Naskah Drama
Naskah Drama
UCUP: FADHLAN A
KYAI: RASYID
MIKE: AZAM M
Diceritakan pada suatu perkampungan di suatu daerah, terdapat sebuah pondok pesantren.
Di dalam pondok pesantren tersebut terdapat ratusan santri yang sangat bersemangat, ulet,
serta disiplin dalam mengikuti pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh guru-guru.
Suasananya pun sangat tenang, tentram, dan damai. Namun ketenangan tersebut sedikit
terusik karena adanya gangguan dari preman-preman kampung yang selalu mengganggu
para santri.
Di pagi hari yang cerah para santri sedang berkumpul setelah melakukan Shalat subuh
berjamaah di masjid. Seperti biasa mereka bercakap-cakap sebelum memulai aktivitas.
Semua Santri : Kami semua adalah SMG, Santri Macho Gitu loh…..
Thoyib : Sama aku juga. Semalam aku Cuma menghafal 5 menit terus ketiduran.
Umar : Ahh kalian ini bagaimana sih, jadi santri kok malas-malasan. Bagaimana bisa
menjadi Kyai
Umar : Ya sudah dari pada kita mengobrol tidak jelas seperti ini, lebih baik kita
menghafal
oke ?
( para preman masuk dengan jalan agak sempoyongan bukan karena mabok minuman
melainkan mabok naik bus di perjalanan, dan mereka semua membawa botol minyak kayu
putih )
Mas Boy : (sendawa), penonton ……. kenalin gue Mas Boy, gue komandan disini….
hahaha
Sam : Ahhh kirain mabok apaan.. pantesan bawanya botol minyak kayu putih .
( datanglah para santri yaitu Umar, Thoyib, dan Ucup)
Umar : assalamualaikum.
Mike : Eh, nanti dulu…enak aja mau lewat, pajaknya mana ha?
Umar : Pajak apa bang? Ini kan tempat umum, Abang tidak boleh gitu. Permisi Bang
kita buru-buru
Mas Boy : Eh, mau cabut aja, serahin duit kalian cepet kalo enggak…gue ambil paksa
Thoyib : Gimana ini kita tidak bias lewat, atau kita hadapi saja mereka?
( perkelahian pun terjadi antara santri dengan preman , namun preman kalah dan akhirnya
santri pun pulang karena takut di cari oleh guru mereka)
Umar : sudah, jangan di lanjutkan kasihan mereka . Lebih baik kita pulang dari pada
kita nanti ketahuan guru , repot urusannya.
( santri pun meninggalkan preman yang sudah babak belur dan kesakitan , namun di awal
kekalahannya para preman mempunyai rencana yang lebih jahat . Mereka mendatangi
seorang dukun karena ingin mendapat kekuatan untuk mengalahkan para santri )
Mbah dukun : hemm hemm arrg arrg( baca mantra mulut komat kamit )
Sam : bos itu bos yang namanya mbah Joko dia dukun sakti bos .
Sam : beneran bos , kita pasti jadi kuat setelah di beri mantra olehnya dan kita bisa
mengalahkan santri-santri itu .
Mbah Joko : kalian adalah para preman yang baru saja di kalahkan oleh santri-santri kan?
hahahahaahahaha…. maksud kalian kemari untuk meminta ramuan supaya bisa
mengalahkan para santri itu. Iya kan ?
Mbah : tidak jadi masalah , bisa saya atasi . Pakai ini ( si mbah memakaikan kalung
berisi cabe,bawang merah, bawang putih dll. Sebagai jimat supaya kuat kepada para
preman)
Mbah : sudah jangan banyak tanya pakai saja dan sekarang datangi santri itu di
jamin kalian pasti menang.
Mbah : ya.
( kemudian masuklah pak kyai dan memanggil pak mahmud, pak mahmud di panggil karena
pak kyai tahu kalau beberapa santri ada yang terlibat perkelahiandengan preman dan
akhirnya pak mahmud pun memanggil para santri-santri tersebut )
(Ketika Pak Kyai datang diiringi sholawat badar (Thola’al Badru …..))
Pak Kyai : Assalamualaikum Wr.Wb…Penonton, saya di sini menjadi Kyai. Amin ya
penonton.
(muncullah 3 santri)
Pak kyai : oohh benar kalian yang kemarin terlibat perkelahian dengan para preman?
Umar : kemarin kami di palak preman preman itu pak Kyai, preman-preman itu
berniat untuk menghajar kami terpaksa kami melawan untuk menjaga diri.
Pak kyai : oohh jadi begitu ceritanya , seharusnya kalian lebih bisa untuk menahan
emosi . Selesaikan secara baik-baik itu kan lebih enak.
(ketika pak kyai sedang memberi pengarahan datanglah para preman dengan jimat dari
pemberian mbah dukun ke dalam pesantren,dan bertemu dengan para santri dan pak kyai)
Para Preman : heii kamu , sekarang aku datang kemari untuk membalas dendam ku yang
kemarin telah kalian permalukan .
Pak kyai : ada apa ini…siapa kalian. Hmmmm bau apa ini ?
( pak kyai,para santri dan pak mahmud merasa terganggu dengan bau bawang,jimat yang di
pakai preman)
Santri : pak kyai , mereka preman yang kemarin berkelahi dengan kami
Preman : benarr,,,,,, hahahahahaaaaaa. Kenapa kalian takut ya? Ini jimat kekuatan
kami
Pak kyai : astagfirullah…. zaman sudah modern seperti ini , kalian masih percaya
dengan jimat seperti itu. Kami bukan takut tapi kami terganggu oleh bau bawang yang kalian
pakai
Santri : heyy kenapa kami harus takut, itu kan bumbu dapur, kita biasa pegang itu di
dapur hahahahahaha
Preman :ahh berarti kita sudah di tipu sama dukun gadungan itu,,, bagaimana ini…
Pak kyai : apaa dukun ,,, astagfirullah kalian pergi ke dukun? kalian tahu tidak, pergi
ke dukun dan mempercayainya sama saja kalian itu musrik dan menyekutukan allah swt. kita
sebagai manusia makhluk ciptaan allah swt. Hanya pantas meminta kepadanya serta
meyakini dan beriman kepada allah swt. Bukan pada dukun atau lainnya. kalian semua
beragama islam?
Pak kyai : kalau kalian mengaku beragama islam kewajiban kalian adalah belajar ilmu
yang mempelajari hukum-hukum islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
Pak kyai : jangan meminta maaf kepada saya. Mohon ampun lah kepada allah swt.
Preman : (beristighfar dan meminta ampunan kepada Allah, diiringi dengan lagu
Astaghfirullah) baiklah pak kyai ,kalau begitu bolehkah kami menuntut ilmu islam di pondok ini
Pak kyai : ohh tentu boleh, asalkan kalian berniat untuk merubah diri kalian menjadi
yang lebih baik lagi saya izinkan..
Boy : baiklah pak kyai, kami akan turuti semua peraturan yang ada disini
Pak kyai : subhanallah… mungkin ini sebuah hidayah untuk kalian semua,
Boy : ya mungkin begitu pak kyai. Walaupun kita preman tapi kadang-kadang kita
masih bersedekah dengan para pengemis jalanan yang masih temen kami sama-sama tidak
punya pekerjaan
Pak kyai : maka dari itu, jika kalian ingin mendapatkan hidayah. Perbanyaklah
sedekah, karena diluar sana masih banyak orang yang mengharapkan hidayah atau petunjuk
dari allah. Tapi aliran soal sedekah mereka masih ragu dan sungkan, bahkan soal zakat yang
sudah menjadi kewajiban pun mereka abaikan. Nauzubilahimindzalik, semoga kita tidak
tergolong orang-orang seperti itu ya..
(Akhirnya, para preman insaf dan belajar ilmu agama di pondok pesantren itu hingga menjadi
santri yang sholih dan berilmu)
Selesailah drama yang kami suguhkan , semoga menghibur dan juga kita semua bisa
mengambil hikmahnya.
Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan dihati. Wassalamualaikum.