Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HALUSINASI SP 2

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Bunga Permata Wenny, S.kep M.kep

Sari Endi Ayu

BP. 1911316005

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAW

Hari/tanggal                   : 21maret 2020

Nama klien                  : Ny.L

No. MR                :

SP ke / Pertemuan ke    : 2/2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien : Klien masih tampak berbicara sendiri, lalu marah-marah tanpa
sebab, sering memiringkan atau mengarahkan telinga kearah
tertentu.

2. Diagnosa keperawatan : Halusinasi

3. Tujuan : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
Tujuan khusus :
a. Klien mampu menjelaskan pentingnya minum obat
b. Klien mampu menjelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
c. Klien mampu menjelaskan akibat jika tidak minum obat
d. Klien mampu menjelaskan cara mendapatkan obat jika kehabisan obat
e. Klien mampu menjelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar
(benar obat, benar pasien, benar cara, benar waktu, benar dosis dan
kontinuitas)

4. Tindakan :
a. Menjelaskan pentingnya minum obat
b. Menjelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
c. Menjelaskan akibat jika tidak minum obat
d. Menjelaskan cara mendapatkan obat
e. Menjelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat,
benar pasien, benar cara, benar waktu, benar dosis dan kontinuitas)

B. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

a. Salam
“Assalamuallaikum... Selamat pagi Ny. L...”

b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Ny. L pagi ini?”. “O.. Ny. L masih kesal karena ada yang
mengejek itu ya...”. “Apakah Ny. L ada melakukan cara menghardik seperti
kemaren saat suara-suara itu datang?”. “oo kadang-kadang ya..”. “Mana buku
kegiatan Ny. L, boleh saya lihat?”. “Ya.. Ny. L ada latihan tapi masih sering
dibantu perawat ya... tidak apa-apa... tingkatkan lagi latihannya ya Ny. L...”

c. Kontrak :

Topik : “Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan latihan mengontrol
halusinasi Ny. L dengan cara patuh minum obat, yaitu cara kedua
dari 4 cara mengontrol halusinasi”

Tempat : “Dimana enaknya kita duduk untuk berdiskusi, Ny. L? “O.. iya
ya... kemaren kita janjinya dikamar Ny. L ya...”. “Baiklah..”

Waktu : “Berapa lama Ny. L mau kita berdiskusi?” . “15 menit?”.

2. Fase Kerja
“Ny. L.. ini ada obat yang diberikan dokter untuk Ny. L, Obatnya ada tiga macam,
yang ini warna orange namanya Chlorpromasin (CPZ) minumnya 3 kali sehari
gunanya supaya Ny. L menjadi tenang, berkurang rasa kesal dan marahnya, yang
warna putih ini namanya triheksipenidil (THP) juga diminum 3 kali sehari supaya Ny.
L menjadi relaks dan otot tidak kaku-kaku, satu lagi ini yang warna merah jambu
haloperidol (HP) untuk menghilangkan suara-suara yang sering Ny. L dengar itu,
ketiga obat ini diminum pada jam 07.00, 13.00 dan 19.30 WIB”. “Kalau Ny. L
minum obatnya secara teratur maka Ny. L tidak akan mendengar suara-suara itu lagi,
tapi walaupun sudah tidak mendengar suara-suara itu lagi tetap Ny. L harus minum
obat-obattan ini karena obat ini harus tetap ada dalam tubuh Ny. L sesuai jumlah yang
telah ditentukan dokter jika terjadi penurunan atau penghentian pemakaian obat-obat
ini maka Ny. L nantinya bisa mendengar suara-suara seperti ini lagi... Ny. L tidak
maukan terganggu oleh suara-suara itu lagi karena itu perlu untuk mematuhi aturan
minum obat ini, disinikan Ny. L sudah ada yang menyediakan obat untuk Ny. L tapi
nanti kalau Ny. L sudah pulang lagi kerumah jika Obat Ny. L akan habis... 2 hari
sebelum habis Ny. L pergi kontrol kepuskesmas ya.. dipuskesmas juga ada obat
seperti ini. Ny. L harus hati-hati dalam minum obat ya... pastikan dulu apa benar obat
yang akan Ny. L minum itu obat Ny. L, baca nama dikemasan obat seperti ini ya...,
pastikan obat diminum pada waktunya, tepat jamnya dan dengan cara yang benar
yaitu diminum sehabis makan, juga harus dilihat berapa jumlah obat yang akan
diminum, agar manfaat obatnya optimal sebaiknya Ny. L minum air putih 8 gelas
dalam sehari ya...”. “Setelah minum obat ini bila Ny. L merasa mulut kering Ny. L
bisa menghisap-hisap es batu, nanti bisa diminta sama perawat disini ya... bila Ny. L
merasa mata berkunang-kunang, Ny. L bisa istirahat.. jangan beraktifitas dulu ya...”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi subjektif :
”Bagaimana perasaan Ny. L setelah kita berdiskusi tentang cara patuh minum
obat tadi..?”
b. Evaluasi objektif :
“Bisa Ny. L jelaskan lagi kenapa harus minum obat dan bagaimana cara
mendapatkan obat”. “berapa macam obat yang harus Ny. L minum?”. “coba
Ny. N jelaskan apa saja yang harus Ny. N perhatikan saat akan minum obat”.
“ Bagus… Ny. L, sudah bisa menjelaskan dengan baik”.
c. Rencana tindak lanjut :
“Jadi nanti kalau akan minum obat ingat hal-hal yang telah kita diskusikan
tadi ya, kalau ragu dengan obat yang akan Ny, L minum segera Tanya sama
perawat yang dinas ya… mari kita masukkan minum obat kedalam buku
kegiatan Ny. L… waktunya kita sesuaikan dengan waktu minum obat tadi ya
Ny. L, cara mengisinya sama seperti kemarin, bila Ny. L melakukan latihan
tersebut sendiri Ny. L ceklist dikolom mandiri (M) ya.. bila Ny. L melakukan
dibantu oleh perawat Ny. L cekist dikolom yang dibantu (B) dan bila Ny. L
tidak melakukan ceklist dikolom tidak melakukan (T) ya...”
d. Kontrak selanjutnya
- Topik : “Bagaimana kalau besok kita akan latihan cara
mengontrol halusinasi dengan cara ketiga, yaitu bercakap-cakap?”. “Jadi
Ny. L bersedia ya..?”
- Tempat : “Ny. L maunya dimana...”. ”Baiklah, dikamar Ny. L
ya..?”
- Waktu : “jam berapa... dan berapa lama Ny. L bersedia besok...
baiklah Ny. L sampai jumpa lagi besok..”

Anda mungkin juga menyukai