Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Cindy Jumika Rini Br.

Sibarani

NIM : 7193510050

PRODI : MANAJEMEN

1. Jelaskan menurut Anda, bagaimana penerapan prinsip etika produksi dalam suatu perusahaan
dan aspek-aspek apa saja yang perlu dipertimbangkan agar perusahaan dapat menjalankan
bisnisnya dengan beretika ? Berikan contoh konkret upaya produsen, pemerintah atau lembaga
terkait lain dalam penerapan etika produksi pada suatu perusahaan !

Jawab : menurut saya penerapan prinsip etika produksi dalam suatu perusahaan itu bahwa etika
dijadikan sebagai acuan untuk berhubungan dengan lingkunganinternal maupun eksternal. Karna
etika produksi harus bisa menyeimbangkan antara perusahaan dengan stakeholder atau
konsumen. Aspek yang perlu di pertimbangkan adalah aspek integritas, memenuhi janji serta
komitmen yang dibuat, loyalitas. Contohnya, di dalam suatu perusahaan haruslah ada etika
dalam menjalankan tugas, misalnya dalam menghargai masyarakat, memberikan informasi
produk secara benar, dan pelayanan yang secara benar dengan pelayanan prima.

2. Jelaskan menurut Anda, mengapa perusahaan perlu melaksanakan prinsip-prinsip etika


pemasaran dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, serta bagaimana penerapan prinsip- prinsip
etika pemasaran dalam suatu perusahaan ? Berikan contoh konkret upaya produsen, pemerintah
atau lembaga terkait lain dalam penerapan etika pemasaran pada suatu perusahaan !

Jawab: Dalam dunia bisnis, etika sangat diperlukan untuk mengelola dan menjalankan sebuah bisnis.
Dengan etika yang baik, secara otomatis bisnis akan lebih mudah berkembang. Lalu apa itu etika bisnis?
Etika bisnis merupakan cara melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.

Etika bisnis yang diterapkan di dalam suatu perusahaan akan membantu membentuk nilai, norma serta
perilaku karyawan dan pemimpinnya. Tentunya, setiap perusahaan meyakini bahwa prinsip
menjalankan bisnis yang baik adalah prinsip beretika. Oleh karena itu, etika tersebut dapat dijadikan
sebagai standar atau pedoman bagi semua karyawan di dalam perusahaan untuk menjadikannya
sebagai pedoman dalam bekerja.

Penerapan prinsip-prinsip etika bisnisdalam menjalankan bisnis adalah suatu keharusan dan mencakup
semua aspek perusahaan.

Dalam praktik di dalam perusahaan, prinsip etika bisnis akan membentuk nilai, norma, dan perilaku
pekerja, dari bawahan hingga atasan.
Penerapan etika bisnis di perusahaan akan membangun hubungan yang adil dan sehat, baik di antara
kolega, pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat.

Dan semua pihak dalam perusahaan harus menjadikan etika bisnis sebagai salah satu standar di tempat
kerja.

Contoh konkret upaya Etika Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero)

Kebijakan Larangan Gratifikasi dan anti Suap Perusahaan telah menerapkan kebijakan yang melarang
pemberian dan penerimaan setiap bentuk uang, hadiah atau kenikmatan atau manfaat, pemberian
diskon, pinjaman, penyediaan fasilitas akomodasi, transportasi atau halhal sejenis lainnya yang terkait
dengan bisnis perusahaan kepada dan dari pejabat, rekan kerja, mitra bisnis atau pihak-pihak lain atau
dari siapapun yang terkait dengan kedudukan atau tugasnya sebagai petugas senior atau karyawan
Perusahaan yang diduga akan mempengaruhi pengambilan suatu keputusan.

Kebijakan dan prosedur Pelaporan (whistle blower) Sebagai salah satu usaha peningkatan penerapan
prinsip prinsip Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan PIHC beserta seluruh jajaran anak
perusahaannya, pada tanggal 30 Mei 2008, bertempat di gedung Bidakara, Jakarta, telah dilaksanakan
penandatangan Piagam Pakta Integritas yang dilakukan oleh seluruh Direksi dan Komisaris Utama PIHC
beserta seluruh jajaran anak perusahaannya. Selaku perwakilan dari PIHC, penandatanganan piagam
tersebut dilakukan oleh Direktur Utama, Bpk. Dadang Heru Kodri. Acara tersebut juga dilengkapi dengan
pembekalan mengenai Etika Bisnis yang disampaikan oleh Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
saat itu, Bpk. Antasari Azhar.

Inti Pakta Integritas tersebut adalah pernyataan Direksi dan Komisaris Utama yang memegang teguh dan
bertanggung jawab atas penerapan prinsip-prinsip dasar Integritas di lingkungan PIHC dengan tujuan
untuk melaksanakan usaha yang bersih, transparan, profesional dan pembentukan Whistle Blowing
System (M-18) serta bertindak jujur, dapat dipercaya, menghindari konflik kepentingan dan tidak
mentolerir suap.

3. Jelaskan menurut Anda, mengapa hak-hak konsumen menjadi pertimbangan utama bagi
produsen dalam melaksanakan produksi dan pemasaran produknya dan upaya-upaya apa saja
yang perlu dilakukan oleh produsen, konsumen dan pemerintah, agar perlindungan hak
konsumen dan produsen menjadi prioritas. Jelaskan hal tersebut disertai contoh konkret
pelanggaran hak konsumen dan upaya perlindungan terhadap hak konsumen pada suatu
perusahaan !

Jawab : Karena konsumen adalah pemakai atau pengguna barang dari produsen jadi sebagai
produsen kita harus pandai dalam mengambil hati konsumen kita karena kalau tidak kita akan
kehilanggan konsumen tetap kita dan akan mendapatkan nilai buruk di mata konsumen.

Kewajiban-kewajiban konsumen yang diatur dalam Pasal 5 UU PK adalah:


 Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan. Tidak bisa dipungkiri bahwa
seringkali konsumen tidak memperoleh manfaat yang maksimal, atau bahkan dirugikan
dari mengkonsumsi suatu barang/jasa. Namun setelah diselidiki, kerugian tersebut terjadi
karena konsumen tidak mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian yang telah
disediakan oleh pelaku usaha. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian
barang dan/atau jasa Tak jarang pula konsumen tidak beritikad baik dalam bertransaksi
atau mengkonsumsi barang. Hal ini tentu saja akan merugikan khalayak umum, dan
secara tidak langsung si konsumen telah merampas hak-hak orang lain.
 Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati. Ketentuan ini sudah jelas, ada uang,
ada barang.
 Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, patut diartikan sebagai tidak berat sebelah dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Contoh:

Pidana Penipuan dalam Transaksi Jual Beli Online

Hal yang perlu diingat adalah bahwa jual beli secara online pada prinsipnya adalah sama dengan
jual beli secara faktual pada umumnya. Hukum perlindungan konsumen terkait transaksi jual beli
online pun sebagaimana kami jelaskan sebelumnya tidak berbeda dengan hukum yang berlaku
dalam transaksi jual beli secara nyata. Pembedanya hanya pada penggunaan sarana internet atau
sarana telekomunikasi lainnya. Akibatnya adalah dalam transaksi jual beli secara online sulit
dilakukan eksekusi ataupun tindakan nyata apabila terjadi sengketa maupun tindak pidana
penipuan. Sifat siber dalam transaksi secara elektronis memungkinkan setiap orang baik penjual
maupun pembeli menyamarkan atau memalsukan identitas dalam setiap transaksi maupun
perjanjian jual beli.

Dalam hal pelaku usaha atau penjual ternyata menggunakan identitas palsu atau melakukan tipu
muslihat dalam jual beli online tersebut, maka pelaku usaha dapat juga dipidana berdasarkan
Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) tentang penipuan dan Pasal 28 ayat
(1) UU ITE tentang menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
konsumen dalam Transaksi Elektronik.

4. Berikan contoh konkret dari setiap kasus dibawah ini, dan jelaskan mengapa kasus (contoh
konkret) tersebut dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar etika bisnis dan bagaimana
upaya dalam mengatasi kasus tersebut ?
a. Eksploitasi Sumber Daya Alam

b. Pelanggaran perjanjian bisnis

ksploitasi Sumber Daya Alam

Pertambangan yang berlebih dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar etika bisnis karena

akan mengganggu ekosistem alam yang berdampak pada kerusakan maupun musibah

seperti banjir yang bisa menyebabkan kerugian di masyarakat dan tanah longsor. Upaya dalam

mengatasi hal tersebut adalah dengan menindak keras para penambang dengan

peraturan yang sudah berlaku.

b. Pelanggaran perjanjian bisnis

Upah tidak sesuai dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar etika bisnis karena

akan merugikan pihak yang telah berjasa pada perusahaan tersebut. Upaya dalam

mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan pengawasan kepada setiap pihak

bisnis menyangkut kesejahteraan karyawan yang bekerja pada bisnis tersebut.

c. Ketidakjujuran produksi & pemasaran

Komposisi yang tidak sesuai dengan apa yang telah di iklankan dikategorikan sebagai

tindakan yang melanggar etika bisnis karena apabila tidak jujur dalam memberikan

pemahaman tentang produk yang di produksi bisa saja membuat orang celaka

maupun meninggal. Upaya dalam mengatasi hal tersebut adalah Menindak keras para

pelaku bisnis yang tidak memberikan keterangan sesuai yang ada di produk.

d. Praktek monopoli

Praktek monopoli pada air mineral dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar

etika bisnis karena merugikan para konsumen. Upaya dalam mengatasi hal tersebut
adalah Menindak keras para pelaku monopoli.

e. Persaingan usaha yang tidak sehat

Menjelekkan nama produk lain. dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar etika

bisnis karena merugikan para pelaku bisnis lain. Upaya dalam mengatasi hal tersebut

adalah Menindak keras para pelaku.

Anda mungkin juga menyukai