Survey Baja
Survey Baja
5111418033
Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja dewasa ini merupakan istilah yangsangat
populer. Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengansingkatan K3 yang
artinya keselamatan, dan kesehatan kerja. Menurut Milyandra (2009)
Istilah ‘keselamatan dan kesehatan kerja’, dapat dipandang mempunyai dua sisi
pengertian.Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai suatu pendekatan ilmiah
(scientificapproach) dan disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu terapan atau suatu
programyang mempunyai tujuan tertentu. Karena itu keselamatan dan kesehatan kerja
dapatdigolongkan sebagai suatu ilmu terapan (applied science)
Pabrik konstruksi baja memiliki faktor dan potensi bahaya yang berbeda tergantung
sumber dan jenis pekerjaannya, oleh karena itu diperlukan usaha pengendalian yang
dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu sebagai berikut:
4. Pengadaan APD
mengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah
mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain daripada bawah
tangan atau datar pada las sudut.
- Elektroda dengan Selaput Serbuk Besi
Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028
mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya
selaput elektroda akan lebih tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi.
Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan
ampere yang lebih tinggi.
- Elektroda Hidrogen Rendah
Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang
dari 0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda ini
dipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas,
misalnya untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan
Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018.
- Kondisi Pengelasan
Berikut ini diberikan daftar kondisi pengelasan untuk elektroda Philips
baja lunak dan baja paduan rendah.
- Elektroda untuk Besi Tuang
Elektroda yang dipekai untuk mengelas besi tuang adalah sebagei
berikut :
1. elektroda baja
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan
menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan
dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak
dikerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda baja dapat
dipakai pesawat las AC atau DC kutub terbalik.
2. elektroda nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las
masih dikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam
sagala posisi pengelasan. Rigi-rigi las yang dihasilkan elektroda ini pada
Isnaini thariqul qolbi
5111418033
besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub
terbalik. Karakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
3. elektrode perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak,
sehingga panjang las dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat
dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil.
4. elektroda besi tuang
Elektroda jenis ini pada dasarnya dipakai untuk baja yang
mengandung karbon kurang dari 1,5%. Tetapi dapat juga dipakai pada
pengelasan besi tuang dengan hasil yang baik. Hasil lasnya tidak dapat
dikerjakan dengan mesin.
- Elektroda untuk Aluminium
Aluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logam
yang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaan
didasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya.
Tujuan pelapis keras dari segi kondisi pemakaian yaitu agar alat atau
bahan tahan terhadap kikisan, pukulan dan tahan aus. Untuk tujuan itu maka
Elektroda untuk pelapis keras dapat diklasifikasikan dalam 3 macam yaitu:
Pada Konstruksi baja biasanya digunakan 2 macam las, yaitu las tumpul dan las
sudut. Las Tumpul adalah las untuk menyambung arah
memanjang/melebar plat atau profil baja. Las sudut adalah las untuk menyambung
arah sudut dari platatau profil baja
c. Sambungan Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya
dibentukkepala baut (umumnya bentuk kepala segi enam) dan ujung lainnya
dipasangmur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk
membuatkonstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara
yangdapat dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan
padaumumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut
pengikat.Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut
penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain
(Modul Baja 15)
Isnaini thariqul qolbi
5111418033
Jenis Baut
- Baut Hitam, Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk
konstruksi ringan /sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan
diameter batang bautmemiliki kelonggaran 1 mm (Modul Baja 15).
- Baut pass, yaitu baut dari baja mutu tinggi (>St-42 ) dipakai untuk konstruksi
berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan rraya, diameter lubang dan
diameter batang baut relative pass yaitu kelonggaran < 0,1 mm
Jarak Baut
Pada Sambungan Banyaknya baut yang dipasang pada satu baris yang sejajar
arah gaya, tidak boleh lebih dari 5 buah. Jarak antara sumbu buat paling luar ke tepi
atau ke ujung bagian yang disambung,tidak boleh kurang dari 1,2 d dan tidak boleh
lebih besar dari 3d atau 6 t (t adalah tebal terkecil bagian yang disambungkan). Pada
sambungan yang terdiri dari satu baris baut, jarak darisumbu ke sumbu dari 2 baut
yang berurutan tidak boleh kurang dari 2,5 d dan tidak bolehlebih besar dari 7 d Jika
sambungan terdiri dari lebih satu baris baut yang tidak berseling,maka jarak antara
kedua baris baut itu dan jarak sumbu ke sumbu dari 2 baut yang berurutan pada satu
Isnaini thariqul qolbi
5111418033
baris tidak boleh kurang dari 2,5 d dan tidak boleh lebih besar dari 7 d atau 14 t
(Modul Baja 15).
Prinsip Baut
Jarak antar pusat lubang pengencang tidak boleh kurang dari 3 kali diameter
nominal pengencang.Jarak minimum dari pusat pengencang ke tepi pelat atau pelat
profil harusmemenuhi spesifikasi dalam tabel:
Tabel 2. Jarak Pusat Lubang Baut Dengan Tepi (Sumber :Modul Baja 15)
Jarak tepimaksimum dari pusat tiap pengencang ke tepi terdekat suatu bagian
yang berhubungan dengan tepi yang lain tidak boleh lebih dari 12 kali tebal pelat
lapis luar tertipisdalam sambungan dan jugatidak boleh melebihi 150 mm.
Untuk pemasangan paku keling yang berukuran besar, maka paku kelingnya
harus dipanaskan terkebih dahulu agar pembentukan kepala paku keling baru
menjadi lebih mudah. Setelah paku kelingnya menjadi panas membara, selanjutnya
Isnaini thariqul qolbi
5111418033
Material yang sudah dipotong dan dilubangi tersebut kemudian dilakukan perakitan
dengan cara dilas cantum (tack weld) atau dikenal dengan proses fit-up atau
assembly. Proses perakitan harus dilaksanakan lebih hati-hati harus sesuai
dengan shopdrawing baik itu dimensi, orientasiataupun jenis potongan itu
sendiri, dikarenakan apabila terjadi kesalahan pada tahapini dan material telah selesai
dilas maka proses perbaikannya akan lebih sulit lagi
Proses pengelasan merupakan tahapan berikutnya, setelah perakitan. Proses
pengelasan terdiri dari berbagai proses, umumnya proses pengelasan untuk struktur
baja dengan proses SMAW (Shielded Metal Arch Welding), tetapi banyak juga yang
menggunakan proses GMAW (Gas Weld Arch Welding), FCAW (Flux Cored
Arch Welding) ataupun SAW (Sub merged Arch Welding). Proses pengelasan
SMAW yang paling banyak digunakan merupakan proses pengelasan
manual dengan menggunakan elektroda, busur elektroda terbentuk di antara ujung-
ujung elektroda logam berlapis dan komponen baja yang akan dilas. Metode
pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
1. Pada pekerjaan pengelasan bagian yang akan di las adalah penyambungan
antara pelat kopel dengan penampang batang rangka baja
2. Plat kopel di potong dengan menggunakan mesin pemotong besi
3. Pada bidang atau bagian yang akan dilas didekatkan sedekat mungkin dan
dibersihkandari kotoran dan debu serta air terlebih dahulu.
4. Type, tebal, panjang dan lokasi pengelasan mengikuti gambar rencana.
5. Dalam assembling dan penyambungan bagian yang dilas berurutan sehingga
dapat dihindari semaksimal mungkin distorsi dari bagian-bagian yang dilas
- Proses terakhir dari fabrikasi adalah pengecatan, hal yang perlu diperhatikan dalam
proses pengecatan ialah material cat yang dipakai dalam proses pengecatan itu
sendiri. Tujuan dari pengecatan adalah untuk melindungi baja dari bahaya
kropos disamping juga estetika. tahap pengecetan yaitu sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukan pengecetan dilakukan pembersihan terlebih dahulu pada
permukaan baja dengan mekanikal Wire Brush
2. Setelah permukaan bersih dilakukan pengecetan dengan menggunakan cat
dasarZincromate.
Isnaini thariqul qolbi
5111418033
2. Perakitan
Rangka batang yang telah di Pabrikasi sebelumnya, kemudian dilakukan perakitan
terhadap elemen rangkaian struktur portal rangka baja. Rangka batang terlebih dahulu
ditandai dengan penamaan pada batangnya. Urutan perakitan adalah sebagai berikut :
- Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dengan kode
yang jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah.
- Kode tersebut ditulis dengan cat atau sejenisnya agar tidak mudah terhapus.
- Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan untuk sambungan-
sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing
elemen dengan tetap diberi tanda-tanda.
3. Penyetingan
Pada kolom pedestal plat tumpu di letakkan diatas kemudian dilakukan
kontrol horizontal pada plat tumpu kolom, selain itu juga dilakukan Penyetingan Kelurusan
(Lot) Pada Kolom Dengan Waterpass
4. Erection (Penyetelan dan Pemasangan)
Erection dilakukan dengan menggunakan alat bantu Mobile Crane untuk lebih
memudahkan dan mempercepat proses kerja. Sebelum dilakukan Erection terlebih dahulu
dibuat Erection Schedule agar lebih mudah dipahami daerah mana yang akan dilakukan
erection. Erection dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
Isnaini thariqul qolbi
5111418033
DAFTAR PUSAKA
https://docplayer.info/73032616-Struktur-baja-fabrikasi-komponen-struktur-baja-a-komponen-
sambungan-struktur-baja-1-baja-profil-2-baja-pelat-atau-baja-pilah.html
https://www.academia.edu/7437647/KESELAMATAN_DAN_KESEHATAN_KERJA_DI_PT
https://www.academia.edu/35441646/METODE_PELAKSANAAN_PORTAL_RANGKA_BAJ
A_BENTANG_12_M_INDUK_PADA_PROYEK_PEMBANGUNAN_PASAR_MODERN_SA
MPARA
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/01/jenis-jenis-sambungan-pada-las.html
http://pusat-lingkaran.blogspot.com/2016/11/sambungan-paku-keling-rivet.html
https://www.academia.edu/35441646/METODE_PELAKSANAAN_PORTAL_RANGKA_BAJA_BENTANG_12
_M_INDUK_PADA_PROYEK_PEMBANGUNAN_PASAR_MODERN_SAMPARA
http://indarluhsepdyanuri.blogspot.com/2014/12/sambungan-paku-keling.html