RISKA INDRIYANI-1032171020 (Airway)
RISKA INDRIYANI-1032171020 (Airway)
NIM : 1032171020
Semester : IV (Enam)
Mata Kuliah : Keperawatan Bencana
Topik Tugas : Merangkum Materi Air Way
Management Tanpa Alat Dan
Dengan Alat
Mendengkur (snoring)
Berkumur (gargling )
Stridor (crowing )
1. Miringkan kepala pasien (kecuali pada dugaan fraktur tulang leher) kemudian buka mulut dengan
jaw thrust dan tekan dagu ke bawah bila otot rahang lemas (maneuver emaresi)
2. Gunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) yang bersih atau dibungkusdengan sarung
tangan/kassa/kain untuk membersihkan rongga mulut dengangerakan menyapu
Abdominal thrust
Chest thrust
Back blow
Jika sumbatan tidak teratasi, maka penderita akan :
Chin Lift
Dilakukan dengan maksud mengangkat otot pangkal lidah ke depanCaranya :
gunakan jari tengah dan telunjuk untuk memegang tulang dagu pasienkemudian angkat.
Head Tilt
Dilakukan bila jalan nafas tertutup oleh lidah pasien. Tidak boleh
dilakukan pada pasien dugaan fraktur servikal.Caranya : letakkan satu telapak tangan di dahi
pasien dan tekan ke bawah sehinggakepala menjadi tengadah dan penyangga leher tegang
dan lidahpun terangkat ke depan.
Jaw thrust
Caranya : dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan sehingga barisan gigi
bawah berada di depan barisan gigi atas
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich)
Dapat dilakukan dalam posisi berdiri dan terlentang.Caranya berikan hentakan
mendadak pada ulu hati (daerah subdiafragma – abdomen).
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich)
Pada posisi tergeletak (tidak sadar)
Caranya : korban harus diletakkan pada posisi terlentang dengan muka ke atas.
Penolong berlutut di sisi paha korban. Letakkan salah satu tangan pada perut korban di garis
tengahsedikit di atas pusar dan jauh di bawah ujung tulang sternum, tangan kedua
diletakkan di atas tangan pertama. Penolong menekan ke arah perut dengan hentakan yang
cepat kearah atas.
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich)
Pada yang dilakukan sendiri
Pertolongan terhadap diri sendiri jika mengalami obstruksi jalan napas.
Caranya : kepalkan sebuah tangan, letakkan sisi ibu jari pada perut di atas pusar dan
di bawah ujung tulang sternum, genggam kepala itu dengan kuat, beri tekanan ke atas keara
h diafragma dengan gerakan yang cepat, jika tidk berhasil dapat dilakukan tindakandengan
menekan perut pada tepi meja atau belakang kursi
2. Suctioning
tindakan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya
proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret pada klien yang tidak
mampu mengeluarkannya sendiri
Indikasi dilakukannya penghisapan adalah adanya atau banyaknya secret yan gmenyumbat
jalan nafas, ditandai dengan:
1) Terdengar adanya suara pada jalan nafas.
2) Hasil auskultasi : ditemukan suara crackels atau ronkhi.
3) Kelelahan
4) Nadi dan laju pernafasan meningkat.
5) Ditemukannya mukus pada alat bantu nafas.
6) Permintaan dari klien sendiri untuk disuction.
2) Pasien yang memerlukan bantuan nafas dengan respirator
3) Pemberian anestesi
4) Terdapat banyak sputum (pasien tidak dapat mengeluarkan sendiri