Eksposisi
Eksposisi
Sebuah teks eksposisi, walaupun menonjolkan sisi faktual, harus tetap menunjukkan bahwa teks t
ersebut muncul
atas dasar sudut pandang penulis. Dengan demikian, teks eksposisi dapat dilihat dari sifat kebaha
saannya melalui penggunaan kata-
kata yang menunjukkan sikap penulis, seperti penggunaan pronomina/ kata ganti orang (saya,
kami, kita) atau penggunaan kata-kata bernada opini (seharusnya, dapat, bisa).
Selain hal di atas, teks eksposisi pun harus mampu menghubungkan fakta-fakta agar tercipta susu
nan yang
sistematis/runut. Hal ini membuat teks eksposisi sarat dengan penggunaan konjungsi/kata sambu
ng yang menunjukkan berbagai macam hubungan makna, seperti
a. sebab-akibat/kausalitas : dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi
b. pertentangan/konsesif : namun, akan tetapi, meskipun demikian
c. kronologi : kemudian, lalu,
Poin Penting
1. Teks eksposisi (expose) berisi penjelasan/pembeberan/pembuktian suatu permasalahan ya
ng dikembangkan berdasarkan sudut pandang penulis.
2. Struktur teks eksposisi terbagi atas tiga hal:
Tesis (pernyataan awal)
b. Argumentasi (pembuktian)
c. Penegasan ulang (simpulan)
3. Ciri teks eksposisi
Penunjukan sikap penulis melalui penggunaan pronomina dan kata bernada saran
b. Adanya hubungan yang sistematis antara satu fakta dan fakta yang lain melalui penggu
naan kata hubung.
Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, Struktur dan Contoh Teks Eksposisi| Kali ini seputar
pengertian, jenis, ciri-ciri, struktur, dan contoh-contoh teks eksposisi terbaru.. Pengertian teks
eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan
yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau dapat
dikatakan non fiksi. Contoh-contoh teks eksposisi dapat dilihat berita-berita atau koran, namun
contoh eksposisi dapat dilihat dibawah ini tetapi sebelum itu mari kita pelajari teks eksposisi
lebih dalam dengan melihat jenis, ciri-ciri struktur dan tujuan eksposisi antara lain sebagai
berikut...
Eksposisi definisi
Eksposisi Proses
Eksposisi Klasifikasi
Eksposisi Ilustrasi
Ekskposisi Perbandingan
Eksposisi Laporan
Tesis (Pembukaan)
Argumentasi (Isi)
Penegasan Ulang (Penegasan ulang)
Meskipun menyukai kawasan kering dengan udara panas, mangga tetap memerlukan banyak air.
Unsur utama untuk membentuk buah memang air, udara (CO2) dan unsur hara. Dari tiga unsur
tersebut, air diperlukan tanaman mangga dalam jumlah paling banyak. Oleh sebab itu, meskipun
udara di Pasuruan dan Probolinggo cukup panas dan kering, air tanahnya cukup dangkal
sehingga cocok untuk tanaman mangga. Di luar Jawa, kawasan yang agroklimatnya seperti itu
antara lain di daerah lembah palu.
Di dataran rendah yang kering, tanaman mangga dapat menerima sinar matahari selama 12 jam
penuh sepanjang tahun. Sinar matahari berperan untuk pembentukan buah. Semakin intensif
sinar matahari, semakin manis buah yang dihasilkan. Itulah sebabnya kawasan gurun dapat
menghasilkan buah mangga yang cukup manis. Dengan sinar matahari penuh selama 12 jam,
tanaman mangga dapat leluasa membentuk karbohidrat dan gula.
Indonesia yang terletak di kawasan tropis memang mempunyai banyak variasi agroklimat. Ada
kawasan yang ekstrem kering, ada juga yang ekstrem basah. Ada dataran tinggi yang dingin, ada
pula dataran rendah yang panas. Kontur basah yang menggelombang dan berbukit-bukit juga
menguntungkan karena memudahkan sistem pengairan dengan menggunakan sistem gravitasi-
namun menggunakan mesin-mesin yang berat. Akan tetapi, secara keseluruhan, agroklimat di
Indonesia sangat menguntungkan bagi pengembangan agrobisnis modern.
Kondisi agroklimat yang menguntungkan itu kadang-kadang justru bisa berbalik menjadi
ancaman. Selama ini kita selalu membanggakan tanah air kita yang subur dan makmur. Kita juga
membanggakan jumlah koleks plasma nutfah mangga kita yang mencapai peringkat nomor dua
di dunia setelah India. Akan tetapi, diam-diam Thailand, Mesir, Taiwan, dan Australia
mengebunkannya. Di Australia tersedia lahan yang sangat luas, modal yang sangat besar,
teknologi yang sangat canggih, dan agroklimat yang cocok untuk mangga. Oleh sebab itu, kita
akan ketinggalan kalau hanya mengandalkan kondisi agroklimat yang "subur makmur"