FARMAKOLOGI SAINS II
PRODI SARJANA FARMASI (S1)
NIM : 1813015219
PRODI : S1 Farmasi
JURUSAN : Farmasi
SEMESTER : IV (Empat)
KELAS : D2 2018
BAB V
PENGUJIAN IMUNOMODULATOR
I. TUJUAN
a. Mengamati pengaruh beberapa golongan obat Imunomodulator
b. Membandingkan efek dari kelompok yang diberi obat terhadap kelompok
kontrol yang tidak diberi obat.
c. Mampu menjelaskan mekanisme kerja imunomodulator
d. Mengetahui berbagai metode pengujian imunomodulator terhadap hewan
coba
b. Bahan
1. Aquades
2. Kapas dan tisu
3. Larutan CMC Na 1 %
4. Larutan NaCl 0,9%
5. Stimuno
6. Suspensi obat Levamisol
7. Suspensi obat metilprednisolon
8. SRBC/SDMK (Sel darah merah Kambing/domba)
9. Kertas saring
10. PBS (fosfat bufer salin)
11. Tip kuning & biru
2. Indeks Organ
a. Setelah perlakuan ujia bersihan karbon, hewan dikorbankan
b. Diambil organ hati, limpa, timus,
c. Diisolasi dan ditimbang organ
d. Dihitung indeks organ
VI. PERHITUNGAN
= 0,6696
KD
Yang ditimbang = x 5 ml
2 mL
0,6696 mg
= x 5 ml
2 mL
=1,674 mg
x = 0,01145 g
KD
Yang ditimbang = x 5 ml
2 mL
0,01145 g
= x 5 ml
2 mL
=0,028 g
3. Levamisol (55 mg/kgBB Tikus)
167 𝑔
Konversi Dosis = 55 mg x 0,018 x
200 𝑔
= 0,827
KD
Yang ditimbang = x 5 ml
2 mL
0,827 mg
= x 5 ml
2 mL
=2,06 mg
= 0,41
KD
Yang ditimbang = x 5 ml
2 mL
0,41 mg
= x 5 ml
2 mL
=1,025 mg
167 𝑔
Konversi Dosis = 50 mg x 0,018 x
200 𝑔
= 0,75
KD
Yang ditimbang = x 5 ml
2 mL
0,75 mg
= x 5 ml
2 mL
=1,879 mg
VII. HASIL PENGAMATAN
6. Dimasukkan SDMK 50 µL
KELAS A2 2018
STIMUNO
KELAS B1 2018
LEVAMISOL
Tidak melakukan pengujian karena darah lisis
B2 2018
Methylprednisolone 40 mg/kg bb
Hemaglutinasi C1 2018
Ekstrak Kakao 50 mg/kgBB
Kelas C2 2018
Levamisol 25mg/kgBB
Kurang baik dikarenakan darah lisis
D1 2018
Levamisol 25mg/Kg BB
D2 2018
Ekstrak daun Kakao 25 mg
E1 2018
Ekstrak Kakao 50 mg/kgBB
E2 2018
Ekstrak Aglaia 50mg/KgBB
Tabel Titer Antibodi
1. A1 2018 1/2
Na CMC
2. A2 2018 1/8
Stimuno
3.
KELAS B1 2018 Tidak melakukan pengujian
LEVAMISOL karena darah lisis
4. B2 2018
1/32
Methyl Prednisolon 40mg/kg BB
5. C1 2018
1/4
Ekstrak Kakao 50mg/Kg BB
6. C2 2018 Tidak melakukan pengujian
Levamisol 25mg/kg BB Dikarenakan darah lisis
7. D1 2018
1/128
Levamisol 25mg/Kg BB
8. D2 2018
1/64
Ekstrak Daun Kakao 25/kg BB
9. E1 2018
1/256
Ekstrak Kakao 50mg/Kg BB
10. E2 2018 1/8
Ekstrak Aglaia 50mg/KgBB
VIII. PEMBAHASAN
56oc di gelas kimia menggunakan termometer. Pada plat tetes diencerkan secara
kesetiap kolom plat tetes, dihomogenkan selama 5 menit, diinkubasi pada suhu 37oc
ditunggu selama 1 jam kemudian diamati. Pada pengujian indeks organ, tikus yang
sebelumnya dibius tadi dibedah dan diambil bagian organ hati, limpa dan timus.
Ditimbang organ dan dihitung indeks organnya.
Pada uji hemaglutinasi pada perbandingan 1, ½, ¼ , 1/8, 1/16, 1/32. 1/64, 1/128,
1/256, 1/512, 1/1014, 1/2048. Terdapat darah yang menyebar dan ada yang seperti
titik tengah. Ini menunjukkan bahwa reaksi antigen dan antibodi ditunjukkan oleh
kolom yang darahnya kelihatan menyebar dan hanya sampai pengenceran ketiga, ini
menunjukkan ekstrak aglaia kemungkinan besar memiliki efek imunosupresan atau
menekan antibodi. Untuk darah yang berada di titik tengah dapat kemungkinan
antibodinya sedikit atau tidak sama sekali. Pada indeks organ tikus 5 ( Ekstrak daun
kakao) memiliki berat hati 11,71 g, limpa 0,83 g dan timus 0,16 g. Untuk indeks
organnya hati 5,069%, limpa 0,359% dan timus 0,092%.
Metode pengujian imunomodulator ada uji bersihan karbon dan uji titer
antibody terdapat juga yang lain yaitu, uji granulosit yaitu percobaan in vitro dengan
mengukur jumlah sel ragi atau bakteri yang difagositir oleh fraksi granulosit yang
diperoleh dari serum manusia. Percobaan ini dilakukan dibawah mikroskop. Uji
bioluminisensi radikal dengan jumlah radikal 02 yang dibebaskan akibat kontak
mitogen dengan granulosit atau makrofag merupakan ukuran besarnya stimulasi yang
dicapai. Uji transformasi limfosit T, yaitu suatu populasi limfosit T diinkubasi dengan
suatu mitogen. Timidin bertanda (3H) akan masuk ke dalam asam nukleat limfosit 1.
Dengan mengukur laju pembentukan dapat ditentukan besarnya stimulasi
dibandingka dengan fitohemglutinin A (PHA) atau konkanavalin A (Con A) (Roitt
dkk., 1993).
Manfaat uji Imunomodulator dalam bidang farmasi yang dikenal sebagai
biological respons modifier, imunoaugmentor adalah berbagai macam bahan baik
rekombinan, sintetik, ataupun sistem alamiah yang mengembalikan
ketidakseimbangan imun yang dipakai pada imunoterapi. Pengaruh pengukuran BB
tikus pada perlakuan adalah untuk penyesuaian volume ekstrak yang diberikan pada
setiap tikus sehingga ekstrak yang diberikan sesuai dengan berat badan masing-
masing tikus dan pemantauan kesehatan pada setiap tikus. Tikus dengan kondisi
patologis paling buruk cenderung mengalami penurunan berat badan secara drastis
sehingga menjadi tanda peringatan untuk melakukan perlakuan khusus (Siregar, 2006).
IX. KESIMPULAN
Anonim. 2016. MIMS Petunjuk Konsultasi, Edisi 16. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Populer
Lawrence, J.C., 1994, Insulin and Oral Hypoglycemic Agents, In Brody, T.M.,
Larner, J., Minneman, K.P., and Neu, H.C. (Ed.), Human Pharmacology,
2nd Ed., 523-539, Mosby, London.
Naik, A.D., dan Juvekar, A.R. 2003. Effects of alkaloidal extract of Phyllanthus
niruri on HIV replication. Indian J. Med Sci., 57, 387.
Praworo, Kukuh. 2011. Terapi Medipic : Medical Picture. Jakarta : Penerbit Plus
Tassiulas IO, Boumpas DT. 2009. Clinical features and treatment of SLE. In: Firestein
GS, Budd RC
LEMBAR PENILAIAN
TANGGAL PRAKTIKUM :
TOTAL NILAI
NILAI RESPONSI
NILAI KEHADIRAN
NILAI AKTIVITAS
NILAI HJSP
CATATAN :
TANDA TANGAN