Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena atas
berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah ini yang berjudul “Hak dan
Kewajiban Pasien” hingga selesai. Meskipun dalam makalah ini penulis
mendapat banyak yang menghalangi,
namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril, materil
maupun spiritual.
Oleh karena itu, penulis menghanturkan terimah kasih kepada guru pembimbing
serta
semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan saran atas selesainya penulis
makalah ini.
Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-
kekurangan
meningat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
sebab itu, sangat di
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
melengkapkan
makalah ini dan berikutnya
BAB I
PENDAHULIAN

1. Latar Belakang
Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya sesuai
dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Setiap manusia mempunyai hak asasi untuk berbuat,
menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain dan menerima sesuatu dari orang
lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki oleh setiap orang. Dalam menuntut
suatu hak, kawajiban sangat diperlukan agar dapat terjalin suatu ikatan. Kewajiban adalah
tanggung jawab seseorang untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan agar
dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan haknya.
Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan
atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang berada
dalam asuhan keperawatan karena disisi lain perawat juga wajib menghormati hak-hak klien
dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam konteks ini
memang agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini, pelaksanaan gawat
darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan baik yaitu
di rumah sakit yang tercipta kerja sama antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang
berhubungan langsung, sedangkan untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern
tentunya perawat kebanyakan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan
tindakan pertolongan, demi keselamatan jiwa klien.
Rumusan masalah
a. Apa pengertian hak?
b. Apa pengertian kewajiban?
c. Apa saja hak dan kewajiban pasien?
d. Apa hak dan kewajiban perawat?
e. Apa hak dan kewajiban pasien dan perawat?
f. Apa ruang lingkup hak dan kewajiban?
2. Tujuan
a. Agar mahasiswa memahami pengertian hak
b. Agar mahasiswa memahami pengertian kewajiban
c. Agar mahasiswa memahami hak dan kewajiban pasien
d. Agar mahasiswa memahami hak dan kewajiban perawat
e. Agar mahasiswa memahami pentingnya hak dan kewajiban pasien dan perawat
f. Agar mahasiswa memahami ruang lingkup hak dan kewajiban.
manfaat
a. Mahasiswa memahami pengertian hak
b. Mahasiswa memahami pengertian kewajiban
c. Mahasiswa memahami hak dan kewajiban pasien
d. Mahasiswa memahami hak dan kewajiban perawat
e. Mahasiswa memahami pentingnya hak dan kewajiban perawat dan pasien.
f. Mahasiswa memagami ruang lingkup hak dan kewajiban.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhan
keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan
perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan,
sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang
dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum
dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.
            Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung
jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik terdapat
nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral
telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di
dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu
yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan.

B.     Saran
1.      Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan.
2.      Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai bentuk
pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan
3.      Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya perangkat-perangkat
aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik dilapangan.
4.      Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling memuaskan dan tidak
merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komite etik disetiap Rumah Sakit dan bila perlu
disetiap ruang ada yang mengawasi dan mengontrol pelaksanaan etik dalam praktek
keperawatan.
5.      Perlunya sosialisai yang luas tentang kode etik profesi keperawatan dan bila perlu diadakan
pelatihan yang bersifat review tentang etika keperawatan secara periodic dan tidak terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Craven & Hirnle. (2000). Fundamentals of nursing. Philadelphia. Lippincott.


Canadian Nurses Association (1999). Code of Ethics. For Registered Nurses: Otawa, Canada:
CNA.
Huston, C.J, (2000). Leadership Roles and Management Functions in Nursing;Theory
and Aplication; third edition: Philadelphia: Lippincott.
Husted Gladys L. (1995). Ethical Decision Making in Nursing, 2nd ed, St.Louis: Mosby.
Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and
practices. Philadelphia. Addison Wesley.
Leah curtin & M. Josephine Flaherty (1992). Nursing Ethics; Theories and
Pragmatics: Maryland: Robert J.Brady CO.
Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan,
lambing dan Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI
Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar tidak
diterbitkan. Staunton, P and Whyburn, B. (1997). Nursing and the law. 4th ed.Sydney:
Harcourt.
Soenarto Soerodibroto, (2001). KUHP & KUHAP dilengkapi yurisprodensi Mahkamah Agung  dan
Hoge Road: Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.
 Tonia, Aiken. (1994). Legal, Ethical & Political Issues in Nursing. 2nd Ed. Philadelphia. FA
Davis.
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya


menyelesaikan makalah ini  dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.

            Makalah   ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan dan


pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah  ini
di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Tuhan akhirnya Makalah  ini dapat terselesaikan.

            Makalah  ini memuat tentang “ Hak Dan Kewajiban Perawat & Hak Dan Kewajiban
Pasien”  dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia Kesehatan  Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan Makalah  ini.

Semoga Makalah  ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.


Walaupun Makalah  ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya.

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN


Hak dan Kewajiban pasien dalam pelayanan Kesehatan
Hak pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan termasuk perawatan tercantum pada UU
Kesehatan no 23 tahun 1992 yaitu :
Pasal 14 mengungkapkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kesehatan  optimal. 
Pasal 53 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak atas informasi, rahasia kedokteran, dan hak opini
kedua. 
Pasal 55 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak mendapatkan ganti rugi karena kesalahan dan
kelalaian petugas kesehatan.
Secara rinci, hak dan kewajiban pasien adalah sebagai berikut :

a.       HAK PASIEN :

1.      Mendapatkan pelayanan kesehatan optimal /sebaik-baiknya sesuai dengan standar profesi


kedokteran.

2.      Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakit dan tindakan medis yang akan
dilakukan dokter/ suster.

3.      Hak memilih dokter dan rumah sakit yang akan merawat sang pasien.

4.      Hak atas rahasia kedokteran / data penyakit, status, diagnosis dll.

5.      Hak untuk memberi persetujuan / menolak atas tindakan medis yang akan dilakukan pada
pasien.

6.      Hak untuk menghentikan pengobatan.

7.      Hak untuk mencari pendapat kedua / pendapat dari dokter lain / Rumah Sakit lain.

8.      Hak atas isi rekaman medis / data medis.

9.      Hak untuk didampingi anggota keluarga dalam keadaan kritis.

10.   Hak untuk memeriksa dan menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakan / dokumen
pembayaran / bon /bill.

11.   Hak untuk mendapatkan ganti rugi kalau terjadi kelalaian dan tindakan yang tidak mengikuti
standar operasi profesi kesehatan.

b.      KEWAJIBAN PASIEN
1. Memberi keterangan yang jujur tentang penyakit dan perjalanan penyakit kepada petugas
kesehatan.
2. Mematuhi nasihat dokter dan perawat
3. Harus ikut menjaga kesehatan dirinya.
4. Memenuhi imbalan jasa pelayanan.

Sedangkan menurut Surat edaran DirJen Yan Medik No:


YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit, th.1997;
UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI,
sebagai berikut : Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien, yaitu :

1.      Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit. Hak
atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur

2.       Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi

3.      Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan

4.      Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku di rumah sakit

5.      Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan pendapat etisnya
tanpa campur tangan dari pihak luar

6.      Hak atas ”privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya kecuali
apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku

7.      Hak untuk memperoleh informasi /penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik yg akan
dilakukan thd dirinya.

8.      Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan
dengan penyakit yang dideritanya

9.      Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.

10.  Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribad dan atau masalah lainya (dalam
keadaan kritis atau menjelang kematian).

11.  Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu ketertiban &
ketenangan umum/pasien lainya.

12.  Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit

13.  Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit terhadap dirinya

14.  Hak transparansi biaya pengobatan/tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya
(memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran)

15.  Hak akses /’inzage’ kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam medis miliknya

c.       KEWAJIBAN PASIEN

1.      Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada dokter
yang merawat
2.      Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam pengobatanya.

3.      Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya 

sumber: Undang-undang RI 23 Tahun 1992

Hak Dan Kewajiban Perawat

A.    Hak & Kewajiban Perawat

Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu Badan Hukum
untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.

Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan seseorang atau suatu Badan
Hukum.

Hak perawat dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut :

1.      Memperoleh perlindungan hukum yang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi.

Standar profesi === pedoman yang harus digunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi
secara baik

2.      Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

3.      Mendapatkan perlakuan adil & jujur oleh Pimpinan sarana kesehatan, klien/pasien & /
keluarganya.

4.      Menerima imbalan jasa pelayanan keperawatan yang telah diberikan.

5.      Mendapat hak cuti & hak kepegawaian lainnya sesuai peraturan yang berlaku.

6.      Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan formal sampai jenjang
spesialisasi & pendidikan non formal

7.      Menjaga hak privasi personal sebagai seorang perawat


8.      Mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin

9.      Menuntut jika nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien atau tenaga kesehatan lainnya.

10.  Menolak pihak lain yang memberi anjuran atau permintaan tertulis untuk melakukan tindakan
yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi & kode etik profesi

11.  Mendapat informasi yang jujur dan lengkap dari klien atas pelayanan keperawatan yang
diberikan

12.  Dilibatkan secara aktif dalam penyusunan/penetapan kebijakan sesuai pengembangan


kesehatan di sarana kesehatan

13.  Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai bidang profesinya di sarana kesehatan.

B.     Kewajiban Perawat

Kewajiban seorang perawat adalah sebagai berikut :

1.      Perawat wajib memiliki :

a.        Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan
pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.

b.      Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan
praktek keperawatan di sarana kesehatan

c.       Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk
menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok

2.       Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.

3.      Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani

4.      Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5.       Perawat wajib memberikan informasi kepadapasien / keluarga yang sesuai batas kewenangan
perawat
6.      Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai dengan kondisi
pasien baik secara tertulis maupun secara lisan

7.      Mencatat semua tindakan keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan ) secara akurat


sesuai peraturan & SOP yang berlaku

8.      Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik profesi
keperawatan

9.      Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan & kesehatan

10.  Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas kewenangan & SOP

11.  Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

12.  Mentaati semua peraturan perundang-undangan

13.  Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh
SIK ulang & SIPP

14.  Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan anggota tim
kesehatan lain.

C.    Hak-Hak Pasien

Hak pasien meliputi :

1.      Memperoleh informasi mengenai tata tertib & peraturan yang berlaku di RS

2.      Pelayanan yang manusiawi,adil & jujur

3.      Memperoleh pelayanan keperawatan & asuhan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
keperawatan tanpa diskriminasi

4.      Memilih dokter & kelas perawatan sesuai dengan keinginannya & sesuai dengan peraturan yang
berlaku di RS

5.      Meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di RS tersebut (second opinion), terhadap
penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang menangani

6.       “Privacy” & kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.

7.      Mendapatkan informasi yang meliputi :

- penyakit yang dideritanya

- tindakan medis apa yang hendak dilakukan

- kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut & tindakan untuk mengatasinya
- alternatif etrapi lainnya beserta resikonya

- prognosa penyakitnya

- perkiraan biaya pengobatannya / rincian biaya atas penyakit yang dideritanya.

8.      Menyetujui / memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sehubungan
dengan penyakit yang dideritanya.

9.      Menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya & mengakhiri pengobatan serta
perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.

10.  Hak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

11.  Hak menjalankan ibadah sesuai dengan agama / kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya.

12.  Hak atas keamanan & keselamatan dirinya selama dalam perawatan di RS

13.  Mengajukan usul, saran & perbaikan atas perlakuan RS terhadap dirinya

14.   Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual

15.  Hak didampingi perawat / keluarga pada saat diperiksa dokter.

hak-hak dan kewajiban Rumah sakit Menurut UU No. 44/2009

Hak-hak rumah sakit adalah segala sesuatu yang menjadi kepentingan rumah sakit yang
dilindungi oelh hukum sedangkan kewajiban-kewajiban rumah sakit adalah segala sesuatu yang
menjadi beban atau tanggung jawab rumah sakit untuk melaksanakannya demi untuk memenuhi
apa yang menjadi hak orang lain. Tidak ada hak tanpa kewajiban dan sebaliknya tidak ada kewajiban
tanpa hak.

Hak Mengandung empat unsur yaitu :

1.    Subjek Hukum

Subjek Hukum adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan dibebani kewajiban.
Kewenangan untuk menyandang hak dan kewajiban ini disebut kewenangan hukum

2.    Objek Hukum

Objek Hukum adalah segala sesuatu yang menjadi fokus atau tujuan diadakannya hubungan hukum

3.    Hubungan Hukum

Hubungan hukum terjadi karena adanya peristiwa hukum


4.    .Perlindungan Hukum

Segala sesuatu yang mengatur dan menentukan hak dan kewajiban masing-masing pihak yang
melakukan hubungan  hukum,sehingga kepentingannya terlindungi

setiap upaya pelayanan medis yaitu  pengobatan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan 
yang diberikan oleh rumah sakit terhadap pasien adalah wujud pelaksaan dari kewajiban rumah sakit
memenuhi hak-hak pasien. Sebaliknya  kewajiban pasien untuk memberikan informasi medis yang
dibutuhkan , mengikuti nasihat dan pertunjuk dokter yang merawatnya, mengikuti peraturan-
peraturan yang ditetapkan oleh rumah sakit dan juga termasuk memberi imbalan jasa terhadap
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dan dokter adalah rangkaian untuk memenuhi hak-hak
rumah sakit.

         Pelaksanaan Hak dan kewajiban antara rumah sakit dan pasien atau sebaliknya  merupakan
sebuah tanggung jawab yang lahir dari hubungan hukum diantara keduanya.  Hubungan hukum
tersebut berupa perikatan atau perjanjian dalam upaya pelayanan medis ( perjanjian terapeutik )
yang disepakati oleh rumah sakit sebagai pemberi pelayanan medis dan pasien sebagai penerima
pelayanan medis. Untuk memenuhi persyaratan hubungan hukum, maka  masing-masing pihak
bertindak sebagai subjek hukum yaitu pihak yang mampu memenuhi kewajibannya yang menjadi
hak  pihak lain dan sebaliknya. yang menerima hak-haknya yang menjadi kewajiban pihak lain untuk
memenuhinya.

      Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan  mempunyai hak-hak dan kewajiban-
kewajban dalam hubungan hukum perjanjian terapeutik dengan pasien sebagaimana yang diatur
dalalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah sakit yaitu :  

a.    Hak-Hak Rumah Sakit ( Pasal 30 UU No.44 tahun 2009)

1.  Menentukan jumlah , jenis dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan kualifikasi rumah
sakit

2.    Menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan renumerasi,insentif dan penghargaan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3.    Melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka  mengembangkan pelayanan

4.    Menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

5.    Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian

6.    Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan

7.    Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan

8.  Mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit publik dan rumah sakit yang   ditetapkan sebagai
rumah sakit pendidikan.

b.    Kewajiban-Kewajiban Rumah Sakit (Pasal 29 UU No.44 Tahun 2009)


1.    Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.

2.    Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit

3.    Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya

4.    Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana sesuai dengan
kemampuan pelayanannya

5.    Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin

6.    Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak
mampu/miskin,pelayanan gawat darurat tanpa uang muka,ambulance gratis,pelayanan korban
bencana dan kejadian luar biasa,atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan

7.    Membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
sebagai acuan dalam melayani pasien

8.    Menyelenggarakan rekam medik

9.    Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parker, ruang
tunggu,sarana untuk orang cacat, wanita menyusui,anak-anak, usai lanjut

10. Melaksanakan sistem rujukan

11. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan
perundang-undangan

12. Memberikan informasi yang benar,jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien.

13. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien

14. Melaksanakan etika rumah sakit

15. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana

16. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional

17. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau kedokteran gigi dan
tenaga kesehatan lainnya.

18. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit (hospital by laws)

19. Melindungi dan memberikan  bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit dalam
melaksanakan tugas

20. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

 Posted by novyta meilany at 9:53 PM


0 COMMENTS:

POST A COMMENT

Anda mungkin juga menyukai