Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan ialah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan


sosial yang memungkinkan semua orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis (UU No.23,1992). Menurut WHO (1947) Kesehatan yaitu
suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
tidak adanya penyakit atau kelemahan. Salah satu bentuk pelaksanaan
dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) adalah rujukan upaya kesehatan. Untuk mendapatkan
mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif) dan berdaya
guna (efesien), perlu adanya jenjang pembagian tugas diantara unit-
unit pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan.

Di Indonesia sistem rujukan kesehatan telah dirumuskan


dalam Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 001
tahun 2012. Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik
baik vertikal maupun horizontal. Pelayanan kesehatan dilaksanakan
secara berjenjang sesuai kebutuhan medis, dimulai dari pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Rujukan vertikal merupakan rujukan antar
pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan. Rujukan horizontal
merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan.
Rujukan horizontal ini dilakukan bila pelayanan kesehatan yang
merujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan atau
ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.

1
SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi) merupakan sistem
informasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan Terintegrasi berbasis
IT untuk meningkatkan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mempercepat proses rujukan sesuai kebutuhan medis pasien dan
kompetensi fasyankes (Kemenkes RI, 2016). Sistem rujukan
terintegrasi ini merupakan teknologi informasi berbasis internet yang
dapat menghubungkan pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke
tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat (horizontal maupun vertikal)
dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses rujukan
pasien.
Puspitaningtyas, dkk. (2014) berpendapat bahwa sistem rujukan
merupakan permasalahan yang belum terselesaikan dalam sistem
kesehatan. Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan adalah
pelaksanaan rujukan yang kurang cepat dan tepat.

Pencatatan dan pelaporan sistem rujukan juga harus dilakukan


dengan baik guna evaluasi terhadap berjalannya sistem rujukan (Dirjen
Bina Upaya Kementrian Kesehatan RI, 2012). Sedangkan Isu yang ada
di Rumah Sakit Pratama Kerang di dapat masih kurang optimalnya
petugas medis yang melayani pasien tidak mengisi informasi rujukan
dalam aplikasi SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi).

Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil


guna (efektif) dan berdaya guna (efesien), perlu adanya jenjang
pembagian tugas atau pembentukan tim diantara unit-unit pelayanan
kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan (Ramah, 2014).
Apabila pengisian SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi) yang efektif
ini terlaksana dengan baik, dapat diharapkan terciptanya pelayanan
kesehatan yang bermutu, menyeluruh dan Terintegrasi.

Selama ini di RS Pratama Batu Engau pengisian Sisrute belum


terlaksana secara optimal dilakukan di Rumah Sakit, karena belum

2
adanya kontrol yang lebih dalam hal pengisian SISRUTE
tersebut.sehingga banyak petugas yang mengabaikan pengisian
SISRUTE dalam melakukan pelayanan Kesehatan Rujukan,belum
adanya Standar Operasional yang mengatur pengisian Sisrute dan lain
sebagainya. Melihat dari Isu isu tersebut penulis membuat suatu
gagasan yang berjudul “Optimalisasi Pelayanan Rujukan Melalui
Pelibatan Hubungan Koordinasi Sisrute Di RSU Pratama Batu
Engau”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis dapat memahami dan mengaplikasikan Nilai – nilai dasar
Profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam menjalankan tugasnya
sebagai Aparatur Sipil Negara.

2. Tujuan Khusus
Seluruh Petugas Kesehatan yang ada di RS Pratama Batu Engau
mampu mengisi Sistem Rujukan Terpadu (Sisrute) secara optimal
dan Terintegrasi.

C. Manfaat
1. Meningkatkan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan
2. Memudahkan akses sistem rujukan
3. Meningkatkan pelayanan rujukan kepada pasien

D. Ruang lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
PNS ini dibatasi di tempat peserta latsar yaitu di Rumah Sakit Patama
Batu Engau yang dimulai dari tanggal 7 Oktober 2019 sampai dengan
19 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai