Anda di halaman 1dari 33

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PEMELIHARAAN /SERVIS
SISTEM REM

Penyusun :
Akhid Kurniawan. S.Pd.T

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK NEGERI 1 TANJUNG JABUNG TIMUR
Jl.Jemantan Kecamatan Muara Sabak Barat.JAMBI.
2010/2011

KATA PENGANTAR
Modul pemeliharaan/servis sistem rem dengan kode OPKR 40-002 B berisi materi
dan informasi tentang cara kerja sistem rem, sistem rem dan komponennya yang perlu
dipelihara / diservis dan langkah kerja pemeliharaan/servis sistem rem dan
komponennya. Materi ini diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang
cukup agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan.
Setiap akhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi,
dilanjutkan tes formatif. Setiap siswa harus mengerjakan tes tersebut sebagai indikator
penguasaan materi, jawaban tes kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna
melatih ketrampilan dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan
pedoman lembar kerja yang ada.
Di akhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi
dilakukan secara teoritis dan praktek. Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan
yang ada pada soal evaluasi. Sedangkan uji praktek dengan meminta siswa
mendemonstrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan guru/instruktur menilai
berdasarkan lembar observasi yang ada.
Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai kompetensi
pemeliharaan/servis sistem rem dan komponen-komponennya. Siswa dapat melanjutkan
ke modul berikutnya bila memenuhi kriteria kelulusan.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran
dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan.

Tanjung jabung 28 September 2011

Penyusun

Akhid kurniawan. S.Pd.T

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
MEKANISME PEMELAJARAN ....................................................................... ix
GLOSSARIUM ............................................................................................ x

I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI .....................................................................................
B. PRASYARAT ....................................................................................
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ....................................................
1. Petunjuk Bagi Siswa ..................................................................
2. Petunjuk Bagi Guru ...................................................................
D. TUJUAN AKHIR ...............................................................................
E. KOMPETENSI ..................................................................................
F. CEK KEMAMPUAN ...........................................................................

II. PEMELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA ..............................................................
B. KEGIATAN BELAJAR ........................................................................
1. Kegiatan Belajar 1 :
a. Tujuan kegiatan belajar 1 .....................................................
b. Uraian materi 1 ....................................................................
c. Rangkuman 1 ......................................................................
d. Tugas 1 ...............................................................................
e. Tes formatif 1 ......................................................................
f. Lembar kerja 1 ....................................................................
2. Kegiatan Belajar 2 :
a. Tujuan kegiatan belajar 2 .....................................................
b. Uraian materi 2 ....................................................................
c. Rangkuman 2 ......................................................................
3. Kegiatan Belajar 3 :
a. Tujuan kegiatan belajar 3 .....................................................
b. Uraian materi 3 ....................................................................
c. Rangkuman 3 ......................................................................

III. EVALUASI
A. INSTRUMEN PENILAIAN ..................................................................
B. KRITERIA KELULUSAN ....................................................................
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
IV. PENUTUP ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

MEKANISME PEMELAJARAN

START

Lihat Kedudukan
Modul

Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul

Kerjakan Cek Kemampuan


Nilai 7>=

Nilai <=7

Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar n

Kerjakan Cek Kemampuan


Nilai < 7

Modul
Nilai 7 >= berikutnya/Uji
Kompetensi
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
GLOSSARIUM

 Boster rem : Komponen pada sistem rem yang berfungsi mengurangi tenaga
pengereman yang diperlukan oleh pengemudi.
 Disc Brake : Rem piringan banyak digunakan pada rem-rem depan.
 Master Silinder : Bagian dari sistem rem yang berfungsi untuk mengirim minyak
rem yang telah dipompa ke roda-roda melalui pipa-pipa dan
slang rem.
 Pedal Rem : Bagian dari rem yang berfungsi menekan minyak rem dari
master silinder ke rem.
 Pipa-pipa rem : Menyalurkan minyak dari master silinder ke rem.
 Rem : Bagian dari kendaraan yang berfungsi untuk memperlambat dan
menghentikan jalannya kendaraan.
 Slang Fleksibel : Untuk menghubungkan pipa rem dan rem roda untuk
mengimbangi gerakan suspensi.

PEMELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Rencanakan kegiatan belajar saudara dengan baik, silahkan konsultasi dengan
guru/instruktur untuk menentukan rencana belajar sesuai tingkat kesulitan saudara
berdasarkan hasil cek kemampuan awal yang telah anda lakukan. Mintalah paraf
guru/instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap rencana belajar saudara.

Jenis Alasan Paraf


Tanggal Waktu Tempat
Kegiatan perubahan guru
Mempelajari
kegiatan
belajar 1
Mempelajari
kegiatan
belajar 2
Mempelajari
kegiatan
belajar 3
Uji
kompetensi

B. KEGIATAN BELAJAR
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 1, peserta diklat/siswa
harus dapat :
1). Menjelaskan fungsi rem.
2). Menjelaskan prinsip kerja rem.
3). Memeriksa tinggi permukaan minyak rem.
4). Mengeluarkan udara dari saluran rem hidraulis.
5). Mengganti minyak rem.
6). Memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem.
7). Memeriksa dan menyetel gerak bebas pedal rem.
8). Memeriksa jarak cadangan pedal rem
b. Uraian Materi 1

TUAS REM PARKIR


TEROMOL REM
BOOSTER REM

PEDAL REM
KATUP P KABEL REM PARKIR
REM PIRINGAN MASTER SILINDER

Gambar 1. Sistem rem

Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk menuruti kemauan


dalam mengurangi kecepatan, berhenti atau memarkir kendaraan pada
jalan yang mendaki. Dengan kata lain melakukan kontrol terhadap
kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat
pengaman yang berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala.
Oleh karena itu baik atau tidaknya kemampuan rem secara langsung
menjadi persoalan yang sangat penting bagi pengemudi di waktu
mengendarai kendaraan. Jadi fungsi rem harus dapat mengatasi kecepatan
kendaraan yang meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas
maka rem dipasangkan pada keempat rodanya. Adapun rem yang
digunakan untuk kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya pengeremannya
harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan
yang diterima oleh roda-roda tersebut.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
c. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
d. Rem itu harus mudah diperiksa dan disetel.

PRINSIP REM

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan


(tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap
bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan
kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas
menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.
Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas
untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh
adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek
pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan
antara dua objek.

PUTARAN
PANAS PANAS
PUSH

PANAS PANAS

PANAS PANAS
SEPATU REM TROMOL

Gambar 2. Prinsip rem

TIPE REM

Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan


menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya.
 Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
 Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
 Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa
(kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.

PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN MINYAK REM

1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem dan master silinder adalah
diantara garis MAX dan MIN.
2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis minimum,
periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan
minyak rem hingga garis MAX.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


a. Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama disimpan karena
minyak rem adalah bahan yang mudah dipengaruhi cuaca. Jangan lupa
menutup dan memberi perapat pada tutup tempat minyak rem.
b. Usahakan agar reservoir master
silinder tidak kemasukkan kotoran.
c. Bersihkan setiap minyak rem yang mengenai bagian yang bercat
karena minyak rem akan merusak cat.

Gambar 3. Menambah minyak rem


Untuk Referensi

ertambh dengan bertambahnya keausan dari pad rem piringan dan piston terdorong keluar. Kemudian minyak rem mengalir dari master silinder ke s

Sebelum Pad Aus Setelah Pad Aus

Minyak rem didalam reservoir berkurang

MASTER CYLINDER

PISTON KALIPER REM PIRINGAN

Isi silinder sedikit karena pad masih baru Isi Silinder bertambah karena pad mengecil

MEMBUANG UDARA DARI SALURAN REM HIDROLIS

1. Angkat kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang ; asisten duduk di tempat
pengemudi.
2. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di bawah
garis MAX (maksimum).
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
3. Buang udara.
a. Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang
terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik pada sumbat
pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan ke dalam
penampung minyak yang bersih.

1). Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam silinder
roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke dalam minyak rem
yang bersih.
2). Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master silinder dan
terakhir di roda yang terdekat ke master.

Gambar 4. Mengeluarkan udara


b. Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi aba-aba
pada teknisi saat pedal sedang ditekan.
c. Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira ¼ putaran,
membuang udara kemudian menutup sumbat sementara asisten
memompa pedal berulang-ulang.

Tutup sumbat pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara akan


masuk kembali ke dalam sistem rem

d. Ulangi prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi gelembung-


gelembung udara yang keluar dari slang.
Periksa tinggi minyak rem tangki cadangan master silinder selama
melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan reservoir menjadi
kosong.

e. Lepas slang dari sumbat pembuang dan pasang kembali tutupnya.


f. Buang udara dari silinder-silinder roda yang lain dengan cara
sama.

4. Atur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak sampai


garis MAX pada reservoir.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


Gambar 5. Menambah minyak rem

5. Periksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan sempurna.


Pembuang udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila pada waktu
pedal gas ditekan terus, terdapat jarak yang cukup serta reaksi pedal
harus kuat dan tidak terlalu dalam.
6. periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa setiap
kebocoran dari sistem hidrolis sementara pedal rem ditekan.

Untuk kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan


pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.

MENGGANTI MINYAK REM

Kecuali untuk hal-hal berikut, prosedur penggantian minyak persis sama


dengan prosedur pembuangan udara yang diuraikan sebelumnya:
1. Setelah sumbat pembuang minyak diputar ½ putaran, pedal rem ditekan
sampai isi reservoir master silinder tinggal kira-kira ¼ nya.

Jangan sampai reservoir kosong, apabila reservoir sampai kosong pekerjaan


tersebut harus dilanjutkan dengan pembuangan udara. Karena itulah tinggi
permukaan minyak di dalam reservoir harus sering diperiksa.

2. Apabila tinggi permukaan minyak sudah sampai ¼ nya, tambahlah


minyak sampai dengan garis atau tanda MAX. (pada waktu menambah
minyak, sumbat pembuang ditutup).
3. pemompaan dilanjutkan sampai minyak baru mulai keluar sedikit dari
sumbat pembuang.
4. Pada waktu minyak baru mulai keluar dari sumbat pembuangan tutuplah
sumbat pembuang dan suruh asisten tetap menekan pedal setelah
dipompa beberapa kali.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


Gambar 6. Mengganti minyak rem

5. Kendorkan sumbat pembuang ¼ putaran untuk memeriksa bahwa tidak


ada lagi gelembung udara yang keluar dari sumbat pembuang. Kemudian
sumbat dikencangkan.

Pengecekan seperti ini minimum harus dilakukan 2 kali.


6. Lakukan hal yang sama terhadap roda-roda yang lain.
7. Periksa reaksi pedal dan tinggi pedal ke lantai seperti diuraikan
sebelumnya. Jika tidak betul periksa kemungkinan terhadap udara di
dalam sistem rem.

PEMERIKSAAN & PENYETELAN TINGGI PEDAL REM

1. Ukur tinggi pedal


a. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan penggaris,
ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.

Gambar 7. Mengukur tinggi pedal


b. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun
apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan
menurut prosedur dibawah ini.

2. Stel tinggi pedal


a. Lepaskan soket  yakni kabel untuk swit lampu rem .
b. Kendorkan mur pengunci  swit lampu rem dan putar swit beberapa
putaran .
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
c. Kendorkan mur pengunci  push rod  dan stel tinggi pedal dengan
memutar push rod.
d. Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit menyentuh
pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.

Gambar 8. Tinggi pedal rem

3. Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.


4. Stel gerak bebas pedal rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak bebas pedal
rem pada halaman berikutnya.

PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAK BEBAS PEDAL REM

1. Periksa gerak bebas pedal rem


a. Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di
dalam booster rem dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak
cadangan pedal tidak berubah lagi dengan tekanan pedal yang sama.

Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang
sebenarnya tidak dapat diketahui.

b. Dengan berlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada
tahanan kemudian ukurlah langkah pedal.

2. Stel gerak bebas pedal rem


a. Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi kendorkan mur (A)
dari push rod pada master silinder (B). penyetelan dilakukan dengan
memutar-mutar push rod.
b. Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
c. Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan dan lampu
rem mati apabila pedal dibebaskan.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


Gambar 9. Memeriksa gerak bebas pedal

PEMERIKSAAN JARAK CADANGAN PEDAL REM

1. Hidupkan mesin (hanya untuk kendaraan yang menggunakan booster


rem).

Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan dan belakang.


Bebaskan rem tangan dan hidupkan mesin.

2. Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan kekuatan
sekitar 50 kg) kemudian ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.
3. Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan celah
antara sepatu rem dan teromol rem terlalu besar.
4. Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali.

Gambar 10. Menyetel celah sepatu rem

Cara penyetelan celah sepatu berbeda-beda menurut modelnya. Ikuti selalu


petunjuk dalam buku pedoman reparasi.

5. Jika jarak cadangan masih juga tidak dalam harga spesifikasi mungkin
disebabkan salah satu hal berikut, konsultasikan dengan instruktur
saudara.

Kemungkinan penyebab :
 Tinggi pedal kurang tinggi.
 Gerak bebas pedal berlebihan.
 Terdapat udara di dalam sistem hidraulis.
 Mekanisme penyetel celah sepatu tidak bekerja.
 Kabel rem tangan tersangkut.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


c. Rangkuman 1

1. Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk menuruti kemauan


dalam mengurangi kecepatan, berhenti ataupun memarkirkan kendaraan
pada jalan yang mendaki.
2. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak)
untuk menggerakkan kendaraan, sebaliknya rem mengubah energi kinetik
kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.
3. Perlu diperiksa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder
diantara jarak MAX dan MIN.
4. Pada saat membuang udara dari saluran rem hidraulis untuk kendaraan
yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan pemeriksaan
dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.
5. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila
tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan.

d. Tugas 1

 Lakukan pemeriksaan tinggi minyak rem yang ada pada master silinder
dan tinggi pedal rem pada sebuah kendaraan ringan. Catat kondisinya,
diskusikan bersama, tanyakan hal-hal yang belum anda pahami pada
guru/instruktur.

e. Tes Formatif 1
1. Jelaskan tujuan dipasangnya rem pada kendaraan !
2. Sebutkan empat syarat rem yang harus dipenuhi yang dipasangkan pada
kendaraan !
3. Jelaskan prosedur membuang udara dari saluran rem hidraulis !
4. Jelaskan prosedur & penyetelan gerak bebas pedal rem !

f. Lembar Kerja 1
 Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem.
 Pengeluaran udara dari saluran rem hidraulis.
 Mengganti minyak rem.

1. Alat dan Bahan


a. Minyak rem
b. Slang plastik bening
c. Botol penampung
d. Kunci ring
e. Lap/Majun

2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera
pada lembar kerja.
c. Mintalah ijin instruktur bila akan melakukan pekerjaan yang tidak
tertulis pada lembar kerja.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
d. Hati-hati dengan minyak rem jangan sampai tumpah.

3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan efisien.
b. Lakukan prosedur :
1). Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem.
2). Pengeluaran udara dari saluran rem hidraulis.
3). Mengganti minyak rem.
(lakukan semua prosedur di atas sesuai dengan SOP dan
perhatikan K3)
c. Mintalah penjelasan pada instruktur hal yang belum jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan bahan ke
tempat yang telah ditentukan.

4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas !
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari kegiatan belajar 1 !

2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
Peserta diklat/siswa memiliki kemampuan :
1). Mengganti pad rem piringan
2). Mengganti sepatu rem
3). Memeriksa dan menyetel gerakan tuas

REM PIRINGAN

Walaupun terdapat banyak jenis rem piringan, prinsip kerjanya


adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan
yang berputar menggunakan tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya
gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.
Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap
aliran udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat
membuang air segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat
terjamin walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya
self servo effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar
dibandingkan dengan rem teromol. Karena alasan inilah maka booster rem
biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.
Karena pad akan aus, perlu diperiksa secara berkala. Kalau
keausannya melebihi limit atau mendekati limit, pad harus ganti.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


BENTUK KHUSUS REM PIRINGAN (KALIPER PEN-LUNCUR)

PAD REM PIRINGAN ROTOR PIRINGAN


PEN UTAMA

LOBANG PEMBUANG

KALIPER REM PIRINGAN

SUB PEN
Gambar 11. Rem Piringan
PLAT PENAHAN

MENGGANTI PAD REM PIRINGAN

Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem piringan.


Misalnya cara mengganti pad jenis PS dapat dilakukan tanpa harus membuka
rakitan kaliper, tetapi untuk jenis AD, rakitan kaliper harus dibuka. Prosedur berikut
ini adalah untuk jenis AD ( Untuk jenis PS, lihat petunjuk pada pedoman reparasi ).

Gambar 12. Pad rem


MELEPAS

1. Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda


Kendorkan mur-mur roda sebelum mengangkat kendaraan

2. Buka kaliper
a. Bersihkan kaliper dengan udara
b. Amankan kepala sub-pen dengan kunci dan buka baut kaliper
c. Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan baut yang
telah lepas ke dalam plat penahan agar kaliper tidak terjatuh.
1). Jangan melepas slang rem

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


2). Jangan melepas kaliper dari plat penahan
3). Jangan mengerem pada waktu kaliper tidak terpasang

Gambar 13. Melepas baut sub-pen


3. Buka pad rem
a. Buka pad dalam
b. Buka pad luar bersama dengan simnya

Gambar 14. Membuka pad dalam

Gambar 15. Membuka pad luar dan sim

PEMERIKSAAN

1. Periksa keausan pad rem


a. Ukuran ketebalan pad rem
Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-padnya.
b. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah petunjuk
pada instruktur.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper.
Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul mintalah petunjuk pada
instruktur anda.

3. Periksa tebal piringan


a. Bersihkan permukaan rotor piringan dengan menggunakan kain lap.
b. Ukur tebal rotor piringan. Jika kurang dari minimum, rotor harus
diganti baru. Mintalah petunjuk dari instruktur anda.

Gambar 16. Mengukur rotor piringan

PEMASANGAN

1. Pasanglah pad rem


a. Bersihkan permukaan plat penahan dimana pad piringan akan
dipasang.
b. Pasanglah dengan betul plat penunjang (1), plat pengantar pad (2),
dan plat pegas anti berisik (3), pada plat momen (4).

Gambar 17 a. Pemasangan pad rem

c. Bersihkan permukaan pad rem menggunakan amplas tetapi jangan


terlalu keras.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
d. Sambil mendorong pegas (3) ke atas, pasang pad luar beserta simnya
(5) pada plat penahan.
e. Pasang pad dalam pada plat momen sama seperti memasang pad
luar.

Gambar 17 b. Pemasangan pad rem

2. Pasang kembali kaliper


a. Apabila pad baru akan dipasang keluarkan sebagian minyak rem pada
reservoir karena kalau tidak, minyak rem akan meluap pada waktu
piston didorong masuk kembali dan minyak rem bertambah pada
reservoir.

b. Dengan menggunakan gagang palu, tekan piston masuk.

Gantilah pad satu persatu sebab ada kemungkinan piston yang ada dibagian lain
kaliper akan keluar.

c. Masukkan kaliper secara hati-hati sehingga boots piston tidak terjepit.


d. Pegang kepada subpen dengan kunci kemudian kencangkan baut-baut
kaliper pada momen spesifikasi.
e. Setelah kaliper dipasang perhatikan bahwa boots pada pen utama dan
sub pen terpasang dengan sempurna tanpa terpuntir.

Gambar 18. Pemasangan kaliper


3. Stel ketinggian minyak rem di dalam reservoir master silinder.
Lihat bagian pemeriksaan dan penyetelan tinggi permukaan minyak rem
pada pasal sebelum ini.
4. Periksa pemasangan pad rem. Tekan pedal rem sekali dan lepaskan. Roda
harus berputar dengan bebas.
Walau pad sedikit menyentuh rotor piringan pada waktu rem dilepas, hal ini tidak
menyebabkan keausan yang berarti.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


5. Pasang roda dan turunkan kendaraan.
Kencangkan semua mur roda baik-baik setelah kendaraan diturunkan.
REM TROMOL

Rem tromol (drum) menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian


dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk
menghentikan kendaraan.
Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan
trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan
komersial.
Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara
sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibandingkan dengan
rem piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu, rem tromol
hanya dipakai pada roda-roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan
tenaga pengereman.
Berhubung kanvas sepatu rem dan tromol aus sejalan dengan pemakaian
rem, periksa secara berkala perlu dilakukan, dan penggantian perlu dilakukan
apabila keausan melebihi limit atau mendekati limit.
j

SILINDER RODA PEGAS PEMBALIK SEPATU


PLAT PENAHAN PENYETEL OTOMATIS
TUAS PENYETEL OTOMATIS
PEGAS TUAS PENYETEL
PEN PEGAS PENAHAN SEPATU

SEPATU REM TROMOL REM

KABEL REM TANGAN

PEGAS JANGKAR TUAS SEPATU REM TANGAN


Gambar 19. Rem tromol

MENGGANTI SEPATU REM (TROMOL 8 INCHI)

MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.
2. Bebaskan rem tangan.
3. Stel celah sepatu rem.
Tromol rem mungkin sulit dilepaskan karena sepatu rem mencekam
bagian lengkung dari tromol bagian dalam. Karena itu kecilkan lingkaran
sepatu untuk mendapatkan celah yang lebih besar, dengan cara sebagai
berikut :
a. Buka sumbat lubang service pada plat penahan.
b. Masukkan obeng melalui lubang service dan tahan tuas pawl penyetel
otomatis untuk memudahkan gerakkan alat penyetel.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


c. Dengan menggunakan alat penyetel rem SST, tambahkan celah antara
sepatu rem dan tromol rem dengan jalan memutar roda gigi pawl
pada penyetel otomatis.

4. Buka tromol rem.


Dengan menggunakan dua
buah baut yang cocok dengan
lubang service yang ada pada
tromol masukkan dua baut
tersebut ke dalam ulirnya
untuk menarik keluar tromol
rem.
Jangan menekan rem setelah
Gambar 20. Melepas tromol dengan memasukan baut
melepas tromol rem

5. Periksa pelapis sepatu rem


a. Ukur tebal pelapis rem
Jika tebal pelapis rem kurang dari
minimum atau mendekati minimum,
ganti sepatu rem pada kedua roda.
b. Ukur diameter dalam tromol rem. Jika
diameter lebih besar dari spesifikasi,
tromol harus diganti.
c. Jika permukaan tromol yang Gambar 21. Mengukur
bersinggungan dengan pelapis sepatu keausan tromol
rem tergores dalam, tromol harus
diganti.

6. Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat pembuka pegas pembalik


sepatu rem, gunakan SST untuk melepaskan.

7. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem pada


silinder roda.
Jika ada kebocoran atau minyak rem merembes, silinder roda harus
overhaul. Mintalah petunjuk instruktur anda.

Gambar 22. Membuka pegas pembalik sepatu rem

8. Lepaskan sepatu rem


a. Dengan menggunakan SST yakni alat penggerak pegas penahan
sepatu rem, putar pen pegas penahan sepatu 90 0 sementara ujung
pen ditarik dengan jari.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
b. Buka pegas jangkar sepatu rem.

Gambar 23. Melepas sepatu rem

9. Lepaskan kabel rem tangan dari tuas sepatu


rem tangan.
a. Buka pegas tuas penyetel otomatis.
b. Dengan menggunakan tang lancip,
tekanlh pegas koil kabel rem tangan.

Gambar 24. Melepas kabel rem tangan

10. Buka washer C dan lepaskan tuas sepatu


rem tangan dan penyetel otomatis dari
sepatu rem.

Untuk membuka washer C ungkit dengan


obeng.

Hati-hati jangan sampai shim dan washer C hilang

Gambar 25. Melepas washer C

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


11. Bersihkan plat penahan dan komponen-komponen yang lain
menggunakan kain lap yang bersih serta bersihkan debu-debu dengan
tiupan udara kompressor.

Jangan membersihkan komponen-komponen rem dengan zat-zat yang melarutkan


bagian-bagian yang terbuat dari karet (tiner, bensin, dan lain-lain)

Gambar 26. Membersihkan plat penahan

PEMASANGAN

Rem teromol terdiri dari beberapa bagian yang kecil dan sebagian dari bagian
ini yang kiri dan kanan tidak dapat dipertukarkan. (Misalnya, arah ulir sekrup
adjuster (penyetel) otomatis berbeda-beda tergantung pada sistem
penyetelannya).
Juga walaupun salah satu bagian hilang atau salah pasang, rem tidak dapat
bekerja dengan sempurna. Karena itu, apabila menangani model yang lain,
selalu memperhatikan buku Pedoman Reparasai yang sesuai.

DEPAN DEPAN

RODA KANAN
RODA KIRI Gambar 27. Rem tromol

1. Pasang tuas sepatu rem tangan dan tuas penyetel otomatis pada sepatu
rem belakang.
a. Pasang untuk sementara washer C beserta shim, lalu ukur celahnya
dengan alat pengukur ketebalan. (thickness gauge).
b. Jika ternyata celah di luar spesifikasi, pilih shim yang sesuai agar
terdapat celah yang tepat.
c. Oleskan sedikit gemuk yang tidak mudah meleleh pada pen lalu
amankan washer C dengan tang.
Pakailah washer C yang baru.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
d. Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.
Jika gerak tuas terelalu berat, penyetel otomatis tidak akan bekerja dengan
sempurna atau rem tangan tidak bisa dibebaskan.

Gambar 28. Memeriksa gerakan tuas


2. Oleskan sedikit gemuk yang tidak meleleh karena pada plat penahan
dimana sepatu rem bersinggungan dan penyetel otomatis. Gemuk tidak
boleh terlalu banyak karena gemuk yang berlebihan dapat melekat pada sepatu rem.

3. Hubungkan kabel rem tangan ke tuas sepatu rem tangan dengan


menekan pegas koil kabel dengan tang lancip.

Gambar 29. Memasang kabel rem tangan

4. Hubungkan penahan sepatu (salah satu alat rakitan otomatis) dengan


tuas penyetel dan sepatu rem belakang.

Gambar 30. Memasang penahan sepatu

5. Pasang pegas tuas penyetel otomatis pada tuas penyetel dan sepatu.
Hati-hati untuk tidak menyebabkan sepatu terdorong keluar.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


Gambar 31. Memasang pegas tuas pengatur

6. Pasang sepatu belakang pada plat penahan. Dengan menggunakan alat


penggerak pegas penahan sepatu SST, pasangkan sepatu rem beserta
pegas penahan dan pennya.

Gambar 32. Memasang sepatu belakang

7. Pasang pegas pembalik sepatu rem pada penunjang sepatu penyetel dan
masukkan penyetel (adjuster) ke penahan sepatu yang terpasang pada
sepatu belakang.

8. Hubungkan sepatu depan dan belakang dengan pegas jangkar sepatu dan
pasang sepatu depan pada plat penahan.

9. Dengan menggunakan SST, yakni alat penggerak penahan sepatu, pasang


sepatu beserta pegas penahan sepatu, dan penahannya.

10. Kaitkan pegas pembalik sepatu depan dan belakang menggunakan SST,
alat khusus untuk membalik sepatu rem.

perhatikan bahwa sepatu rem dan rakitan penyetel otomatis terpasang dengan
sempurna.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


Gambar 33. Memasang pegas pembalik

11. Periksa dari penyetel otomatis. Dengan menggunakan obeng, gerakkan


tuas sepatu rem tangan beberapa kali dan periksa bahwa penyetel
menjadi panjang secara otomatis.

Gambar 34. Memeriksa penyetel otomatis

12. Bersihkan pelapis sepatu rem menggunakan amplas, bila perlu bersihkan
permukaan bagian dalam tromol rem.

Gambar 35. Membersihkan pelapis sepatu rem

13. Pasang teromol rem

Stel celah diantara teromol dan sepatu sebagai berikut :


a. Ukur diameter bagian dalam menggunakan kaliper (jangka sorong).
b. Stel kaliper (jangka sorong) dengan ukuran 1 mm lebih kecil dari
ukuran drum yang telah diukur.
c. Ukur diameter luas sepatu rem.

Periksa bahwa sepatu tepat pada posisinya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.

d. Stel penyetel otomatis sehingga diameter luar sepatu sesuai dengan


panjang kaliper yang telah ditentukan sebelum ini.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
e. Pasang tromol rem pada hub poros as.

14. Stel celah sepatu rem


a. Tarik dan bebaskan tuas rem tangan beberapa kali sampai tidak
melebihi spesifikasi bunyi “klik” yang telah ditentukan. Dengan
demikian celah antara tromol dan sepatu akan terstel dengan
sendirinya.

15. Tekan pedal rem beberapa kali dan cek hal-hal sebagai berikut :
a. Periksa bahwa semua teromol pada kedua bagian berputar dengan
bebas tanpa suatu gesekan atau tahanan yang terlalu besar.
b. Perhatikan bahwa jarak cadangan pedal rem harus lebih dari yang
telah ditentukan.

16. Pasang roda dan kencangkan semua mur baik-baik setelah kendaraan
diturunkan.

b. Rangkuman 2

1. Prinsip kerja rem piringan adalah bahwa sepasang pad yang tidak
berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan
hidraulis, menyebabkan terjadinya gerakan yang memperlambat atau
menghentikan kendaraan.
2. Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem piringan.
Misalnya cara mengganti pad jenis PS dapat dilakukan tanpa harus
membuka rakitan kaliper, tetapi untuk jenis AD, rakitan kaliper harus
dibuka.
3. Rem tromol menggunakan sepasang sepatu rem yang menahan bagian
dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk
menghentikan kendaraan.
4. Jangan menekan pedal rem setelah melepas tromol rem.

c. Tugas 2

Lakukan pengamatan terhadap sebuah kendaraan ringan, catat jenis remnya


untuk roda depan dan roda belakang. Uraikan jenisnya dan diskusikan
bersama. Tanyakan hal-hal yang belum anda pahami pada guru/instruktur
anda.

d. Tes Formatif 2

1. Jelaskan prinsip kerja jenis rem piringan !


2. Jelaskan bagian-bagian dari rem piringan yang perlu diperiksa !
3. Jelaskan prosedur melepas sepatu rem !

f. Lembar Kerja 2

a. Mengganti pad rem piringan


Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
b. Mengganti sepatu rem

i. Alat dan Bahan


1. Dongkrak
2. Penyangga mobil
3. Kunci roda
4. Tool box set
5. Amplas
6. Jangka sorong
7. Gemuk/Grease
8. Lap/Majun

ii. Keselamatan Kerja


a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera
pada lembar kerja.
c. Mintalah ijin kepada instruktur bila akan melakukan pekerjaan
yang tidak tertulis pada lembar kerja.

iii. Langkah Kerja


a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan
efisien.
b. Lakukan prosedur :
1). Mengganti pad rem piringan
2). Mengganti sepatu rem
(Lakukan semua prosedur di atas sesuai dengan SOP dan
perhatikan K3)
c. Mintalah penjelasan pada instruktur hal-hal yang belum jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan bahan
ke tempat yang telah ditentukan.

iv. Tugas
a. Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas !
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari Kegiatan Belajar 2 !

3. Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan Kegiatan Belajar 3


Peserta diklat/siswa memiliki kemampuan :
 Melakukan penyetelan rem tangan

b. Uraian Materi 3

REM TANGAN
Kendaraan dilengkapi dengan dua jenis sistem pengereman. Yang
pertama untuk pengereman kendaraan yang sedang meluncur
menggunakan rem kaki hidraulis. (ini sudah dibahas sebelum ini.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
Yang kedua sistem pengereman untuk menjaga kendaraan agar
tetap berhenti pada waktu parkir menggunakan rem tangan mekanis. Rem
tangan mengerem kedua roda belakang melalui kabel. Cara kerja rem
tangan dapat dilihat pada gambar di bawah. Gerakan tuas rem tangan
yang kurang sama saja tidak ada gerak bebas pada rem belakang yang
akan menyebabkan sepatu rem belakang tertarik serta akan menimbulkan
panas yang berlebihan pada rem belakang dan penggunaan bahan bakar
menjadi lebih boros.
Sebaliknya, gerakan tuas rem tangan yang berlebihanpun tidak akan
dapat memberikan kekuatan pengereman yang cukup untuk menjaga agar
kendaraan tetap pada tempatnya. Karena itu, gerakan rem tangan harus
pada harga spesifikasi.

KABEL REM TANGAN NO. 2


TROMOL REM BELAKANG

TUAS REM TANGAN


KABEL NO. 1

PENGIMBANG (EQUALIZER)
Gambar 36. Rem tangan
KERJA REM TANGAN

Rem dalam keadaan bebas. Apabila tombol pembebas rem ditekan.


Lidah roda (pawl) terlepas tidak mengkait dan ini memungkinkan tuas
kembali. Pada teromol rem, pegas pembalik kabel mendorong sepatu rem
tangan yang mengakibatkan kedua sepatu rem mengecil oleh adanya
pegas pembalik sepatu.

PEGAS PEMBALIK SEPATU STRUT


( PENUNJANG )

PAWL

TUAS
PEGAS PEMBALIK KABEL SEPATU REM TANGAN

Gambar 37. Rem tangan dalam keadaan bebas

Rem dalam keadaan kerja. Pada waktu tuas ditarik, lidah roda
(pawl) mengkait gigi-gigi pasak (ratchet dudukan tuas rem tangan) dan
menahan tuas pada posisinya.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


Kabel rem menarik tuas sepatu depan ke tromol melalui strut
(penyetel otomatis), sementara sepatu belakang juga tertarik ke tromol
dengan strut berfungsi sebagai penggalang.

Gambar 38. Rem tangan dalam keadaan bekerja

PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAKAN TUAS REM TANGAN

Untuk memeriksa dan menyetel gerakan tuas rem tangan, celah


sepatu rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan sempurna.
Pada rem tromol yang dilengkapi dengan penyetel (adjuster otomatis),
celah sepatu rem belakang ini dapat distel dengan jalan menarik-narik tuas
rem tangan beberapa kali.

1. Periksa gerakan tuas rem tangan.


Tarik tuas rem tangan dengan kekuatan tertentu sambil menghitung
beberapa bunyi “klik” terjadi

Gambar 39. Menghitung jumlah klik


2. Jika jumlah “klik” tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua kunci pas
untuk mengendorkan mur pengunci pada tutup penyetel.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem


Gambar 40. Mengendorkan mur

3. Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem tangan pada jumlah bunyi
“klik” yang telah ditentukan.
Putar ke kanan  mengurangi gerakan
Putar ke kiri menambah gerakan

4. Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur menggunakan dua


kunci pas.

Gambar 41. Menyetel gerakan tuas

c. Rangkuman 3

1. Rem tangan memberikan pengereman pada roda-roda belakang pada


waktu parkir dan dalam keadaan darurat.
2. Untuk memeriksa dan menyerel gerakan tuas rem tangan, celah sepatu
rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan sempurna.

d. Tugas 3

Lakukan pengamatan terhadap sebuah kendaraan ringan, perhatikan dan


diskusikan konstruksi dan cara kerja rem tangan. Tanyakan hal-hal yang
belum anda pahami pada guru/instruktur.

e. Tes Formatif 3

1. Jelaskan cara kerja dari rem tangan !


2. Jelaskan cara pemeriksaan dan penyetelan gerakan tuas rem tangan !

f. Lembar Kerja 3

 Pemeriksaan dan penyetelan rem tangan


1. Alat dan Bahan
a. Tool box set
b. Lap/Majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti instruksi dari instruktur.
c. Mintalah ijin pada instruktur bila akan melakukan pekerjaan yang
tidak tertulis pada lembar kerja.
3. Langkah Kerja
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan
efisien.
b. Lakukan prosedur pemeriksaan dan penyetelan rem tangan.
c. Mintalah penjelasan pada instruktur, ha-hal yang belum jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik yang belum jelas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan bahan ke
tempat yang telah ditentukan.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas.
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari Kegiatan Belajar 3.

EVALUASI
A. Instrumen Penilaian

Pertanyaan
1.Jelaskan tujuan dipasangnya rem pada kendaraan !
2.Jelaskan prinsip kerja jenis rem piringan !
3.Jelaskan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal rem !
4.Jelaskan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tuas rem tangan !

B. Kriteria Kelulusan

Skor
Aspek Bobot Nilai Keterangan
(1 – 10)
Kognitif 2
Ketelitian pemeriksaan
1
pendahuluan
Ketepatan prosedur
pemeriksaan dan
2 Syarat lulus,
penyetelan tinggi pedal
nilai minimal 70
rem
dengan skor
Ketepatan prosedur
setiap aspek
pemeriksaan dan
3 minimal 7
penyetelan tuas rem
tangan
Ketepatan waktu 1
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir

Kriteria kelulusan :
70 s.d. 79 : Memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan.
80 s.d. 89 : Memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan.
90 s.d. 100 : Di atas minimal tanpa bimbingan.
Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem
.

PENUTUP

Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul
berikutnya. Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus, maka peserta diklat
harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan untuk mengambil modul
selanjutnya.

Jika peserta diklat telah lulus menempuh modul ini, maka peserta diklat berhak
memperoleh sertifikat kompetensi pemeliharaan/servis sistem rem.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1987). Dasar-dasar Automative. Jakarta : PT. Toyota – Astra Motor.

Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta : PT. Toyota –
Astra Motor.

Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota – Astra Motor.

Anonim. (1995). Teknik-teknik servis dasar. Jakarta : PT. Toyota – Astra Motor.

Anonim. (2001). Training Manual Basic 1. Jakarta : PT. Toyota – Astra Daihatsu
Motor.

Modul Pemeliharaan / Servis Sistem Rem

Anda mungkin juga menyukai