Bu Riswnani
Bu Riswnani
KARYA ILMIAH
CONTOH 4 ESSAI
Disusun oleh:
AP/2/C
Zenssa Aldo Ryanto
Kedua, merokok dinilai oleh orang banyak ulama sebagai salah satu bentuk
pemborosan. Hal ini bukan hanya oleh orng perorang yang membeli sebatang dua
batang, melainkan justru oleh pbrik-pabrik rokok yang mengeluarkan biaya tidak
kecil untuk memprogandakan sesuatu yang tidak bermanfaat, kalau enggan berkata
membahayakan. Juga pada biaya pengobatan pada mereka yang menderita sekian
penyakit akibat rokok. Agama melarang segala bentuk pemborosan. Jangankan
dalam hal yang buruk, atau tidak bermafaat, dalam hal yang baikpun dilarangnya.
1
“Tiada pemborosan dalam kebaikan dan tiada kebaikan dalam pemborosan,” dan
demikian sabda Nabi SAW”.
Ketiga, dari segi dampaknya terhadap kesehatan. Mayoritas dokter, bahkan
Negara, telah mengakui dampak buruk ini, sehingga seandainya tidak ada teks
keagamaan (ayat atau hadits) yang pasti menyangkut larangan merokok, maka dari
segi maqashid al-syari’ah sudah cukup sebagai argumentasi larangannya.
Referensi:
Nurlaila Harun, Hukum Merokok Menurut Tinjauan Nash dan Kaidah Syar’iyah.
Diakses dari https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.nelit
i.com/media/publications/240323-hukum-merokok-menurut-tinjauan-nash-
dan-
54681cbe.pdf&ved=2ahUKEwi_quDMn6PoAhVPOSsKHUbpDFEQFjAAeQ
IBRAB&usg=AOvVaw1B98D36ZBCglV2ZQFFJcwW
2
Contoh Essai Eksposisi Hortatori
BAHAYA BEGADANG
Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa kebiasaan begadang dapat
berdampak pada kesehatan tubuh. Hal ini sudah banyak dikemukakan para ahli
tentang dampak begadang terhadap tubuh seperti kelelahan. Oleh sebab itu,
masyarakat harus mengurangi kebiasaan begadang dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut KKBI begadang adalah suatu kebiasaan terjaga sampai larut malam
dan tidur saat bagi datang. Kebanyakan mulai melakukan begadang karena
mengerjakan pekerjaan saat malam, tetapi karena sering dilakukan tanpa disadari
kegiatan saat begadang pun sudah tidak terlalu penting dan menjadi kebiasaan yang
buruk yang dapat menimbulkan penyakit.
Menurut Mahendra di dalam buku Tubuh Anda Cerminan Kesehatan Anda
(2010, h.74) “Begadang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit dan disebabkan
oleh rusaknya sistem imun, tubuh juga perlu beristirahat. Apabila tidak beristirahat,
organ-organ tidak dapat melakukan fungsinya dengan optimal. Hal ini akan
menimbulkan masalah atau penyakit yang dapat menyerang tubuh. “ Hal ini
membuktikan bahwa sebenarnya begadang bukan lah kebiasaan yang bagus jika
dipaksakan untuk dilakukan jika tubuh sedang kelelahan.
Sedangkan dampak begadang menurut Handoyo dalam buku Aplikasi Olah
Nafas (2005,h.30) “Begadang memang dapat menguras tenaga yang dapat membuat
tubuh menjadi lemah. Saat lelah tubuh akan lebih terasa mudah cepet pegal dan tubuh
ingin cepat-cepat beristirahat kembali. Maka dari itu rasa lelah inilah yang akan
membuat sulit berkonsentrasi. “ Dengan kata lain tidak hanya menyerang fisik,
begadang yang dipaksakan akan menyerang secara psikis.
Bagi masyarakat yang sering begadang, berusahalah mengurangi kebiasaan
begadang dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sangat berdampak buruk kepada
tubuh kita sendiri seperti apa yang telah disampaikan para ahli tersebut dan juga
berusaha mengatur waktu kegiatan dalam setiap hari sehingga pola hidup baik terjaga
dalam kehidupan sehari-hari.
3
Referensi:
Mahendra dan Handoyo, Begadang Bagi Kesehatan Tubuh. Diakses dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://elibrary.uni
kom.ac.id/505/8/UNIKOM_Aruma%2520Try%2520Kuntoro_11.%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjvyYahqMLoAhXDYysKHXlAAzgQFjAFegQ
ICBAB&usg=AOvVaw3fgZFJCBIs0i5NoqMpSAmc
4
Contoh Essai Eksplanasi
Referensi:
BPOM RI, Bahaya Boraks Untuk Dikonsumsi Oleh Manusia. Diakses dari
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/bahaya-boraks-adalah/
5
Contoh Essai Diskusi
6
ideologis guna menajamkan kembali kepahaman kader sekaligus menguatkan
keberpihakan individu pada sebuah organisasi (jamaah). Jangan sampai, kecairan
ideologi ini membuat jiwa pergerakan menjadi - kata Bill Moyer - krisis identitas,
sekaligus tidak berdaya menyikapi realitasnya, pada akhirnya tidak mampu meraih
kemenangan secara nyata - ia masih terjebak dalam agenda-agenda protes.
Lepas dari ragam keberpihakan dan dependensi gerakan mahasiswa saat ini,
setidaknya gerakan mahasiswa masih tetap menjaga tradisi ideologi yang telah
dibangun semenjak digulirkannya agenda gerakan. Semoga tetap konsisten bertindak
sebagai senjata perlawanan sekaligus perlindungan rakyat (ummat).
Referensi:
M. Alfan Alfian. 2009. Menjadi Pemimpin Politik. Diakses dari
http://kamwillampung.blogspot.com/2015/02/esai-diskusi-studi-ideologi-
politik-di.html?m=1