Anda di halaman 1dari 8

Tugas Dosen Pengampu

Teknik Penulisan Karya Ilmiah Riswani, Dra., M.Ed.

KARYA ILMIAH
CONTOH 4 ESSAI

Disusun oleh:
AP/2/C
 Zenssa Aldo Ryanto

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
Jl. HR.Subrantas Panam Km. 15 No. 155
TP. 2019 / 2020
Contoh Essai Eksposisi Analistis

HUKUM ROKOK DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Pendapat tentang faktor hukum rokok masih menjadi perbincangan di
kalangan masyrakat. Hal ini terjadi disebabkan kurangnya informasi tentang
hukum rokok di lingkungan masyarakat dan perbedaan pemahaman masyarakat
tentang rokok tersebut. Rokok menurut pendapat beberapa ulama dalam konteks
atau perspektif islam.

Ulama-ulama kontemporer banyak merujuk kepada para pakar untuk


mengetahui unsur-unsur rokok, serta dampaknya terhadap manusia. Atas dasar
informasi itu, mereka lalu menetapkannya.

Imam terbesar Al-azhar mesir, Syekh Mahmud Syaltut, menilai


pendapatnya yang menyatakan bahwa merokok adalah makruh, bahkan haram,
lebih dekat kepada kebenaran dan bahkan lebih kuat argumentasinya. Ada tiga
alasan pokok yang di jadikan pegangan untuk ketetapan hukum ini. Pertama, sabda
Nabi SAW. Yang diriwayatkan oleh Imam Ahamad dan Abu Dawud dari Ummi
Salamah “Terlaranglah segala sesuatu yang memabukkan dan melemaskan atau
menurunkan semangat”. Seperti diketahui, seorang perokok akan kecanduan
dengan rokok, yang terlihat dengan jelas saat ia tidak memilikinya.

Kedua, merokok dinilai oleh orang banyak ulama sebagai salah satu bentuk
pemborosan. Hal ini bukan hanya oleh orng perorang yang membeli sebatang dua
batang, melainkan justru oleh pbrik-pabrik rokok yang mengeluarkan biaya tidak
kecil untuk memprogandakan sesuatu yang tidak bermanfaat, kalau enggan berkata
membahayakan. Juga pada biaya pengobatan pada mereka yang menderita sekian
penyakit akibat rokok. Agama melarang segala bentuk pemborosan. Jangankan
dalam hal yang buruk, atau tidak bermafaat, dalam hal yang baikpun dilarangnya.

1
“Tiada pemborosan dalam kebaikan dan tiada kebaikan dalam pemborosan,” dan
demikian sabda Nabi SAW”.
Ketiga, dari segi dampaknya terhadap kesehatan. Mayoritas dokter, bahkan
Negara, telah mengakui dampak buruk ini, sehingga seandainya tidak ada teks
keagamaan (ayat atau hadits) yang pasti menyangkut larangan merokok, maka dari
segi maqashid al-syari’ah sudah cukup sebagai argumentasi larangannya.

Berdasarkan pendapat ulama yang telah dipaparkan diatas, jelas bahwa


hukum rokok itu makruh bahkan mendekati haram. Dan penulis mengambil
pendapat tentang hukum rokok itu sangat dilarang atau haram karena banyaknya
efek buruk yang akan terjadi pada manusia dan tentunya juga termasuk suatu hal
yang dilarang dalam islam dari segi banyaknya mudharat dan pemborosan.

Referensi:
Nurlaila Harun, Hukum Merokok Menurut Tinjauan Nash dan Kaidah Syar’iyah.
Diakses dari https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.nelit
i.com/media/publications/240323-hukum-merokok-menurut-tinjauan-nash-
dan-
54681cbe.pdf&ved=2ahUKEwi_quDMn6PoAhVPOSsKHUbpDFEQFjAAeQ
IBRAB&usg=AOvVaw1B98D36ZBCglV2ZQFFJcwW

2
Contoh Essai Eksposisi Hortatori

BAHAYA BEGADANG
Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa kebiasaan begadang dapat
berdampak pada kesehatan tubuh. Hal ini sudah banyak dikemukakan para ahli
tentang dampak begadang terhadap tubuh seperti kelelahan. Oleh sebab itu,
masyarakat harus mengurangi kebiasaan begadang dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut KKBI begadang adalah suatu kebiasaan terjaga sampai larut malam
dan tidur saat bagi datang. Kebanyakan mulai melakukan begadang karena
mengerjakan pekerjaan saat malam, tetapi karena sering dilakukan tanpa disadari
kegiatan saat begadang pun sudah tidak terlalu penting dan menjadi kebiasaan yang
buruk yang dapat menimbulkan penyakit.
Menurut Mahendra di dalam buku Tubuh Anda Cerminan Kesehatan Anda
(2010, h.74) “Begadang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit dan disebabkan
oleh rusaknya sistem imun, tubuh juga perlu beristirahat. Apabila tidak beristirahat,
organ-organ tidak dapat melakukan fungsinya dengan optimal. Hal ini akan
menimbulkan masalah atau penyakit yang dapat menyerang tubuh. “ Hal ini
membuktikan bahwa sebenarnya begadang bukan lah kebiasaan yang bagus jika
dipaksakan untuk dilakukan jika tubuh sedang kelelahan.
Sedangkan dampak begadang menurut Handoyo dalam buku Aplikasi Olah
Nafas (2005,h.30) “Begadang memang dapat menguras tenaga yang dapat membuat
tubuh menjadi lemah. Saat lelah tubuh akan lebih terasa mudah cepet pegal dan tubuh
ingin cepat-cepat beristirahat kembali. Maka dari itu rasa lelah inilah yang akan
membuat sulit berkonsentrasi. “ Dengan kata lain tidak hanya menyerang fisik,
begadang yang dipaksakan akan menyerang secara psikis.
Bagi masyarakat yang sering begadang, berusahalah mengurangi kebiasaan
begadang dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sangat berdampak buruk kepada
tubuh kita sendiri seperti apa yang telah disampaikan para ahli tersebut dan juga
berusaha mengatur waktu kegiatan dalam setiap hari sehingga pola hidup baik terjaga
dalam kehidupan sehari-hari.

3
Referensi:
Mahendra dan Handoyo, Begadang Bagi Kesehatan Tubuh. Diakses dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://elibrary.uni
kom.ac.id/505/8/UNIKOM_Aruma%2520Try%2520Kuntoro_11.%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjvyYahqMLoAhXDYysKHXlAAzgQFjAFegQ
ICBAB&usg=AOvVaw3fgZFJCBIs0i5NoqMpSAmc

4
Contoh Essai Eksplanasi

PENGGUNAAN BORAKS PADA MAKANAN


Banyaknya oknum pedagang curang yg menggunakan boraks sebagai
pengawet makanan dagangannya. Hal ini jika dilakukan terus akan berdampak buruk
kepada pembeli. Oleh karena itu, pembeli harus berhati-hati dalam membeli suatu
makanan yang diperdagangkan di pinggir jalan atau pasar.
Boraks ini sebenarnya pernah digunakan sejak tahun 1870 sebagai pengawet
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme, khususnya ragi (jamur). Namun,
penggunaan boraks pada zaman tersebut terbilang masih dalam batas yang aman.
Kini penggunaan boraks sebagai zat tambahan (aditif) dalam makanan sudah
dilarang dalam undang-undang dibanyak negara. Termasuk juga di indonesi, BPOM
telah melarang penggunaan zat kimia ini untuk ditambahkan pada makanan. Pasalnya
jika digunakan secara ilegal dengan dosis yang berlebihan, boraks menyimpan bahaya
kesehatan yang tak boleh disepelekan. Boraks adalah bahan kimia berbahaya
seharusnya tidak dicampurkan dalam makanana. Ketika tertelan, boraks dalam dosis
tinggi dapat meracuni semua sel-sel tubuh dan menyebabkan kerusakan hati, ginjal
dan otak.
Badan POM RI pun mengatakan hal yang serupa. Dikutip dari laman Badan
POM RI, efek jangka panjang yang akan dialami manusia jika mengkonsumsi
makanan mengandung boraks adalah kerusakan hati bahkan kanker.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat ditarik simpulan bahwa makanan yang
mengandung boraks sangat berdampak buruk pada kesehatan tubuh manusia
terutama pada hati dan ginjal.

Referensi:
BPOM RI, Bahaya Boraks Untuk Dikonsumsi Oleh Manusia. Diakses dari
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/bahaya-boraks-adalah/

5
Contoh Essai Diskusi

GERAKAN MAHASISWA DALAM PUSARAN IDEOLOGI


Berbeda dengan dengan partai politik atau ormas underbow partai tertentu,
gerakan mahasiswa memiliki sisi independensi dan ketulusan nurani sebagai gerakan
ekstra-parlementer. Berprinsip pada gerakan moral dan intelektual. Gerakan
mahasiswa pada mulanya adalah gerakan pembela rakyat yang cenderung pada
upaya-upaya revolusioner (simak kembali sejarah keruntuhan rezim-rezim). Namun,
pergeseran zaman dan perubahan sistem politik menuju demokrasi liberal saat ini, tak
lagi memungkinkan untuk melancarkan gerakan-gerakan yang melulu politis dan
beurusan dengan rezim/pemerintahan. Kanal demokrasi terbuka lebar, sehingga
terkesan naif jika gerakan mahasiswa masih berkutat pada cara-cara lama yang
kurang progresif.
Pergeseran zaman ini tidak secara otomatis mengubah paradigma Ideologi
gerakan mahasiswa, meski berubah pola dan terjadi pergeseran narasi gerakan, akan
tetapi untuk urusan ideologi, keberpihakan hagemoni belum secara signifikan
berubah. Kalau boleh dikatakan sebagai "pencairan ideologi", gerakan mahasiswa
tidak lagi kental pada isme-isme tertentu.
Pencairan ini disatu sisi menguntungkan dinamisasi gerakan yang lebih
inklusif dan terbuka. Sehingga agenda gerakan mahasiswa tidak lagi seperti
mengerjakan misi membangun hagemoni atau mengideologisasi masyarakat kampus
sebagai hidden agenda. Ideologisasi lebih kepada upaya counsciusness masyarakat.
Artinya, yang akan memihak pada ideologi tertentu akan berangkat pada kesadaran,
bukan atas dasar kejumudan apalagi ikut-ikutan. Afiliasi politik pun bukan lagi atas
nama kolektif tetapi pada identifikasi individu (individu yang sadar dan paham).
Di sisi lain, kekurangkentalan ideologi ini membuat masivitas dan
keberpihakan anggota menjadi kendor, bahkan menjurus pada pengkhianatan
sewaktu-waktu. Secara otomatis, kegagalan mengideologisasi adalah sebagai bentuk
kegagalan kaderisasi. Sekaligus menumpulkan kinerja-kinerja yang bermuatan sosial-
politis. Berangkat dari ragam liku inilah kemudian perlu diangkatnya wacana-wacana

6
ideologis guna menajamkan kembali kepahaman kader sekaligus menguatkan
keberpihakan individu pada sebuah organisasi (jamaah). Jangan sampai, kecairan
ideologi ini membuat jiwa pergerakan menjadi - kata Bill Moyer - krisis identitas,
sekaligus tidak berdaya menyikapi realitasnya, pada akhirnya tidak mampu meraih
kemenangan secara nyata - ia masih terjebak dalam agenda-agenda protes.

Lepas dari ragam keberpihakan dan dependensi gerakan mahasiswa saat ini,
setidaknya gerakan mahasiswa masih tetap menjaga tradisi ideologi yang telah
dibangun semenjak digulirkannya agenda gerakan. Semoga tetap konsisten bertindak
sebagai senjata perlawanan sekaligus perlindungan rakyat (ummat).

Referensi:
M. Alfan Alfian. 2009. Menjadi Pemimpin Politik. Diakses dari
http://kamwillampung.blogspot.com/2015/02/esai-diskusi-studi-ideologi-
politik-di.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai