MORFOLOGI TUMBUHAN
MORFOLOGI BATANG
OLEH :
SUNDARI
03.06.19.0101
TUGAS INDIVIDU
I. IDENTITAS
Nama Mahasiswa : Sundari
Semester : II
Pertemuan Ke- :2
1. KENTANG
Menurut Rukmana ( 1997 ), Klasifikasi tanaman kentang adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub – divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Liliales (Liliaflorae)
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Species : Allium ascalonicum L.
Umbi pada bawang merah terselubung oleh lapisan luar yang kering dan tipis
seperti selaput. Penutup yang dinamakan tunika, berperan sebagai pelindung
terhadap kekeringan dan luka mekanik terhadap umbi. Sisik berdaging tersusun
sebagai lapisan continue dan konsentris sehingga berstruktur padat. Umbi lapis jika
ditinjau asalnya adalah penjelmaan batang beserta daunnya. Dinamakan umbi lapis
karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis yaitu yang terdiri dari daun-
daun yang telah menjadi tebal, lunak dan berdaging, merupakan bagian umbi yang
menyimpan zat cadangan, sedang batangnya hanya bagian yang kecil pada bagian
bawah umbi lapis itu. Umbi berbentuk silindris, lonjong, bercincin kecil pada leher
cakram yang merupakan batang pokok tidak sempurna dan berwarna merah muda
(Putrasamedja dan Suwandi, 1996).
3. GLOADIAL
Klasifikasi tanaman gladiol adalah sebagi beriku
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Pteropsida
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledonae
Ordo : Iridales
Famili : Iridaceae
Genus : Gladiolus
Spesies : Gladiolus hybridusL
Sebagaimana ciri tanaman yang termasuk subkelas Monocotyledonae,
tanaman gladiol berakar serabut. Namun demikian, tanaman gladiol membentuk pula
akar kontraktil yang tumbuh pada saat pembentukan subang baru. Akar kontraktil
biasanya tebal dan berdaging dengan diameter lebih kurang 0,7 cm, berwarna putih,
serta mempunyai rambut halus. Akar kontraktil berfungsi sebagai penyangga dan
menempatkan subang baru pada lapisan tanah. Rambut halus berfungsi sebagai
penyerap air dan organ penyimpanan sementara cadangan makanan atau air. Bila
subang induk mengkerut,maka subang baru yang terletak pada lokasi lain akan terus
berkembang menggantikan subang induk (Rukmana, 2000). Bersamaan dengan
mengkerutnya subang induk, terbentuklah anak subang (cormel) dari stolon yang
berasal dari mata tunas aksilar diantara subanginduk dan subang baru. Anak subang
merupakan jaringan berdaging yang dikelilingi kulit luar yang keras. Anak subang
berfungsi sebagai pembiakan alat vegetatif. Jumlah anak subang yang terbentuk
bervariasi tergantung kultivar dan kedalaman tanah (Muharamdkk., 1995).
Jenis modifikasi batang dari tanaman gladiol ini adalah Kormus yang Terdiri dari
batang pendek dan gemuk yang berorientasi vertical dalam tanah dan diselubungi
sisik (daun) kering. Kormus dapat menghasilkan anak kormus yang disebut kormel
yang merupakan tunas yang berkembang di ketiak daun pada kormus induk.
Seringkali kormel terdapat di ujung sumbu batang yang tergolong geragih. Pada
kormus dapat dibedakan ruas dan buku. Sebagian besar kormus terdiri dari parenkim
yang berisi cadangan makanan. Pada kormus yang dewasa, dasar daun kering
bertahan pada buku-buku dan menyelubungi serta menutupi kormus. Tutup atau
tunika ini melindungi kormus terhadap luka dan kekeringan. Di setiap buku kormus
terdapat kuncup (tunas) ketiak..
4. BUNGA LILI
Klasifikasi tanaman lili adalah sebagi beriku
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus: Lilium
Spesies : Lilium sp.
Bunga Lily merupakan tanaman berbunga yang tumbuh dari umbi. Terdapat
sekitar 100 jenis Bunga lily. Berwarna lembut serta memiliki keharuman yang khas
membuat bunga ini seringkali ditanam sebagai tanaman hias atau bunga potong.
Namun selain dikagumi karena bentuk bunganya yang cantik, ada beberapa jenis lily
terkadang ditanam lalu dipanen hanya untuk diambil umbinya saja.
Modifikasi Batang tanaman lili ini termasuk dalam Umbi Sisik tidak memiliki
penutup kering. Sisik terpisah dan tidak sama tingginya serta semua melekat pada
papan basal. Pada umumnya umbi sisik ini mudah rusak dan perlu dirawat agar tetap
lembab, sebab akan luka jika kekeringan. Pada waktu panen tampak bahwa pada
umbi terdapat priordium akar. Akar ini tidak akan mengalami pemanjangan
sebelum ditanam pada lingkungan yang sesuai.
5. ASPARAGUS
Klasifikasi tanaman Asparagus adalah sebagi beriku
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Asparagus
Spesies : Asparagus officinalis L.
6.ANGGUR
Klasifikasi tanaman Asparagus adalah
sebagi berik
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rhamnales
Suku : Vitaceae
Genus : Vitis
Spesies : Vitis vinifera (Greybeard, 2008)
Anggur merupakan tanaman perdu yang merambat dari family vitaceae yang
memiliki akar tunggang dan batang bulat yang jelas berkayu berwarna
hijau(Wiryanta, 2007). Batang Vitis vinifera dapat tumbuh sampai 15 meter dan
tumbuh ke arah cahaya matahari, dengan percabangan mododial dimana
pertumbuhannya membutuhkan alat penunjang yaitu cabang pembelit (Setiadi,
2008).
7.ENCENG GONDOK
Morfologi eceng gondok Eceng gondok atau enceng gondok adalah salah satu
jenis tumbuhan air mengapung. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai
batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing,
pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau.
11 Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk
tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan
berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. Secara fisiologis eceng gondok
dapat berperan secara tidak langsung dalam mengatasi bahan pencemar perairan
karena dapat bertahan hidup dengan cara membentuk rumpun. Akar tumbuh subur
dan lebat serta berwarna hitam dengan permukaan ungu. Oksigen hasil fotosintesis di
daun dan tangkai daun ditransfer ke akar yang permukaannya luas serta air di
sekitarnya. Ini membuat rizosfer menyediakan lingkungan mikro dengan kondisi
yang kondusif bagi bakteri nitrit. Oleh karena itu aktivitas dekomposisi oleh bakteri
jenis ini yaitu perubahan amoniak menjadi nitrat lebih meningkat. Tumbuhan eceng
gondok terdiri atas helai daun, pengapung, leher daun, ligula, akar, akar rambut,
ujung akar, dan stolon yang dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan vegetatif
(Aniek, 2003).
Eceng gondok merupakan tanaman yang berakar serabut dan tidak bercabang,
mempunyai tudung akar yang mencolok. Akarnya memproduksi sejumlah besar akar
lateral, yaitu 70 buah/cm. Akar menunjukkan variasi yang kecil dalam ketebalan,
tetapi panjangnya bervariasi mulai dari 10 – 300 cm. Sistem perakaran eceng gondok
pada umumnya lebih dari 50% dari seluruh biomassa tumbuhan, tetapi perakarannya
kecil apabila tumbuh dalam lumpur. Tumbuhan yang tumbuh pada limbah domestik
mencapai tinggi sampai 75 cm, tetapi sistem perakarannya pendek (Wakefield, 1962).
Sumber lain menjelaskan bahwa eceng gondok yang tumbuh pada air yang
kaya akan unsur hara mempunyai petiole (batang) yang panjangnya lebih dari 100
cm, tetapi akarnya pendek yaitu kurang dari 20 cm. Eceng gondok memiliki lubang
stomata yang besar, yaitu dua kali lebih besar dibandingkan dengan kebanyakan
tumbuhan lain dan jarak antar stomata adalah delapan kali besarnya lubang (Penfound
dan Earle, 1948 Dalam Rahmaningsih 2006). Kemampuan eceng gondok dalam
penyerapan adalah karena adanya vakuola dalam struktur sel. Mekanisme penyerapan
yang terjadi yaitu dengan adanya bahan-bahan yang diserap menyebabkan vakuola
menggelembung, maka sitoplasma terdorong ke pinggiran sel sehingga protoplasma
dekat dengan permukaan sel. Hal ini menyebabkan pertukaran atau penyerapan bahan
antara sebuah sel dengan sekelilingnya menjadi lebih efisien. 12 Eceng gondok
memiliki daya adaptasi yang besar terhadap berbagai macam hal yang ada di
sekelilingnya dan dapat berkembang biak dengan cepat. Eceng gondok dapat hidup
ditanah yang selalu tertutup oleh air yang banyak mengandung makanan. Selain itu
daya tahan eceng gondok juga dapat hidup di tanah asam dan tanah yang basah
(Anonim, 1996).
III. PEMBAHASAN
1. Pengertian Batang
Batang yang memiliki nama latin caulis, merupakan salah satu organ
memperlihatkan diferesiansi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar, batang, dan
daun). Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting, dan mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan
tumbuhnya organ tubuh tumbuhan yang lain seperti tangkai, buah, daun, dan
bunga.
2. Sifat Batang
setangkup.
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada
atau heliotrop)
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya oleh sebab itu sering dikatakan bahwa
hijau kecualai tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu
3. Fungsi Batang
a. Penopang Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan
matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini
cahaya.
b. Pengangkut Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke
daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat
disini juga bisa berwujud air misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus.
tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu,
2. Bagian tengah digunakan untuk indutri kayu ubah bentuk ( kertas, triplek
dll)
Batang yang Tak Jelas Terlihat Tumbuhan yang tidak berbatang (planta
acaulis), sebenarnya tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada,
hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek,
sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun
rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak
(Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea L.). tumbuhan semacam ini akan
memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga. Daun-daun yang jarang-
1. Batang basah (herbaceous), yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya pada
2. Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena
sebagian besar terdiri atas kayu yang terdapat pada pohon-pohon (arbores) dan
besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, contohnya
3. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruasruas
yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi (Oriza sativa L.) dan
wlingi (Scirpus grossus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae) lainnya.
D. Bentuk dan Permukaan Batang
Jika bericara tntang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk
2. Bersegi (angularis)
(Cyperusrotundus)
3. Pipih
mengadakan percabangan
E. Arah Tumbuh Batang
a. Tegak lurus (erectus), jika arah tumbuh lurus ke atas, misalnya papaya
annus L.)
g. Memanjat (scandens),jika batang penunjang,misalkan:
f. duri,contohnya mawar
yaitu:
jarum jam.
jam.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang sebagai berikut:
aquisetifolia L.)
panjang yang buku-bukunya keatas keluar tumbuh tunas baru dan kebawah
2. Wiwilan atau tunas air (virga singularis), cabang yang biasanya tumbuh
4. Sirung pendek kecil dengan (vigurala ruas-ruas atau yang vigurala pendek
A. Kesimpulan
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan
tumbuhan yang jelas memiliki batang dan ada tumbuhan yang batangnya tidak jelas.
Batang pun memiliki sifat tumbuh mengikuti sinar matahari sehingga hal itu juga
penampakan luar atau perawakan tumbuhan yang bisa dilihat oleh mata, seperti
B. Saran
Demikian Laporan kami ini dibuat, kami menyadari laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan.Kritik serta saran yang kontributif dari pembaca sangat kami
butuhkan agar laporan ini bisa dikembangkan dan diperbaiki lebih lanjut.Semoga
Anonim2018https://www.academia.edu/31834756/LAPORAN_PRAK_MODIFIKASI_BA
TANG.docx Diakses Pada Tanggal 27 Maret 2020