PAS Bahasa Indonesia
PAS Bahasa Indonesia
Perang Paderi
Merupakan perlawanan yang sangat menyita tenaga dan biaya sangat besar bagi rakyat
Minang dan Pemerintah Hindia Belanda. Bersatunya Kaum Paderi (ulama) dan kaum adat
melawan Pemerintah Hindia Belanda menyebabkan Belanda kewalahan memadamkannya.
Bantuan dari Aceh juga datang untuk mendukung pejuang Paderi.
5.
Masyarakat harus taat dan patuh .... pajak. Pajak
digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan
.... Jadi, membayar pajak adalah .... untuk
menyejahterakan masyarakat.
6. ….
Selanjutnya pada kesempatan yang berbahagia ini, sebagai ketua kelas terpilih saya ingin
mengajak teman-teman untuk menjaga kerukunan. Dengan demikian, segala kegiatan –
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.
….
Kalimat pembuka yang tepat untuk mengawali isi pidato di atas adalah ….
a. Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih dan merasa bangga
b. Pertama-tama saya sebagai ketua kelas merasa kagum karena bisa terpilih sebagai
ketua kelas.
c. Pertama-tama, saya mengucapkan terimakasih atas atas kepercayaan teman-teman
kepada saya.
d. Pertama-tama saya sebagai ketua kelas menyampaikan bahwa kelas kita harus
menang dalam lomba cedas cermat antar kelas
7. SD KARTINI akan mengadakan pentas seni dalam rangka tutup tahun. Acara itu
rencananya akan diahiri oleh seluruh orang tua siswa dan beberapa pejabat pemerintah.
Kepala sekola akan memberikan sambutan. Sambutan itu isinya ucapan terimakasih atas
kepercayaan masyarakat kepada sekolah dan permohonan restu dan dukungan untuk
kemajuan SD KARTINI di masa mendatang.
Kalimat peutup pidato yang sesuai dengan bacaan di atas adalah ….
a. Kemajuan sekolah ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari seluruh orang
tua dan masyarakat. Demikian yang akan saya sampaikan kepada Bapak dan Ibu Wali
siswa serta para tamu undangan yang sudah berkenan hadir.
b. Hadirin yang saya hormati marilah kita bersyukur karena kita sudah bisa menggelar
acara ini
c. Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila ada salah kata
d. Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT
Kalimat imbauan yang tepat untuk melengkapi penggalan pidato tersebut adalah ....
a. Sebagai bangsa Indonesiahendaknya kita rutin mengunjungi makam pahlawan.
b. Sebagai siswa, marilah kita tiru semangat para pahlawan dengan belajar sungguh-
sungguh.
c. Teman-teman janganlah kalian bosan mendengarkan pidato saya.
d. Marilah kita berlomba-lomba untuk menjadi pahlawan.
11. Karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi
dalam keidupan kita sehari-hari disebut …..
a. Majalah c. karangan fiksi
b. Karangan nonfiksi d. dongeng
1 2
3 4
Dari gambar diatas, yang termasuk karangan nonfiksi terdapat pada gambar ….
a. 1 & 2 c. 3 & 4
b. 2 & 3 d. 1 & 4
15. Langkah kedua dalam mencari informasi penting dari suatu bacaan yaitu ....
a. membaca dengan cermat teks bacaan
b. memahami isi teks bacaan
c. menulis isi teks bacaan
d. mendengarkan isi teks bacaan
16. Karangan yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan (fantasi) dan bukan
berdasarkan kejadian nyata disebut ….
a. Karangan fiksi c. karangan nonfiksi
b. Majalah d. dongeng
17. Salah satu contoh karangan fiksi adalah, kecuali …
a. Dongeng c. Legenda
b. Biografi tokoh d. Cerpen
Pada zaman dahulu terdapat dua buah kerajaan sama besar yang saling bertetangga,
kerajaan Prambanan & kerajaan Pengging. Kerajaan Prambanan dipimpin oleh Raja Boko yang
memiliki putri sangat cantik bernama Roro Jonggrang. Sedangkan kerajaan Pengging dipimpin
oleh raja Pengging. Raja Pengging terkenal sangat haus kekuasaan.
Suatu ketika, Raja Pengging yang terkenal sombong dan haus kekuasaan, memerintahkan
pada ksatria perkasa bernama Bandung Bondowoso untuk menyerang kerajaan Prambanan.
"Hai Bondowoso, kau pergilah ke kerajaan Prambanan kemudian taklukan kerajaan
tersebut agar mau tunduk pada kerajaan kita." kata Raja Pengging pada Bandung Bondowoso.
"Baik raja. Hamba akan segera berangkat. Hamba berjanji akan menaklukan kerajaan
Prambanan." Bandung Bondowoso menerima perintah raja.
Segerasaja pasukan Bandung Bondowoso pergi menyerang kerajaan Prambanan. Dalam
waktu singkat mereka berhasil memasuki istana Raja Boko. Karena kurangnya persiapan
pasukan kerajaan Prambanan, dalam waktu singkat kerajaan Prambanan berhasil ditaklukan.
Raja Boko sendiri tewas dalam peperangan tersebut.
Setelah kematian Raja Boko, Bandung Bondowoso kini memerintah kerajaan Prambanan
sambil menunggu perintah selanjutnya dari raja Pengging. Tertarik pada kecantikan putri raja
Boko, Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso memintanya untuk menjadi istrinya.
"Roro Jonggrang, maukah engkau menjadi istriku?" kata Bandung Bondowoso.
Roro Jonggrang tentu saja dalam hatinya menolak. Ia membenci Bandung Bondowoso
yang sangat sombong & telah membunuh ayahandanya. Tapi bagaimanapun Bandung
Bondowoso adalah penguasa kerajaan Prambanan saat itu. Bagaimana mungkin Roro
Jonggrang menolaknya? Akhirnya Roro Jonggrang bersedia menerima lamarannya dengan
mengajukan syarat bahwa Bandung Bondowoso harus membangun seribu candi serta dua
buah sumur hanya dalam waktu satu malam.
"Aku bersedia menerima lamaranmu, tapi syaratnya engkau harus mampu membuatkan
aku seribu candi dan dua buah sumur hanya dalam satu malam saja." kata Roro Jonggrang
pada Bandung Bondowoso.
"Baiklah jika memang begitu permintaanmu, aku menyanggupinya." tak disangka Bandung
Bondowoso menyanggupi syarat yang diajukan Roro Jonggrang.
Segera saja Bandung Bondowoso mengerahkan ribuan pasukan jin untuk membangun
seribu candi dan dua buah sumur agar bisa diselesaikan dalam waktu satu malam. Melihat hal
ini Roro Jonggrang menjadi cemas. Ia benar-benar tidak sudi dinikahi Bandung Bondowoso,
pembunuh ayahnya. Dua pertiga malam telah berlalu, telah banyak candi selesai dibuat. Hanya
tersisa tiga buah candi & satu buah sumur.
Dalam keadaan panik Roro Jonggrang memiliki gagasan untuk mengelabui Bandung
Bondowoso. Ia segera memanggil para dayang-dayang. Ia kemudian menyuruh mereka untuk
membakar jerami serta memukul lesung.
"Para dayang cepatlah kemari. Bakarlah jerami, pukulah lesung dan sebarkan wewangian
agar para jin pasukan Bandung Bondowoso mengira hari telah pagi." Roro Jonggrang
memberikan perintah pada para dayangnya yang setia.
"Baik Roro, kami akan segera melakukan perintah Roro." para dayang pun segera
melakukan apa yang diperintahkan Roro Jonggrang.
Ribuan jin pasukan Bandung Bondowoso segera menghentikan pekerjaan mereka,
kemudian berhamburan pergi setelah mendengar suara lesung bertalu-talu dan melihat warna
kemerahan di langit ditambah lagi suara ayam berkokok bersahutan. Melihat keadaan tersebut,
Bandung Bondowoso merasa panik. Demi cintanya pada Roro Jonggrang, ia melanjutkan
pekerjaan pembangunan candi seorang sendiri.
Pada pagi harinya hanya tersisa satu buah patung yang belum selesai. Roro Jonggrang
pun berkata pada Bandung Bondowoso bahwa syarat yang ia berikan gagal dipenuhi. Dengan
demikian Bandung Bondowoso tidak berhak menikahinya.
"Bandung Bondowoso, engkau gagal memenuhi syarat yang aku minta untuk membangun
seribu candi dan dua buah sumur. Engkau tak bisa menikahiku." kata Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso merasa sangat kesal dan marah. Ia tahu Roro Jonggrang telah
mengelabuinya. Bandung Bondowoso kemudian mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung.
"Roro Jonggrang, kamu berlaku curang padaku. Aku kutuk kamu menjadi patung untuk
melengkapi jumlah patung yang kurang dari seribu candi permintaanmu!" Bandung Bondowoso
mengutuk Roro Jonggrang.
Terjadi kejadian aneh, tubuh Roro Jonggrang berubah keras menjadi sebuah patung batu.
Rakyat Prambanan kemudian menyebut patung dewi cantik di candi Prambanan sebagai
penjelmaan Roro Jonggrang. Demikian cerita rakyat Roro Jonggrang.
Sumber : https://caritasato.blogspot.com/2013/12/legenda-roro-jonggrang-yogyakarta.html
19. Tokoh diatas yang mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung adalah ….
a. Ribuan jin c. Raja Pengging
b. Raja Boko d. Bandung Bondowoso
Hari Kartini diperingati setiap tahun. Sebaiknya, kegiatan ini bukan hanya sebagai
seremonial, namun kita harus memaknai peringatan Hari Kartini. Dengan memahami
makna Hari Kartini, para wanita Indonesia terus berupaya meningkatkan perannya demi
kemajuan bangsa dan negara tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang wanita.
Semoga dengan peringatan ini, akan muncul Kartini–Kartini generasi baru untuk terus
berjuang, baik sebagai pejuang hak wanita maupun sebagai pondasi penting dalam
kemajuan Negara Indonesia di berbagai aspek. Seperti lirik lagu yang diciptakan oleh W.R.
Soepratman “Ibu kita Kartini, Putri sejati, Putri Indonesia, Harum namanya”. Meskipun Ibu
Kartini sudah tidak ada, tetapi namanya dan perjuangannya dapat terus dinikmati hingga
sekarang.
…..
2. Tuliskan :
a. Sebutkan kalimat pembuka yang tepat untuk pidato diatas!
b. Sebutkan kalimat penutup yang tepat untuk pidato diatas!
1 a b c D 11 a b c d
2 a b c D 12 a b c d
3 a b c D 13 a b c d
4 a b c D 14 a b c d
5 a b c D 15 a b c d
6 a b c D 16 a b c d
7 a b c D 17 a b c d
8 a b c D 18 a b c d
9 a b c D 19 a b c d
10 a b c D 20 a b c d
1. ...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................
.................................................................................................................. .......
3. ..........................................................................................................................
................................................................................................................. ........
4. ..........................................................................................................................
................................................................................................................. ........
5. ..........................................................................................................................
................................................................................................................. ........
6. ..........................................................................................................................
................................................................................................................. ........
7. ..........................................................................................................................
................................................................................................................. ........
8. ..........................................................................................................................
................................................................................................................ .........
9. ..........................................................................................................................
............................................................................................................ .............
10. ..........................................................................................................................
.......................................................................................................... ...............
1. ...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
............................................................................................ .............................
3. ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
4. ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
............................................................................................ .............................
5. ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
........................................................................................... ..............................