Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

MEKANIKA BATUAN
POROSITAS DAN PERMEABILITAS BATUAN

1.1 Tujuan
 Dapat Mengukur dan Menentukan Nilai Porositas dari suatu sampel batuan
 Dapat Mengukur dan Menentukan Nilai koefisien Permeabilitas dari suatu sampel tanah
 Mengetahui Hubungan antara Porositas dan Permeabilitas

1.2 Dasar Teori


A. Porositas
Porositas didefinisikan sebagai fraksi atau persen dari volume ruang pori-pori terhadap volume
total batuan (bulk volume), dengan simbol ‘Ø’. Porositas juga dapat diartikan sebagai suatu
ukuran yang menunjukkan besar rongga dalam batuan (Koesmadinata.1980). Faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya suatu porositas adalah:
1. Sudut kemiringan batuan
2. Bentuk butiran
3. Cara susunannya
4. Lingkungan pengendapan
5. Ukuran butiran batuan
6. Komposisi mineral pembentuk batuan

Persamaan dalam menghitung Porositas batuan :

𝑊1−𝑊2
Ø: 𝑥 100%
𝑊2

Keterangan : Ø : Porositas
W1 : Massa Basah
W2 : Massa Kering
Nilai Porositas yang didapatkan dapat dikelompokan menjadi beberapa kualitas yaitu :

Porositas Kualitas
0  5% Jelek Sekali
5 – 10% Jelek
10 – 15% Sedang
15 – 20% Baik
> 20% Sangat Bagus
Tabel 1. Nilai Porositas berdasarkan Kualitasnya (Koesmadinata.1980)

B. Permeabilitas
Permeabilitas adalah kemampuan media berpori untuk mengalirkan/meloloskan fluida melalui
pori-pori yang saling berhubungan tanpa merusak partikel pembentuk batuan tersebut
(Hanafiah.2005).Tinggi rendahnya permeabilitas dapat ditentukan dengan ukuran pori.
• Pori bersifat sangat permeable → permeabilitasnya tinggi (bersifat pervious)
• Lempung bersifat impermeable → permeabilitasnya rendah (impervious/rapat air/kedap air)
Jenis Koefisien Permeabilitas
(k)

Kerikil < 10 cm/det

Pasir 10 – 102 cm/det


Lanau 102 – 105 cm/det
Lempung > 105 cm/det
Tabel 2. Koefisien Permeabilitas (Hanafiah.2005)

Penetuan nilai k dilakukan dengan cara mengukur penurunan tinggi muka air selama periode
waktu tertentu dan pada saat tegangan air menjadi tidak tetap sehingga rumus darcy dapat
digunakan. Pada ketinggian air (h) akan mengalami penurunan (dh) yang membutuhkan waktu
tertentu (dt) agar air dapat masuk kedalam media berpori,maka koefisien permeabilitas dapat
diturunkan dari rumus Darcy sehingga :

Q : k.i.A
ℎ 𝑞.𝐿
I: , Sehingga, k:
𝐿 𝐴.ℎ
Keterangan : q = Debit fluida ( m3/s atau cm3/s )
A = luas penampang aliran (m2 atau cm2)
t = waktu tempuh fluida sepanjang L (detik)
h = selisih ketinggian fluida (m atau cm)
L = panjang daerah yang dilewati aliran (m atau cm)

Gambar 1. Prinsip Permeabilitas

1.3 Alat dan Bahan


a. Sampel Batuan beku dan sedimen
b. Sampel tanah
c. Gelas ukur
d. Buret
e. Timbangan
f. Stopwatch
g. Oven
h. Silinder
i. Termometer

1.4 Prosedur Percobaan


a. Pengujian Porositas
1. Menimbang batu pada keadaan awal (massa normal).
2. Memasukkan batu ke dalam gelas ukur,di rendam dalam air selama satu malam
3. Menimbang massa basahnya.
4. Memanaskan batu ke dalam microwave dengan suhu 90o C selama 30 menit
5. Kemudian, menimbang batu lagi (massa kering).
b. Pengujian Permeabilitas
1. Sampel contoh dimasukkan kedalam silinder
2. Isi buret dengan air dengan ketinggian yang telah ditentukan
3. Alirkan air dari buret kedalam silinder berisi sampel contoh
4. Catat waktu yang dibutuhkan air sampai habis.
5. Ukur air yang lolos dengan menggunakan gelas ukur.

Anda mungkin juga menyukai