2. Penyimpangan dari Sasaran Utama (ahdaf): kepada sasaran yang sifatnya juz’iyah (sektoral).
Imam Hasan al- Banna menjelaskan bahwa sasaran dakwah yang dituju adalah menegakkan
agama Allah dibumi dengan mendirikan Daulah Islamiyah dan mengembalikan khilafah:
termasuk menyampaikan Islam kepada seluruh manusia.
Bentuk-bentuk penyimpangan:
a) Pemisahan sasaran:
Pembatasan Negara
Hanya untuk kekuasaan
Pembatasan Islam yang Parsial
5. Persoalan langkah (khiththah) operasional dan sasarannya sesuai dengan tuntunan Rasulullah
dalam berdakwah. Namun, ada beberapa penyimpangan yang mungkin terjadi dalam langkah
operasional, yaitu:
a) Mengikuti Pola partai Politik : mengutamakan kuantitas bukan kualitas
b) Tidak memperhatikan factor tarbiyah (pembinaan)
c) Mengabaikan unsur persatuan dan potensi jalinan antar individu: “Dan janganlah kamu
bertikai, karena dengan sebab itu kamu akan gagal dan kehilangan kekuatan” (Al-
Anfal:46)
d) Mengabaikan pemeliharaan potensi struktur jama’ah dan komitmen keanggotaan
e) Penyimpangan-penyimpangan yang berkaitan dengan masalah jihad dan persiapannya
f) Faham kedaerahan
g) Menerima prinsip dan ideology sekuler
h) Mendorong jama’ah untuk didominasi orang lain
i) Berpartisipasi dalam pemerintahan yang tidak menjalankan hukum Allah
j) Berkoalisi bersama musuh dengan mengorbankan prinsip dan tujuan
k) Mengabaikan prinsip syura (musyawarah) dan nasihat
l) Mementingkan formalitas, bukan esensinya serta mengutamakan perdebatan dan diskusi
daripada kerja
m) Reaksioner tanpa perencanaan
n) Mengarah kepada pertarungan sampingan dan persoalan Far’iyah
o) Memisahkan diri dari masyarakat
6. Sekitar ujian dan cobaan. Ujian merupakan sunnah dakwah: Al-Baqarah: 214,155, Al-
Ankabut:1-3, Ali Imran: 179, Al-An’am:34, Muhammad 31. Kesalahan dalam memandang
ujian:
a) Anggapan bahwa ujian bukan hal yang wajar terjadi di atas jalan Dakwah.
b) Pemahaman yang salah ketika ujian telah mengguncangnya
c) Beranggapan bahwa ujian dapat dihindari dengan sedikit bertindak bijaksana dan taksis
(diplomasi dengan musuh)
d) Berlindung dan mendukung orang-orang zhalim serta menyatakan keluar dari jama’ah
dan menyerangnya karena ingin menghindari ancaman pemenjaraan dan penyiksaan
e) Tidak ada keteguhan dan kekuatan dalam menanggung derita
f) Pada sebagian orang yang menduduki jabatan penting, menuduh jeleknya seleksi dari
pihak pimpinan
g) Tidak mengambil hikmah Allah dan penempaan serta seleksi yang terkandung dalam
ujian
h) Tidak memaklumi orang yang tidak tahan menanggung kerasnya siksaan dan orang yang
lemah
i) Terlalu berlebihan untuk menghentikan gangguan dan penyiksaan terhadap sesama
anggota dengan bentuk apa saja.
j) Menganggap ujian sebagai pukulan keras yang mematikan atau melumpuhkan
k) Menghentikan dakwah agar tidak mendapa siksaan baru
l) Mempersempit aktivitas dakwah yang menyinggung musuh atau penguasa
m) Menjangkitnya penyakit keputusasaan dengan sebab ujian. “Sehingga berkatalah Rasul
dan orang-orang beriman bersamanya: ‘bilakah datangnya pertolongan Allah? ’Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (Al-baqarah: 214).
n) Faktor-faktor keberhasilan yang dapat menundukkan rintangan
Kekuatan dakwah kita: Al-baqarah:138
Keperluan dunia terhadap dakwah kita
Kemuliaan tujuan kita
Dukungan Allah kepada kita “Dan Allah berkuasa atas urusan- Nya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Yusuf: 21)