Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN IV

“ Pencegahan COVID-19 dalam Tinjauan Ipteks dan Agama”

Disusun Oleh:

Anggraeni (33178K18003)

Semester IV A

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirohim

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas AIK IV. Dan kami berterima kasih kepada
bapak Rosyid selaku guru mata pelajaran AIK IV yang telah memberikan tugas kepada kami.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai virus corona. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat dimasa

yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang lain. Kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon dengan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.

Kuningan, 23 Maret 2020

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….….1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................3
D. Metode Penulisan....................................................................................................3

BAB II
PEMBAHASAN….……………………………………………………………………...4
1. Kesehatan Perspektif Islam
1.1 Defenisi Kesehatan Perspektif Islam.................................................................4
1.2 Pengertian Virus COVID-19…………………………………………...……..5
1.3 Gejala Virus COVID-19………………………………………………...…….6
1.4 Cara Penanggulangan COVID-19…………………………………………….6
1.3 Memelihara Kesehatan......................................................................................5

2. Pola Hidup Sehat Perspektif Islam


2.1 Kesehatan Jasmani dan rohani...........................................................................10
2.2 Kebiasaan Rasulullah SAW...............................................................................10
2.3 Makanan Sumber Kesehatan.............................................................................12
Makanan Dalam Al-Quran Dan Hadist Yang Berfungsi Sebagai Obat..................14
2.5 Kesehatan Lingkungan......................................................................................16

3. Tantangan Dan Harapan Pola Hidup Sehat Perspektif Islam Dalam


Menjamin Kesehatan................................................................................................17
BAB III
PENUTUP……….……………………………………………………………………….18
1. KESIMPULAN.......................................................................................................18
2. SARAN....................................................................................................................18
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………19

iii
BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
MDGs atau Millenium Development Goals ( Tujuan Pembangunan Millenium )
adalah 8 tujuan yang telah disetujui oleh 191 negara anggota PBB (termasuk
Indonesia) , untuk dapat dicapai pada tahun 2015 yang ditandatangani saat Deklarasi
Millenium PBB. Deklarasi Millienium PBB menargetkan para pemimpin dunia untuk
dapat memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit , buta huruf , kerusakan
lingkungan, serta diskriminasi terhadap wanita. Meningkatnya taraf kesehatan
merupakan pencapaian MDGs.
Masyarakat Indonesia sehat adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan prilaku sehat . Prilaku masyarakat
sehat Indonesia adalah prilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan masih kurang mengutamakan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit, dan kurang didukung oleh sumber dana yang
memadai.
Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah dan masyarakat merupakan
ancaman yang besar bagi kelangsungan program pemerintahan serta ancaman
terhadap pencapaian derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian diperlukan
upaya preventif (pencegahan) lebih intensif untuk kegiataan pemeliharaan diri dan
peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit.
Oleh karena itu diperlukan perubahan pemahaman akan konsep sehat dan sakit
yaitu sebuah paradigma yang merupakan model pembagunan kesehatan yang didalam
jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri melalui
kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif. Paradigma sehat ini pertama kali disampaikan oleh Menteri
Kesehatan RI , Prof. Dr. F.A. Moeloek pada Rapat Sidang DPR Komisi VI pada
tanggal 15 September 19981.
Masalah kesehatan masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa penyebab
diantaranya seperti faktor sosial ekonomi yang mana tingkat pendidikan dan
1

1
penghasilan masyarakat sebagian besar masih rendah atau gaya hidup dan prilaku
masyarakat yaitu masih banyaknya kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan .
Lingkungan masyarakat juga tidak bisa lepas dari perhatian karena kurangnya peran
serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dan kurangnya rasa tanggung
jawab masyarakat dalam bidang kesehatan. Keadaan seperti jika terus menerus
berulang terjadi maka berdampak pada jauhnya harapan hidup sehat itu sendiri.
Indonesia adalah penganut Islam terbesar di Indonesia. Ada sekitar 85,2 % atau
199.959.285 jiwa dari total 234.693.997 jiwa penduduk2. Sehingga memang walau
bukan Negara yang berasaskan Islam, namun nilai-nilai Islam tidak bisa dilepaskan
begitu saja dari Indonesia. Seorang Muslim meyakini bahwa Islam adalah suatu
agama yang membawa petunjuk demi kebahagiaan pribadi dan masyarakat. Petunjuk
kesehatan adalah sangat penting bagi seorang muslim, karena kesehatan itu sendiri
adalah seperti sebuah kendaraan ketika menjalani kehidupan . Tapi kenyataan nya ,
anjuran-anjuran yang diberikan Islam hanyalah sebatas pengakuan atau keyakinan ,
tidak sampai kepada pengamalan dan perbuatan . Masalah kesehatan sendiri , Al-
quran dan juga hadis bahkan kehidupan Rasulullah SAW telah mengajarkan banyak
umat muslim untuk memelihara kesehatannya.
Rasulullah SAW tidak bisa dipungkiri adalah pribadi manusia yang paling
berpengaruh di dunia. Dengan segala kesederhanaan beliau, Rasulullah SAW dapat
mengemban tugas sebagai seorang Rasul yaitu misi yang besar dari Tuhan. Dan
semua itu beliau lakukan pastilah dengan memliki tubuh yang sehat.
Kemudian menjadi satu pertanyaan besar , bagaimana mungkin umat Islam
banyak yang mengalami sakit, sementara sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran , Hadist
sudah banyak memberikan informasi tentang memelihara kesehatan dan Nabi
Muhammad SAW sendiri telah mencontohkan bagaimana menjalani kehidupan agar
tetap sehat .
Kita yakini saat kesehatan adalah mahal harganya . Inilah yang mungkin bisa
menjadi isu besar dewasa ini, saat masyarakat Indonesia menginginkan hidup sehat.
tentunya dapat menggali kembali informasi-informasi yang Islam berikan tentang
hidup sehat maupun pola hidup Nabi Muhammad SAW yang telah contohkan.

B. Rumusan Masalah :
1. Bagimana Islam memandang kesehatan ?
2

2
2. Apa pengertian, Gejala, dan pencegahan pada COVID-19 ?
3. Bagaimana kesehatan perspektif Islam dapat menjadi jawaban menuju Indonesia
Sehat ?
4. Bagaimana harapan dan tantangan pola hidup sehat perspektif Islam dalam menjamin
kesehatan ; menuju Indonesia Sehat ?

C. Tujuan :
1. Untuk memahami konsep Islam dalam memandang kesehatan
2. Mampu mengetahui Virus COVID-19
3. Agar mengetahui pola hidup sehat perspektif Islam
4. Untuk mengetahui Kesehatan perspektif Islam adalah sebuah jawaban menjamin
kesehatan : menuju Indonesia sehat 2015

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode library research
(penelitian kepustakaan), studi kepustakaan ini penulis gunakan untuk mendalami
teori-teori dalam hal lain yang ada dalam buku-buku serta tulisan-tulisan lainnya yang
berkaitan dengan judul yang dibahas dalam tulisan ini.

BAB II
PEEMBAHASAN

3
1. Kesehatan Perspektif Islam
1.1 Definisi Kesehatan Perspektif Islam Definisi Kesehatan
Sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Kesehatan adalah
keadaan (hal) sehat3. Kesehatan berasal dari kata “sehat” yang ditransfer dari
bahasa Arab, sahhah, artinya sehat, tidak sakit, selamat. Pengertian yang baku
dapat kita temukan pada rumusan WHO ( World Health Organization ) sebagai
berikut “Healt is a state of phisical, mental, and social well being not merely the
disease or infirmity” (sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik
tidak saja karena tidak ada penyakit atau cacat)4.
Undang-Undang No 23/1992 juga memberikan pendapat mengenai
kesehatan, yakni keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial sehingga
memberikan kemungkinan orang untuk hidup secara produktif dan ekonomis5.
MUI ( Majelis Ulama Indonsia ) mengemukakan bahwa kesehatan adalah
ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki karena karunia dari Allah
dan wajib untuk disyukuri, dengan mengamalkan tuntutan-Nya dan memelihara
serta mengembangkannya6.

1. Definisi Perspektif Islam


Berdasarkan KBBI (versi online ) perspektif adalah sudut pandang atau
pandagan , sehingga jika kata perspektif digabungkan dengan kata Islam
maka secara sederhana dapat di artikan perspektif Islam adalah sudut padang
atau pandangan Islam.
Dari beberapa definisi tersebut maka yang dimaksud sehat disini dapat
dikembangkan menjadi sehat yang meliputi :
- Sehat dalam bidang Imu, artinya manusia tersebut mempunyai ilmu
dan terhindar dari kebodohan.
- Sehat dalam bidang ekonomi, artinya manusia tersebut mempunyai
ekonomi yang cukup untuk hidup sehingga terhidar dari kemiskinan.
- Sehat atau bebas dari penyakit-penyakit, baik penyakit jasmaniah,
rohaniah dan psikologis

4
Setidaknya ada tiga unsur yang dikatakan sehat menurut Islam, yaitu
kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani
berhubungan dengan keseimbangan manusia dengan alam. Kesehatan rohani
merupakan terjadinya keseimbangan dan hubungan yang baik secara spiritual
antara khalik atau pencipta yang diwujudkan dari aktivitas makhluk dalam
memenuhi semua perintah sang khalik. Kemudian kesehatan sosial
merupakan psikologis. Dimana ada keharmonisan antara sebuah individu
dengan individu lain maupun dengan sistem yang berlaku pada sebuah
tatanan masyarakat. Bila ketiga unsur ini terpenuhi maka akan tercipta sebuah
fisik, mental, maupun spiritual yang produktif dan sempurna untuk
menjalankan aktivitas kemakhlukan. Dengan demikian kesehatan yang
dimaksud Islam adalah kesehatan fisik-biologis sekaligus kesehatan mental-
psikologis.

1.2 Pengertian Virus COVID-19


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus
yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi,
anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan
telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk
Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS).
1.3 Gejala Virus COVID-19

5
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya
mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan
sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam
tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Namun,
secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:
- Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)
- Batuk
- Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari
sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona. Segera ke dokter bila
mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan
di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah
yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi
virus Corona. Bila Anda Terpapar virus Corona namun tidak mengalami
gejala apa pun, Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan
diri, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan
orang lain.
1.4 Cara Penanggulangan COVID -19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona
atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:
- Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung
(social distancing).
- Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
- Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah
atau di tempat umum.
- Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
- Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi
kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
- Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.

6
- Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk,
atau pilek.
- Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan
lingkungan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori
ODP (orang dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
- Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
- Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan
pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien
dalam pengawasan).
- Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
- Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk
Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
- Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sedang sakit.
- Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
- Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum
atau sedang bersama orang lain.
- Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin,
lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
1.5 Memelihara Kesehatan
Para Ulama sepakat bahwa ajaran Islam bertujuan untuk memelihara
lima hal pokok, yaitu: agama , jiwa, akal, kehormatan, kesehatan 7. Al quran
digambarkan sebagai “penyembuh dan kasih sayang bagi mereka yang
beriman” ( QS 41:44) . Seperti yang Al Quran tegaskan bahwa manusia
adalah ciptaaan terbaik dan dan wakil Allah dimuka Bumi (QS 6:15).
Sehingga memang manusia menjadi pemeran aktif di alam semesta ini, dan
bukan menjad makhluk yang pasih. Dunia, dengan kata lain, adalah tempat
dimana manusia harus membuktikan kemampuan menjalankan tugas yang
dibebankan kepadanya.
7

7
Manusia terdiri dari raga dan jiwa dan oleh sebab itu manusia harus
memelihara keduanya. Meyakinkan bahwa raganya sehat dan kuat sehingga
manusia secara aktif dapat berperan dalam tugas-tugas spiritual untuk
menyehatkan jiwanya. Karena itu Nabi Muhammad SAW mengatakan:
“orang yang kuat lebih disukai oleh Allah daripada orang yang lemah” 8.
Hadist ini menekankan bahwa kaum muslimin harus memlihara kesehatan
mereka dengan baik dan selalu berusaha untuk tetap sehat. Sudah menjadi
menjadi pengetahuan umum bahwa untuk menjamin kesehatan, seseoarng
harus memiliki menu yang seimbang, terdiri dari makanan dan minuman yang
bergizi menghindari segala sesuatu yang dapat merusak kesehatan tubuh.
Untuk mencapai hal ini, seseorang juga harus menjaga kebersihan diri
mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan kesehatan mental.
Memelihara kesehatan secara konkritnya dilakukan dengan menghidari
makanan dan minuman yang telah dilarang oleh Islam “Hai manusia
makanlah makanan yang halal lagi baik diatas Bumi (QS 2:168), dan
menyebutkan dengan jelas jenis-jenis makanan yang harus dihindari “Dia
telah melarang engkau memakan bangkai binatang, dan darah, dan daging
babi, dan apa-apa yang disembelih dengan ucapan selain Allah” (QS 16:155) .
Bangkai dilarang karena bangkai hewan mati yang tanpa disembelih.
Suatu penyakit saja sebenarnya sudah cukup mampu mengantarkan seeokor
hewan kealam maut. Dan sesudah itu tertinggalah bibit-bibit penyakit. Hewan
apabila telah mat, maka terjadilah padanya perubahan-perubahan. Pertama
aliran darahnya terhenti, dan seterusnya mengering, kemudian otot-ototnya
kaku karena terbentuknya asam-asam tertentu. Sesudah itu tidak kering lagi
bahkan bangkai itu lunak kemudian terjadi pembusukan, yang mengakibatkan
adanya bermacam-macam bibit penyakit, baik yang terdapat dalam usus
hewan tersebut maupun yang hinggap pada tubuhnya lewat pencemaran
udara. Darah yang dilarang adalah darah yang tertumpah, jadi bukan yang
bercampur dengan daging. Darah juga merupakan tempat yang paling subur
bagi pertumbuhan bibit penyakit. Maka kalau darahnya diminum atau
dimakan seseorang, artinya meminum sumber bibit-bibit penyakit.
Sementara itu telah terbukti darah itu sulit dicerna, sekalipun ia
mengandung zat-zat yang bisa dicerna. Lain lagi kalau darah itu lewat pada

8
saluran pencernaan, maka ia pun terurai lalu membusuk dan menimbulkan
bahaya atas tubuh, bahkan bisa membawa maut.
Larangan memakan daging babi juga ditetapkan oleh orang-orang
Yahudi. Dalam Leviticus 7-8, daging babi dijelaskan sebagai daging yang
tidak bersih dan diperintahkan agar tidak memakannya.
Sejauh yang menyangkut minuman keras, orang Islam dilarang untuk
meminumnya, sekalipun dalam jumlah sedikit. Tidak diragukan lagi bahwa
Al-Quran memberi kesaksian pada kenyataan bahwa mungkin saja terdapat
beberapa manfaat bagi manusia di dalamnya tetapi peringatan ini mengatakan
“Mereka bertanya kepadamu tentang minuman keras dan judi. Katakanlah:
Pada duanya terdapat dosa besar dan manfaat bagi manusia, tetapi dosanya
lebih besar daripada manfaanya” (QS 2:219)
Kejelekan pengaruh alkohol atau minuman keras tidak dapat
diremehkan. Kini akibat dari minuman keras ini mengancam stabilitas
masyarakat bahkan negara-negara industri maju. Termasuk juga pengadaan
alkohol tak bermerek di negara-negara tersebut. Al-Quran menceritakan
tentang kejahatan moral, sosial dan spiritual (QS 5:93-94).
Disamping kejahatan sosial yang ditimbulkan alkohol, kini ada fakta
yang menunjukkan bahwa alkohol mempuyai pengaruh serius bagi kesehatan.
Sebagai contoh, hati dan ginjal manusia dapat terpengaruh akibat konsumsi
alkohol secara rutin dan dapat menyebabkan gagalnya fungsi sistem ekskresi
(pengeluaran). Sejarah mengatakan bahwa ketika perintah larangan minum
alkohol diturunkan kepada Nabi, kota Madinah menyaksikan penduduk
menumpahkan segala persediaan anggur mereka kedalam parit-parit jalan.
Tidak ada keragu-raguan dalam diri seorang muslim, tidak ada yang berfikir
dua kali9.

2. Pola Hidup Sehat Perspektif Islam


2.1 Kesehatan Jasmani dan Rohani
Tubuh manusia bisa diumpamakan seperti mesin. Seperti halnya mesin
yang memiliki komponen, maka agar mesin itu dapat selalu berjalan dengan

9
mulus perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain perlu dipelihara dan dijaga
kebersihannya, diberi waktu istirahat, dan digunakan dengan hati-hati sesuai
fungsinya. Demikian pula tubuh manusia, yang memiliki mekanisme sangat
rumit, dan salah satu segi pemeliharaan tubuh itu dengan makanan. Dan tentu
saja jika fungsi tersebut ada yang salah, misalnya tubuh tersebut terserang
penyakit maka manusia harus mengoreksi dirinya, tentu ada sesuatu yang
salah dalam segi perawatan dan pemeliharaannya.
Begitu banyak hasil penelitian para alhi menyatakan kesalahan dalam
makanan dapat mengganggu beberapa kerja tubuh, hingga akhirnya baik
langsung maupun tidak langsung dalam jangka waktu tertentu dapat me
nimbulkan berbagai penyakit, seperti penyakit kronis pada jantung, paru-paru,
darah tinggi, diabetes, penyakit lambung dan usus, kegemukan, depresi ,
tumor dan sebagainya.
Allah menyuruh manusia memakan apa saja di dunia ini yang
diciptakan-Nya, sepanjang dalam batas yang halal dan baik. Otot tulang,
otak,paru-paru, hati, dan alat-alat buangan, semua dibangun dari apa yang kita
makan. Bila kita menghindari makanan-makanan yang tidak baik, maka akan
dihasilkan tulang yang kokoh, otot yang kuat, saluran-saluran yang bersih,
dan jantung yang dapat memompa darah dengan baik. Dan diperintahkan
manusia untuk selalu memperhatikan makananya ( Maka seharusnya manusia
memperhatikan makanannya, QS Abasa : 24). Mengapa demikian ? Karena
manusia yang ingin sehat jasmani dan rohaninya, salah satu faktor penunjang
adalah dari pola makanan yang diterapkan.
2.2. Kebiasaan Rasulullah SAW
Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan adalah,
mengapaRasulullah SAW jarang sakit ? . Rasulullah jarang sakit karena
beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit.
Dengan kata lain, beliau lebih mengedepankan aspek pencegahan dari pada
pengobatan.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya tentang pembersihan
racun dari dalam tubuh umatnya (detoksifikasi), baik dengan makanan yang
memainkan fungsi pembersihan toksin-toksin berbahaya, dengan teknik
pengobatan bekam, maupun dengan ajaran ibadah seperti puasa.
Rasulullah juga menerapkan puasa senin kamis. Saat berpuasa organ
tubuh dapat bersitirahat. Puasa berfungsi sebagai detoksifikasi untuk

10
mengeluaran kotoran, toksin dari dalam tubuh dan meremajakan sel-sel tubuh
dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak dengan yang baru serta untuk
memperbaiki hormon, menjadi kulit sehat dan meningkatkan daya tahan
tubuh karena manusia mempunyai terapi alamiah.
Manusia mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen.
Cadangan energi tersebut dapat bertahan selama 25 jam. Cadangan gizi inilah
yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi, jika tubuh tidak mendapat
suplai pangan dari luar. Ketika berpuasa, cadangan energi yang tersimpan
dalam organ-organ tubuh dikeluarkan sehingga melegakan pernapasan organ-
organ tubuh serta sel-sel penyimpangannya. Peristiwa ini disebut peremajaan
sel. Dengan meremajakan sel-sel tubuh, akan bermanfaat untuk meningatkan
kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit kita. Penelitian Allan Cott, MD ahli
kesehatan dari Amerika, bahwa mengatakan puasa menjadikan tubuh lebih
baik secara fisik dan mental.
Kebiasaan kita tidur pun berbeda dengan yang Rasulullah lakukan,
Rasulullah selalu tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah selalu
mengajak umatnya agar selalu bangun subuh serta melakukan shalat subuh di
masjid berjamaah, kebiasaan ini pun efektif untuk selalu mendapat udara
segar yang mengandung oksigen. Karena orang yang suka menghirup udara
pagi mempuyai paru-paru yang lebih sehat.
Rasulullah tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan. Kebiasaan
ini juga memiliki banyak manfaat diantaranya:
- Menjaga saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan
saluran nafas terhalang oleh lidah, sehingga dapat mengakibatkan orang tidur
dengan mendengkur. Sementara yang tidur miring kekiri dapat memberatkan
jantung, karena tidur dengan miring ke kiri menyebabkan curah jantung yang
berlebihan.
- Menjaga kesehatan paru-paru. Paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan. Jika
tidur miring kesebelah kanan, jantung akan condong kesebelah kanan. Hal ini
tidak akan menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika
bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran
kecil, tentu ini sangat tidak baik.
Sering kali, tidur dilakukan secara tidak teratur. Kualitas tidur yang kurang
optimal tersebut menyebabkan sistem tidur menjadi tidak seimbang sehingga
tubuh kehilangan energi lebih besar. Study yang dilakukan di University of

11
California, diketahui bahwa orang yang tidur selama tidur delapan jam atau lebih
memiliki tingkat mortalitas 50% lebih tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kulitas lamanya tidur tidak memberikan pengaruh positif pada tubuh seseorang,
justru yang lebih penting adalah kualitas tidur menentukan kualits fisik, mental,
dan emosional seseoang.
Manajemen tidur yang optimal di malam hari dalam ajaran Islam dapat
ditelaah dari QS Al-Dzariyat 15:18 “...Di dunia mereka sedikit sekali tidur di
waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar”.
Rasulullah SAW biasa tidur selepas isya, untuk kemudian bangun malam.
Rasulullah tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Rasul
tidak pernah tidur melebihi kebutuhan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan
Amerika selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120
tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari
memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka
yang biasa tidur 6-7 jam sehari.
Dalah hal makanan Rasulullah bersabda “Hai anak Adam tidak
memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka
beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan
lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga
untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.” (HR Ibnu Majah dan
Ibnu Hibbah).
Rasulullah melarang untuk makan lagi sesudah kenyang . “Kami adalah
kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar dan bila kami makan tidak pernah
kekenyangan” (HR. Bukhari dan Muslim). Selain itu juga Rasulullah tidak tidak
langsung tidur setelah makan.
Sedangkan cara minum Rasulullah adalah seperti yang di hadist kan
beliau “Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kamu sekalian minum dengan
berdiri. Barangsiapa yang terlupa maka hendaklah ia memuntahkannya” (HR.
Muslim)
2.3. Makanan Sumber Kesehatan
Lebih jauh bila ditelusuri kata-kata akala (makan) dalam berbagai
bentuknya didalam Al Quran, maka dapat ditemukan-dalam konteks pembicaraan
Tuhan tentang pemeliharaan dan nikmat-Nya kepada manusia-makanan makanan
daging ( QS 16:5), ikan (QS 16:4) tumbuh- tumbuhan dan buah-buahan
disebutkan secara khusus. Sedangkan ayat-ayat yang berbicara tentang syariba

12
(minum) akan ditemukan bahwa bahwa susu ( QS 16:66) , madu (QS 16:69), dan
air (QS 56:68) selanjutnya disebutkan bahwa perintah makan, yang dalam Al-
Quran disebut sebanyak 27 kali10.
Apabila berbicara tentang makanan yang dimakan, maka akan selalu
menekankan salah satu dari dua sifat halal (boleh) dan thayyib (baik). Bahkan
ditemukan empat ayat yang menggabungkan kedua sifat-sifat tersebut, yaitu QS
5: 88, 2:168, 8:69 ,dan 16:114.
Rangkaian kedua sifat ini menunjukkan bahwa yang diperintahkan untuk
dimakan adalah memenuhi kedua syarat tersebut. Perintah lain yang ditemukan di
dalam Al Quran berkaitan dengan perintah makan adalah Maka makanlah ia
sebagai makanan yang sedap lagi baik akibatnya ( QS 4:4). Ayat ini menunjukkan
bahwa makanan yang diajarkan adalah yang sedap juga mempunyai akibat yang
baik terhadap yang memakannya. Di samping itu, ditekankannya juga bahwa ,
makan dan minumlah tetapi jangan berlebih-lebihan (QS 7:31). Bahkan
ditemukan celaan kepada orang yang makan seperti binatang (QS 47:12), dan
bahwa yang tersiksa kelak di hari Kemudian akan makan dengan memenuhi
perutnya (QS 37:66). Ayat-ayat diatas memberikan petunjuk-petunjuk untuk
meperhatikan dan memilih makanan yang baik, tidak seperti binatang, dan tidak
pula sebagaimana halnya orang yang tersiksa yang makan dengan memenuhi perut
mereka.
Secara khusus Al-Quran berbicara tentang makanan bayi, yakni bahwa air
susu ibu ( ASI) merupakan makanan utama bayi, dan karena itu ayah
diperinatahkan untuk memberi imbalan kepada ibu yang menyusukan (QS 65:6).
Ini antara lain digunakan untuk menjaga kondisi kesehatan ibu yang enggan
menyusukan anaknya (QS 65:6), sebagaimana dijelaskan bahwa masa penyusuan
yang sempurna adalah dua tahun penuh , 24 bulan (QS 2:233), atau 30 bulan
dikurangi masa kehamilan (QS 46:15).
Perut adalah rumah penyakit, sedang berpantang adalah pangkal segala
obat. Karena itu Rasulullah SAW seeperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu
Hibba, menegaskan bahwa “Putra Adam tidak memenuhi suatu tempat yang lebih
jelek daripada perut. Cukuplah bagi putra-putri adam beberapa suap yang dapat
memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka manusia dapat
mengisi perutnya dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiga untuk pernafasan.
10

13
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah
menegaskan bahwa perbandingan makanan seorang muslim dan kafir adalah satu
berbanding tujuh. Sebagaimana ditekankannya pula bahwa: “Sumber segala
penyakit adalah memasukkan makanan dia atas makanan.”
Makanan yang paling Rasulullah adalah daging, susu, dan madu, walaupun
hal tersebut jarang sekali beliau dapati. Sedangkan gandum semacamnya, beliau
anjuran untuk ditumbuk dan tidak diayak , agar kulit arinya tetap.
Sayuran juga makanan yang dianjurkan oleh Rasulullah, beliau bersabda:
“Berilah kurma kepada wanita yang telah hampir melahirkan.”. Kurna disini
tentunya hanya sebagai contoh. Ini terbukti dari fakta bahwa beliau, sambil
menunjuk kepada sejenis sayuran, bersabda “Berilah makan wanita-wanita hamil
(sayuran ini), karena dengan demikian, anaknya akan menjadi sehat. Dan karena
itu tidak sedikit pemuka agama teradahulu yang enggan makan kecuali apabila
tersedia sayur-sayuran dihadapannya. Mereka sering menegaskan bahwa makanan
yang bergizi mampu menolak banyak penyakit, dan karenanya, ia lebih baik
daripada obat. Sebab, betapapun, tidak suatu obat pun yang tidak mengandung
pennyakit (efek sampingan).
Sebagaimana diuraikan sebelum ini, halal-nya makanan merupakan
persyaratan mutlak yang digarisbawahi selalu oleh Al Quran. Menarik pula untuk
diperhatikan bahwa ketika Al-Quran berbicara tentang jenis makanan yang
diharamkan, dijelaskan sebab larangan tersebut, yaitu dia adalah fisq (QS 5:3
6:121, 6:145).

2.4 Makanan Dalam Al-Quran Dan Hadist Yang Berfungsi Sebagai Obat
Demi Buah tin dan buah zaitun, demi gunung Thursina (At-Tin 1-2). Buah
tin mengandung unsur gula dalam kadar yang tinggi. Sebagaimana buah ini juga
mengandung garam utama, yang terpenting di antaranya adalah kalsium, fosfor,
besi, dan sejumlah vitamin, seperti vitamin A dan B. Buah tin mengandung
vitamin C, selain itu buah tin juga mengandung vitamin K yang masuk dalam
proses pembekuan darah yang berfungsi menghentikan pendarah. Kemudian
zaitun memiliki banyak fungsi kesehatan karen mengandung banyak vitamin.
Minyak zaitun memelihara tubuh dari yang tidak baik.
Selain itu buah anggur juga termasuk buah yang diistimewakan oleh Allah
SWT. Al-Quran dalam surat (QS An nahl :67) menyebutkan anggur adalah buah
yang berasal dari kebesaran Allah . Dalam tinjauan kedokteran antara lain manfaat

14
anggur seperti melembutkan usus, sehingga di anjurkan bagi orang yang kesulitan
buang air besar. Dapat melancarkan kencing, meringankan kandungan asam urik
dalam darah. Asam urik adalah zat yang cukup berbahaya bagi kesehatan, karena
dapat melakukan penetrasi dalam persendian yang dapat menimbulkan rasa sakit
yang luar biasa, seperti encok.
Kemudian pisang di terangkan dalam QS al-Waqiah 27-29 , yang
disebutkan “dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya”. Bagi orang India
pisang itu makanan para filosof. Hal ini karena para ilmuwan India dan para
filsofnya biasa menjadikan pisang sebagai makanan utama, karena sangat
membantu dalam proses pemikiran dan perenungan.
Selanjutnya adalah jahe Allah berfirman “dan disana mereka diberi segelas
minuman bercampur jahe” (QS Al-Insan (76):17). Dari Abu Sa`id al-Khudri , dia
berkata, “Raja Romawi pernah memberikan hadiah kepada Rasulullah satu karung
jahe. Lalu beliau memberikan sepotong-sepotong kepada setiap orang. Dan beliau
juga memberiku satu potong.”
Menjaga kesehatan selain melalui pola makan, Islam juga menganjurkan
menjaga kebersihan yang dirumuskan dalam bentuk-bentuk perintah yaitu
Bersuci dari Hadast :
- Mandi Janabah (QS 5:6 ) adalah mandi dengan niat untuk menghilangkan hadas
besar, yaitu menyiramkan air keseluruh badan. Mandi ini diwajibkan bagi laki-laki
dan perempuan seperti karena bersetubuh, keluar mani, haid, nifas, melahirkan.
- Wudu yaitu untuk menghilangkan hadas (QS 5:6)
- Istinjak ( orang yang disiksa di bukur karena tidak istinjak (HR Tirmidzi )
- Dll
Hal ini diperintahkan oleh Allah karena Allah mencintai orang-orang yang
membersihkan diri11. Jika Allah mencintai hambanya maka dengan kata lain Allah
akan menjaga dan melindungi hamba yang Allah cintai . Dengan sendirinya maka
Allah tentu akan memberikan kesehatan bagi hamba yang Allah cintai.

2.5 Kesehatan Lingkungan


Sanitasi lingkungan merupakan unsur mendasar menjaga kesehatan. Yang
dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat dan
bebas dari penyakit. Hal demikian yang dimaksud “bersih” adalah kebersihan

11

15
jasmani, pakaian, dan kebiasaan seseorang, kebersihan jalan, rumah, saluran air
kebersihan makanan dan minuman.
Dalam sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama sawani hingga
undang-undang karya manusia yang menggunakan kesehatann lingkungan
semacam ini, sebagai suatu ajaran yang vital sebagaimana Islam dalam beberapa
ayat Al-Quran, dapat kita lihat bahwa surat pertama yang diturunkan adalah
panggilan kepada ilmu, sedang yang kedua adalah panggilan kebersihan. Surat
pertama yang diturunkan adalah surat “Iqra” artinya “bacalah”, sedang surat yang
kedua adalah QS. Al-Mudatsir : “dan pakaianmu bersihkanlah”.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah kita hidup di lingkungan
bersih. Bersih adalah bagian dari iman. Artinya, bersih harus selalu bersanding
dengan ilmu dan menjadi denyut jantung amal (aktivis). Kebersihan dalam
terminologi agama adalah thaharah, membersihkan segala bentuk kotoran, najis,
dan hadas yang menempel pada tubuh bahkan hati agar diri tetap berada pada
maqam yang qarib dengan Al-Khaliq. Sang Mahasuci yang mencintai kebersihan.
QS Al- Baqarah 222 “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertobat dan
orang-orang bersih”.
Thaharah mesti dimaknai sebagai upaya maksimal membentuk pola fikir dan
pola hidup bersih dan sehat. Islam sebagai agama yang suci menginginkan
umatnya menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Tubuh bersih, pakaian,
dan lingkungan bersih. Sinyalemen ini termaktub dalam QS. Al-Mudatsir 1-5,
“Wahai orang-orang yang berselimut, bangun, dan berilah peringatan,
agungkanlah Rabb-mu, bersihkan pakaianmu dan tinggalkanlah perbuatan dosa”.
Meskipun kitab ayat ini ditunjukkan kepada Rasulullah SAW, tetapi secara
otomatis ditunjukkan kepada umatnya. Watsiyabaka fathahir ( bersihkan
pakainmu, bersihkan tubuhmu, bersihkan lingkunganmu).

3. Tantangan Dan Harapan Pola Hidup Sehat Perspektif Islam Dalam Menjamin
Kesehatan
Walaupun Indonesia adalah negara dengan berpenduduk Muslim yang besar,
dalam artian Negara yang mayoritas Islam, tapi tidak menjamin seluruh umat Islam
Indonesia mengetahui dan memahami seluruh aspek yang Islam ajarkan. Islam adalah
agama yang kompleks, seluruh aspek dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia
ini memiliki aturannya sendiri.

16
Tidak terlepas juga dengan kesehatan. Kesehatan perspektif Islam sendiri lebih
mengarah kepada sikap muslim untuk menjaga kesehatan (preventif). Tapi
kenyataanya pola makan,lingkungan dan himbauan untuk menjaga kesehatan lebih
kepada sebatas teori bagi umat Islam sendiri. Sebatas mengetahui teori saja tentu tidak
akan jadi jaminan dan solusi sebelum teori itu benar-benar telah dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh.
Sehingga menjadi tantangan sendiri bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan
perintah agamanya. Barangkali juga ada sebagian umat Islam yang belum mengetahui
cara Islam menjaga kesehatan, inipun menjadi problem. Bagaimana yang sudah tau
dapat melaksanakannya dan yang tidak tau dapat mengetahuinya.
Kemudian menumbuhkan kesadaran itu yang sulit, Rasulullah SAW telah
praktikan bagaimana beliau menjaga kesehatannya. Kita sadari tantangan dalam
kehidupan yang serba instan serta kehidupan yang penuh dengan kesibukan menjadi
kan seseorang lupa atau bahkan mengabaikan yang sudah Rasul ajarkan. Inilah
akhirnya yang membuat seseorang tidak melakukan anjuran kesehatan perspektif
Islam itu sendiri.
Jika Indonesia menginginkan jaminan kesehatan maka tidak bisa serta merta
seperti membalik telapak tangan, kalau hanya pengobatan yang kita handalkan. Oleh
karena nya sikap yang bijak itu adalah bagaimana pencegahan penyakit itu dapat
seseorang lakukan. Inilah yang menjadi seberkas harapan ,bahwa dengan menjalankan
pola hidup sehat Islam maka dapat mencegah seseorang terkena penyakit dan dengan
begitu kesehatan masyarakat Indonesia meningkat.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Kesehatan adalah
keadaan (hal) sehat. Kesehatan berasal dari kata “sehat” yang ditransfer dari bahasa

17
Arab, sahhah, artinya sehat, tidak sakit, selamat. Pengertian yang baku dapat kita
temukan pada rumusan WHO ( World Health Organization ) sebagai berikut “Healt is
a state of phisical, mental, and social well being not merely the disease or infirmity”
(sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik tidak saja karena tidak ada
penyakit atau cacat). Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia mendambakan kehidupan yang sehat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu ada rujukan-rujukan yang dapat kita
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu kehidupan yang telah diajarkan oleh
Islam. Kesehatan dapat di dapat dari apa yang kita makan, ditekankannya juga bahwa
, makan dan minumlah tetapi jangan berlebih-lebihan (QS 7:31). Kemudian dalam
puasa juga dapat dilakukan sebagai penjaga kesehatan. Penelitian Allan Cott, MD ahli
kesehatan dari Amerika, bahwa mengatakan puasa menjadikan tubuh lebih baik
secara fisik dan mental.

B. SARAN
Akhirnya saran penulis adalah bagaimana seseorang muslim dapat sadar dan
menjalankan anjuran hidup sehat perspektif Islam. Denganbegitu maka seseorang
telah melakukan sikap menjaga kesehatan yaitu tindakan preventif , kerena memang
mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.

18
DAFTAR PUSTAKA

- Abdul Basith, Pola Makan Rasulullah, Almahira, Jakarta 2006


- Aini, Nur, Pola Hidup Sehat Rasulullah Sehari-hari,Real Books, Yogyakarta 2013
- Kaelany, Islam dan aspek-aspek kemasyarakatan, Bumi Aksara, Jakarta, 1992
- Mohsin Ebrahim, Abul Fadl, Aborsi Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan,
Mizan, Bandung 1997
- Shihab, M. Quraish, Membumikan Al Quran, , Mizan, Bandung 1994
- Syafruddin dkk , Ilmu Kesehatan Masyarakat, Trans Info Media, Jakarta, 2011
Website:

- www.indonesian-publichealth.com/
- www.kamusq.com/
- www.kbbi.web.id/sehat
- www.wikipedia/Islam_di_Indonesia

19

Anda mungkin juga menyukai