedelai yang berbiji besar dapat tumbuh dan berproduksi
dibandingkan dengan varietas kedelai yang berbiji kecil. Kedelai yang berbiji kecil
lebih rentan terhadap salinitas sehingga kedelai berbiji kecil tidak mampu tumbuh
dan berproduksi. Tanaman kacang kedelai dengan biji besar cenderung memiliki
kandungan klorofil yang lebih tinggi, ditunjukkan oleh perkecambahan yang cepat
c. Bersifat aditif
15
Untuk daerah sentra pertanaman tertentu, misalnya di tanah masam, hendaknya
memilih varietas kedelai unggul yang mempunyai tingkat adaptasi tinggi terhadap
tanah masam sehingga akan diperoleh hasil optimal, contohnya varietas Tanggamus.
Demikian pula bila kedelai ditanam di daerah banyak terdapat hama ulat grayak
maka pemilihan varietas tahan ulat grayak amat menguntungkan, contohnya varietas
Ijen. Selain itu, varietas yang ditanam tersebut harus sudah bersifat aditif dengan
kondisi lahan yang akan ditanami sehingga tidak mengalami hambatan dalam
pertumbuhannya.
Benih yang ditanam juga harus merupakan varietas unggul yang berproduksi tinggi,
varietas unggul kedelai adalah: Ainggit (137), Clark 63, Davros, Economic Garden,
2) Penyiapan Benih
Pada tanah yang belum pernah ditanami kedelai, sebelum benih ditanam harus
dicampur dengan legin, (suatu inokulum buatan dari bakteri atau kapang yang
(Rhizobium japonicum). Pada tanah yang sudah sering ditanam dengan kedelai atau
kacang-kacangan lain, berarti sudah mengandung bakteri tersebut. Bakteri ini akan
hidup di dalam bintil akar dan bermanfaat sebagai pengikat unsur N dari udara.
Cara pemberian legin: (1) sebanyak 5-10 gram legin dibasahi dengan air sekitar 10
cc; (2) legin dicampur dengan 1 kg benih dan kocok hingga merata (agar seluruh kulit
biji terbungkus dengan inokulum; (3) setelah diinokulasi, benih dibiarkan sekitar 15
menit baru dapat ditanam. Dapat juga benih diangin-anginkan terlebih dahulu
sebelum ditanam, tetapi tidak lebih dari 6 jam. Selain itu, yang perlu diperhatikan
dalam hal memilih benih yang baik adalah:kondisi dan lama penyimpanan benih
16
tersebut. Biji kedelai mudah menurun daya kecambah/daya tumbuhnya (terutama
bila kadar air dalam biji ≥ 13% dan disimpan di ruangan bersuhu ≥ 25 derajat C,
Penanaman dengan benih yang mempunyai daya tumbuh agak rendah dapat diatasi
dengan cara menanamkan 3-4 biji tiap lubang, atau dengan memperpendek jarak
tanam. Jarak tanam pada penanaman benih berdasarkan tipe pertumbuhan tegak
4) Pemindahan Bibit
cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak
perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami
17
tadah hujan sebaiknya dilakukan 2 kali pencangkulan. Pertama dibiarkan bongkahan
menggemburkan dan membersihkan tanah dari sisa-sia akar. Jarak antara waktu
biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau tanah persawahan. Pengolahan
tanah bagi pertanaman kedelai di lahan kering sebaiknya dilakukan pada akhir musim
kemarau, sedangkan pada lahan sawah, umumnya dilakukan pada musim kemarau.
Jika areal penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan kering atau tegalan,
cm – 15 cm, lebar antara 3cm – 10 cm, dan tinggi 20 cm – 30 cm. Antara petakan
yang satu dengan yang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan sedalam 25 cm.
dengan kedalaman 25 cm. Selanjutnya, lahan siap ditanami benih.Apabila lahan yang
sawah supra insus dianjurkan diberi kapur sebanyak 300 kg/ha. Kapur disebarkan
basah. Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi pupuk dasar.
18
Pupuk yang digunakan berupa TSP sebanyak 75 kg – 200 kg/ha, KCl 50 kg – 100
kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Dosis pupuk dapat pula disesuaikan dengan anjuran
petugas Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) setempat. Pupuk disebar secara
merata di lahan, atau dimasukkan ke dalam lubang di sisi kanan dan kiri lubang tanam
sedalam 5 cm.
Untuk jenis kedelai manis (edamame), jarak tanam 40 cm x 40 cm. Tanaman kedelai
edamame dan koratame diberi pupuk dasar berupa Urea sebanyak 600 kg – 800 kg,
TSP 600 kg – 800 kg, dan KCl 400 kg per hektar. Pupuk disebar merata pada lahan
tanam. Untuk menghindari hama lalat bibit, sebaiknya pada saat penanaman benih
2) Pembentukan Bedengan
lebar 50-60 cm, tinggi 20 cm. Apabila akan dibuat drainase, maka jarak antara
3) Pengapuran
Tanah dengan keasaman kurang dari 5,5 seperti tanah podsolik merah-kuning,
harus dilakukan pengapuran untuk mendapatkan hasil tanam yang baik. Kapur dapat
lapisan olah tanah sekitar 15 cm. Pengapuran dilakukan 1 bulan sebelum musim
tanam, dengan dosis 2-3 ton/ha. Diharapkan pada saat musim tanam kapur sudah
bereaksi dengan tanah, dan pH tanah sudah meningkat sesuai dengan yang
diinginkan.
Kapur halus memberikan reaksi lebih cepat daripada kapur kasar. Sebagai sumber
kapur dapat digunakan batu kapur atau kapur tembok. Pemberian kapur tidak harus
dilakukan setiap kali tanam, tetapi setiap 3-4 tahun sekali. Dengan pengapuran,
tanah menjadi kaya akan Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dan pH-nya meningkat.
19
Selain itu peningkatan pH dapat menaikkan tingkat persediaan Molibdenum (Mo)
yang berperan penting untuk produksi kedelai dan golongan tanaman kacang-
C.Teknik Penanaman
Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan berkisar antara 20-40 cm.
Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x 20 cm.
Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang
seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat
kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang subur,
jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat
dirapatkan.
20
Jika areal luas dan pengolahan tanah dilakukan dengan pembajakan, penanaman
benih dilakukan menurut alur bajak sedalam kira-kira 5 cm. Sedangkan jarak jarak
antara alur yang satu dengan yang lain dapat dibuat 50-60 cm, dan untuk alur ganda
3) Cara Penanaman
Dalam sistem ini, seluruh lahan ditanami kedelai dengan tujuan memperoleh
produksi kedelai baik mutu maupun jumlahnya. Kedelai yang ditanam dengan sistem
ini, membutuhkan lahan kering namun cukup mengandung air, seperti tanah sawah
bekas ditanami padi rendeng dan tanah tegalan pada permulaan musim penghujan.
sistem ini adalah: penyebaran hama dan penyakit kedelai relatif cepat, sehingga
penanaman kedelai dengan sistem ini memerlukan perhatian khusus. Jarak tanam
2. Tanaman yang satu tidak mempunyai sifat mengalahkan tanaman yang liar.
3. Jenis hama dan penyakit sama atau salah satu tanaman tahan terhadap hama dan
penyakit.
tunggak/ kacang tanah, kedelai dengan jagung, kedelai dengan ketela pohon.
21
Sistem ini biasa diterapkan pada tanah yang mendapat pengairan terus menerus
sepanjang waktu, misalnya tanah sawah yang memiliki irigasi teknis. Untuk
4) Waktu Tanam
Pemilihan waktu tanam kedelai ini harus tepat, agar tanaman yang masih muda tidak
terkena banjir atau kekeringan. Karena umur kedelai menurut varietas yang
dianjurkan berkisar antara 75-120 hari, maka sebaiknya kedelai ditanam menjelang
akhir musim penghujan, yakni saat tanah agak kering tetapi masih mengandung
cukup air.
Waktu tanam yang tepat pada masing-masing daerah sangat berbeda. Sebagai
pedoman: bila ditanam di tanah tegalan, waktu tanam terbaik adalah permulaan
musim penghujan. Bila ditanam di tanah sawah, waktu tanam paling tepat adalah
menjelang akhir musim penghujan. Di lahan sawah dengan irigasi, kedelai dapat
D.Pemeliharaan Tanaman
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari. Dalam kenyataannya tidak semua
biji yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga akan terlihat tidak seragam.
22
Untuk menjaga agar produksi tetap baik, benih kedelai yang tidak tumbuh sebaiknya
segera diganti dengan biji-biji yang baru yang telah dicampur Legin atau Nitrogen.
Hal ini perlu dilakukan apabila jumlah benih yang tidak tumbuh mencapai lebih dari
2) Penyiangan
Penyiangan ke-1 pada tanaman kedelai dilakukan pada umur 2-3 minggu.Penyiangan
ke-2 dilakukan pada saat tanaman selesai berbunga, sekitar 6 minggu setelah tanam.
lanjutan). Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mengikis gulma yang tumbuh
dengan tangan atau kuret. Apabila lahannya luas, dapat juga dengan menggunakan
herbisida. Sebaiknya digunakan herbisida seperti Lasso untuk gulma berdaun sempit
3) Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak
merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang
berbahaya.
4) Pemupukan
Dosis pupuk yang digunakan sangat tergantung pada jenis lahan dan kondisi tanah.
Pada tanah subur atau tanah bekas ditanami padi dengan dosis pupuk tinggi,
pemupukan tidak diperlukan. Pada tanah yang kurang subur, pemupukan dapat
b) Sawah kondisi tanah subur sedang: pupuk Urea=50 kg/ha, TSP=75 kg/ha dan
KCl=100 kg/ha.
c) Sawah kondisi tanah subur rendah: pupuk Urea=100 kg/ha, TSP=75 kg/ha dan
KCl=100 kg/ha.
23
d) Lahan kering kondisi tanah kurang subur: pupuk kandang=2000-5000 kg/ha;
tinggi tanaman, berat berangkasan kering sedangkan pemberian pupuk hijau (gamal)
akan mempengaruhi umur berbunga, waktu keluarnya polong, berat biji per tanaman
dan berat 25 biji , berat berangkasan 45 HST. Hal tersebut dijelaskan dalam jurnal
pupuk organik cair lengkap dapat meningkatkan produksi tanaman kedelai, tetapi
perlakuan dosis yang berbeda memberikan hasil yang berbeda tidak nyata. Waktu
pemupukan pada pagi dan sore hari menyebabkan produktivitas tanaman kedelai
lebih tinggi dibandingkan pada siang hari, tetapi secara umum pemupukan pada sore
hari cenderung menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan pemupukan pada pagi
hari.
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi
seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang
panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering. Kekurangan air pada masa
kematian apabila kekeringan telah melalui batas toleransinya. kekeringan pada masa
Di lahan sawah irigasi, pemberian air di sawah bisa diatur. Namun bila tidak ada
irigasi, penyediaan air hanya hanya dapat dilakukan dengan mengatur waktu
tanaman lainnya yang dihamparkan pada permukaan tanah. Mulsa ini akan mencegah
24
Apabila ada irigasi dan tidak ada hujan selama lebih dari 7 hari, tanah harus
diairi. Caranya tanaman digenangi air selama 30-60 menit. Pengairan seperti ini
diulangi setiap 7-10 hari. Pengairan tidak dilakukan lagi apabila polong telah terisi
penuh. Pada tanah yang keras (drainase buruk) kelebihan air akan meyebabkan akar
membusuk. Di tanah berdrainase buruk harus dibuat saluran drainase di setiap 3-4
meter lahan memanjang sejajar dengan barisan tanam. Hal ini terutama dilakukan
a) Lalat bibit, diberi insektisida Marshal 200 EC, dicampur dengan benih, dilakukan
EC, Kharpos 50 EC, Hosthathion 40 EC, Azodrin 15 WSC, Sevin 85 SP atau Tamaron
7) Pemeliharaan Lain
membutuhkan tanaman pelindung. Tanaman kedelai yang terlindung akan selalu muda
sehingga proses pembentukan buah kurang baik, dan hasilnya akan sedikit, bahkan
25
tidak berbuah sama sekali. Tanaman kedelai akan rusak bila tertimpa cabang -
D. Panen
bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna
dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan
tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Panen yang terlambat akan
merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan kering, sehingga kulit polong
retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur
Perlu diperhatikan umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari,
tergantung pada varietas dan ketinggian tempat. Perlu diperhatikan, kedelai yang
akan digunakan sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari, sedangkan
26
untuk dijadikan benih dipetik pada umur 100-110 hari, agar kemasakan biji betul-
Cara Panen
Pemungutan hasil kedelai dilakukan pada saat tidak hujan, agar hasilnya segera
dapat dijemur.
Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu diperhatikan terlebih dulu. Pada
tanah ringan dan berpasir, proses pencabutan akan lebih mudah. Cara pencabutan
yang benar ialah dengan memegang batang poko, tangan dalam posisi tepat di bawah
ranting dan cabang yang berbuah. Pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati
sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali rontok bila tersentuh tangan.
Alat yang biasanya digunakan untuk memotong adalah sabit yang cukup
alat pemotong yang tajam, pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat dan jumlah buah
yang rontok akibat goncangan bisa ditekan. Pemungutan dengan cara memotong bisa
27
banyak senyawa nitrat tidak ikut tercabut, tapi tertinggal di dalam tanah. Pada
tanah yang keras, pemungutan dengan cara mencabut sukar dilakukan, maka dengan
Periode Panen
Mengingat kemasakan buah tidak serempak, dan untuk menjaga agar buah yang
belum masak benar tidak ikut dipetik, pemetikan sebaiknya dilakukan secara
Prakiraan Produksi
kg/ha.
Pasca panen
Kedelai dikumpulkan kemudian dijemur di atas tikar, anyaman bambu, atau di lantai
semen selama 3 hari. Sesudah kering sempurna dan merata, polong kedelai akan
mudah pecah sehingga bijinya mudah dikeluarkan. Agar kedelai kering sempurna,
juga menguntungkan karena dengan pembalikan banyak polong pecah dan banyak biji
lepas dari polongnya. Sedangkan biji-biji masih terbungkus polong dengan mudah
bisa dikeluarkan dari polong, asalkan polong sudah cukup kering. Biji kedelai yang
akan digunakan sebagai benih, dijemur secara terpisah. Biji tersebut sebenarnya
telah dipilih dari tanaman-tanaman yang sehat dan dipanen tersendiri, kemudian
dijemur sampai betul-betul kering dengan kadar air 10-15 %. Penjemuran benih
sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dari pukul 10.00 hingga 12.00 siang.
Terdapat beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polongan. Diantaranya
28
atau dirontokkan dengan alat pemotong padi. Setelah biji terpisah, brangkasan
disingkirkan. Biji yang terpisah kemudian ditampi agar terpisah dari kotoran-
kotoran lainnya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Biji yang bersih ini
selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya 9-11 %. Biji yang sudah kering lalu
dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan. Sebagai perkiraan dari
batang dan daun basah hasil panen akan diperoleh biji kedelai sekitar 18,2 %.
Kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama. Caranya kedelai disimpan di
tempat kering dalam karung. Karung-karung kedelai ini ditumpuk pada tempat yang
diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah atau lantai. Apabila kedelai
disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali harus dijemur lagi sampai
a. Tahu
Tahu berasal dari Cina. Metode pembuatan tahu pertama kali ditemukan oleh
Liu An pada tahun 164 SM. Liu An adalah seorang filsuf, guru, ahli hukum dan ahli
politik yang mempelajari kimia dan meditasi dalam agama Tao. Dia memperkenalkan
tahu pada teman-temannya yang tidak menyantap daging, yaitu para pendeta. Pada
masa itu kedelai termasuk salah satu bahan makanan utama orang-orang kuil
(pendeta). Oleh para pendetalah sambil menyebarkan agama Budha, tahu tersebar
ke seluruh dunia. Untuk membuat tahu diperlukan bahan berupa kedelai, bahan
penggumpal dan pewarna (jika perlu). Kedelai yang dipakai harus bermutu tinggi,
utuh dan bersih dari segala kotoran. Senyawa penggumpal yang biasa digunakan
adalah kalsium sulfat (CaSO4, dikenal sebagai batu tahu atau sioko), asam cuka, dan
biang tahu (cairan bekas perasan tahu yang diinapkan). Sedangkan zat pewarna yang
dianjurkan dipakai adalah kunyit. Tahap-tahap dalam pembuatan tahu antara lain
29
merendam kedelai, mengupas, menggiling, menyaring, memasak, menggumpal- kan,
Sufu adalah produk yang menyerupai keju lunak, terbuat dari curd atau
gumpalan protein kedelai (tahu) dengan bantuan aktivitas kapang. Proses pembuatan
sufu pada mulanya dianggap hanya merupakan peristiwa alam. Tetapi pada tahun
1929, Wai berhasil mengisolasi dan mempelajari bahwa proses fermentasi pada curd
pembuatan sufu sudah berkembang, yaitu dengan menggunakan kultur atau starter
c. Susu Kedelai
Susu kedelai adalah produk seperti susu sapi, tetapi dibuat dari ekstrak
kedelai.Susu kedelai diperoleh dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah
direndam dalam air. Hasil penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrat
atau cairan susu kedelai, yang kemudian dididihkan dan diberi bumbu, biasanya
berupa gula dan essen untuk meningkatkan rasanya. Protein susu kedelai dapat
digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap laktosa
susu sapi. Untuk memperoleh susu kedelai yang baik dan layak dikonsumsi manusia,
diperlukan persyaratan bebas dari bau dan rasa langu kedelai, bebas
susu sapi. Yoghurt ternyata dapat juga dibuat dari bahan yang lebih sederhana dan
murah yaitu dari susu kacang kedelai. Hasilnya bukan yoghurt, tetapi soyghurt.
Proses pembuatan soyghurt dan kultur (biakan murni) starter yang digunakan sama
30
pada pembuatan yoghurt. Proses fermentasi pada pembuatan soyghurt terdapat
kesulitan. Hal ini karena jenis karbohidrat yang terdapat dalam susu kedelai sangat
berbeda jauh dengan karbohidrat dari susu sapi. Karbohidrat pada susu kedelai
terdiri dari golongan oligosakarida yang tidak dapat digunakan sebagai sumber
energi maupun sebagai sumber karbon oleh kultur starter. Hasil penelitian
menunjukan bila susu kedelai langsung dinokulasi (ditambah) dengan starter dan
diinkubasi selama empat jam pada suhu 45o C, ternyata tidak menghasilkan
perubahan, baik pH maupun kekentalan pada susu kedelai. Dengan kata lain tidak
e. Tempe
Produksi tempe kebanyakan dilakukan oleh industri skala kecil dan rumah
tradisional. Artinya, masih belum menerapkan teknologi modern. Pada dasarnya, cara
membuat tempe terdiri dari 2 bagian besar, yaitu proses pemasakan kedelai dan
membersihkan kedelai dari kotoran yang tak diinginkan, kemudian kedelai dicuci dan
direbus selama 30 menit. Kedelai rebus ini selanjutnya dihilangkan kulitnya, lalu
dicuci dan direndam dalam air pada suhu kamar selama 22 - 24 jam. Tujuan ini
kedelai menjadi asam. Kemudian kedelai direbus kembali selama 1 jam menggunakan
air perendamnya, lalu ditiriskan. Setelah dingin, kedelai diinokulasi dengan laru
tempe dengan perbandingan 1 gram laru untuk 1 kg kedelai matang. Kedelai yang
sudah diinokulasi dibungkus dengan daun pisang atau plastik berlubang-lubang dan
diinkubasi pada suhu kamar selama 40 - 48 jam, sehingga menjadi tempe yang kita
kenal sehari-hari.
f. Tauco
31
Tauco merupakan salah satu jenis makanan hasil fermentasi kedelai di
Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Tauco berbentuk pasta (semi padat) dengan
warna mulai dari kuning sampai kecoklatan, dibuat dari kedelai kuning dan umumnya
digunakan sebagai bumbu atau penyedap masakan. Proses pembuatan tauco dilakukan
kapang dan fermentasi dalam larutan garam. Fermentasi kapang dapat dilakukan
baik secara spontan atau dengan menambahkan laru tempe. Kedelai dicuci bersih
dan direbus selama 1 - 2 jam, kemudian dikupas kulitnya. Kedelai tanpa kulit
tersebut selanjutnya dicuci dan direndam selama 24 jam. Lalu kedelai direbus atau
dikukus kembali selama 1 - 2 jam (sampai lunak), didinginkan dan ditiris- kan.
tempe 2 - 5%), selama 2 - 5 hari pada suhu kamar. Kedelai hasil fermentasi
kemudian dihancurkan kasar (menjadi 2 - 4 bagian per biji kedelai) dan direndam
wadah terbuka dibawah sinar matahari dan dilakukan pengadukan tiap hari. Setelah
fermentasi garam selesai, ditambah sejumlah air dan direbus, diberi bumbu-bumbu,
g. Sosis Tempe
Sosis didefinisikan sebagai daging atau campuran beberapa jenis daging yang
lalu dimasukkan ke dalam selongsong atau wadah sosis. Pada umumnya sosis dibuat
dari daging sapi, daging ayam, daging babi, daging kelinci dan ikan. Akhir-akhir ini
sosis juga dibuat dari protein kedelai, seperti tepung kedelai dan konsentrat serta
isolat protein kedelai, yang terlebih dahulu diproses menjadi protein pekat dan
protein pintal. Di Jepang, telah beredar produk sosis analog yang berasal dari
32
tempe. Bentuk serta penampakan tempe sudah hilang sama sekali, tetapi cita rasa
h. Kecap
Kecap merupakan produk yang diduga berasal dari Cina, dan sudah lama
dikenal serta dibuat oleh masyarakat Indonesia. Produk ini berbentuk cairan
berwarna coklat tua dengan aroma dan cita rasa khas. Kecap biasanya digunakan
sebagai bahan penyedap dalam berbagai masakan. Pembuatan kecap secara hidrolisis
menghasilkan peptida-peptida dan asam-asam amino. Kecap jenis ini kurang lengkap
asam organik dan komponen lainnya tidak terdapat. Pembuatan kecap di Indonesia
pada umumnya dilakukan secara fermentasi. Fermentasinya terdiri atas dua tahap,
yaitu fermentasi kapang (solid stage fermentation) dan fermentasi dalam larutan
garam (brine fermentation). Pada fermentasi kapang, mikroba yang berperan antara
selama fermentasi garam, berperan beberapa jenis kamir dan bakteri, antara lain
Minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat dipakai sebagai minyak goring
(minyak sayur) maupun diolah lebih lanjut. Sekitar 90 persen minyak kedelai
digunakan di bidang pangan, misalnya untk minyak salad (salad oil), minyak goreng
(cooking oil), shortening dan margarin. Di bidang non pangan, minyak kedelai
digunakan untuk memproduksi lilin, sabun, varnish, lacquer, cat, semir, insektisida
dan desinfektan. Hasil samping dari produksi minyak kedelai adalah bungkil kedelai
33
dan lesitin. Bungkil kedelai adalah serpihan kedelai (berbentuk pipih) yang telah
diekstrak minyaknya. Bungkil ini dapat diolah menjadi tepung kedelai berlemak
rendah, konsentrat atau isolat protein kedelai. Lesitin diperoleh dari bahan gum
hasil proses degumming. Lesitin yang merupakan fosfolipida dipisahkan dari bahan-
bahan yang lain dengan cara sentrifusa (pemutaran) sehingga terpisah fosfolipida
(endapan) dan minyak. Kemudian kedalam endapan tersebut ditambah bahan aditif
berupa minyak nabati atau asam lemak, dan dikeringkan dengan pengering semprot.
Hasilnya berupa lesitin kering yang selanjutnya dikemas dan dipasarkan. Lesitin
banyak digunakan dalam industri pangan sebagai senyawa pengemulsi, penstabil, zat
yang memerlukan lesitin antara lain roti dan kue, anaka permen (confektionary), es
34
DAFTAR PUSTAKA
Swadaya.
Produksi Kedelai Terhadap Pemberian Mikoriza dan Penggunaan Ukuran Biji pada
Tanah Salin. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, ISSN No. 2337- 6597.
Arsyad, D.M. dan M. Syam. 1998. Budidaya Kedelai. Jakarta: Bumi Aksara.
Irwan, A.W. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill). Laporan
Penelitian.Universitas Padjajaran.
Kementerian Pertanian. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2013. Bulletin
Kedelai ( Glycine max (L.) Merril var. Lokon ) yang Diperlakukan Dengan Pupuk
Organik Cair Lengkap Pada Dosis dan Waktu Pemupukan yang Berbeda. Jurnal
Sumarno, et al. 2007. Kedelai : Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian
35
Ultriasratri Alfri. 2016. Respon Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Kedelai
Yennita. 2002. Respon Tanaman kedelai (Glycine max) terhadap Gibberellic Acid
GA3 dan Benzyl Amino Purine (BAP) pada fase generatif. Tesis. Program
36