Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI PMK NO 49 TAHUN 2013

TENTANG KOMITE KEPERAWATAN

MENGAPA HARUS ADA KOMITE KEPERAWATAN : Untuk Meningkatkan


Profesionalisme, Pembinaan Etik Dan Disiplin Tenaga Keperawatan,
Menjamin Mutu Pelayanan Kesehatan, Melindungi Keselamatan Pasien

HARAPAN RIIL KLIEN THD PROFESI KEPERAWATAN MENDAPAT


PELAYANAN PROFESSIONAL PERAWAT RAMAH PERAWAT CEKATAN
DAN TERAMPIL PERAWAT MENEPATI JANJI SEGERA DATANG SAAT
DIBUTUHKAN PENAMPILLAN RAPI BERSIH DAN WANGI DLL

Pengertian PMK No. 49 Thn 2013, Pasal 1


Komite Keperawatan adalah organisasi non-struktural RS Fungsi utama
mempertahankan & meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan
melalui Kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi

Menjamin pelayanan asuhan keperawatan & asuhan kebidanan diberikan


secara benar, sesuai standar dan kode etik profesi, Diberikan oleh tenaga
keperawatan yg kompeten dgn kewenangan yg jelas.

KEBIJAKAN UU Keperawatan No 38 Tahun 2014


- Pasal 28 : ayat (3) Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus didasarkan pada kode etik,standar pelayanan,
standar profesi, dan standar prosedur operasional
- Pasal 53 :
 ayat (2) Pengembangan Praktik Keperawatan bertujuan untuk
mempertahankan atau meningkatkan keprofesionalan Perawat;
 ayat (4) Dalam hal meningkatkan keprofesionalan Perawat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan, pemilik atau pengelola
Fasilitas
 Pelayanan Kesehatan harus memfasilitasi Perawat
untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan
- Pasal 4 : ayat (2) Untuk mewujudkan tata kelola klinis yang baik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, semua asuhan keperawatan
dan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga
keperawatan di Rumah Sakit dilakukan atas Penugasan Klinis dari
kepala/direktur Rumah Sakit

UU NO 44 2009 Pasal 33 tentang Organisasi RS


(1) Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi efektif, fisien, dan
akuntabel.
(2) Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah
Sakit atau Direktur Rumah Sakit unsur pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang medis,komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
Tanggung Jawab Hukum
UU No 44 Tahun 2009 Pasal 46
Rumah Sakit bertanggungjawab secara hukum terhadap semua kerugian
yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di
Rumah Sakit
Peraturan Presiden no 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi RS
tentang pembentukan komite medik, komite keperawatan dan komite –
komite sesuai dengan kebutuhan
Kewajiban Bekerja Sesuai Standar, Menghormati Hak Pasien dan
Mengutamakan Keselamatan Pasien

Pasal 13
(3) Setiap Tenaga kesehatan Yang bekerja di Rumah Sakit harus
bekerja sesuai dengan
- Standar profesi
- Standar pelayanan rumah sakit
- Standar prosedur operasional yang berlaku
- Etika profesi
- Menghormati hak pasien dan
- Mengutamakan keselamatan pasien

PENGELOLAAN KLINIK
Pasal 36
Setiap Rumah Sakit harus Menyelenggarakan:
1. Tata kelola Rumah Sakit (Good Hospital Governance)
2. Tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance)

PERKEMBANGAN PROFESI KEPERAWATAN DI RS


— Kualifikasi perawat
— Profesionalisme keperawatan
— Mempunyai tubuh pengetahuan
— Mencapai kompetensi dengan landasan teoritik
— Menyusun dan menspesifikasi keterampilan dan
kompetensi sebagai batas dari keahlian
— Kepemimpinan
— Otonomi
— Pengaturan bersama/shared governance

Menetapkan iklim praktik professional Perawat harus mempunyai :


1. Kebebasan untuk berfungsi secara efektif
2. Dukungan dari sejawat dan pimpinan
3. Kejelasan ekspektasi tentang lingkungan kerja
4. Sumber yang tepat untuk praktik secara efektif
5. Iklim organisasi yang terbuka
6. Diperlukan direktur/ bidang keperawatan untuk mengelola
pelayanan keperawatan PENGELOLAAN MUTU PELAYANAN
7. Diperlukan komite keperawatan untuk mengatur dan
mengembangkan professionalisme keperawatan MENGELOLAAN
MUTU SDM keperawatan
UU KEPERAWATAN MEMPUNYAI IMPLIKASI TERHADAP PRAKTIK
KEPERAWATAN DI RS
Meningkatkan Mutu Pelayanan & Asuhan Keperawatan Melalui Praktik
Keperawatan Benar, Sesuai Standar dan Legal
• Praktik Keperawatan Berdasarkan Kode Etik, Standar Pelayanan
Keperawatan, Standar Profesi & SPO
• Program Pembinaan etika profesi dalam pelayanan keperawatan
• Perlu Supervisi, Monev Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan
DIBUTUHKAN
• Penguatan Fungsi Manajemen Pelayanan Keperawatan
• Standarisasi Fasilitas-Sarana Pelayanan Keperawatan
• Penguatan Lingkungan Kerja yang aman
• Pelaksanaan praktik keperawatan dimulai dengan EBNP

UU KEPERAWATAN MEMPUNYAI IMPLIKASI TERHADAP


ROFESIONALISME KEPERAWATAN
Meningkatkan Profesionalisme perawat dlm melaksanakan praktik kep
1. Kejelasan Pengaturan jumlah, rasio & komposisi perawat sesuai dgn
jenis pelayanan keperawatan/kesehatan:
a. Perawat anak, Perawat Maternitas, Perawat Penyakit Dalam
dan Perawat Bedah, dll
b. Jenis Perawat: Vokasi dan Profesi
2. Penguatan profesdionalisme perawat dalam melaksanakan praktik
keperawatan
a. Perawat memiliki kompetensi (sertifikat kompetensi), diakui
terdaftar (STR) dan jelas kewenangan (surat keputusan
kewengan klinik)
b. Kejelasan tugas dan wewenang
c. Kejelasan hak dan kewajiban
d. Kejelasan Pola dan Jenjang Karir
e. Kejelasan Sistem Remunerasi perawat
3. Pengembangan praktik melalui Pendidikan formal dan CPD
4. Pemilik/pengelola RS memfasilitasi CPD
5. Pengaturan Praktik yang dilakukan oleh perawat asing

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN


TIGA SUB KOMITE KEPERAWATAN (ps. 10)
1. Sub komite Kredensial
2. Sub Komite Mutu Profesi
3. Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi

TUGAS SUB KOMITE KREDENSIAL


a. menyusun SPK dan RKK dan White paper yang merupakan
dokumen persyaratan terkait kompetensi yang dibutuhkan
melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan
b. melakukan verifikasi persyaratan Kredensial;
c. merekomendasikan SPK dan RKK
d. merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis;
e. melakukan Rekredensial
f. melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur utama Rumah Sakit;

TUGAS SUB KOMITE MUTU PROFESI


1. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area
praktik; IT KEP
2. Merekomendasikan perencanaan pengembang CPD
3. Melakukan audit keperawatan Memfasilitasi proses
pendampinga sesua kebutuhan

Upaya pemantauan dan pengendalian mutu profesi


1. Pemantauan kualitas melalui laporan pagi, presentasi kasus sulit,
audit keperawatan, journal reading/hasil riset.
2. Peningkatan kualitas tenaga keperawatan sebagai tindak lanjut
terhadap “Gap analisis pemantauan kualitas melalui
“Pengembangan Profesional berkelanjutan/CPD”.

TUGAS SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN


a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan
c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggarandisiplin dan
masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan;
d. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis; da
e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan

TUJUAN
a. Agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip-prinsip etik dalam
memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan
b. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga
keperawatan yang tidak profesional;
c. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KOMITE KEPERAWATAN DIARAHKAN
PADA PENINGKATAN KINERJA KOMITE KEPERAWATAN DALAM
RANGKA MENJAMIN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN SERTA
KESELAMATAN PASIEN DI RS
1. Dokumen rencana kerja dan anggaran Komite Keperawatan
2. Dokumen manajemen mutu pelaksanaan Kommite Keperawatan
3. Sistem dan program Kredensial tenaga keperawatan
4. Sistem dan program peningkatan mutu profesi
5. Sistem dan program pembinaan etik dan disiplin profesi

Langkah pembinaan dan pengawasan Penyelenggaraan Kom Kep


1. Menetapkan tujuan pembinaan dan pengawasan
2. Merumuskan lingkup dan sasaran pembinaan dan pengawasan
3. Membuat jadwal pembinaan dan pengawasan
4. Melakukan pembinaan dan pengawasan melalui kegiatan al:
a. Advokasi, sosialisasi dan bimbingan teknis
b. pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
c. monitoring dan evaluas
5. Memberikan umpan balik hasil pembinaan dan pengawasan
6. Melakukan perbaikan, peningkatan berdasarkan hasil pembinaan
dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai