Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI ORGANISME AKUATIK

PEMBEDAHAN IKAN LELE DUMBO (clarias gariepinus)

NAMA : ENJELY PABALA

NIM : 1813010002

KELAS :A

KELOMPOK : 2

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan tentang “Praktikum Fisiologi
Organisme Akuatik Pembedahan Ikan Lele Dumbo”.
Penulis menyadari bahwa Laporan ini jauh akan kesempurnaan, sehingga saran dan
kritikan yang konstruktif sangat penulis harapkan guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, semoga Laporan tentang “Praktikum Fisiologi Organisme Akuatik
Pembedahan Ikan Lele”. ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Kupang ,Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................................iii
Visi dan Misi Budidaya Perairan UNDANA........................................................................v
Pengertian Budidaya Perairan...............................................................................................vi
Pengertian Fisiologi Perairan................................................................................................vi
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II Alat dan Bahan
2.1 Alat.................................................................................................................................2
2.2 Bahan............................................................................................................................3
BAB III Hasil dan Pembahasan
3.1 Lele dumbo (clarias gariepinus) ..................................................................................4
3.1.1 Morfologi........................................................................................................4
3.2 Organ bagian dalam ikan lele dumbo (clarias gariepinus)...........................................7
3.2.1 Insang..............................................................................................................7
3.2.2 Lambung.........................................................................................................7
3.2.3 Usus................................................................................................................8
3.2.4 Empedu...........................................................................................................8
3.2.5 Hati..................................................................................................................9
3.2.6 Jantung............................................................................................................9
3.2.7 Ginjal.............................................................................................................10
3.3 Kelenjar Hormon........................................................................................................13
3.3.1 Hipofisa.........................................................................................................14
3.3.2 Pineal gland...................................................................................................14
3.3.3 Ultimobrancial..............................................................................................15
3.3.4 Chromafin.....................................................................................................15
3.3.5 Gonad............................................................................................................15
3.3.6 Tiroid.............................................................................................................16
Daftar Pustaka......................................................................................................................17

iii
Biodata Penulis.....................................................................................................................19

iv
VISI MISI PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
VISI
“Menjadi program studi yang mampu berkontribusi dalam pengembangan IPTEK bidang
marikultur”

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan budidaya perairan berbasis IPTEKS untuk menghasilkan
lulusan yang berkompeten dibidang marikultur pada wilayah kepulauan semiringkai.
2. Melakukan penelitian berbasis marikultur spesies lokal pada wilayah kepulauan semiringkai.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang budidaya perairan pada
wilayah kepulauan semiringkai.
4. Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan semua stekholder di tingkat lokal, nasional dan
internasional.

v
PENGERTIAN BUDIDAYA PERAIRAN
Budidaya perairan merupakan, kegiatan memproduksi ikan dalam sebuah wilayah
pemeliharaan yang terkontrol, Serta berorientasikan kepada keuntungan.

PENGERTIAN FISIOLOGI IKAN


Fisiologi ikan merupakan, suatu yang mengambarkan proses keberlangsungan dalam
tubuh ikan, mulai dari bagaimana bentuknya, fungsinya, mekanisme dan cara kerjanya dalam
setiap proses keberlangsungan hidup.

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan lele merupakan spesies akuatik yang media hidupnya pada air tawar.Pada
habitatnya ikan lele cederung hidup pada perairan yang tenang seperti danau, waduk,
telaga, rawa dan kolam air tenang.
Pada praktikum pembedahan yang dilakukan menggunakan jenis ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus), jenis spesies ini berasal dari pembudidayaan di Afrika.Spesies jenis
tersebut, kini telah dibudidayakan di Asia Tenggara sebagai bahan pangan. Pembudidayaan
lele dumbo ini dilakukan dengan melakukan persilangan dengan lele local Asia Tenggara
guna meningkatkan kualitas daging.(Suyanto,2006).
Fisiologi terhadap lele dumbo dilihat, dari bagaimana morfologi dari spesies tersebut
dan bagaimana fungsi dan cara kerja terhadap organ serta kelenjar yang diamati dalam
proses pembedahan.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mengamati morfologi dari Lele dumbo(clarias gariepinus) pada pengamatan luar.
2. Menentukan pengukaran terdahap lele dumbo yang digunakan.
3. Menentukan letak organ dan kelenjar dari lele dumbo yang dibedah serta fungsi dan
cara kerjanya.

1
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum;
1. Gunting bedah
Untuk menggunting bagian-bagian alat tubuh.

2. Tangkai pisau bedah


Untuk menguliti hewan yang akan di bedah.

3. Pinset
Untuk menangkat dan menarik bagian-bagian alat tubuh

4. Lup

2
Untuk mengamati organ yang kecil

2.2 Bahan
Ikan yang digunakan dalamp raktikum yaitu; Lele dumbo (clarias gariepinus)

(Sebelum dibedah)

3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Lele dumbo (clarias gariepinus)
3.1.1 Morfologi
Ikan lele adalah ikan yang hidup di perairan umum dan merupakan ikan
yang bernilai ekonomis, serta disukai oleh masyarakat. Ikan lele bersifat
nocturnal, yaitu aktif mencari makan pada malam hari. Ikan lele memiliki
berbagai kelebihan, diantaranya adalah pertumbuhannya cepat, memiliki
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi, rasanya enak dan
kandungan gizinya cukup tinggi (Suyanto 2006). Morfologi dari ikan lele ialah,
bentuk kepala lele dumbo pipih kebawah dan memanjang mencapai seperempat
dari panjang tubuhnya,kepala tertutup oleh tulang pelat yang membentuk ruang
rongga di atas insang,mulut dilengkapi gigi dan gigi nyata,terdapat 4 pasang
sungut,mata berbentuk kecil,tidak bersisik,sirip membulat,sirip dada dilengkapi 1
pasang duri tajam,dan kulit berwarna hitam keabu-abuan.Selain itu ikan lele
mudah dibudidayakan karena mampu hidup dalam kondisi air yang jelek dengan
kadar oksigen yang rendah dan mampu hidup dalam kepadatan yang sangat
tinggi.
Klasifikasi ikan lele menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:
Kingdom :Animalia
Sub Kingdom :Metazoa
Filum :Chordata
Sub Filum :Vertebrata
Kelas :Pisces
Sub Kelas :Teleostei
Ordo :Ostariophysi
Sub Ordo :Siluroidea
Famili :Clariidae
Genus :Clarias
Spesies :Clarias gariepinus

4
Lele dumbo (clarias gariepinus) Lele dumbo (clarias gariepinus)
(sebelum dibedah) (sumber: Kurniaji, A. 2015).

5
Morfologis letak kelenjar hormon

6
3.2 Organ bagian dalam ikan lele dumbo (clarias gariepinus)
3.2.1 Insang
Insang merupakan alat pernapasan pada ikan, yang bertugas melakukan
pertukaran gas antara O
O₂ dan Co₂, dari perairan bebas menuju Kapiler darah. Dari
morfologinya
nya insang berbentuk seperti pohon rimbun penuh dengan kapiler-kapiler
darah, dan berwarnaa merah. sebagai alat pernapasan. Insang juga merupakan salah satu
organ vital pada ikan yang merupakan media masuknya berbagai macam partikel
tersuspensi yang ada didalam perairan, selain melalui kulit dan sistem pencernaan.
pencerna
Insang juga merupakan organ yang sensitif terhadap lingkungan yang tercemar
(Erlangga 2007).

Foto hasil praktikum Foto literature


(sumber: Sudaryatma.,2013)
Sudaryatma
3.2.2 Lambung
Lambung,
ambung, merupakan lanjutan dari esophagus dan berupa saluran memanjang yang
agak membesar. Lambung berfungsi sebagai penampung makanan. Pada ikan yang tidak
berlambung fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi
menjadi kantong yang membesar (Yuwono 2009).

Foto hasil praktikum Foto literature (sumber: Kurniaji, A. 2015).

7
3.2.3 Usus
Usus merupakan organ yang bekerja untuk mencerna dan melakukan penyerapan
makanan.Pada
Pada usus ikan terjadi proses penyerapan sari-sari
sari sari makanan. Bentuk dari
lambung yaitu memanjang, berada diantara pilorik dan rektum. Makanan yang diolah
secara mekanik melalui mulut dan diproses secara kimia dengan bantuan enzim maka
sebagian nutrisi dari makanan yang ikan konsumsi diserap oleh usus dan akan diedarkan
ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Enzim-enzim
Enzim enzim yang terdapat
ter pada usus
diantaranya tripsin amilase, dan lipase (Yuwono 2009).
20

Fotohasilpraktikum Foto literature


(sumber:Doaa M. Mokhtar ,2015)
3.2.4 Empedu
Ikan lele mempunyai empedu yang berlendir dan lebih kecil, empedu ikan lele
berwarna hijau pekat, berbentuk kantung bulat kecil, oval atau memanjang dan berwarna
hijau kebiru-biruan,
biruan, berfungsi untuk menampung cairan empedu. Cara kerja empedu,
dengan mengaliri cairan empedu menuju usus melalui saluran empedu, akan membantu
dalam pencernaan lemak.
lemak.(Kurniaji, A. 2015).

Foto hasil praktikum Foto literature (sumber: Kurniaji, A. 2015).

8
3.2.5 Hati
Hati merupakan organ penting dalam tubuh yang terletak pada rongga tubuh
bagian bawah, dan berwarna merah kecoklatan. Hati memiliki banyak fungsi, yaitu
sebagai tempat menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Glikogen dibentuk dari suatu
jenis zat gula yang disebut glukosa. Ketika kadar gula dalam darah tinggi, hati
mengkombinasi molekul-molekul glukosa yang tersusun dalam rantai panjang menjadi
glikogen melalui proses glikogenesis. Ketika kadar glukosa dalam darah lebih rendah
dari kebutuhan tubuh, hati akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormone yang
berperan dalam proses penyimpanan dan perombakan glikogen dihati dan glukosa
didarah adalah hormone insulin dan hormon glukagon.
Fungsi lain dari hati juga yaitu sebagai, tempat sintesis vitelogenin dalam proses
pematangan gonad. Proses pembentukan kuning telur yang disebut juga deutoplasma
merupakan yang disebut yolk sac. Pembentukan kuning telur merupakan salah satu
bagian penting dalam proses pematangan gonad dan ovulasi pada ikan betina.
Vitelogenin adalah bakal kuning telur yang merupakan komponen utama dari oosit yang
sudah tumbuh dan dihasilkan di hati (Tang dan Affiandi 2000).

Foto hasil praktikum Foto literature


(sumber: Kurniaji, A. 2015).
3.2.6 Jantung
Jantung merupakan organ yang berfungsi menyalurkan darah keseluruh tubuh,
mengedarkan (cairan darah, gas oksigen, air dan hasil buangan metabolisme berbentuk
larutan). jantung terdiri dari antrium,ventrikel,struktur berdinding tipis. Cara kerja dari

9
jantung sendiri ialah memompa darah keseluruh tubuh, melalui jantung keseluruh tubuh
kemudian kembali ke jantung.Kurniaji, A. (2015).

Fotohasilpraktikum Foto literature


(sumber:Doaa M. Mokhtar,2015)
3.2.7 Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang
(opistonefros) dan berwarna kemerah-merahan. Pada ikan yang bernafas dengan insang,
urin dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis, dan karbondioksida dikeluarkan
melalui insang. Pada ikan yang bernafas dengan paru-paru, karbondioksida dikeluarkan
melalui paru-paru,dan urin dikeluarkan melalui kloaka. Mekanisme ekskresi pada ikan air
tawar yaitu dengan mengeksresikan amonia dan aktif menyerapoksigen melalui insang,
serta mengeluarkan urin dalam jumlah yang besar (Burhanudin 2010).

Foto hasil praktikum Foto literature


(sumber: Kurniaji, A. 2015).

10
3.3 Kelenjar Hormon
Organ Ikan lele
Sketsa FotoPraktikum GambarLiteratur
Reproduksi
Betina Ovari

(Sumber: Dhewantara,Y,L.2016)

Jantan Testis

(sumber: Kurniaji, A. 2015).

11
Metabolisme Hipotalamus

(sumber: Kurniaji, A. 2015).


Hipofisa

(sumber: Kurniaji, A. 2015).


Liver

12
(sumber: Kurniaji, A. 2015).

Pankreas

(sumber: Kurniaji, A. 2015).

Head Kidney

(sumber: Kurniaji, A. 2015).

Urofisis

(sumber: Kurniaji, A. 2015).

13
3.3.1 Hipofisis
Hipofisa atau kelenjar pituitari adalah suatu kelenjar endoktrin penting pada
semua hewan vertebrata termasuk ikan. Hal ini karena hipofisa memproduksi hormon-
hormon penting dalam tubuh. Letak kelenjar hipofisa berada dibawah otak, sehingga
kelenjar ini sering disebut kelenjar bawah otak. Kelenjar hipofisa terdiri dari 2 bagian
yaitu neurohipofisa dan adenohipofisa. Bagian adenohipofisa terdiri dari hormon
prolaktin fungsinya pada osmoregulasi, yaitu mengendalikan pergerakan air dan
gerakan antara jaringan ikan dan air disekitarnya dan pada reproduksi yaitu,
memproduksi pematangan seksual dan mendorong siklus pembiakan. Hormon
kartikotropin (ACTH) fungsinya mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan
glukokortikoit (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat).Hormon
somatotropin (STH) atau hormon pertumbuhan Fungsinya sebagai hormon polipeptida
yang dilepaskan dari adenohipofisa untuk menstimulasi hati agar mensintesis
somatomedia yang bertugas secara langsung dalam pertumbuhan (pertumbuhan tulang,
otot, maupun sel-sel).hormon gonadotropin (GH)fungsinya memproduksi telur dan
sperma. Gonadotropin pada hipofisa ikan adalah FSH (follikel stimulating hormone)
dan LH (luteinizing hormone) pada mamalia. FSH dan LH bekerja sama untuk
menstimulasi pematangan follikel dan pelepasan estrogen pada induk betina serta
menstimulasi pelepasan androgen oleh sel-sel interstitial pada individu jantan untuk
mematangkan sperma.hormon tirotropin (TSH)fungsinya merangsang kelenjar tiroid
untuk membentuk dan melepaskan hormon-hormon tiroid. Bagian neurohipofisa
terdiri dari hormon vasopresin / Antidiuretic hormone (ADH) fungsinya proses
reabsorbsi air pada tubulus ginjal sehingga pengeluaran air dalam tubuh melalui ginjal
dapat dipertahankan.hormon oksitosin fungsinya memproduksi vasocontriction pada
pembuluh darah insang. Hormon vascotosin fungsinya merangsang otot halus untuk
berkontraksi dan meningkatkan reabsorbsi air oleh tubuh dari ginjal (Sutomo 1988).

3.3.2 Pineal gland


Organ pineal pada puncak otak atau pada bagian atas dienchepalon merupakan
fotoreseptor. Sekresi yang dihasilkan oleh badan pineal adalah melatonin yang
mengumpulkan melanin. Bila jaringan ini dihilangkan maka akan membawa
perubahan dalam pertumbuhan. Ikan terutama Teleostei, pada ekornya terdapat
pembengkakan ventral pada medulla spinalisnya. Secara histologis, pembengkakan ini
mempunyai kesamaan dengan neurohypophyse dan dinamakan urohypophysa.

14
Pembengkakan ini diperkirakan mempunyai fungsi endokrin, dalam hal mengatur
tekanan osmose di dalam tubuh. (Tang dan Affandi 2000).
3.3.3 Ultimobranci
Kelenjar ini homolog dengan kelenjar parathyroid pada mammalia. Pada ikan
bertulang sejati kelenjar ini terletak di bawah esophagus dekat sinus venosus. Pada
Elasmobranchii kelenjar ini terletak pada sisi kiri bawah pharynx. Kelenjar ini
mensekresikan hormon calcitonin, yang berperan dalam metabolisme kalsium.
Ultimobranchial yaitu derivat dari sepasang kantong farings yang paling belakang, dan
corpusculus stanus terletak pada bagian posterior dari ginjal Teleostei. (Helman et
al.,1997).

3.3.4 Chromaffin
Jaringan ini banyak tersebar di dalam badan beberapa vertebrata. Sel-sel
chromaffin pada ikan bertulang sejati tersebar di sepanjang vena poscardinalis dan
dimungkinkan perluasannya tercampur dengan sel interrenal. Khromaffin dan jaringan
medulla dimasuki serabut preganglion dari sistem syaraf otonom. Syaraf ini dan
kelenjar endokrin Adrenal medulla, keduanya sebagai derivat endokterm dari neural
krest embrio, dan semuanya menggetahkan adrenalin dan non adrenalin. Jaringan ini
mensekresikan adrenalin mengadakan respon terhadap hormon ini dalam berbagai
cara, seperti menaikkan kadar gula dalam darah dan menaikkan tekanan darah,
konsentrasi melanin dalam melanophora, serta merintangi otot polos. Kerja hormon ini
menyerupai sistem kerja syaraf simpathetic, yang mana hormon ini sangat erat
hubungannya. Distribusi jaringan khromaffin di dalam tubuh dapat terletak di dekat
tetapi terpisah dari jaringan organ interrena, dapat juga tercampur dengan jaringan
interrenal atau korteks adrenal. (Timothy et al. 2011).

3.3.5 Gonad
Reproduksi ikan dikendalikan oleh 3 sub utama yaitu; hipotalamus, hipofisa dan
gonad. Secara alami, sistem kerja reproduksi ikan dimulai dari keadaan lingkungan
seperti suhu, cahaya, dan cuaca yang diterima oleh organ perasa dan meneruskannya
ke sistem saraf. Selanjutnya hipotalamus melepaskan GnRH (Gonadotropin releasing

15
hormon) yang bekerja merangsang kelenjar hipofisa untuk melepaskan GtH
(gonadotropin) Sumantadina (1997).
3.3.6 Tiroid
Semua vertebrata mempunyai kelenjar thyroid. Sebagian besar ikan bertulang
sejati dan Cyclostomata terdiri dari folikel-folikel yang relatif menyebar di dekat aorta
ventral, arteri branchialis affarent, jantung, insang, kepala ginjal, limp, otak atau mata.
Pada Elasmobranchii dan beberapa ikan bertulang sejati thyroid merupakan kelenjar
tersendiri yang dikelilingi oleh jaringan pengikat. Hormon thyroid mempunyai
beberapa fungsi fisiologik dan beberapa fungsi lainnya yang belum diketahui, namun
terbukti bahwa ia mampu mempengaruhi laju konsumsi oksigen, membantu
pengendapan guanin dalam kulit, dan mengubah metabolisme nitrogen dan
karbohidarat. Ia juga telah diketahui mempengaruhi sistem dan fungsi syaraf dan
proses osmoregulasi. (Rahardjo,2011).

16
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Andi. 2010. Ikhtiologi Ikan dan Aspek Kehidupannya. Yayasan Citra
Emulsi. Unhas Makassar.
Dhewantara,Y,L.,Rahmatia,F.,Nurhidayat. 2016. Rekayasa Rematurasi Ikan Synodontis
Menggunakan Hormon Oodev Pada Dosis Berbeda Melalui Penyuntikan,
Jurnal Ilmiah Satya Minabahari.
Erlangga. 2007. Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar Di Propinsi Riau Terhadap
Ikan Baung (Hemibagrus nemurus). [Tesis]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Program Pasca Sarjana.
Juanda, J. (2018). Histopatologi insang, hati dab usus ikan lele (clarias gariepinus) di kota
kupang nusa tenggara timur, jurnal saintek perikanan politeknik pertanian
negeri kupang,14,23-29.
Kurniaji, A. 2015. Endokrinologi Ikan (Pengamatan Kelenjar Endoktrin Ikan Mas dan
Lele). Ilmu Akuakultur Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 31 hal.
Maishela,B.,Suparnmono.,Diantari,r.,Muhaemin,M.(2013).Pengaruh foto periode terhadap
pertumbuhan lele dumbo (clarias gariepenus). Jurnal rekayasa dan teknologi
budidaya, universitas lampung,1,2.
Morina,G.,Zainuddin.,Masyitha,D.(2017). Struktur histologi empedu dan pankreas ikan
lele lokal (clarias bathracus), Program studi pendidikan dokter hewan fakultas
kedokteran hewan universitas syiah kuala,1,30-34.
DM Mokhtar.,EA Abd-Elhafez, AHS Hassan Journal of Cytology & Histologi 6 (4),1, 2015.
Rahardjo,M,F.,Sjafei,D,S.,Affandi,R.,Sulistiono. 2011. Iktiology, Bandung. 369 hlm.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikn Jilid I. Binatjipta. Bandung.
Sudaryatma,P,E.,Eriawati,N.,Panjaitan,I.,Sunarsih,N. 2013. Histopatologi insang ikan lele
(clarias bathracus) yang Terinfestasi Dactylogyrus sp. Laboratorium uji, Bala
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I
Denpasar,Bali. 1,75-80. Pazra,D,F. (2008).
Sumantadina, K. 1997. Pengembangbiakan ikan-ikan pemeliharaan di indonesia. Bogor :
Sastra Budaya.
Sutomo.1988. Peranan Hipofisa dalam Produksi Benih. Jurnal Oseana. XIII (3); 109-123

17
Suyanto, S. R. 2006. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta. 158 hal
Tang,U.M. dan R. Affandi. 2000. Biologi Reproduksi Ikan. Bogor. 150 hal.
Yuwono, E., P. Sukardi dan U. Susilo, 2009. Kondisi Fisiologis Pada Pertumbuhan
Kompensatori yang Diinduksi Dengan Pembatasan Pakan Sebagai Upaya
Optimasi Produksi Ikan Gurami. Tahun II. Laporan Penelitian Fakultas,
Unsoed. Purwokerto.

18
BIODATA PENULIS

Enjely Pabala, lahir di Kupang pada tanggal 27 maret 2000. Jenjang pendidikan
TK.Permata Tarus, SD GMIT manumuti, SMPS Adhyaksa 2 Kupang, SMAN 2 Kupang.
Sekarang sedang melanjutkan kuliah S1di Program studi Budidaya Perairan, Fakultas
kelautan dan perikanan, Universitas Nusa Cendana. Lembar kerja ini merupakan
Laporan hasil praktikum dalam rangka mengikuti perkuliahan fisiologi organisme
akuatik.

19

Anda mungkin juga menyukai